"Kenapa sih kalian gak ngijinin Keisha buat pacaran? Padahal kan Kei udah besar bangg"ucap Keisha pada keempat abangnya dengan nada kesalnya, Keempat abangnya langsung menoleh ketika Keisha melontarkan pertanyaan tersebut.
"Yang pertama kamu itu belum cukup umur buat pacar-pacaran"ucap Adrian abang ke-tiga nya.
"Tap-" Keisha yang ingin menjawab ucapan Adrian pun terpotong oleh abangnya -Marcell-.
"Yang kedua kamu belum bisa jaga diri sendiri intinya kamu masih ceroboh belum mandiri"ucap Marcell abang pertama nya.
"Yang ketiga, B A H A Y A, apalagi anak seumuran kamu pacaran tanpa pengawasan orang tua"ucap Michael abang ke-dua nya.
"Dan yang terakhir, kamu itu masih sekolah mending kamu belajar yang banyak trus pikirin gimana masa depan kamu nanti, raih dulu sebanyak2nya prestasi baru boleh mikir pacaran, gak ada guna pacaran tapi gak tau pengetahuan dan gak tau apa apa"ucap Regal abang ke-empat nya. Keisha yang mendengar penuturan keempat abangnya pun mengumpat kesal lalu menghentakkan kakinya dan melangkahkan kakinya menuju kamarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Velisa Teophania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34.
Keisha berbondong-bondong membawa undangan bersama Talitha yang berada disebelahnya.
"Udah ah sini gue bantu bawa"ucap Talitha sembari mengambil alih sebagian undangan tersebut.
"Jadi mau kita bagiin ke kelas mana dulu?"
"Kelas terdekat yang jelas" Talitha mengangguk, mereka memilih untuk ke sebelah kelas mereka dahulu.
"Pagii teman-teman"sapa Keisha dengan ramah. Membuat seisi kelas sontak menatap ke arah Keisha dengan tatapan bingungnya.
"Maaf kalau ganggu ya, Keisha butuh waktu sebentar boleh kan?" mereka semua mengangguk kompak.
"Oke, jadi besok Keisha ulang tahun terus Keisha mau kasih undangan Birthday Party buat kelas kalian, Keisha harap kalian semua dateng ya, Tal tolong kasih undangannya" Talitha langsung menyerahkan undangan tersebut pada satu orang yang berada didepannya.
"Ini beneran Kei kita semua diundang?" Keisha tersenyum dan mengangguk.
"Yaudah deh segitu aja"
"Thanks ya Kei"ucap mereka semua membuat Keisha mengangguk.
Setelah memasuki semua kelas seangkatannya Keisha dan Talitha memilih untuk ke kantin, mereka berdua sangat lapar dan haus.
"Nih makan dulu abang tau kalian laper"ucap Regal sembari menarus 2 porsi nasi goreng di depan Keisha dan Talitha.
"Buat Talitha juga kak?" Regal mengangguk.
"Makasi ya Tal udah bantu Keisha bagiin undangan, soalnya tadi gue ada latihan bentar jadi gak bisa nemenin" Talitha mengangguk.
"Gak papa kok kak, makasi juga ya nasi goreng nya" Regal mengangguk, kemudian beralih menatap Keisha yang sudah memakan makanannya.
"Abang ke kelas ya Kei, gak papa kan?"
"Gak papa pake banget malah" Regal menggelengkan kepalanya kemudian melangkahkan kakinya keluar dari kantin.
"Gila lo Kei" Keisha menatap Talitha sembari mengerutkan keningnya.
"Paan sih gila gila"
"Lo ngundang satu angkatan?" tanya Talitha membuat Keisha menganggukan kepalanya.
"Emang kenapa? Bagus lagi Tal biar rame rumah gue" Talitha menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Gue jadi kepikiran berapa banyak makanan yang dibuat sama tante Karina" Keisha menaikkan kedua bahunya.
"Itu urusan bunda, gue mah cuman tiup lilin doang"
"Nanti pulang sekolah gue mau ngambil gaun dibutik lo mau ikut Tal?" Talitha menggeleng.
