NovelToon NovelToon
Perangkap Cinta Ceo Posesif

Perangkap Cinta Ceo Posesif

Status: tamat
Genre:Mafia / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:88.2k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Naomi harus menjalani hari-harinya sebagai sekretaris di perusahaan ternama. Tugasnya tak hanya mengurus jadwal dan keperluan sang CEO yang terkenal dingin dan arogan yang disegani sekaligus ditakuti seantero kantor.

Xander Federick. Nama itu bagai mantra yang menggetarkan Naomi. Ketampanan, tatapan matanya yang tajam, dan aura kekuasaan yang menguar darinya mampu membuat Naomi gugup sekaligus penasaran.

Naomi berusaha keras untuk bersikap profesional, menepis debaran aneh yang selalu muncul setiap kali berinteraksi dengan bosnya itu.

Sementara bagi Xander sendiri, kehadiran Naomi di setiap harinya perlahan menjadi candu yang sulit dihindari.

Akan seperti apa kisah mereka selanjutnya? Mari langsung baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 7 Memberi Seorang Cucu

Xander sedang duduk bersandar santai di kursi kebesaran milik saudaranya–Nicholas, di ruangan pribadinya.

Sejak tadi, Xander senyum-senyum tidak jelas, mengingat kejadian tadi pagi di kantor, di mana wajah Naomi terlihat kebingungan dan pipinya memerah karena ulahnya.

Mengingat itu saja sudah membuatnya senang. Agak lain memang pria satu ini.

Bersamaan dengan itu, pintu ruangan terbuka, dan Nicholas masuk. Seketika senyum di bibir Xander pun menghilang, digantikan ekspresi kesal.

“Kamu ingin membuatku mati karena terlalu lama menunggu, hah!” bentak Xander, berpura-pura marah. Ia berteriak, seolah-olah dia sudah menunggu seharian di sana.

Padahal, yang sebenarnya, Xander baru tiba lima menit yang lalu.

Nicholas hanya tersenyum tipis, sudah hafal betul dengan tingkah laku adiknya. Ia meletakkan stetoskop di meja, lalu mendekati Xander.

“Memangnya sudah berapa lama kamu menungguku, hm? Satu jam, dua jam atau bahkan satu hari?” tanya Nicholas santai, sambil menarik telinga Xander saking kesalnya pada sang adik yang dramatis.

“Hei, lepaskan! Intinya aku sudah menunggumu sejak tadi!” Xander meronta, berusaha melepaskan telinganya dari cengkeraman Nicholas.

“Kutanya sejak kapan?” Nicholas menuntut penjelasan, cengkeramannya tak mengendur. “Aku saja baru keluar sepuluh menit yang lalu dan belum melihat penampakan mu di sini!”

Xander mulai terpojok dengan ucapan Nicholas. Kakaknya itu selalu saja bisa membuatnya mati kutu dengan kata-katanya yang logis dan menusuk.

“Ya ya baiklah. Aku mengalah, puas?” Xander mengusap telinga yang terasa panas dan kebas. “Aku baru datang lima menit yang lalu.”

“Good boy.” Nicholas tersenyum seraya mengacak-acak rambut Xander.

Xander memang selama ini terkenal dingin dan menyebalkan saat berada di kantor, sosok CEO yang kejam dan tak terjamah.

Tapi tidak saat dirinya bersama dengan Nicholas, di mana ia bisa bersikap lebih santai dan kadang kekanakan.

Xander melirik album foto yang ada di atas meja kerja Nicholas. Matanya menyipit.

“Cih! Untuk apa kamu meletakkan foto jelek itu di sana?” tanyanya, menunjuk foto yang ia maksud.

Nicholas menoleh, mengerti kemana arah tatapan Xander tertuju. Foto itu adalah foto dirinya dan Xander saat masih remaja, terlihat culun dan jauh dari kesan tampan yang mereka miliki sekarang.

“Oh, itu. Untuk menakut-nakuti tikus,” jawab Nicholas santai. “Di sini banyak sekali tikus nakal.”

Tanpa basa-basi, Xander mengambil foto tersebut dan membuangnya ke tempat sampah terdekat.

“Berhentilah bersikap seperti anak-anak! Foto ini sangat berharga, Der!” Nicholas memekik kesal, bergerak cepat mengambil foto itu dari tempat sampah.

“Aku tidak peduli!” Xander melipat kedua tangan di depan dada, mengabaikan protes Nicholas. Pikirannya kembali tertuju pada Naomi, dan senyum kecil kembali terukir di bibirnya.

Nicholas mengerutkan kening, mengamati perubahan ekspresi Xander. “Ada apa denganmu? Tidak bisanya kamu bersikap aneh. Apa kamu baru saja memenangkan tender?” tanya Nicholas penasaran.

Setiap mereka bertemu, Xander selalu meluapkan kekesalannya pada Nicholas jika ada hal lain yang mengganggu pikirannya, entah soal karyawan barunya atau masalah kantor yang lain. Namun hari ini, Xander terlihat berbeda, dan ia tidak bisa membaca adiknya itu.

