NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Ratu Agung

Reinkarnasi Ratu Agung

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Anak Genius / Dokter Genius / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran / Tamat
Popularitas:70.2k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Seorang dokter jenius dari satuan angkatan darat meninggal karena tanpa sengaja menginjak ranjau yang di pasang untuk musuh.

Tapi bukanya ke akhirat ia justru ke dunia lain dan menemukan takdirnya yang luar biasa.

ingin tau kelanjutannya ayo ikuti kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Lolongan panjang itu bergema, menusuk telinga semua orang di aula kerajaan. Suaranya menyerupai ribuan serigala yang menjerit bersamaan, namun bercampur dengan gaung logam retak dan bisikan kabut. Langit di atas kota Xiang mendadak bergetar. Dari jendela istana, para bangsawan melihat cahaya merah-hitam menjulang, menembus awan malam, seperti tombak kegelapan yang menancap ke langit.

Prajurit di luar berteriak panik, “Kabut! Kabut keluar dari tanah! Mereka… mereka punya wujud!”

Dari celah-celah tanah gerbang timur, muncul sosok-sosok bayangan berbalut kabut pekat. Wujud mereka setengah manusia, setengah monster. Sebagian berwajah tengkorak, sebagian berkulit retak seperti batu hangus. Namun mata mereka menyala merah, menatap manusia dengan haus.

Di dalam aula, semua mata tertuju pada Li Xiaoran. Saat sinar putih-perak membungkus tubuhnya, gaun sederhananya berubah menjadi jubah agung berwarna perak bercampur ungu muda. Rambut hitamnya menjuntai panjang, dihiasi mahkota tipis berbentuk bulan sabit. Matanya bersinar lembut, namun auranya begitu menekan hingga semua orang sulit bernapas.

Wu Furen terisak tanpa sadar. “Ran’er… putriku…”

Para bangsawan berlutut gemetar. Bahkan Kaisar Xiang dan Permaisuri, yang awalnya duduk di singgasana, kini menunduk, wajah pucat bercampur kagum. Mereka menyadari gelar yang diucapkan Bai He dan Ruan Tian tadi bukanlah kiasan Li Xiaoran benar-benar ratu yang ditakdirkan.

Mo Feng melangkah maju, auranya juga meledak. Jubah hitam-ungu dengan motif naga kabut muncul di tubuhnya, kepalanya tegak, sorot matanya mengandung wibawa yang menandingi kaisar dunia fana.

“Sekarang semua orang tahu,” katanya dingin, “bahwa dunia ini tidak hanya ditopang manusia. Ada garis keturunan yang lahir untuk melawan kabut. Dan hari ini, segel kedua akan menjadi ujian.”

Xiaoran menoleh pada kakaknya. “jie jie, mari.”

Xiumei mengangguk, meski tubuhnya masih rapuh. Begitu aura Xiaoran bangkit, cahaya ungu lembut turut menyelimuti tubuh Xiumei, menyatukan mereka. Dua saudara itu bagaikan dua bulan: satu terang membelah kegelapan, satu lembut menenangkan badai.

Shui Ying meliuk ke langit, tubuh naga birunya semakin jelas, bukan hanya bayangan. Yue Lan mengepakkan sayap, bulu api putihnya menerangi aula. Bai He berdiri anggun, sementara Ruan Tian menggeram, siap menerkam.

Kaisar Xiang yang gemetar, akhirnya bersuara. “Jika… jika kalian memang pelindung Xiang, bawalah kemenangan. Negeri ini… bergantung pada kalian.”

Xiaoran hanya menunduk tipis, lalu tubuhnya melesat bersama makhluk kontraknya, Mo Feng, dan Xiumei.

Dalam sekejap, mereka tiba di langit gerbang timur. Dari sana, pemandangan mengerikan terbentang. Kabut hitam merayap menelan rumah-rumah, menjerat manusia yang tidak sempat lari. Orang-orang yang terkena kabut menjerit, lalu tubuh mereka berubah menjadi patung hitam, retak, dan pecah menjadi abu.

