Harap membaca Novel JERAT CINTA DEWI ULAR biar gak bingung sebelum membaca novel ini.
Dua cinta yang terpisah karena beda dunia. akan kekuatan cinta mampu mempersatukan mereka kembali?
Akankah ada jalan bagi mereka untuk menemukan cinta yang hilang..
Ikuti kisah perjalanan cinta anata Kenzo dan Adhisti yang harus terpisah karena dunia mereka yang tidak sama..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga Puluh Empat
Wuuuuush
Saru tebasan mengarah ke dada Adhisti yang sudah tak berdaya.
Tap sebuah tangan menangkap pergelenagan sang Siluman Elang Putih.
Sosok itu menoleh kearah tangan kekar yang menangkap pergelangannya dan itu membuat serangannya harus gagal membelah tubuh Adhisti.
Tangan kekar itu menarik pergelangan tangan sang Siluman Elang yang berusaha bertahan untuk tetap membunuh Adhisti.
Kedua mata mereka saling beradu dengan tatapan yang tajam dan saling mempertahankan tenaga mereka untuk pada posisinya.
Sosok pria bertubuh tinggi dan kekar itu terua saja menarik pergelangan tangan sang Siluman Elang Putih yang terlihat sangat penuh amarah.
Sosok Siluman itu membuka paruhnya dengan cukup lebar, dan ia beriap untuk mematuk sosok pria tersebut.
Namun dengan gerakan cepat sang pria menghindar ke sisi belakang sembari menarik pedang milik sang Siluman Elang Putih.
Traaaaang
Suara dentingan yang begitu kuat saat paruh itu beradu dengan pedang miliknya sendiri.
Sosok pria bermanik biru itu memutarkan tangan sang Siluman Elang Putih, hingga ujung pedang itu mengah ke ujung matanya dan sebuah serangan yang tak terduga saat sang pria bertubuh kekar itu menusukkan ujung mata pedang ke arah mata Sang Siluman Elang Putih.
Craaaaash
"Kiiiiiiiiiiik," Siluman Elang Putih itu terpekik kesakitan dan tak hanya sampai disitu, sosok pria tersebut memberikan tendangan tepat diperutnya.
Buuuugh
Sosok Siluman Elang Putih itu bergeser mundur kebelakang sembari mencabut pedangnya yang menusuk matanya sendiri.
Cairan pekat berwarna hitam mengucur dari lukanya dan ia masih belum menyerah.
Dengan satu matanya yang terluka, ia menggenggam pedangnya untuk kembali menyerang sosok pria yang sudah berdiri tegak dihadapannya.
Ia menghentakkan kedua kakinya diatas tanah hingga membuat getaran yang cukup kuat, dan melayangkan pedangnya untuk menyerang kearah sosok pria yang saat ini sudah membuatnya terhalang melakukan ritual.
Wuuuuush
Satu ayunan pedang yang ditujukan kepada pria yang tak lain adalah Kenzo.
Entah mengapa ia dapat tiba ditrmpat itu aaat merasakan sebuah getaran yang cukup kuat pada dadanya dan cahaya hijau toska itu memaksanya untuk kembali mengejar Dewi Pandita.
Ia berlari memasuki hutan, dan cahaya itu menuntunnya untuk menemukan sang gadis kecil yang saat ini sedang terluka parah dan.membutuhkan pertolongannya.
Akan tetapi, saat ia tiba ditempat yang asing tersebut, ia justru melihat sosok Siluman Elang Putih yang sedang menyerang seorang wanita berjubah yang sudah tidak berdaya dan tidak lagi dapat menyerang lawannya.
Hatinya begitu tergerak untuk menyelamatkannya, dan membuatnya harus menghadapi sosok Siluman Elang Putih yang sudah bersiap membunuh sang wanita.
Saat ini, sosok pria itu mencoba menangkis serangan lawannya dengan memungut tombak milik Adhisti yang tergeletak diatas tanah.
Hutan yang gelap dan dipenuhi pohon pinus menjadi saksi pertarungan Kenzo dengan sosok Siluman Elang Putih tersebut.
Traaaang
Suara dentingan kembali menggema ditengah malam yang sepi dan juga mencekam.
Kenzo mengayunkan tombaknya dan membalas serangan sang lawannya.
Sosok Siluman Elang Putih mengepakkan sayapnya, lalu mengudara setinggi lima meter dan menukik dengan cepat, lalu terbang menuju Dewi Pandita yang saat ini terbaring diatas meja batuan cadas.
Melihat hal itu, Kenzo berlari dengan cepat dan saat mata pedang milik Siluman Elang putih ingin menyentuh tubuh Dewi Pandita, ia menghadangkan tombaknya pada pedang lawannya hingga membuat suara dentingan kembali terdengar.
Dewi Pandita melirik siapa yang datang, ia.merasakan sebuah kedamaian yang entah dari mana datangnya dan merasuk kedalam kalbunya.
Sementara itu, Kenzo berusaha menahan serangan tersebut dengan segenap tenaganya, dan ia menekan dengan kuat tombak yang dipegangnya, lalu membalikkanya ke arah lawan.
