NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Presdir Dingin

Mengandung Benih Presdir Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Office Romance
Popularitas:26.8k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Alika tak pernah membayangkan hidupnya bisa berubah secepat ini. Semua berawal dari satu permintaan sepele saudari tirinya, yang menyuruh Alika pergi ke sebuah hotel.


Karena sebuah kekeliruan, Alika justru masuk ke kamar hotel yang salah dan menghabiskan malam dengan Sagara, sang CEO dingin dan arogan yang selama ini hanya dikenalnya dari jauh.


Apa yang terjadi malam itu seharusnya dilupakan. Tapi takdir berkata lain.



Saat Alika mengetahui dirinya hamil. Ia dihadapkan pada pilihan yang sulit, menyembunyikan semuanya demi harga diri, atau menghadapi kenyataan dengan kepala tegak.


Namun, yang paling mengejutkan, justru adalah keputusan Sagara. Pria yang katanya selama ini tak tersentuh, datang kembali ke dalam hidupnya, menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar tanggung jawab.


Cinta perlahan tumbuh di antara keduanya. Tapi mampukah cinta bertahan saat masa lalu terus menghantui dan realita kehidupan tak berpihak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 34 Cemburu

Alika berjalan perlahan didampingi Langit, mata mereka menyapu deretan busana dari yang paling mewah dengan taburan payet hingga gaun sederhana berbahan katun.

Setiap detail tak luput dari perhatian Alika, sesekali ia menyentuh lembut kain-kain halus itu.

Di sudut lain butik, tersembunyi di balik rak gaun pengantin yang menjuntai, berdiri Sagara. Matanya terpaku pada Alika, mengamati setiap gerak-geriknya dengan perasaan campur aduk.

Rasa cemburu mencengkram hatinya melihat keakraban Alika dengan Langit. Mereka tertawa kecil saat melihat sebuah gaun dengan desain unik, dan Sagara merasakan tusukan nyeri di dadanya.

Sagara ingin berada di sana, menggantikan posisi Langit di sisi Alika. Namun, bayangan penolakan dingin Alika membuatnya urung mendekat.

Setiap kali tatapannya bertemu dengan mata wanita itu beberapa hari terakhir, hanya ada tembok es yang ia temui.

Alika melangkah menuju sebuah rak yang memajang gaun-gaun kasual. Ia tampak tertarik pada sebuah gaun berwarna pastel dengan potongan sederhana namun elegan.

Saat ia meraihnya, kakinya tiba-tiba tersandung karpet lembut di lantai butik. Tubuhnya oleng ke depan, hampir saja kehilangan keseimbangan.

Refleks Sagara bekerja cepat. Ia hendak berlari menghampiri Alika untuk menolongnya. Namun, sebelum ia sempat bergerak, Langit dengan sigap menangkap lengan Alika, menahannya agar tidak terjatuh. Alika terkejut namun segera menstabilkan diri dengan bantuan Langit.

“Kamu baik-baik saja?” tanya Langit.

“Hmm. Terima kasih,” ucap Alika dengan senyum tulus, menatap mata pria itu.

Langit membalas senyumnya dan dengan lembut membimbing Alika menuju sebuah sofa beludru di dekat mereka.

“Hati-hati, kakar ipar. Jangan sampai kamu jatuh lagi,” ujar Langit dengan nada khawatir. Ia kemudian beranjak menuju meja minuman dan mengambilkan segelas air putih untuk Alika.

Tepat saat Langit menyerahkan gelas pada Alika, Sagara memberanikan diri mendekat. Dengan langkah ragu, ia berlutut di hadapan Alika yang sedang duduk di sofa.

Wajahnya menunjukkan kekhawatiran yang berusaha ia tampakkan tulus.

“Kamu baik-baik saja, bukan? Lain kali, lihat kebawah jangan sembrono!” seru Sagara dengan suara pelan, matanya menatap lekat wajah wanita itu.

Alika mengerutkan kening, menatap Sagara dengan tatapan dingin dan tidak percaya. Ia tahu betul motif di balik perhatian tiba-tiba pria itu.

“Jika Tuan ingin menanyakan soal bayi saya, dia baik-baik saja!” ucap Alika dengan nada ketus dan penekanan pada setiap kata.

Sagara terdiam, merasakan tamparan tak terlihat dari ucapan dingin Alika. Rasa cemburu dan penyesalan kembali menghantamnya.

Apalagi kehadiran Langit di sisi Alika semakin memperjelas jarak yang kini terbentang di antara mereka.

Langkah Langit terhenti di tengah jalan menuju sofa, gelas berisi air putih masih tergenggam di tangannya. Ia menatap sejenak interaksi dingin antara Sagara dan Alika, merasakan ketegangan yang begitu jelas di antara keduanya.

Dengan helaan nafas pelan, Langit memutuskan untuk memberikan ruang bagi mereka, membiarkan sang kakak berbicara dengan istrinya.

“Loh, tidak jadi kesana?” tanya Sarah.

“Beri mereka ruang. Aku merasa hubungan mereka sedang tidak baik-baik saja,” kata Langit mengajak ibunya menjauh.

