Ketika hidayah datang menyentuh hati, namun masalalu yang kelam terus menghalangi kaki untuk melangkah kembali ke jalan suci.
Kisah Zee, seorang pelacur kota yang ingin Hijrah namun menemui banyak rintangan dan tantangan. Apakah hidayah Allah mampu membawanya kembali? Atau dia akan menyerah pada keadaan?
Baca kisah lengkapnya di sini😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan_Neen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 Taktik gila
“Si*lan. P*rek gila. Mau lu apa sih hah?” hardik Mirna.
“Lu bisa suruh orang-orang lu buat lepasin gue dulu kali,” ucap Azizah.
Mirna lalu memberikan isyarat dengan gelengan kepala ringan kepada anak buahnya, agar melepaskan Azizah yang seja k tadi terus dipegangi oleh mereka.
Keduanya melepas Lengan Azizah dan membuat wanita itu sempoyongan, karena kepalanya yang masih pusing akibat pukulan Mirna.
“Dari awal kemari, gue cuma mau lu tanggung jawab atas apa yang terjadi sama Rini. Nggak lebih.” Azizah mengelap sudut bibirnya yang terasa perih dan terdapat bercak darah.
“Kalo dari awal lu nurut, gue nggak bakal ngacak-acak tempat lu dan ngancem lu pake cara kayak gini,” lanjutnya.
“Bullsh*t! Gue nggak b*doh ya, Zee. Gue nggak akan semudah itu percaya, kalo lu punya bukti-bukti itu,” sangkal Mirna.
“Oke gue akuin lu pinter, makanya lu jadi mucikari lama banget dari jaman emak gue jadi p*rek. Makanya, karena lu pinter, jadi lu pasti inget transaksi di malam 18 Mei 2021. Pertama kalinya gue lihat Bagas alias codet di tempat ini,” ujar Azizah.
Seketika, Mirna tahu apa maksud dari perkataan wanita di depannya.
Melihat lawan yang mulai panik, Azizah kembali berucap, “Selang dua bulan kemudian, ada seorang anak yang dibawa ke sini pada malam turun hujan. Gue inget, kalo dia masih kecil dan baru kelas dua SMK. Malam berikutnya, gue lihat anak itu udah tidur sama Oom-Oom langganan lu.”
Mirna semakin tertekan dengan apa yang diungkapkan Azizah karena semuanya benar.
“Gue nggak cuma lihat dan inget aja, tapi gue punya dokumentasi lengkap yang bisa gue jadiin barang bukti. Kalo sampe itu fyp, gue jamin bakal Boom,” pungkas Azizah.
“Br*ngsek! Jadi lu udah lama ngincer gue hah?” Murka Mirna.
“Kagak ada gue ngincer elu. Tapi gue juga nggak g*blok kali. Meskipun semuanya baik di awal, nggak ada yang tau kalau di akhir, gue bakal perlu semua itu buat meres elu kek gini kan?”jawab Azizah dengan entengnya.
Mirna meremas cambuk yang sejak tadi ada di tangannya, dan belum sempat dia gunakan untuk memukuli Azizah.
Matanya terlihat semakin di penuhi amarah. Bibirnya bergetar hebat, rasanya ingin sekali berteriak di depan wajah Azizah.
“lu bener-bener cari mati, Zee,” ucapnya dengan gigi yang saling beradu.
“Gue nggak cari mati. Gue cuma cari biaya buat operasi Rini. Kalo lu mau semua buktinya, transfer dua ratus juta ke rekening gue, dan akan gue kasih semua. Gue bakal pergi dari sini dan anggap nggak ada kaitan lagi dengan tempat ini,” sahut Azizah cepat.
"Dua ratus juta? Hahahaha... nggak segampang itu, Zee. Inget, lu sekarang di tempat gue dan gue bisa buat lu ngilang dari dunia ini dan nggak akan ada yang sadar karena lu itu nggak punya siapa-siapa," ancam Mirna balik.