“Ran’er!” Xiumei menahan napas, wajahnya pucat. “Kabut ini… jauh lebih kuat dari sebelumnya!”

“Ya,” jawab Mo Feng lirih. “Karena segel kedua ini lebih dekat dengan jantung kota. Jika jatuh, Xiang akan lenyap dalam semalam.”

Dari tengah kabut, muncul sosok lebih besar dari semua bayangan lain. Wujudnya tinggi seperti menara, berbalut kabut pekat. Topeng peraknya retak, memperlihatkan rahang hitam dengan gigi tajam.

“Aku Penjaga Segel Timur,” suaranya menggema. “Kalian anak-anak cahaya… beraninya mengusik takdir kami!”

Xiaoran menghunus pedang peraknya. Cahaya pedang itu langsung membelah kabut, menyingkap celah langit malam. “Kalau kau Penjaga, kenapa kau mengkhianati segelmu sendiri?”

Makhluk itu tertawa, tawa bergemuruh yang membuat bumi bergetar. “Karena segel bukan perlindungan! Segel adalah penjara! Leluhur kami terkurung terlalu lama. Kami akan bebas, dan dunia akan kembali ke zaman kabut.”

Ia mengayunkan lengannya. Sabit hitam raksasa terbentuk dari kabut, menghantam ke arah kota.

“Tidak!” Yue Lan melesat, sayap apinya menahan sabit itu. Api putihnya mendesis, membakar kabut, membuat wujud sabit retak.

Shui Ying segera menyusul, tubuh naga birunya melilit sabit, menahannya hingga pecah. “Kau tidak akan menyentuh kota ini!”

Namun kabut menyebar makin liar. Bayangan kecil bermunculan tanpa henti, menyerbu ke arah pasukan Xiang yang berjaga.

Mo Feng menyalakan auranya, tangan kanannya berubah menjadi cakar hitam ungu. Ia menghantam tanah, menciptakan gelombang kabut terbalik yang melenyapkan puluhan bayangan. Para prajurit menatap dengan campuran kagum dan ngeri.

“Cepat! Lindungi warga sipil! Biarkan kami yang melawan ini!” Mo Feng berteriak pada para jenderal.

...----------------...

Xiaoran dan Xiumei akhirnya melihat lingkaran segel di tanah gerbang timur. Batu-batu kuno membentuk pola rumit, namun retakan merah menjalarinya, menyemburkan kabut tanpa henti.

“Ran’er!” Xiumei menunjuk. “Retakannya hampir terbuka penuh!”

Xiaoran mengangguk. “Kau siap?”

Xiumei menggenggam tangannya erat. “Bersama.”

Mereka berdua melangkah masuk ke lingkaran. Seketika simbol kuno menyala, menyedot energi mereka. Pedang Xiaoran menusuk pusat lingkaran, sementara Xiumei menempelkan telapak tangannya. Cahaya putih-perak bercampur ungu muda menjulang ke langit, menahan kabut.

Namun Penjaga Segel melolong marah. “Kalian berani?! Kekuatan dua manusia tak akan mampu menahan kami!”

Ia mengayunkan sabit baru, lebih besar, langsung ke arah lingkaran.

“Tidak kalau kami ikut!” Ruan Tian menerkam, tubuh harimau putihnya menahan sabit dengan cakar bercahaya. Bai He melesat, bulu-bulu peraknya melepaskan ribuan pisau cahaya, memotong bayangan yang mendekat. Yue Lan membakar kabut dengan api putih, sementara Shui Ying melilit lingkaran, menciptakan perisai air biru yang melindungi kedua saudara.

Mo Feng berdiri di depan, cakar hitam-ungu beradu dengan sabit kabut. “Kalian lupa… aku juga darah kalian. Tapi aku memilih manusia!”

Benturan Besar terjadi, Langit dan bumi bergetar. Ledakan cahaya perak-ungu bercampur hitam-ungu mengguncang kota. Bangunan di sekitar gerbang hancur, namun lingkaran segel tetap bersinar.

