Gadis Tawanan Sang Psychopath

*yang suka novelnya boleh lah kasih vote &hadiahnya....biar makin semangat gituu othor upnya...😢*

Malam hari....

Pria bernetra hijau itu tak henti mengulum senyum.Saat ini ia tengah berada di atas ranjangnya.Setelah puasa sekitar sebulan lebih,hari ini ia berhasil menuntaskan rasa laparnya.Adrian tak henti mengulum senyum.Nyatanya bermain dengan halus sambil sesekali diselingi candaan bersama sang istri justru terasa lebih nikmat dan berkesan.

Adrian menoleh ke arah samping,dimana Adinda tengah tertidur pulas sambil meringkuk memeluk hello kitty jumbonya.Tangan kekar itu tergerak menyelipkan rambut Adinda ke belakang telinganya.Ia tak pernah merasakan ini sebelumnya.Ia tak pernah bersikap manis pada wanita sebelum ini.Entahlah...sekarang ia merasa tak sampai hati jika harus berlaku kasar pada wanita yang telah ia rusak masa depannya itu.Adrian menarik selimut,ia mengubah posisinya,ia tidur miring lalu mendekap tubuh sang istri dari belakang,membuat dada bidangnya yang polos itu bersentuhan langsung dengan punggung mulus Adinda yang hanya berbalut lingerie merah.

"mas..." ucap Adinda dengan suara serak.

Adrian membimbing Adinda untuk tidur menghadapnya,namun Adinda menolak.

"aku mau meluk kitty mas..." ucapnya sambil kembali memeluk benda berbulu itu.

"kalau kau tidak mau menghadapku akan ku bakar boneka bonekamu itu...!" ucap Adrian mengancam.

Adinda menghela nafas panjang.Ia pun hanya bisa menurut.Ia mengubah posisinya,tidur dengan sebelah dada Adrian sebagai bantalnya,lalu menggerakkan tangannya memeluk sang suami dan kakinya naik ke atas paha Adrian.

Adrian mengulum senyum,ia sungguh suka dengan posisi tidur Dinda yang seperti itu.Sepasang suami istri itupun terlelap hingga pagi menjelang.

...****************...

Pagi hari....

Seperti biasa,Adinda tengah berkutat di dapur setelah ia selesai dengan ibadahnya.Tak lama berselang,sang suami turun dengan penampilannya yang sudah rapi.

"pagi suamiik....." sapanya riang.

Adrian tak menjawab.Ia kemudian duduk di sebuah kursi dimeja makan tersebut.

Adinda pun segera melayani sang suami.Setelah itu ia duduk di kursi di samping pria itu.Tak ada percakapan diantara kedua anak manusia itu.Setelah selesai,Adrian bangkit dan hendak pergi dari tempat itu meninggalkan Adinda yang masih mengunyah makanannya....

"maas..mass.....tunggu" ucap Adinda sambil berlari mendekati Adrian dengan mulut yang masih penuh dengan makanan.

Adrian menoleh,tapi dia tak menjawab.Pria itu menatap angkuh pada wanita di hadapannya itu.

"mas mau kerja ya...?"

Adrian tak menjawab.

"aku....boleh ikut nggak?" tanyanya ragu ragu.

"bosen mas...di rumah...ini kan hari minggu..."

"jangan ngelunjak kamu...!tugas kamu cuma dirumah!jangan berfikir untuk bisa bebas berkeliaran di luar sana" ucap Adrian dingin.Dinda pun hanya menunduk.

"maaf..." ucapnya lirih.

Adrian segera pergi dari tempat itu,meninggalkan Adinda yang kecewa.Dinda pun kembali ke meja makan,membereskan piring piring kotor yang ada di meja tersebut.Sebenarnya ia ingin sekali ikut suaminya ke lokasi pemotretan.Ia sangat bosan terus terusan berada di dalam rumah.

Adinda bergegas menuju wastafel untuk mencuci piring piringnya,tiba tiba...

"cepat ganti bajumu...lima menit kamu belum turun aku tinggal...!"

Suara itu sukses membuat Adinda menoleh ke arah sumber suara,dilihatnya Adrian sudah berdiri tak jauh dari tempatnya dengan kedua tangan yang di silangkan didepan dada.

Adinda berbinar.Ia meletakkan piring piring di tangan nya.

"ok ok.....tungguin...tiga menit aku turunn" ucapnya sambil berlari menaiki tangga itu dengan lincah.Adrian mengangkat satu sudut bibirnya melihat tingkah sang istri.

