Seorang wanita yang berusaha balas dendam atas apa yang terjadi pada kedua orangtuanya dimasa lalu dan mempertanyakan apakah keadilan dapat dicapai melalui balas dendam atau tidak?, Dengan kemunculan kemampuan yang tidak dimiliki orang lain, Dia mulai mengorek informasi, Namun balas dendam itu menyeret sebuah konflik percintaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amiee 19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34...
Keesokan paginya Agatya dan fara beraktivitas seperti biasa. Kaki Agatya sudah lebih baik, dia sudah mulai lancar berjalan lagi. Hari ini alea akan menjemput Agatya sepulang dari kuliahnya. Agatya juga terus menghindar dari pak randy, dia hanya ingin fokus pada tujuannya.
Mereka telah bersiap untuk berangkat ke kampus..
" fa hari ini aku sudah mulai bekerja ya, sepulang kuliah nanti aku di jemput oleh ka alea.." Ucap Agatya
" ouh iya aga, semangat ya.." jawab fara
" iyaa fa, nanti kamu pulang duluan aja yah.." Agatya
" iya nanti aku mau ke makam nenek aku sih.." Fara
" ouh gitu, iya udah hati-hati kalo mau pergi.. " Agatya
Agatya dan fara pun berangkat kuliah, sampai nya di kampus Agatya berpapasan dengan pak randy namun dia langsung menghindari nya, fara juga langsung berlari mengejar Agatya. Pak randy hanya bisa terdiam..
Saat Agatya dan fara akan memasuki kelas masing-masing, mereka bertemu austin. Austin mempertanyakan alasan kenapa mereka tidak jadi pulang bareng, tapi Agatya dan fara tidak menjawab..
" latya.." panggil austin dari kejauhan
Agatya dan fara terhenti dari langkah nya..
" hai pagi.. kenapa kalian kemaren pulang duluan.." tanya austin
" agaa aku ke kelas dulu yaa.." Fara pergi
" eh fa tapii.." Agatya
" maaf yaa, tapi mungkin kita lebih baik tidak usah berteman lagi, lagipula kita tidak sama, bukan karena apa-apa hanya saja kayaknya kita tidak pantas untuk berteman.. " Ucap Agatya dan mencoba menghindar dari austin
Tapi austin menahannya.. lalu berkata...
" aku tidak ingin kita hanya sebatas teman, latya aku suka kamu.. " Ucap austin
Ucapan austin terdengar oleh pak randy yang melihat mereka tidak jauh dari jarak pak randy berdiri.
Agatya yang mendengar ucapan austin pun langsung terhenti...
" a apa suka aku.. " Agatya terkejut
Austin memegang tangan Agatya dan berkata..
" dari awal aku bertemu dengan kamu, aku sudah mulai suka.." jelas austin
Tapi tak disangka, pegangan itu membuat Agatya mendapatkan penglihatan.. penglihatan itu mengancam diri austin.. tapi entah disebabkan karena apa, dia akan terbunuh oleh seseorang, yang tidak jelas terlihat oleh Agatya, tapi dia menduga seorang perempuan.
Agatya kembali pusing setelah mendapatkan penglihatan itu. Pak randy yang melihat nya pun langsung mendekati dan melepaskan tangan austin, tapi agatya sadar dengan kehadiran pak randy, dia mendorongnya..
" engga usah nolongin aku , aku bisa sendiri.." Ucap Agatya
Austin mencoba menolong Agatya, dan membawanya ke UKS..
" maaf pak randy biar saya yang bantu latya.." Ucap austin
Agatya pun mau di tolong oleh austin dan dia bawa menuju UKS..
" maaf latya, aku antar kamu ke UKS ya, biar kamu bisa istirahat.." Ucap austin
Agatya dan Austin berjalan menuju UKS, pak randy yang khawatir dengan Agatya ingin mengikuti nya dari belakang, tapi lagi-lagi dia dihalang oleh zena.
" randy.." panggil zena
Langkah pak randy pun terhenti mendengar panggilan itu..dia menoleh kebelakang dan ya benar saja zena datang lagi..
" untuk apa kamu kesini??.." tanya pak randy
" kamu lupa yaa, kalo aku juga udah jadi dosen di sini.." jawab zena
Pak randy acuh..diapun pergi setelah mendengar jawaban zena. Zena tersenyum sinis dan berkata..