Xiaoran menjerit, darah mengalir dari bibirnya. “Aku tidak bisa menahannya lama!”

Xiumei menatap adiknya, lalu menutup mata. “Kalau begitu, kita lepaskan semuanya!”

Tiba-tiba, tubuh Xiumei memancarkan cahaya ungu terang, jauh lebih besar dari sebelumnya. Bayangan samar seorang wanita dengan mahkota bunga muncul di belakangnya roh leluhur perempuan dari keluarga mereka.

Xiaoran terperangah. “jie jie… itu…?”

Xiumei tersenyum lembut meski tubuhnya gemetar. “Aku… jembatan, ingat? Melalui aku, leluhur kita bisa ikut menutup segel ini!”

Cahaya ungu itu masuk ke lingkaran, bercampur dengan perak pedang Xiaoran. Simbol kuno bergetar, lalu meledak dalam cahaya besar yang menelan kabut.

Penjaga Segel berteriak marah, tubuhnya terbelah dua oleh pedang cahaya. Ribuan bayangan ikut lenyap. Kabut disedot kembali ke dalam retakan, dan batu-batu segel menyatu perlahan.

Hening.

Udara menjadi jernih. Kota Xiang selamat.

Xiaoran terhuyung, hampir roboh, namun Mo Feng menahan bahunya. Xiumei juga jatuh berlutut, wajah pucat, tapi tersenyum lega.

“Segel… bertahan seribu tahun lagi,” ujar Mo Feng, napasnya berat. “Untuk sementara… kita menang.”

Ruan Tian mengaum pelan, seperti tanda kemenangan. Bai He tertawa kecil, “Hah… untung aku tampan, kalau tidak mungkin aku sudah jadi abu.”

Yue Lan mendesis, “Diam kau. Kalau bukan karena Xiumei, kita semua sudah tamat.”

Shui Ying menunduk pada kedua saudara. “Kalian telah membuktikan diri. Dunia ini punya harapan.”

Bersambung

1
E H Mukti
Keren ceweknya kuat 🤩🤩🤩👌
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
kirain xiaoran berjodoh sama pangeran kedua..ternyata ada tokoh baru..mo feng.
btw kbr pangeran kedua dan permaisuri gmn ya? gk dibahas lg ending nya
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
terbaik kak, aku selalu suka ceritanya
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
terima kasih kembali kak, telah menciptakan berbagai cerita yang penuh dengan pelajaran tentang nasehat dan kehidupan
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ceritanya slalu memberikan pelajaran kehidupan
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
apa kabar pangeran ke 2 dan permaisuri
Oi Min
mang g bsa di hancurkan?? klo hnya di segel kan nnti suatu saat pasti akan terlepas jga
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ratu agung pasti menang
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
mo feng kah jodoh xiaoran sebenarnya, jadi penasaran
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
mo feng sebenarnya baik kan ya
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
lahh, mo feng siopo meneh iki
mana misterius pulak lagi
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
masih penuh misteri ternyata
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
tuan bayangan mau mengelabui konon, gak tau aja dia jika cahaya itu bisa mengalahkan nya
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
lahh, musuh nya curang.
ngambil kesempatan dalam kesempitan ini namanya, gak mau buang tenaga tapi cuma mau untung nya aja.
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
melawan diri sendiri, ilusi yang paling sulit
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ternyata permaisuri udah tau siapa xioran sebenarnya
Oi Min
Mo Feng ini calon jodoh Xiaoran.....
Oi Min
Ini..... para hewan kontrak knp g ke wujud asli mereka saja sech?? kan klo yg bsa terbang enak
Oi Min
w kwkkwkwwkkwkwkwk..... bner Xiaoran.... ayo ceraikan ibumu dri suami yg bastard luck nut itu.
Oi Min
bagus klo keluarga yang tulus menyayangi Xiaoran bsa denger suara hatinya, setidaknya mereka bsa lebih hati2 dan bsa mencegah bencana utk mereka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!