"Gue juga mau mempersiapkan diri buat besok Kei, pokoknya gue mau keliatan cantik dimata kak Regal"ucap Talitha sembari tersenyum tidak jelas membuat Keisha menatapnya malas.
"Makan dulu gak usah kebanyakan ngayal, lagian Tal jodoh itu gak kemana dan kalau -emang bang Regal suka sama lo, lo gak dandan pun dia juga bakal tetep suka, bang Regal itu apa adanya bukan ada apanya" Talitha terkekeh..
"Bijak banget, tapi sampai sekarang lo masih aja jomblo"
"Gue bukan jomblo Tal, gue ini single dari lahir" Talitha terkekeh.
"Bayangin aja ya Tal kalau abang-abang gue gak se-posesif ini pasti mantan gue sekarang ada 999+" ucapan Keisha membuat Talitha menggelengkan kepalanya.
"Dasar, itu mah mau lo"
*****
Keisha melangkahkan kakinya menuju tempat yang sangat amat ia suka saat pertama kali melihat tempat ini, Keisha pergi kesini untuk bertemu Revan karena Keisha yakin Revan ada disini. Tanpa aba-aba apapun Keisha langsung menaiki rumah pohon yang luas itu, setelah sudah sampai diatas ia melihat Revan yang tengah sibuk menatap ke arah depan.
"Kak Revan"panggil Keisha membuat Revan menoleh dan tersentak kaget dengan kedatangan Keisha yang tiba-tiba seperti ini.
"Loh Kei, ada apa?" Keisha mendekat, dan Revan menyuruh Keisha agar duduk di sebelahnya.
"Gak kenapa sih lagi pengen kesini aja"
"Kenapa gak bilang ke gue dulu?" Keisha menatap Revan.
"Kenapa harus bilang?"
"Ya gak kenapa sih, oh iya tau gue disini darimana?"
"Keisha langsung aja kesini soalnya Keisha punya firasat kalau kak Revan ada disini" Revan hanya membulatkan mulutnya.
"Ada apa? Lagi ada masalah?" Keisha menggeleng.
"Nggak"
"Terus kenapa? Kok mukanya gitu?"
"Jadi gini kak Keisha mau cerita, jadi dulu Keisha ada penggemar rahasia gitu tapi Keisha gak tau siapa kak"ucap Keisha membuat Revan sontak tertegun.
"Udah lama banget Keisha mau tau dia siapa, tapi tiba-tiba Deven dateng dan bilang kalau dia itu penggemar rahasia Keisha, Keisha kaget banget, awalnya percaya sih tapi gak tau kenapa masih ragu aja gitu kak, dan besok Keisha ulang tahun, Keisha bilang ke abang-abang Keisha kalau Keisha cuman pengen tau siapa penggemar rahasia Kei yang sebenarnya" Revan terdiam ketika Keisha berbicara ia tak tahu harus bicara seperti apa.
"Ya Keisha tau kak Revan pasti mikir gak penting cari begituan tapi menurut Keisha itu penting banget kak, kayak ada sesuatu yang buat Keisha pengen banget tau dia aja gitu kak" Revan tersenyum tipis.
"Terus maunya Keisha gimana?" Keisha menaikkan kedua bahunya.
"Gak tau deh kak, Kei bingung"
"Udah gak usah dipikirin dulu yang ada lo nanti sakit" ucap Revan sembari terkekeh.
"Eh iya kak" Keisha membuka tas kecilnya dan mengeluarkan satu undangan.
"Ini buat kak Revan, dateng ya kak"ucap Keisha sembari menyerahkan undangan tersebut, dan Revan menerimanya.
"Lo besok ultah?" Keisha tersenyum dan mengangguk.
"Iya kak"
"Gue pasti dateng kok Kei"ucap Revan yang diakhiri oleh senyuman.
"Oh iya lo kesini udah ijin kan sama abang-abang lo?"
"Udah kok kak"
"Bagus deh, nanti kalau lo gak bilang gue lagi yang kena"ucapn Revan membuat Keisha terkekeh.
"Oh iya hadiah lo mau gue bawain cokelat?"ucapan Revan membuat Keisha sontak menatapnya dan mengerutkan keningnya.