Sagara dan Alika terdiam beberapa saat, atmosfer di sekitar mereka dipenuhi kecanggungan. Sagara memberanikan diri membuka suara, berusaha menjelaskan perasaannya yang sebenarnya.

“Alika, aku khawatir padamu. Bukan hanya karena bayi kita,” ucap Sagara dengan nada rendah, matanya menatap lekat wajah Alika yang tampak dingin. Ada kesungguhan dalam suaranya yang jarang Alika dengar.

Alika menatap Sagara dengan tatapan sinis, tidak ada sedikitpun kepercayaan di matanya.

“Bohong,” jawabnya ketus. “Sejak kita menikah, satu-satunya hal yang anda pedulikan hanyalah bayi ini. Anda tidak pernah benar-benar melihat saya!”

Sagara mengusap wajahnya dengan frustasi. Ia tidak tahu bagaimana cara menjelaskan perubahan dalam dirinya, bagaimana rasa takut kehilangan dan cemburu telah membuka matanya.

Kata-kata Alika bagai cambuk yang menghantam hatinya.

Tiba-tiba, Alika meringis kesakitan, tangannya mencengkram perutnya. Wajahnya pucat dan bibirnya bergetar. Sagara yang melihat perubahan ekspresi Alika langsung panik.

“Alika, kamu kenapa?” tanyanya cemas, meraih tangan wanita itu.

“Sakit... perut saya sakit sekali,” rintih Alika pelan, keringat dingin mulai membasahi dahinya.

Tanpa berpikir panjang, Sagara dengan sigap membopong tubuh Alika yang lemas. Rasa khawatir yang luar biasa menguasai dirinya. Ia tidak peduli lagi dengan penolakan Alika, yang terpenting saat ini adalah keselamatan wanitanya dan juga bayi mereka.

Langit yang melihat kepanikan Sagara segera bertindak cepat. Ia berlari mendahului mereka menuju pintu butik, memberi isyarat kepada sopir Sagara yang sudah menunggu di luar.

Mobil hitam mewah itu segera melaju mendekat. Lee, asisten setia Sagara, dengan sigap membukakan pintu belakang mobil. Sagara dengan hati-hati membaringkan Alika di kursi belakang.

“Cepat ke rumah sakit, Lee!” perintah Sagara dengan nada cemas kepada asistennya, sebelum ikut masuk ke dalam mobil dan memangku kepala Alika di pangkuannya.

Lee mengangguk. “Baik, Tuan!”

1
partini
weh modus ini mah,,come on Lee do you best tuh ulet bulu dah bikin rencana masa kalah sih ga guna kamu Lee
arraa
otewe buciinn
PengGeng EN SifHa
menyuruh
SenjaKala: 😂 siapp kak makasih
total 1 replies
partini
saga dah mulai oleng ini mah ,, part aku tunggu rasa cemburu saga ihhhh gumuss tak cubit ginjalnya
SenjaKala: Cubit kak wkwk
total 1 replies
olip
lnjut thor,,jngn pindah lapak
LISA
Baguslah kalau Sagara sadar dan mau mengubah sikapnya terhadap Alika..moga aj mereka dapat menjadi pasangan yg harmonis..😊
LISA
Ceritanya bagus & menarik
Susi Akbarini
😀😀😀😀😀

Qlika gak mau kemeja Sagara bekas dipeluk ama Cindy..

❤❤❤❤❤❤
asihh..💖
kenapa minta buka kemeja nya ada bau ulet bulu ya...
SenjaKala: Kak😂😂😂
total 1 replies
Susi Akbarini
cie3..
sengaja yuh Alika..
nerani2nya dia megang lengan langit di depan sagara..
cari perkara..
😀😀😀❤❤❤❤
Ani Basiati
lanjut
SenjaKala: Siappp
total 1 replies
partini
Lee mintaa kakek pasti di kasih ,,betul Lee ulatnya dah hilang bulu " masih suka nempel
aihhh di luar prediksi malah sodara tiri yg jadi pemicu cembukur
SenjaKala: Wkwkw biar Sagara makin tantrum
partini: beda bapak yah masih sodara ,,ok Thor
ada lagi wah kaya prangko dong nempel nempel
total 3 replies
Eva Karmita
keren ini ku suka sikap Alika ngk lemah
Susi Akbarini
jreng3..
kejar Alika..

😀😀😀❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
jreng3..
mulai..
😀😀😀❤❤❤❤
SenjaKala: /Facepalm/
total 1 replies
Ani Basiati
lanjut mantap thor bikin penasaran
SenjaKala: Triple up hari ini kak,
total 1 replies
asihh..💖
good Alika jgn mo di provokasi tujukan km bisa taklukan Sagara
SenjaKala: Buat bucin apa tinggalin nih😂
total 1 replies
partini
badabest kakek ,,itu saga kamfreeet bikin cemburu dong kek pastinya punya temen dong yg punya anak tamfann. fari furnaaaaaa
SenjaKala: Thanks kak
partini: Asiap,sambil nunggu ngopi dulu Thor i give deh
total 3 replies
Valen Angelina
👍👍
partini
wow Badas man keren keren 👍
nah gitu dong jangan menyek hari strong,,kakek mana kakek ko ga pernah nongol ga kangen apa ma cicit
SenjaKala: Udah nongol kak,,,
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!