Adinda berlari ke kamarnya,melucuti hot pants dan tangtop nya lalu menggantinya dengan baggy pants cream dan kaos hitam polos.Adinda menyambar hijab segiempat cream dan menggunakan dengan cepat.Wanita itu segera menyambar pelembab wajah dan lipbalm di meja riasnya dan memasukannya ke saku celananya.

Anak SMA yang sudah bersuami itupun kembali berlari menghampiri sang suami yang sudah menunggu di bawah.Nafasnya ngos ngosan,ia berusaha sebisa mungkin tak membuat Adrian menunggu.

"siap mas...." ucap Adinda ngos ngosan setelah sampai di hadapan sang suami yang kini duduk dengan angkuhnya di sofa ruang tamu.

Adrian menatap arloji di tangannya...

"tiga menit dua detik...."

Adrian bangkit...

"kau akan mendapatkan hukuman karena sudah membuatku menunggu dua detik" ucapnya kemudian melangkah pergi meninggalkan Adinda yang masih berdiri ngos ngosan.

"kalau kau tidak bergerak juga akan ku tambah hukumanmu"

Adinda pun segera bergerak cepat mengikuti langkah sang suami.Sepasang suami istri itu melangkah menuju mobil hitam yang sudah di siapkan oleh anak buahnya.

"selamat pagi tuan...." ucap Farhan sambil membungkukkan badannya.

Adrian tak menjawab,Farhan membukakan pintu mobil untuk tuannya dan istri nya itu.Adinda pun masuk bersama sang suami lalu duduk di kursi belakang mobil tersebut.Farhan menutup pintunya dan bergegas menuju kursi kemudi.Mobil pun melesat meninggalkan tempat tersebut.

"Farhan...."

"saya tuan..."

"sudah kau temukan siapa penghianat itu?"

"saya masih kurang yakin,tapi saya mencurigai seseorang"

"siapa?"

Farhan mengambil ponsel yang ada di dashboard lalu membukanya dan mennggerakkan jari jarinya di atas layar ponsel tersebut.

"ini tuan"ucap Farhan sambil menyerahkan ponsel tersebut.Terlihat di layar itu,beberapa foto seorang laki laki tengah bertelfon dengan seseorang secara sembunyi sembunyi.Adrian menaikkan satu sudut bibirnya....

"berani beraninya dia...dia belum tahu dengan siapa dia berhadapan" ucapnya dengan seringai mengerikan.

"awasi dia....kita bisa menncari informasi tentang Diavolo dari kepa**t ini"

"baik tuan...."

Mobil pun terus melesat menuju lokasi pemotretan Adrian.Adrian menoleh ke arah Adinda,dilihatnya wanita itu tengah sibuk mengusap usap wajahnya dengan krim yang ia kantongi tadi.

"sedang apa kamu?"tanya Adrian dingin.

"pakai ini" jawab Adinda santai.

"nggak usah ganjen kamu!"ucap Adrian tidak suka.

Adinda menoleh ke arah suaminya...

" ganjen apa sih mas?cuma pakai ini doang"ucap Adinda sambil menyodorkan krim pelembab dan lip balm di tangannya.

"cuma biar nggak keliatan pucet aja!kalau aku pucet orang orang bisa salah paham mas....dikiranya aku korban KDRT...!" ucapnya

"padahal emang bener..." ucapnya lagi namun dengan suara sepelan mungkin,akan tetapi masih bisa terdengar oleh telinga tajam Adrian Tama.

"jaga bicara mu Dinda!atau ku lempar kau keluar jendela"ucap laki laki itu dengan suara dingin.

" maaf....bercanda mas...."ucap Adinda menyesal.

"ingat....kau disana adalah keponakanku..!jaga sikapmu dan jangan membuat masalah..."

"iya....." jawabnya.

Mobil itupun terus melaju menuju tempat pemotretan yang terletak di sebuah taman tersebut....

...----------------...

***BOLEH LAH KASIH LIKE VOTE DAN KOMEN NYA BIAR SEMANGAT UP NYA🙏🙏

JANGAN LUPA JUGA DI ADD KE RAK BUKU KAMU🥰🥰🥰

JANGAN LUPA JUGA MAMPIR DI NOVELKU LAINNYA....

WANITA TANPA MAHKOTA

👇👇👇👇***











***JANGAN LUPA LIKE KOMENT & VOTE NYA....🥰🥰🥰

TERIMA KASIH😍😍😍😍***