Buuuuugh
Kenzo memberikan tendangan pada sang Siluman Elang Putih, lalu melompat kearah lawannya dengan ujung tombak yang terhunus kearah depan dada lawannya.
Ia memutar tubuhnya dan bergerak cepat, laiu mengudara setinggi satu meter dengan hujaman ujung tombak yang menembus dada Siluman Elang Putih.
Jleeeeeeb
Tombak menembus punggung sang lawan. Sosok itu terdiam sesaat dengan mata membeliak dan paruhnya yang terbuka lebar.
Kenzo menarik tombaknya dari tubuh lawannya, dan Siluman Elang Putih itu roboh keatas tanah.
Kenzo melemparkan tombaknya. Lalu bergegas menghampiri Dewi Pandita yang terikat diatas meja dan dengan kekuatan yang dimilikinya, ia berhasil membuka kunci tangan pada bagian kanan.
Dan saat ia akan membuka pada bagian kirinya, sosok Siluman Elang Putih kembali bangkit dan menggenggam pedangnya, lalu berjalan dengan terhuyung menghampiri Kenzo dengan pedang yang siap untuk menebas pria tersebut.
Kenzo telah membuka semua ikatan pada Dewi Pandita, dan gadis kecil itu berteriak saat melihat Siluman Elang Putih sudah berdiri dibelakang Kenzo.
Sosok itu mengayunkan pedangnya, dan...,
Craaaaash
Satu hujaman sebuah tombak menembus kepalanya, dan saat Kenzo memutar tubuhnya, melihat sosok Siluman Elang Putih sudah tertusuk tombak pada bagian kepalanya. Entah siapa yang melakukannya.
Melihat hal itu, tiba-tiba Kenzo merasakan dadanya kembali bergetar dan dadanya bercahaya, lalu ia mengatupkan kedua tangannya dan membuat cahaya hijau toska itu bergulung ditubuhnya, lalu ia memberikan tinju pada sang Siluman Elang yang membuat tubuh lawannya hancur berkeping menjadi serpihan asap hitam yang terbang mengudara.
Ketika sosok elang itu hancur, terlihat sosok wanita berjubah yang berdiri dibelakang dengan tubuh yang sangat lemah, dan ia menggenggam batu delima hitam yang didapatkannya saat tubub sang Siluman Elang itu hancur.
"Ibu," pekik Dewi Pandita saat melihat tubuh obunya akan limbung dan ia bergegas turun dari atas meja untuk menangkapnya.
Namun tangan kekar itu lebih dulu menangkapnya dan membopongnya. ia menatap sepasang mata yang terpejam yang bersembunyi dibalik cadar dan jubahnya.
Perasaannya begitu damai, hatinya merasakan sebuah getaran yang tak dapat ia ungkapkan dengan kata-kata.
"Ibu." Dewi Pandita mendekapnya meski tubuh sang ibunda saat ini dalam bopongan seorang pria yang ia panggil Papa.
"Dia ibumu?" tanya Kenzo dengan rasa penasaran.
Dewi Pandita menganggukkan kepalanya. "Bisakah papah membantuku membawa ibu pulang kerumah?" pintanya dengan nada yang terlihat serba salah.
Ia tahu pastinya ibunya akan marah saat ia membawa orang asing, namun ia tak memiliki pilihan.
"Tentu saja. Tunjukkan jalannya," ucap Kenzo dengan bersungguh.
Saat ia membenahi bopongannya, tanpa sengaja jubah yang dikenakan oleh sang wanita tersingkap sibagian lengan dan memperlihatkan kulitnya yang dipenuhi sisik seperti ular.
Kenzo tersentak kaget saat melihat hal tersebut, namun entah mengapa ia tak merasa takut.
Dewi Pandita tahu jika Kenzo pasti kaget melihat fisik ibunya. "Itulah sebabnya ibu tidak ingin aku membawa orang asing, karena ia tidak ingin orang lain tahu tentang penyakit yang dideritanya," ucap Dewi Pandita dengan lirih.
~Selamat Idul Adha buat semua para reader. Bagi yang ber-qurban semoga menjadi amal ibadah yang berjah dan yang tidak berqurban semoga dapat merasakan kebahagiaan memasak daging Qurban.
dewi pandita.. jdoh mu dah tua kaliii/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
kenzo kurang gercep... ngintap- ngintip doang... nggak buru-buru ambil tindakan... coba sekali-kali intip wajahnya... wkwkwkwkwkwk...
tenang aja y angkasa... sabar...
entar dihari pernikahan samudra mudah-mudahan ketemu sama Dita... Kenzo pasti diundang kan...
Ben ora mumet trs sirahe 🤣🤣
tgu aja kk siti bikin kek mana terhadpa merka berdua jd tgl tgu Ja ya kannn
kalian diciptakan di dunia yang berbeda...
berdoa saja semoga cinta memihak kalian berdua...
di buat gregetan terus huhuuu..
ingin segera rasanya kenzo sadar klo yg di rumahmu itu istrimu..