Seorang inspektur kepolisian yang jujur dibuat pusing dengan kasus pembunuhan berantai yang melibatkan para pejabat negara. Abimanyu yang ternilai teliti dipermainkan dengan permainan pelaku yang sangat pintar dalam menyembunyikan jejak. Di tengah pemecahan kasus pembunuhan berantai, Abimanyu mendapatkan tugas untuk melatih anggota baru kepolisian, dan disinilah dia bertemu dengan Gaurav yang merupakan anak sebatang kara dari kota Jaipur.
- Update seminggu sekali, setiap hari kamis.
- Follow @mommess__ dan @flowersmommess__ untuk mendapatkan informasi mengenai update terbaru 'Last Punishment : DEATH'
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MOM MESS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10 YEARS LATER
Kebutuhan rumah mulai meningkat. Rasika dan Chetna mulai kebingungan untuk mencari pemasukan. Karan sering mengirimkan uang untuk membantu kebutuhan mereka. Namun uang yang di kirim Karan tidak begitu banyak. Hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dapur saja. Belum lagi kebutuhan Meera, dan juga pengobatan Abimanyu. Karena ini setelah usia Meera 3 bulan, Rasika memutuskan untuk mencari kerjaan. Dia juga sudah mendapatkan izin dari Chetna untuk bekerja. Dia juga meminta adiknya Sadia untuk tinggal sementara di rumahnya. Guna untuk membantu Chetna dan juga Nainaa.
Setelah cukup lama mencari pekerjaan, akhirnya berkata kemampuan dan skill Rasika yang cukup baik. Ia di terima di sebuah perusahaan ternama kota Mumbai. Ia bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore. Setiap pulang kerja, dia selalu membantu Chetna memasak. Mengurus Meera, dan juga membersihkan tubuh Abimanyu menggunakan air hangat. Walau sudah kerja seharian di luar, Rasika tidak pernah mengeluh jika harus bekerja lagi di rumah. Terkadang di saat jam tidur, Rasika sering menyibukkan diri untuk memotong sayuran agar besok pagi dia tidak kerepotan lagi saat menyiapkan sarapan.
Karena kerja keras Rasika, saat usia Meera menginjak 3 tahun ia mendapatkan gaji tambahan yang cukup besar. Selain itu Rasika juga naik pangkat menjadi Manager Utama di perusahaan itu. Mengingat gajinya yang cukup besar, Nainaa menyarankan Rasika untuk berinvestasi. Hal itu berguna untuk masa depan Meera nanti. Masukkan dari Nainaa pun di pakai. Ia menggunakan sebagian gajinya untuk menginvestasikan ke properti. Ia membeli tanah untuk membangun apartemen agar bisa di sewakan dan di jual kembali dalam jumlah yang tinggi. Karena uang Rasika yang belum seberapa, ia memutuskan untuk meminjam uang dengan atasannya untuk melunasinya. Setelah kesepakatan itu, gaji Rasika akan di potong 75% untuk membayar cicilannya. Apartemen yang sudah Rasika beli mulai di kelola. Ramai orang mulai menyewa apartemen tersebut. Dan karena inilah Rasika tidak lagi khawatir soal bahan pokok rumah, kebutuhan Meera, dan pengobatan Abimanyu.
...***...
5 tahun telah berlalu. Belum ada tanda-tanda perubahan oleh Abimanyu. Rasika yang baru saja pulang kerja perlahan baring di samping Abimanyu.
"Abi, setelah kau bangun nanti. Kau akan senang dan bangga padaku. Karena aku berhasil melewati semua rintangan ini tanpa mengeluh sedikit pun, "
"Ya walau... Aku sering berkata, capek, bosan, pengen istirahat. Tapi... Aku menoleh ke belakang. Aku melihat ibu yang lelah memasak di rumah, aku melihat ke arah Meera putri kita yang bahagia mendapatkan banyak mainan, dan aku melihat dirimu yang terbaring di kasur seperti ini, "
"Itu semua menjadikan kekuatan ku untuk terus semangat. Sekarang... Aku hanya minta suami ku kembali ke pelukan ku, " sambung Rasika yang kemudian memeluk Abimanyu. Karena lelah, Rasika sampai tertidur di pelukan Abimanyu.
...***...