" kamu tidak akan bisa bersama gadis itu.." teriak zena
Namun pak randy tidak menghiraukan nya. Hal itu membuat zena semakin benci dengan Agatya.
" lihat saja nanti anak kampung.." Ucap zena
Dia belum tau bahwa Agatya adalah anak dari om dan tante nya, apa yang akan dilakukan oleh zena terhadap Agatya??
Zena datang menemui Agatya di UKS, sampai nya disana zena menyuruh austin untuk pergi.
" austin tolong kamu keluar dulu, aku mau bicara sama dia 4 mata.." zena
Austin pun pergi tanpa menjawab.. dia menengok arah Agatya, Agatya pun mengedipkan matanya.
" kenapa, caper yaa sama dia, kasian banget sii.." Ucap zena mengelus rambut Agatya
Agatya memalingkan wajahnya...
" aku akui kamu pintar, cerdas, tapi kamu harus inget kamu tu dari mana, kamu hanya anak kampung.." zena
" stop ya bu hina aku seperti itu, denger yaa mau aku dari kampung, atau manapun itu bukan urusan ibu.." lawan Agatya
" apa kamu panggil saya ibu, hah.. " zena tidak terima dipanggil ibu
" makanya bu jangan suka marah-marah ngga jelas, jadi cepet keriput kelihatan tua kan.. " cetus Agatya 😂
Agatya bangun dari tempat istirahat nya dan pergi tapi sebelum dia pergi Agatya mengatakan sesuatu pada zena
" inget ya bu, saya ngga akan mengambil hak orang lain dengan cara licik, dan inget bu hukum karma itu berlaku..." Ucap Agatya dan pergi
" maksud apa ngomong gitu, hey aku bicara sama kamu.." zena teriak
Tapi Agatya tetep pergi meninggalkan nya..
" pusingku hilang kalo ngladenin orang seperti dia.. " Ucap Agatya😂
Saat Agatya keluar ternyata austin masih menunggu nya diluar, tapi Agatya meminta pada austin untuk tidak menganggu waktunya dulu.
" latya.." panggil austin
" maaf, jangan ganggu aku dulu untuk saat ini.. " jawab Agatya
" sory.. " austin
Agatya mengangkat tangannya, tanda agar austin tidak melanjutkan omongannya. Agatyapun berjalan lagi dan menuju kelas..
Austin hanya bisa melihatnya, dan berfikir..
" apa yang terjadi dengan latya, kenapa jadi seperti ini.." austin
Austin mengingat omongan aiden kemaren dia berfikir Agatya dan fara menghindar gara-gara dia. Austin pun menemui aiden dan mempertanyakan apa yang telah dia katakan terhadap mereka, tapi aiden tidak mau mengaku, sampai-sampai mereka bertengkar..
" bela saja mereka ka, mereka itu orang miskin bukan seperti kita kaya dan serba ada, buka matamu ka sebelum terlambat.." Ucap aiden
"apa maksud lo ngomong seperti itu, sejak kapan lo jadi seperti ini hah?, sejak kapan??.." teriak austin marah
" nyatanya seperti itu mereka cuman cewe kampung yang ngga tau diri.." Ucap aiden😡
Ucapannya kali ini benar-benar membuat austin marah, tanpa lama dia memukul aiden sampai terjatuh..
" inget yaa kita juga dulu bukan siapa-siapa lo harus inget itu, jangan mentang-mentang lo sekarang udah punya segalanya, lo bebas berbicara dengan orang.. lo punya segalanya tapi apakah otak dan pikiran lo menjamin itu semua??.." Ucap austin yang membuat aiden terdiam
" sampai gue denger loh hina mereka, lo berhadapan sama gue.. " austin dan mendorong aiden karena emosi
aiden hanya terdiam dia acuh.. tetap tidak mendengarkan ucapan austin.
Zena kesal mendengar perkataan Agatya, tapi dia tiba-tiba berkata..
" kenapa wajah dia sangat familiar, apa aku pernah melihat sebelum nya ya, waktu itu aku memang ngga liat jelas karena mata ku minus.. Tapi dimana.." zena coba untuk mengingat seseorang yang persis dengan Agatya
Apakah zena akan menyadari bahwa latya ( Agatya ) adalah anak dari om dan tante nya?? Yang berarti dia adalah keponakan nya Agatya, meskipun dia terlahir lebih dulu dari Agatya..