NovelToon NovelToon
From Dusk Till Dawn

From Dusk Till Dawn

Status: sedang berlangsung
Popularitas:335
Nilai: 5
Nama Author: Cherry_15

Seorang perempuan cantik dan manis bernama Airi Miru, memiliki ide gila demi menyelamatkan hidupnya sendiri, ditengah tajamnya pisau dunia yang terus menghunusnya. Ide gila itu, bisa membawanya pada jalur kehancuran, namun juga bisa membawakan cahaya penerang impian. Kisah hidupnya yang gelap, berubah ketika ia menemui pria bernama Kuyan Yakuma. Pria yang membawanya pada hidup yang jauh lebih diluar dugaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cherry_15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Hujan Penghantar Pujian

“Jadi, setelah ini kau ingin melakukan apa?” tanya Ryuka mendiskusikan kegiatan mereka hari ini.

“Kau tidak rindu tempat kerjamu?” Airi balik bertanya, sedikit menyindir.

“Baiklah, mari kita masak beberapa camilan lalu nonton kembali video konserku yang dulu. Aku punya semua koleksi Blue-Ray-nya!” ucap Ryuka dengan penuh semangat, tiba-tiba memberi keputusan.

“Apa?” Airi sedikit tersentak, mengira Ryuka salah mengartikan ‘kerjaan’ yang ia maksud.

“Kau mau nonton konser yang mana?” tanya Ryuka memberi pilihan.

“Bukan kerja yang itu, yang ku maksud..” Airi mencoba memberi penjelasan.

“Baiklah, kita nonton konser Star City Dome saja ya. Itu konser terkeren sepanjang masa, aku yang nyusun semua tata panggung dan ligthting-nya. Kau pasti suka!” lagi, Ryuka seenaknya menentukan sendiri.

“Kau sedang lari dari pekerjaanmu?” Airi mulai menyadari kejanggalan sikap Ryuka pagi ini.

“Siapa yang lari? Justru aku ingin kembali!” seru Ryuka dengan antusias.

“Tapi Ryuka, jangan tinggalkan kamuflasemu di tempat ini juga. Peranmu di sini tetap penjaga toko gadai,” Airi mencoba mengingatkan.

Namun suaranya tak terdengar, Ryuka sudah berlari menuruni tangga menuju dapur untuk menyiapkan bahan camilan.

Airi hanya menghela napas pasrah melihat tingkah antusias Ryuka, sembari menggelengkan kepala. Tak mengerti harus merespon seperti apa.

Di satu sisi, Airi senang melihat Ryuka kembali bersinar sebaga bintang terkenal, Rakuyan Yakuma vokalis dari band Silent Cold Fire.

Namun di sisi lain, ia juga merasa khawatir akan masa penyamaran Rakuyan sebagai Ryuka yang bertugas menjaga toko gadai.

Jika Ryuka hanya fokus salah satu dan meninggalkan yang lainnya, besar kemungkinan identitasnya akan terbongkar sebelum ia benar-benar siap untuk mengungkapkan.

Sejujurnya, Airi hanya khawatir dan peduli pada nasib Ryuka. Pria itu, jika sudah antusias pada suatu hal pasti akan melupakan segalanya.

Dengan langkah penuh kekhawatiran, Airi menyusul Ryuka menuruni tangga menuju dapur. Di dapur, Ryuka sudah siap dengan celemek dan bahan camilan yang akan ia buat.

Terdapat beberapa biskuit Marie bersama susu kental manis cokelat dan seres, telur dan sosis, ada juga beberapa potong kentang di meja dapur. Sepertinya Ryuka ingin membuat banyak menu hari ini.

“Banyak sekali bahannya, mau bikin apa?” tanya Airi penasaran.

“Kentang Goreng, Choco Ball, dan Telur Gulung Sosis.” jawab Ryuka penuh semangat.

“Kau bantu hancurkan biskuit itu sampai bubuk ya, lalu siram susu kental manis sebelum dibentuk bulat dan masuk kulkas,” lanjutnya mengajak kerja sama.

Airi sempat tertegun sebelum kembali membuka suara.

“Kau menguasai banyak menu, ya? Mengapa tak bawa bekal ke toko gadai saja? Mengapa harus beli dari kedai sebrang? Ah iya, sepertinya jika kau jadi koki di sana akan lebih cocok.”

