Seorang model cantik bernama Emilia Karmila memilih melajang selama 15 tahun lamanya demi mencari sosok cinta pertama di masa kecilnya yaitu Damian Vernandez.
Namun penantian selama 15 tahun terbilang sia-sia karena ketika mereka dipertemukan,Emilia harus menelan pil pahit mengetahui fakta bahwa sosok cinta pertamanya merupakan seorang iblis dengan paras malaikat.
“Apakah dengan kematianku bisa membuatmu merasa senang?”emilia
“Tentu saja”Damian
“Maka akan ku wujudkan semua itu untuk mu”
DDDOORRRR!!!!!!
Mampir yuk
Siapa tahu suka😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oming32, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35
✨Happy Reading✨
Mobil mewah yang dikendarai oleh Damian sudah berhenti tepat di depan sebuah gedung yang menjulang tinggi.Aura seorang CEO benar-benar melekat di diri Damian,dengan gagahnya ia keluar dari dalam mobil hingga membuat mata para wanita berbinar kagum.
Tak ingin kalah,Emilia ikut turun dengan sejuta pesona nya sebagai seorang model.Tidak hanya para lelaki yang menatap kagum ke arahnya,bahkan wanita pun tidak bisa menolak pesona seorang Emilia.
“Bukankah itu Emilia Karmila”seru seorang pegawai disana
“Benar itu Emilia Karmila..wahhh apakah tuan Fred akan bekerja sama dengannya”sahut pegawai lainnya.
Senyum manis ia tampilkan untuk menyapa semua orang yang ada disana,namun hanya ada satu orang yang tak suka jika Emilia tersenyum seperti itu.
“Jangan kecentilan”ucap Damian yang lewat di samping Emilia.
“Jangan iri”jawab Emilia yang mempercepat jalannya agar bisa mendahului Damian.
Lift VIP telah terbuka,mereka berdua melangkahkan kaki untuk masuk kedalam sana.
Perasaan gugup semakin menjalar dalam diri Emilia,hal itu terlihat jelas dari raut wajah yang bingung.
“Apa kau gugup?”tanya Damian memulai obrolan
“Sedikit”jawab Emilia singkat
“Bayangkan saja jika saat presentasi nanti kau sedang mengikuti ajang Miss world dan kau adalah peserta terbaiknya”ucap Damian memberi saran
Emilia hanya diam namun ide Damian tidak terlalu buruk baginya.
Ting...
Lift sudah terbuka tepat di depan sebuah ruangan yang akan menjadi tempat untuk mereka melakukan pertemuan.
“Hhuuffttt”Emilia menghela nafas panjang untuk menghilangkan rasa gugup tang semakin menjadi.
“Bagaimana kalau kita taruhan?”seru Damian
“Taruhan?”emilia mengernyitkan dahinya
“Iya taruhan..jika kau berhasil maka kau bisa meminta apapun dari kU kecuali pergi dari sisiku,tapi jika kau gagal maka bersiap menerima hukuman dariku..”Damian melirik sekilas ke arah Damian
“Kenapa ada pengecualian didalamnya?”protes Emilia
“Tentu saja,aku hanya berjaga-jaga saja”jawabnya
“Memangnya kenapa jika aku meminta pergi?”emilia mencoba memancing di kolam penuh ikan
“Karena aku tak bisa jauh darimu”ucap Damian keceplosan
“Hah?”
“Ah itu maksudku..aku tak bisa jauh dari mu karena kau adalah mainanku..ya karena kau adalah mainanku”jawab Damian dengan raut wajah yang gugup
“Oh begitu..baiklah aku setuju dengan taruhan yang kau berikan”Emilia tersenyum sembari menjulurkan tangannya
Jika boleh jujur Emilia merasa senang saat ini karena secara tidak langsung Damian telah berkata jujur,meskipun dengan ia mencoba untuk menyangkal.
“Deal”Damian menjawab tangan Emilia tanda setuju.
“Aku pasti bisa”Emilia memberi semangat untuk dirinya sendiri.
Sedangkan di kediaman Wijaya,suasana kembali terasa haru pasalnya dengan tidak sengaja Louis menyebut nama gadis yang sudah lama hilang dari pantauan mereka.
“Emilia..putriku..”lirih jesica
“Dimana dia sekarang nak..katakan,,”jesica menatap penasaran ke arah Louis
“Dia aman bersama tuan Damian”jawab Louis sembari tersenyum ke arah jesica
“Damian..itu artinya kalian berada dalam satu rumah?”tanya nya lagi.
