Setelah hujan pasti ada pelangi.
Gadis jelek dan lugu bertemu dengan Pria Tampan Dari Keluarga konglomerat yang terdampar setelah mengalami kecelakaan.
Suatu kesalah pahaman menyuruh mereka melakukan pernikahan rahasia yang mana pria itu sudah memiliki tunangan.
Gimana Selanjutnya,yuk Di simak Sampai tamat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EBYzana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Datang di waktu yang tepat
Raka dan Vanisa berdiri dekat ranjang Juan.
"Nyonya...."
"Kenapa kamu manggil saya nyonya?"kata Vanisa yang merasa agak aneh.
"Kamu adalah istri pak Juan jadi aku juga harus menghormati mu"
"Tidak perlu di panggil nyonya,panggil biasa saja"pinta Vanisa dengan tidak suka di panggil nyonya.
"Apa nyonya akan benar benar ingin menceraikan pak Juan?"tanya Raka.
"Ia"
"Lima tahun ini saya melihat pak Juan sangat kesepian karna nyonya tidak ada,dia selalu menanyakan kabar nyonya bahkan dia juga membayar detektif hebat di sana saat tau nyonya hampir di lecehkan.dia juga menyewa orang untuk menjaga nyonya dari jauh.cinta nya semakin besar dengan ketidak hadiran nyonya di sisi nya"terang Raka yang mencoba untuk meluluhkan hati Vanisa dengan kebaikan Juan untuk nya.
"Maaf Raka,tapi ucapan mu ini tidak akan membuat ku luluh,aku akan tetap bercerai dari nya"Vanisa pun keluar.
"Juan pasti akan gila di saat dia kehilangan cinta nya...huh...."
Raka keluar dari kamar Juan dan bertemu dengan Vanisa.
"Apa nyonya akan pulang? Saya akan antar"
"Tidak,aku akan menjaga nya malam ini,kamu pulang saja"
"baiklah,saya akan menetapkan beberapa penjaga di luar"Raka pun pergi.
Vanisa duduk di kursi sebelah Juan,semakin lama mata Vanisa sangat kantuk dan dia tertidur di kursi.Juan tersadar dari tidur nya dan menatap Vanisa ada di depan nya.juan tersenyum dan berusaha meraih tangan Vanisa,namun pergerakan nya membuat Vanisa terbangun.
"Kamu mau apa!"cegat Vanisa dengan cepat.
"Tidak ada.kenapa kamu tidur di kursi?"
"Memang nya ada tempat untuk ku tiduri di sini?"kata Vanisa merasa jengkel dengan pertanyaan Juan.
"Tidur saja di sebelah ku,masih muat kok"
"Ais...."kesal Vanisa lempar pandangan yang membuat Juan tersenyum.
"Apa nenek tau aku kecelakaan?"
"Tidak,tadi nenek sudah tidur saat aku kesini"
"Syukurlah,jangan sampai dia tau"lega Juan yang tidak jangan nenek nya tau kalo dia kecelakaan.
"Kamu masih peduli kan nenek tapi kenapa kamu menyakiti nya?.sepanjang hidup nya dia terus memikirkan mu,tapi kamu mengabaikan dia dan tidak memikirkan perasaan nya.cucu macam apaan kamu ini sehingga kamu tidak melihat pengorbanan nenek yang telah merawat dan membesarkan mu,setelah besar kamu mengabaikan keinginan nya dan membuat nya menangis"
"Aku tidak sengaja, aku juga tidak ingin melihat nenek menderita,tapi aku mencintaimu! Aku tidak ingin kita berpisah,tolong beri aku kesempatan...."
"Sebaiknya kamu istirahat"Vanisa bangkit dan keluar dari kamar Juan.
"Vanisa....kamu mau kemana?...."panggil Juan yang hanya di cuekin oleh Vanisa.
***
Keesokan hari nya di group Halim di ruang rapat bersama para petinggi grup Halim yang sedang berdebat tentang berita Juan yang berada di rumah sakit serta ketidak hadiran nya di rapat penting hari ini bersama investor dari luar yang siap bergabung bersama mereka.
Para petinggi grup Halim sangat kecewa kepada Juan,karna ketidak hadiran pemimpin membuat mereka sangat rugi besar jika tidak mendapatkan proyek ini.