Ryuka tertawa kecil.

“Awalnya aku belajar masak hanya sebagai kebutuhan dasarku selama di kota ini, namun karena jam kerja di toko gadai dari pagi sampai malam, ku memilih jalan praktis saja membeli makanan di kedai itu.”

“Begitu rupanya? Bukan bakat alami seperti bermusik ya?” Airi mulai fokus menghancurkan biskuit sesuai perintah Ryuka.

“Bukan,” jawab Ryuka singkat, sambil memecahkan beberapa telur pada mangkuk.

Ia memecahkan cangkang telur menggunakan kepalanya dan hanya dengan satu tangan.

“Sepertinya memang bakat,” gumam Airi ragu melihat caranya memecahkan telur.

“Ah, bukan ko, bukan..! Aku jauh lebih payah jika dibandingkan koki pada kedai seberang toko! Yang tadi hanya iseng saja, iya hanya iseng!” panik Ryuka mencoba mengklarifikasi.

“Mengapa tiba-tiba merendah untuk meroket?” pikir Airi dalam hati. Ia mulai menuangkan susu kental manis pada biskuit yang telah ia hancurkan.

Sementara itu Ryuka mengalihkan fokus pada kompor, memanaskan minyak, menggoreng telur secara perlahan, lalu digulung sosis yang sudah ditusuk sebelum telur itu benar-benar terbentuk.

Ia melakukan itu berulang kali hingga sosisnya habis tergoreng. Sesekali Ryuka diam-diam memperhatikan Airi yang sedang fokus mengaduk rata adonan kue cokelatnya.

Airi kini mulai membentuk adonan menjadi bulat, lalu ditabur seres sebelum diletakan pada wadah yang nantinya akan disimpan di kulkas. Terus diulang seperti itu hingga adonannya habis.

Dengan riangnya Airi memasukan bola cokelat pada kulkas, lalu mendekati Ryuka sembari tersenyum lebar layaknya anak kecil.

“Tugasku sudah selesai! Boleh ku bantu yang lain?” ucap Airi penuh antusias, entah mengapa ia menjadi begitu bersemangat dalam acara memasak ini.

Ryuka mematikan kompor sejenak, terdiam menelisik Airi dari ujung rambut hingga ujung kaki. Seketika suasana hening, hanya terdengar hujan dan gemuruh dari luar rumah.

Pandangan Ryuka teralihkan pada dada bagian atas Airi, yang entah bagaimana caranya bisa terkena beberapa noda dari cokelat yang tadi ia urus.

Sedikit tersenyum jahil, Ryuka pun akhirnya memojokkan Airi pada meja dekat kompor dan bak cucian piring, lalu mendekatkan wajahnya pada telinga gadis tersebut.

“Airi, kau..” bisik Ryuka lembut tepat di telinga Airi.

Airi menghela napas kasar.

“Apa lagi, ini? Kau mau jahil apa lagi? Biasanya jika sudah begini, kau pasti akan jahil!” ucapnya mulai terbiasa.

“Aku serius! Kau ini, benar-benar..” Ryuka menghentikan kalimatnya, lalu kepalanya perlahan turun pada area dada, penuh kenikmatan.

Kali ini Airi mulai berdebar, berharap akan mendengar pujian atau kata-kata manis dari Ryuka. Sedangkan Ryuka menjilat perlahan area dada Airi yang terkena cokelat.

“Kau ini benar-benar jorok ya, Airi?” tanya Ryuka dengan intonasi yang sengaja dibuat serius.

“Eh?” Airi tak mengerti.

“Mengapa tak mengenakan celemek ketika berada di dapur? Cokelatnya berantakan kemana-mana tuh! Cepat bersihkan yang ada di area wajah, sebelum menawarkan bantuan lain! Atau perlu aku yang bantu bersihkan?” omel Ryuka layaknya seorang kakak.

“A- ah! Ternyata karena itu? Aku salah sudah sempat berharap tadi,” Airi sedikit kecewa.

Ryuka tersentak, tak biasanya Airi merespon dengan wajah kecewa seperti itu. Jujur saja, Ryuka merindukan reaksi marah Airi yang menggemaskan, seperti ‘Ih, Ryuka menyebalkan!’ andalannya.