Xander segera menghindari tatapan curiga Nicholas, berlagak tak peduli.

“Apa jangan-jangan kamu sedang—”

“Berhenti bertanya!” potong Xander dengan tegas. Ia tidak ingin Nicholas tahu tentang Naomi, setidaknya belum. “Apa kamu memintaku datang kemari hanya untuk menginterogasi ku seperti ini? Katakan cepat, aku sedang sibuk!”

Nicholas melipat tangan di dada, senyum misterius terukir di bibirnya. “Jangan mengalihkan pembicaraan! Kita sudah bersama sejak kecil dan aku tahu kamu sedang menyembunyikan sesuatu.” Nicholas yakin, dugaannya kali ini benar.

Xander selalu punya kebiasaan aneh jika sedang tertarik pada sesuatu atau seseorang.

Xander bangkit dari duduknya, merapikan jasnya, seolah hendak pergi.

“Jika tidak ada yang ingin kamu katakan, aku akan pergi!” ia sengaja ingin cepat menghindari Nicholas karena merasa terdesak.

Tepat saat Xander hendak melangkah, Nicholas mengucapkan kalimat yang berhasil menghentikan langkahnya. “Kakek ingin kamu segera menikah dan memberikannya cucu.”

Kalimat yang keluar dari bibir Nicholas bak sebuah petir yang menyambar di siang bolong, membuat Xander mematung di tempat. Wajahnya yang semula angkuh kini menunjukkan keterkejutan yang luar biasa.

“Apa kamu bilang cucu?” pekiknya, menoleh cepat pada Nicholas, matanya membelalak.

“Ya, cucu! Supaya semua yang Kakek miliki segera beralih ke tanganmu,” Nicholas menahan tawanya, menikmati reaksi dramatis adiknya.

“Kenapa harus aku? Kenapa bukan kamu saja! Sejak dulu selalu aku yang jadi korbannya!” Xander protes, merasa sang kakek tidak adil. Ini adalah takdir yang sama dengan yang menimpa sahabatnya.

Brak!

Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka dengan kasar tanpa ketukan.

“Dokter, tolong ibuku!” Naomi nyelonong masuk ke ruangan Nicholas, wajahnya panik, air mata mengalir di pipinya.

“Naomi?” gumam Xander, terkejut melihat gadis itu ada di sini.

Bagaimana bisa Naomi kenal Nicholas? Apa mereka punya hubungan?

Pertanyaan itu berputar di benak Xander, menggeser semua kekesalan dan kejutan tentang perjodohan. Kini, fokusnya beralih sepenuhnya pada Naomi yang tampak sangat kacau.

1
Sri Rahayu
jangan ijinin Naomi
Sri Rahayu
biar bar bar ...ntar lama2 kamu akan suka ma Naomi 🤩🤩🤩
Sri Rahayu
yg aneh itu kamu tuan Xander 🤪🤪🤪
Sri Rahayu
Xander dan Nicholas itu anaknya Nathaniel dan Meila rupanya, kyk nya anak pertama.nya pr
Sri Rahayu
jadi Xander itu adiknya Nicholas....sama2 tampan....atau mereka kembar ya 😇😇😇
Senja: Gag kembar sih kak mirip
total 1 replies
Sri Rahayu
td disuruh baca dulu isi kontrak kamu tdk mau Naomi dan langsung tanda tangan....nyesel lah kamu ga teliti dulu sebelum ttdtgn...kejebak kan kamu 🤭🤭🤭
davina aston
👍👍👍👍👍👍👍
Rini Jaya
mom milea
Rini Jaya
bukannya xander di menssion,, kok tiba"apartemen
Rini Jaya
gimana ceritanya naomi langsung bisa akrab sama james ya,, agak bingung karna gak ad part yg menjelaskan
Zeepree 1994
keren 👍
+62 Beatrice's
al like
Sri Udaningsih Widjaya
Bagus kak
Senja: Makasih kak
total 1 replies
partini
😂😂😂😂😂 wah pecah perawan lepas perjaka Very good 👍👍👍👍
Leny Wijaya
ditunggu thor bonus extra nya🤣
Senja: siappp kakak
total 1 replies
nur adam
smgt untuk krya mu thor
Senja: Makasih beb
total 1 replies
partini
utuh ?
kakek nya kan ga ada Thor
Senja: typo kak
total 1 replies
rhicantix dewy
wehmmm🙄
rhicantix dewy: gek pye q ra telaten komen🤭
total 2 replies
partini
bilang aja tuh anaconda ga bisa menggeliat kalau ga sama Snowy 😂😂😂😂😂
Senja: 😅😅 bener kk
total 1 replies
ᴍɪᴍɪ🄵🄴🄻🄸🄺🅂💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Nah dijabanin sama kak Author yessss biar gak nyesel dikemudian hari klo sampe Nicolas nikah sama ondel2 itu🤣
ᴍɪᴍɪ🄵🄴🄻🄸🄺🅂💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ: iya bner klo gak gitu gak bakal nyadar kakek Noah🤣
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!