"Bagaimana ini....kalo kita tidak mendapatkan proyek ini otomatis kita akan rugi besar,saya akan mengundurkan diri jika proyek ini tidak jatuh ke tangan kita"sela seorang pria dengan keras.
"Ia saya juga akan keluar dari group Halim"
"ia!...saya juga,jika pemimpin nya seperti ini.tidak hanya hari ini,bahkan kinerja nya pak Juan selama tiga tahun ini sangat buruk.yang awal nya penjualan kita di deretan kedua sekarang turun menjadi deretan ketiga.saya tidak ingin bekerja jika pemimpin nya tidak men intropeksi diri dan profesional "
"Tenang semua nya....pak Juan juga juga sedang sakit,tolong jangan ambil keputusan terburu buru.jika kalian keluar itu tidak bagus untuk group Halim.saya akan bicara kepada mereka untuk menunda rapat nya"
"Tidak perlu bicara....pemimpin kalian sudah ada di sini"
semua orang melihat ke sumber suara yang masuk ke ruangan,ternyata dia adalah Refan bersama ibu nya yang ingin mengambil alih group Halim.
"Bukan nya dia tuan muda ke dua Halim?"
"Ia,dia anak haram keluarga Halim"bisik seseorang.
"Selama kakak ku di rumah sakit,aku yang akan mengantikan posisi nya sementara,dan aku yang akan menjadi pemimpin nya...."ucap nya Bangga kepada semua orang.
"Apa kamu bisa di percaya?"tanya mereka petinggi group Halim.
"Jangan meragukan putra ku...dia ini sangat pintar dan juga cerdas.dia lebih baik dari pada juan.hanya saja putra ku ini bukan anak yang sah,tapi kepintaran nya lebih jauh dari pada Juan,putra ku juga berhak berkusa di group Halim"terang Maya membela putra nya di depan semua orang.
"Kalian tidak percaya dengan ku? Aku ini lulusan terbaik....bahkan lebih baik dari pada kakak ku Juan"Refan terus membanggakan diri nya.
"Tuan muda kedua,pak Juan akan marah jika dia tau"tegur Raka pada Refan.
"Tenang Raka....aku hanya membantu kakak ku saja...aku tidak akan melakukan apapun,santai saja"Refan menepuk dada Raka dengan santai.
Refan berdiri di dekat kursi CEO dan menatap semua orang"Ingat semua nya...mulai saat ini aku adalah pemimpin kalian yang baru,setiap perkataan ku Kalian harus menuruti nya"
"Jika ingin menjadi pemimpin maka kamu harus punya surat persetujuan dari CEO"kata Vanisa berdiri dekat pintu,menatap semua orang dengan tajam.
"Vanisa..."seru Maya.
"Siapa lagi perempuan ini"kata mereka yang penasaran tiba tiba masuk ke ruang rapat.
Vanisa melangkah masuk ke dalam dan mendorong Refan agar dia bisa berdiri di dekat kursi ceo.
"Siapa kamu! berani nya kamu masuk ke sini dan mengacau!"
"Jaga bicara mu!....dia....."
Vanisa mengangkat tangan nya untuk menghentikan ucapan Raka.
"Baiklah,aku akan memperkenalkan diriku pada kalian.Aku Vanisa,cucu angkat dari nenek patma
Aku yang akan memimpin perusahaan selama Juan sakit,dan aku juga sudah mendapatkan persetujuan dari nya"Vanisa melempar surat yang berisikan bahwa Juan setuju dia mengambil alih selama dia tidak ada.
Mereka melihat ternyata benar.Refan juga melihat nya tapi dia tidak terima dan sangat marah.
"Sandiwara apa lagi ini.tadi anak haram yang bersikeras ingin jadi pemimpin,sekarang cucu angkat juga ingin jadi pemimpin,nanti siapa lagi yang akan datang setelah ini"ungkap mereka kesal
"Jika ada yang tidak setuju boleh keluar dari sini"kata Vanisa enteng dan langsung duduk di kursi CEO.
"Baik,kami setuju"
"ia,saya setuju juga"Kata mereka yang tidak bisa memilih.
Raka tersenyum melihat Vanisa dengan keras mengulti mereka semua terutama Refan.
"Bagus sekali nyonya datang di waktu yang tepat"kata Raka dengan senang dan berbisik pada Vanisa.