Ada apa ini? Mengapa responnya jauh berbeda dari yang ia bayangkan? Apa ia salah cara bercanda kali ini? Atau Airi saja yang sedang sensitif? Rasa heran bercampur penyesalan serta khawatir, membaur dalam dada Ryuka.

“Sempat berharap? Memang apa yang kau harapkan?” tanya Ryuka, mencoba memahami.

“Ku kira kau akan memuji kinerjaku, atau mengatakan hal yang manis padaku. Tapi rupanya aku masih kurang sempurna untuk kau puji?” jawab Airi jujur, dengan nada sendu. Merasa dirinya tak layak.

Ryuka memahaminya sekarang. Rupanya pujian adalah hal yang paling penting baginya? Ia sudah berusaha keras untuk mendapatkan pujian dari Ryuka?

Jika hanya memuji, banyak hal dari Airi yang bisa dipuji. Namun Ryuka belum sempat mengungkapkannya. Air mata Airi yang menggenang di pelupuk, menambah rasa bersalah dalam benak Ryuka.

Tanpa sadar, tangan Ryuka menyentuh pipi mungil Airi. Ia menatap gadis cantik dihadapannya dengan intens, lalu mengecup bibir Airi dengan teramat lembut.

Cukup lama ia mencumbu gadis tercintanya, sembari meraba area pinggang hingga pinggul. Baik dirinya juga Airi, teramat menikmati momen romansa ini. Degup jantung mereka tumpang tindih dengan rona di wajah yang memanas.

Ini kali pertama bagi keduanya bercumbu mesra. Bahkan dengan kekasih lamanya pun, Ryuka belum pernah benar-benar berani mencumbu bibirnya.

Rakuyan menemukan banyak pengalaman juga perasaan yang belum pernah ia rasakan, ketika bersama dengan Airi. Termasuk rasa bibir manis, yang selama ini menjadi sumber perhatiannya.

Airi pun merasakan hal yang sama dari Ryuka. Bibirnya begitu manis dan lembut, mengantarkan nuansa yang hangat juga menenangkan. Meskipun ia sendiri tak mengerti, mengapa sang pemilik dapur mencumbunya.

Bahkan gadis yang sedang dicumbu, tanpa sadar meremas erat bagian celemek milik Ryuka. Menyadari reaksi tersebut, timbul sedikit rasa bangga di benak Rakuyan karena berhasil membuat gadisnya menikmati bibirnya. Meskipun rasa malu tetap membayangi hatinya.

Setelah dirasa sudah mulai kehabisan napas, Ryuka menghentikan aksinya. Menatap Airi dengan lembut, lalu bersiap untuk membuka suara.

“Kau ingin pujian dariku? Akan ku beri kau pujian yang paling tulus dan jujur,” ucap Ryuka dengan suara berat bercampur serak.

“Aku menyukai segala hal dari dirimu, Airi,” lanjutnya penuh kesungguhan.

“Mulai dari karyamu, suaramu, tingkah menggemaskan mu, senyum tawamu, caramu memandang dunia, caramu kesal, dan setiap inci dari rambut wajah hingga tubuhmu,” Ryuka mulai membelai lembut rambut Airi.

“Semuanya tampak sempurna dimataku,” lanjutnya berbisik tepat di sebelah telinga Airi.

Ryuka menghela napas dan kembali menjaga jarak batas aman.

“Apa pujianku kurang?” tanyanya memastikan.

Dengan wajah yang kian memerah, Airi menggelengkan kepalanya.

“Tidak. Itu semua sudah lebih dari cukup,” jawabnya sembari mendekap Ryuka.

“Terima kasih ya, Ryuka.” lanjutnya lembut.

Ditengah derasnya hari hujan juga kerasnya suara gemuruh diluar rumah, suasana hati mereka diselimuti kehangatan yang terasa begitu nyaman.

Tak lama setelah melakukan adegan romantis, mereka pun melanjutkan kegiatan memasak Kentang Goreng dan camilan lainnya bersama.

Sebelum akhirnya membawa setiap camilan yang sudah mereka buat pagi ini, pada ruang tamu untuk nya mil sembari nonton DVD Blue-Ray konser terbaik band Silent Cold Fire.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!