10 tahun kemudian, Rasika berhasil membeli rumah pribadi untuk dirinya melalui uang sewa apartemen miliknya. Ia juga sudah melunasi uang pinjaman pada atasannya. Kini Rasika lanjut berinvestasi membeli sebuah perusahaan untuk di kelola. Ia juga memperkerjakan adiknya yang kini berusia 27 tahun untuk mengelola perusahaannya. Sadia sendiri sudah menikah 2 tahun lalu. Ia menikah bersama Ramma Saxena, yang berstatus sebagai dokter militer India. Karena pekerjaan ini, Ramma harus terpisah dengan sang istri. Ia harus menjalankan tugasnya untuk ikut bertugas ke tempat yang sudah di tentukan atasannya.
"Nenek. Hari ini adalah hari terakhir ujian ku. Tolong berkati aku, " ucap Meera sambil memeluk neneknya, Chetna.
"Meera sayang. Berkat nenek selalu bersama mu nak, "
"Terima kasih nenek, "
"Meera. Apa kamu sudah siap? Ayo berangkat!"
"Em ibu, sebentar. Ada yang kelupaan, "
"Baiklah. Ibu tunggu di mobil ya, "
"Siap ibu." Meera lalu berlari naik ke atas, memasuki sebuah kamar. Ruangan itu ternyata adalah kamar tempat di mana Abimanyu yang sudah semakin tua terbaring. Meera mengambil sebuah kursi dan perlahan menggeserkan kursi tersebut. Meera menaiki kursi itu agar dirinya sejajar dengan Abimanyu.
"Ayah. Hari ini adalah hari terakhir ujian ku, dan seperti biasa aku selalu meminta berkat mu untuk mendoakan ku, "
"Aku tau ayah tidak mungkin bisa mendengar ku, tapi aku yakin kalau ayah selalu bersama ku, " sambung Meera. Gadis manis nan lucu tersebut tersenyum lalu mencium pipi Abimanyu. Ia pun turun dan mengembalikkan posisi kursi itu semula. Meera lalu keluar dan berangkat sekolah bersama ibunya.
...***...
Setibanya di sekolah, seperti biasa Rasika akan turun dan mengantakannya sampai ke depan kelasnya.
"Meera, dengarkan ibu. Jika kamu tidak bisa menjawab soalan saat ujian nanti, jangan sesekali menyontek. Kau mengerti?"
"Jangan khawatir ibu Meera. Jika Meera ketahuan menyontek aku akan menghukumnya, " sahut seorang wanita. "AUNTY, " teriak Meera girang. Wanita yang di sebut aunty oleh Meera adalah Nainaa. Ia sekarang menjadi seorang guru di sekolah tempat Meera bersekolah. Nainaa juga menjadi wali kelas Meera.
"Euhm kak. Bagaimana keadaan Abimanyu?" Rasika hanya bisa menggelengkan kepalanya. Mau sebanyak apapun Nainaa bertanya tentang keadaan Abimanyu, jawabannya tetaplah sama. Sampai sekarang belum ada perubahan pada Abimanyu. "Ya sudah, ibu mau berangkat kerja dulu ya." Rasika mengecup kening Meera. Rasika lalu berbalik, dan berjalan pergi. "Apakah bibi melupakan ku?" ucapan anak kecil itu membuat langkah kaki Rasika tersenyum. Rasika terdiam, seperti bertanya-tanya siapa yang ia lupakan. Sekejap kebingungan itu berubah menjadi tawa. Rasika berbalik, dan nampak seorang gadis seusia dengan Meera berdiri di samping Nainaa.
"Aarohi.. Kemari sayang." Aarohi tersenyum dan berlari ke pelukan Rasika. Aarohi merupakan anak jalanan yang di temukan oleh Nainaa. Aarohi yatim piatu dan hanya tinggal di bawah jembatan, berselimutkan kardus bekas. Keseharian Aarohi adalah menjual tisu di lampu merah. Kala itu ia bertemu dengan Nainaa. Setiap hari ia selalu menawarkan tisu kepada Nainaa. Karena iba, Nainaa mengajak Aarohi untuk ikut bersamanya. Nainaa bukan hanya memberikan tempat tinggal, baju baru, mainan, tapi juga menyekolahkan Aarohi. Di sekolah, Aarohi menjadi sahabat baik Meera. Mereka selalu bermain bersama, dan juga belajar bersama.
Bel masuk kelas berbunyi. Keduanya pun bergegas masuk kelas. Rasika juga pergi untuk berangkat ke tempat kerjanya. Baru saja Rasika hendak masuk ke dalam mobil, ponsel nya berdering. Rupanya itu panggilan dari ibu mertuanya, Chetna.
"Hallo ibu, ada apa?"
"Rasika. Cepatlah pulang nak, " ucap Chetna. Nada bicara Chetna juga seperti menangis ketakutan. Karenanya Rasika pun panik dan memutuskan untuk kembali ke rumah.
good job💯👍👏