Muak dengan perlakuan keluarga angkatnya yang selalu menindas dirinya.Membuat ia dengan nekat menggantikan perjodohan dengan pria asing yang telah diatur oleh ayah angkatnya.
Tidak peduli siapa orangnya,Alya lebih menerima perjodohan itu demi bisa keluar dari keluarga angkatnya yang toxic.
Siapakah pria yang yang akan dijodohkan ayah angkatnya?Terlebih pria tersebut berasal dari perkampungan yang jauh.Akankah ia tetap menikahi pria asing dari kampung itu?
Yuk simak ceritanya..☺️☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mitha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Sore harinya..
Ketika Alya pulang,Alya dikejutkan dengan kondisi tangan Aulia yang memar.Alya seketika panik dan langsung menanyai apa yang terjadi pada Aulia.
"Aulia,kenapa dengan tangan mu?Kenapa bisa memar seperti ini?" tanya Alya pada Aulia.
Aulia yang belum sempat menjawab,justru membuat Alya dengan cepat mengambil tindakan.Dengan mengambil obat luka dan mengobati luka tangan Aulia.
"Sepertinya ini sudah cukup lama,karena lukanya sudah kering.Apa kau tadi terjatuh?"tanya Alya sembari mengobati luka ditangan Aulia.
Aulia pun mengangguk sambil memasang wajah sedih.
Alya yang tidak tega langsung memeluk tubuh kecil anak tirinya.
"Tidak apa-apa,ini cuma luka kecil.Nanti akan segera sembuh.Lain kali Aulia harus berhati-hati,ya." ucap Alya menghibur Aulia.
Aulia pun tersenyum tipis sambil mengangguk.
Disela mereka saling tersenyum,Galih pun datang dan menarik paksa tangan Aulia agar menjauh dari Alya.
Alya dan Aulia pun seketika kaget dengan kemunculan Galih yang tiba-tiba.
"Menjauh dari adik ku,dasar wanita jahat.!" sentak Galih dengan nada tinggi dan dengan beraninya membentak Alya.
Alya pun kembali kaget saat melihat Galih yang tiba-tiba membentaknya.
"Apa maksud mu?Kenapa kau bicara seperti itu,Galih?" tanya Alya yang bingung dan tidak mengerti dengan ucapan Galih.
"Kau wanita jahat,kau sudah melukai adik ku.Jangan dekati adik ku lagi.!" jawab Galih saat melampiaskan amarahnya pada Alya.
"Siapa yang melukai adik mu?Aku bahkan baru saja pulang.Dan justru mengobati luka ditangan adik mu." tukas Alya yang berusaha menjelaskan dan masih bingung dengan pernyataan Galih.
"Bohong.!Kau sudah memukul tangan adik ku.!Kata bi Lela,kau sempat memukul tangan Aulia dan langsung pergi.!" ujar Galih kembali membuat pernyataan yang ternyata memfitnah Alya.
Membuat Alya seketika mendengus kesal.
"Wanita tua itu lagi." gerutunya dengan nada kecil.
"Galih,kalau aku melukai tangan adik mu.Untuk apa aku mengobati lukanya?Kalau kau sebagai kakaknya sangat menyayangi Aulia,kenapa kau tidak segera mengobatinya?Apa kau tidak bisa lihat luka ditangan Aulia sudah lama mengering?Dan kenapa kau mempercayai perkataan bi Lela,padahal kau bisa bertanya langsung pada Aulia." tanya Alya dengan nada pelan dan berusaha menunjukkan sikap tenangnya pada Galih.
Biar bagaimana pun ia tidak bisa marah begitu saja pada Galih.Walaupun semua perkataan Galih adalah fitnah karena terhasut oleh perkataan Lela.
Sesaat membuat Galih terdiam dan menoleh ke arah Aulia.
"Apakah mungkin aku melukai Aulia?sekarang aku adalah ibu kalian,aku sangat menyayangi kalian berdua.Mana mungkin tega ibu menyakiti mu apa lagi Aulia." ucap Alya mencoba menasehati Galih.
Galih semakin diam dan merenungkan semua perkataan Alya sang ibu tiri.
Disaat Galih masih diam,Lela pun tiba-tiba datang menghampiri mereka.
"Jangan percaya semua perkataan wanita jahat itu,Galih.!!Dia cuma berbohong,dia tidak tulus pada mu dan adik mu.Dia pasti sudah melukai Aulia.!" sahut Lela yang kembali menghasut Galih dengan nada sengit dan memandang Alya dengan penuh kebencian.
Alya pun kembali menarik nafas panjang saat melihat Lela yang kini ada dihadapannya.
"Rupanya cara mu sungguh kekanak-kanakan sekali.Beraninya menghasut anak yang masih berusia 10tahun.Apakah kau pikir cara mu pantas?" tanya Alya dengan menyindir Lela.