"Cokelat?" Revan yang sadar pun menutup mulutnya karena ia merasa kalau ia sedang keceplosan saat ini.
"Eh.. Ee maksud gue kue" Keisha masih tak mengerti, sementara Revan menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.
"Udah gak usah dipikirin gue salah ngomong tadi" Keisha tersenyum dan mengangguk.
"Kak Revan emang lebih sering diem disini daripada di rumah?" Revan mengangguk.
"Rumah gue sering sepi, jadi gue lebih nyaman diem disini sih" Keisha menganggukkan kepalanya.
Revan menoleh.
"Gue anter lo pulang ya Kei" Keisha menggeleng.
"Ngga deh kak Keisha sendiri aja soalnya Kei mau ke butik ngambil gaun buat besok"
"Oh yaudah biar gue yang anterin lo ambil gaun, jangan sendirian lo tau kan keempat abang lo khawatir kalau. lo kenapa-napa? Lagian Regal juga nyuruh gue buat jagain lo" Keisha tersenyum kikuk.
"Yaudah deh kak makasih ya" Revan tersenyum dan mengangguk. Setelah mereka berdua lama mengobrol sembari menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya, Revan beranjak dari duduknya begitupula juga Keisha.
Revan mengantar Keisha ke butik milik bunda Keisha, ia sudah janji pada bundanya untuk mengambil gaunnya hari ini.
"Tunggu bentar ya kak gak lama kok" Revan tersenyum dan mengangguk, sementara Keisha turun dari mobil Revan dan berjalan memasuki butik tersebut.
*****
Mobil Revan telah sampai di rumah mewah milih keluarga Keisha, Keisha langsung turun dan mobilnya dan melambaikan tangannya pada Revan sembari tersenyum.
"Makasih ya Kak, btw hati-hati" Revan tersenyum dan mengangguk, kemudian ia menancap gasnya dan menghilang dari pekarangan rumah Keisha.
Keisha memasuki rumahnya sembari bersenandung kecil, ketika baru saja memasuki rumahnya betapa terkejutnya melihat ruang tamunya yang sangat amat berantakan.
"Astaga kalian ngapain sih?"tanya Keisha kepada ketiga abangnya. Michael, Adrian dan Regal sontak menatap Keisha.
"Lagi milih baju Kei buat besok"
"Ya tapi kan gak gini juga, kenapa gak dikamar kalian aja sih?"
"Udah ah gak papa nanti juga kita yang ngerapihin" Keisha menghembuskan nafasnya.
"Eh iya Kei, btw kamu kenapa gak bilang sama abang kalau mau pulang? Terus kamu pulang sama siapa?"tanya Regal yang baru sadar, sementara Keisha menatap Regal.
"Sama kak Revan"
"Terus Revannya mana?"
"Udah pulang, katanya gak bisa mampir" Regal hanya mengangguk saja.
"Pasti mau beliin kamu hadiah tu Kei"ucap Adrian membuat Keisha mengerutkan keningnya.
"Sok tau bang Rian"
"Lagian cuman ultah Keisha doang tapi kalian rempong banget"
"Kita itu gini biar gak salah kostum Kei, apalagi besok banyak cewek beuh ya gak Mike" Michael mengangguk setuju dengan ucapan Adrian. Keisha memutarkan bola matanya malas.
"Ternyata bang Rian masih aja playboynya, dasar"
"Tau nih padahal udah punya cewek" ucap Regal
"Ye biarin daripada lo gak punya cewek, disangka gay pasti" ucapan Adrian membuat Regal menatapnya tajam sementara Adrian yang ditatap seperti itu pun hanya menyengir.
"Udah ah Kei mau ke kamar capek banget"ucap Keisha sembari berjalan menuju kamarnya namun beberapa langkah Karina memanggilnya.
"Gimana gaunnya?" Keisha menunjukkan tas baju yang ia bawa berisi gaunnya itu.
"Udah nih bun, Keisha ke kamar ya" Karina mengangguk, dan Keisha melanjutkan langkahnya menuju kamarnya.
.
.
.
.
.
.
To be continued..
Jangan lupa vote dan komennya yaaaa, makasii:))
velisateophania
.
.
.
.
...
kembar
wah konflik nih