Arumi Bakhtiar tak kuasa menahan isak tangisnya kala mendapati perselingkuhan suaminya di hari pertama pernikahannya .Wanita itu merasa terkhianati karena kelakuan Raihan. Saat menjadi janda , ia sering menerima bulian dari teman sekantornya. Hingga ia bertemu dengan seorang loper koran yang akan membuat cintanya kembali menyala.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wahyuning, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34
Sesampainya di depan rumah sakit,Reza kembali menggendong bosnya usai mereka turun dari taksi yang ditumpanginya tadi.Sekali lagi,Arumi makin mengagumi ketampanan dan pesona luar biasa yang dimiliki oleh Reza Syaputra.
"Za,aku bisa berdiri.Kakiku hanya tergores aspal,bukannya pincang.Lihatlah banyak orang yang memperhatikan kita.Biarkan aku berjalan sendiri Za",pinta Arumi saat Reza melewati koridor rumah sakit. Gadis itu merasa risih karena mereka berdua kembali menjadi pusat perhatian saat tiba di rumah sakit tersebut saat Reza memilih menggendongnya padahal perawat menyarankan agar Reza menggunakan kursi roda untuk mendorong Arumi.
Nampaknya wanita itu merasa malu pada orang yang berlalu lalang disekitarnya,baik itu perawat,dokter ataupun beberapa orang pasien yang menjadikan mereka berdua sebagai pusat perhatian.Reza dengan gagahnya membopong tubuh Arumi tanpa mengeluh sedikitpun seolah tubuh wanita itu sangat ringan seperti kapas yang tak memiliki massa sama sekali.
Arumi menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan itu membuat Reza melepaskan tawanya.
Ternyata bos juga manusia,batin Reza dalam hati saat melihat tingkah lucu Arumi saat itu.Beruntung,ia bisa berkenalan dan bisa dekat dengan atasannya tersebut.
Meskipun bersikap seperti anak kecil,Arumi masih terlihat sangat cantik dan membuat detak jantung Reza kembali tak beraturan.Wanita berbulu mata tipis itu benar-benar mumbuat hatinya terkoyak seperti ini.
" Arumi ,kamu ini sangat lucu.Kenapa mesti memperhatikan mereka yang jelas-jelas tidak kamu kenal?Bukankah akan lebih menyenangkan bila kamu memperhatikan wajah aku saja!",jawab Reza seraya mengerling bosnya dengan sedikit nakal.
Arumi kembali tertegun mendengar perkataan Reza.Rupanya laki-laki itu pandai menggombal pada perempuan dan rasa percaya dirinya juga tinggi sekali.Pantas saja, banyak wanita yang mengidolakannya,pikir Arumi.
Arumi sedikit memicingkan matanya kearah Reza,diam-diam mengikuti apa yang disarankan laki-laki tersebut padanya.
PERFECT kata itulah yang mungkin tepat untuk laki-laki tersebut.Selain memiliki wajah yang tampan dan juga hati yang sangat tulus,laki -laki itu juga memiliki jiwa sosial yang tinggi, kejujuran ,keuletan serta etos kerja yang besar.Pasti akan sangat beruntung wanita yang akan menjadi pendamping Reza nanti,pikir Arumi.
"Bagaimana cukup tampan kan wajah saya Arumi?",tanya Reza yang membuat Arumi tersipu malu karena ia kecolongan memperhatikan wajah Reza secara diam-diam. Arumi cepat-cepat menggelengkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan Reza.Gadis itu terlalu malu pada dirinya sendiri untuk mengakui ketampanan Reza.
"Kamu ini terlalu Ge er Za",jawab Arumi seraya memalingkan pandangannya dari Reza.
Reza merasa gemas pada wanita yang ada dihadapannya itu.Semakin ia mengenal Arumi,semakin besar pula rasa cintanya pada bosnya tersebut.Ia berjanji pada dirinya sendiri akan melakukan apapun untuk Arumi.Reza senang karena Arumi tidak seperti yang ia bayangkan seperti sebelumnya,terutama saat pertama kali berkenalan .Ia menghargai sikap baik bosnya yang ditunjukkan padanya. Ternyata Arumi bukanlah orang yang kaku,sikapnya cukup supel dan ramah padanya setelah mereka semakin mengenal satu sama lain.
"Aku pergi ke resepsionis bentar ya mau mengambil nomer pendaftaran",ijin Reza pada Arumi.Dengan lembut Reza meletakkan tubuh wanita berwajah ayu itu dikursi ruang tunggu pasien yang ada dirumah sakit tersebut.Reza meminta Arumi menunggunya disana sebentar.
Cukup banyak antrian pasien yang mengular disana.Mereka menunggu nama mereka dipanggil karena Dokter akan memeriksa mereka melalui nomer antrian.
Setelah mendapatkan nomer antrian,Reza segera mendaftarkan nama Arumi sebagai pasien yang akan diperiksa.Masih tersisa sekitar lima belasan pasien yang masih mengantri.Reza kemudian kembali mendekati Arumi dan mengatakan akan pergi membeli minuman sebentar mengingat waktu tunggu yang cukup lama.
Tak berapa lama kemudian Reza kembali dengan membawa dua botol softdrink untuk mereka berdua.
Reza membukakan tutup botol softdrink itu dengan menggunakan giginya dan itu agak membuat Arumi tertegun.Pasalnya wanita itu tidak pernah orang lain melakukan hal seperti yang dilakukan Reza didepan matanya.
'Untung,giginya tidak patah',pikir Arumi.
Wanita itu tetap menerima softdrink pemberian Reza karena kerongkongannya sudah kering sejak tadi saat berada didalam taksi.
"Makasih ya Za!Kamu memang baik sekali ",puji Arumi usai ia menerima minuman dari Reza.
Mendengar pujian yang dilontarkan wanita nomer satu dihatinya kembali membuat hati Reza melambung hingga ke langit ketujuh.Namun, sekali lagi Reza harus bersikap rasional.Ia tidak ingin terlalu berharap pada Arumi karena sadar dengan statusnya.
Saat mereka sedang menunggu antrean dirumah sakit tersebut,tiba-tiba terdengar suara yang tak asing bagi mereka berdua.
Tia ternganga.
Tak percaya dengan ancaman yang baru dilontarkan Michael padanya.
Jadi..Tia ikut atau menolak ?
Baca novelnya "MENGEJAR CINTA KAKAK KELAS"
Klik aja akun ini..
Selamat membaca 😘
bagus
semangat