Hasrat Satu Malam With Hot Daddy

"Baby, Daddy pulang.." Daniash membuka pintu apartemen dengan bersemangat, sejak kehadiran Maura di hidupnya yang sepi nan kelabu, Daniash merasa hidupnya lebih berwarna. Dengan segala tingkah polah gadis muda itu. 

Jarak usia antara Daniash dan Maura memang cukup jauh, itu bukanlah halangan bagi Daniash untuk menaruh perasaan pada Maura. Meskipun dia belum yakin apa perasaan yang dia rasakan pada Maura itu cinta atau sekedar rasa nyaman karena kebersamaan mereka. 

Awalnya, Daniash hanya kasihan melihat Maura yang selalu kesepian karena di tinggal orang tua nya bekerja. Dulu, dia juga merasakan hal yang sama. Tapi berkat semua itu, dia tumbuh menjadi anak yang mandiri. 

Awalnya dia juga merasa kesepian, tapi dia bisa apa? Orang tua nya sibuk, dia pun akhirnya menyibukan diri dengan pendidikan nya, mengikuti beberapa les pelajaran dan olahraga untuk menghilangkan bosan dan rasa kecewa nya terhadap orang tua nya, khusus nya sang ayah.

Jadi, dia bisa merasakan seperti apa yang di rasakan oleh Maura. Dia ingin melindungi dan memberikan apa yang tak dia dapat dari kedua orang tua nya.

"Lho, Bby kenapa tidur disini?" Daniash berjongkok dan menepuk-nepuk pelan wajah gadisnya.

"Ummm, Dad?"

"Kenapa tidur disini, hmm?" Tanya Daniash, Maura bangkit dari tidurnya dengan wajah bantal nya. Pria itu tersenyum, bahkan bangun tidur pun gadis itu tetap cantik. 

"Capek, Dad. Ketiduran disini, hehe." Jawab Maura sambil cengengesan. 

"Katanya mau main ke pasar malam, tapi kok belum siap-siap?"

"Badan Maura sakit Dad, pegel-pegel." 

"Mau Daddy pijit?" Tanya Daniash serius, tapi pikiran Maura yang sudah terkontaminasi hal-hal berbau mesuum malah membayangkan sesuatu yang tidak-tidak. 

"Modus nih?"

"Modus apaan? Daddy serius lho ini." 

"Daddy mau grepee-grepee kan?" Tanya Maura membuat Daniash terkekeh.

"Enggak dong sayang, otak kamu ini terlalu mesuum untuk ukuran seorang gadis perawaan." 

"Maura kan hidup di lingkungan bebas, jadi jangan salahin Maura nya kalau kepolosan aku terkikis karena pergaulan." Jawab Maura sambil mengerucutkan bibirnya, membuat Daniash gemas.

Cupp..

"Gemesin nya, pengen Daddy makan. Masih datang bulan?"

"Iya Dad, tapi udah sedikit sih keluar nya." Jawab Maura jujur. 

"Baguslah, berarti cepet udahan dong?" 

"Iya, Daddy. Keliatan nya gak sabar banget ya pengen unboxing?" Tanya Maura, Daniash merangkul pundak Maura dan menyandarkan kepala gadis itu di dada nya.

"Daddy pria normal yang punya nafssuu, selama 32 tahun Daddy hidup dan menikah selama 3 tahun, Daddy masih perjaaka."

Maura membulatkan mata nya, masa iya punya istri tapi masih perjaaka? Sulit di percaya. 

"Yang bener aja Dad, gak usah bohong lah. Maura gak percaya." 

"Ngapain Daddy bohong, gak ada guna nya juga." Jawab Daniash santai. Tangan nya mengusap kepala Maura dengan lembut. 

"Jadi Daddy serius masih perjaaka?"

"Iya."

"Kok bisa?" Tanya Maura lagi. 

"Cerita nya panjang, nanti kalau Daddy udah siap pasti Daddy cerita ya." 

"Oke Dad, gerah ya?"

"Mandi bareng yuk?" Ajak Daniash membuat Maura melotot. 

"Enggak dulu deh, lagian Maura lagi bocor. Malu,"

"Ya sudah, kamu duluan mandi nya."

"Iya Dad." Maura melepaskan diri dari dekapan Daniash, lalu bangkit dan berjalan pelan menuju kamar, tapi setelah sampai di depan pintu, Maura berbalik dan berlari hingga membuat Daniash khawatir.

"Jangan lari-larian Bby, nanti jatuh. Ihh nakal nya kamu," 

"Maaf Dad.." Maura memeluk Daniash, lalu mencium bibir pria itu sekilas, setelah itu barulah dia kembali ke kamar untuk mandi. Jadi, gadis itu berbalik dan berlari hanya karena lupa mengecup nya? Aaisshh, ada-ada saja kelakuan gadis nya yang membuat dia tersenyum dengan hati berbunga.

.....

🌻🌻🌻🌻🌻