“Benar ibu..”jawabnya singkat
“Semoga saja Emilia dan Emily dalam keadaan baik-baik saja”lirihnya dengan tatapan sendu
“Ah..nak bolehkah ibu meminta sesuatu padamu?”tanya jesica menatap ke arah Louis
“Tentu ibu..katakanlah”
“Aku menganggapmu sudah seperti putraku sendiri..aku harap kalian bisa hidup rukun layaknya seorang kakak beradik..aku mohon jaga adik-adikmu disana karena hanya kau harapan kita saat ini..aku selalu berdoa kepada Tuhan agar kita bisa cepat dipersatukan layaknya keluarga yang utuh..”air mata jesica tiba-tiba luruh begitu saja.
“Tentu ibu..kau tidak perlu khawatir”Louis menatap tulus ke arah jesica
“Hhmm..maaf daddy..ibu aku harus segera berangkat ke kantor karena sebentar lagi tuan Damian akan segera kembali”ujarnya meletakkan sendok dan garpu di atas piringnya
“Ah maaf nak..ibu terlalu terbawa suasan hingga membuat waktu sarapanmu tidak nyaman”jesica menghapus air matanya lalu menggantinya dengan senyuman.
“Tidak bu..aku sangat nyaman berada di sini bersama kalian..bahkan aku ingin merasakan suasana ini setiap hari”ujarnya menghibur jesica
“Baiklah jika kau ingin pergi sekarang tali tunggu sebentar saja ibu akan membungkuskan makan siang untukmu”jesica bergegas ke dapur untuk mengambil kotak bekal.
“Ibu tidak perlu repot..aku..”
“Sudahlah..kau turuti saja karena jika tidak dia akan mengikatmu di bawah pohon..dia itu malaikat tapi bisa menjadi iblis juga”bisik Wijaya diiringi tawa
“Jangan dengarkan pak tua itu nak..”protes jesica
Louis benar-benar merasa bahagia saat ini.
“Apakah begini rasanya memiliki orang tua dan mendapat kasih sayang”gumamnya dalam hati
“Sudah selesai..ini bekal untukmu..kau harus habiskan jika tersisa maka aku akan menjewer telingamu..”celoteh jesica
“Ah satu lagi..setiap pagi kau harus mengembalikan kotak bekal ini kesini dan ibu akan mengisinya kembali”imbuh jesica
“Baik bu”jawab Louis
Ia kini berdiri dari posisi duduknya untuk segera berangkat ke kantor.
“Ini bekalmu..ingat habiskan”pesannya
Louis tersenyum lalu menerima sebuah tas berwarna biru dengan kotak bekal di dalamnya.
“Hhmm ibu bolehkan aku meminta sesuatu?”tanya Louis ragu
“Katakan nak”
“Bisakah ibu memelukku dan mengelus kepalaku sebelum aku berangkat bekerja?”
Jesica melirik sekilas ke arah Wijaya lalu dengan senyum mengembang ia menghampiri Louis
“Kemarilah..”ujarnya
Sesuai permintaan Louis,jesica memeluk tubuh kekar dengan wajah datar itu sembari mengelus kepala Louis layaknya seorang ibu dan anak kandung.
“Buanglah semua dendam yang ada dihatimu nak..jangan pernah membenci seseorang karena perbuatan jahatnya,kau cukup diam dan bersabar biarkan Tuhan yang membalas semua rasa sakitmu..mengerti?”ucap jesica di sela-sela kegiatannya
“Terima kasih”tanpa terasa air matanya kembali menetes karena untuk pertama kalinya ia merasakan pelukan dari seorang ibu.
“Sudah jangan menangis..kau itu laki-laki tidak boleh cengeng..sekarang berangkatlah”ujar jesica yang tahu bahwa putra sulungnya tengah menangis
“Maaf..aku berangkat ibu”
“Aku berangkat dad”kini Louis beralih memeluk sang ayah.
“Hati-hati dan ingat datanglah setiap pagi untuk mengembalikan kotak bekal Kramat itu”ujar Wijaya
“Pasti dad”jawabnya
Louis keluar dari rumah itu dengan hati yang berbunga-bunga.Ia ingin adik-adiknya juga merasakan hal yang sama namun ia harus menunggu moment yang pas untuk itu.
Bersambung...