"Heh... udah gue bilang gue nggak seg*blok itu. Kalo pun gue ngilang dan ketemu udah jadi tulang, semua bukti itu akan tetap kesebar di medsos. Gue nggak sendiri, Mamih sayang," sahut Azizah tak kalah berani.
Mirna diam. Dia masih terlihat enggan untuk mengabulkan keinginan Azizah. Hal itu pun membuat wanita berambut kemerahan tersebut melakukan sesuatu untuk meyakinkannya.
Dia meraih ponsel dari dalam tasnya, dan melepas kartu memori yang ada di dalam sana, lalu melemparkan benda tersebut ke depan Mirna.
Mirna menatap benda hitam pipih kecil itu, kemudian memerintahkan anak buahnya untuk mengambil dan memeriksanya.
Salah satu penjaga pun meraih memory card yang dilempar Azizah lalu memasukkannya ke dalam ponsel miliknya.
Dia terkejut dengan banyaknya file yang tersimpan di dalamnya dan membuka salah satu.
Matanya seketika membulat sempurna, seolah melihat sesuatu yang tak terduga. Dia pun beralih menatap Mirna yang penasaran dengan hal tersebut.
“Lama bener. Sini!” ucap Mirna sembari merebut ponsel milik anak buahnya.
Betapa terkejutnya dia melihat sebuah tayangan video, yang memperlihatkan sebuah transaksi nark*ba yang terjadi di clubnya, lengkap dengan barang bukti serta keberadaannya di tempat kejadian.
Azizah tersenyum penuh kemenangan melihat betapa syoknya Mirna melihat isi memory card nya.
Dia pun bangun dari posisinya yang sejak tadi masih terduduk di lantai, lalu menepuk-nepuk pakaiannya yang cukup kotor.
“Itu Cuma buat awal. Kalo lu udah transfer uangnya, gue bakal hapus semua file, dan pastiin nggak ada lagi yang gue simpen. Waktu lu cuma malem ini, karena kalau besok gue belum dapet transferan dari lu, jangan salahin gue kalo semuanya terungkap,” seru Azizah.
Bersambung ▶️▶️▶️
Jangan lupa like, comment dan rate novel aku ya 😄, kasih dukungan banyak-banyak ke sini 🙏
dan menerima masa lalu nya yang kelam....🤲🤲🤲🤦🏻♀️
semoga di pesantren biar tambah adem...
semangat ya
dah habis ajah nih... pdhl cuma tarik napas ajah dah habis....🤦🏻♀️...
tak kirra² masih ada bab lagi😌😌😌
dah habis ajah nih... pdhl cuma tarik napas ajah dah habis....🤦🏻♀️...
tak kirra² masih ada bab lagi😌😌😌
Semangat yaw/Kiss/
padahal 1 tarikan napas aja langsung habis...🤦🏻♀️...
ini gimana konsep nya...😌😌
teman/ sahabat yang tulus akan menerima apa ada nya....
walaupun cobaan silih berganti..
sebagai teman/sahabat memberi semangat dan mensuport Azizah..
pada saat down malah menjauh bukan memberi semangat untuk menjalani semua cobaan...😞
gak bisa kata²..🤭
biar kuat iman dan mental nya...
pelangi/ punbkebahagian nya masih jauh di gapai...
jadi nikmatin ujian dan cobaan nya yg di berikan othor😂😂😂....
orang lain pada mandang sebelah mata...
gak di sisi positif nya......
istiqomah lebih sulit dari pada jarkoni😂😂😂😂
(iso ngaKAR ora iso nglaKONI)
walau pun itu nyata nya fakta...
walau pun itu nyata nya fakta...
semoga istiqomah...
dan kuat iman nya🤲🤲🤲
dah nyaman malah ending nya kesandung lagi....🧐🧐🧐🧐...
ending nya masa lalu lagi🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️