Lanjutan dari novel GADIS MISTERIUS
"Apakah kau mencintaiku?" tanya Satya pada Salwa
"Aku akan mencintai suamiku dengan sepenuh hatiku dan aku mencintai suamiku karna Allah" kata Salwa tersenyum
Satya diam dengan segala penyesalan nya. Satya benar benar menyesal telah menyia nyia kan wanita sebaik Salwa. Betapa bodohnya Dia selama ini memilih Bella yang bahkan tidak mencintai nya dengan tulus dan malah menyia nyiakan Salwa yang mencintai nya dengan tulus.
Kisah rumah tangga yang banyak penghiatan di dalam nya. Kesabaran dan ketulusan seoarang istri akan membuat nya sadar. Inilah kisah Satya dan Salwa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 33
Hari hari berlalu begitu cepat, sebulan sudah setelah acara pernikahan Syaida. Usia kehamilan Salwa pun sudah 8 bulan lebih satu minggu. Kondisi Salwa semakin lemah, tubuhnya terlihat makin kurus, lingkaran hitam di mata, wajah pucat membuat semua orang yang melihat nya akan khawatir dengan keadaan Salwa. Tapi Salwa masih tetap bungkam tentang penyakit yang di derita nya.
Rasa sakit di kepala dan perutnya semakin sering Salwa rasakan. Sperti hari ini Salwa sedang meringis menahan sakit di kepala dan perutnya. Salwa segera meminum obat karna biasanya jika sudah minum obat maka rasa sakitnya akan berkurang.
Tapi sudah satu jam lebih setelah Salwa minun obat rasa sakit nya belum juga hilang malah makin menjadi. Salwa sudah tidak tahan lagi sampai Dia terduduk di lantai.
Satya yang baru saja akan masuk ke rumah Salwa mendengar suara rintihan.
"Allahuakbar"
"Astagfirullah Hal'adzim"
"Kuatkan hamba Ya Allah"
Suara rintihan itu berhasil membuat Satya panik dan segera membuka pintu dengan keras. Satya membelalakan mata melihat Salwa yang terduduk di lantai dengan tangan memegang perut, darah mengalir dari hidung nya juga dari bawah perutnya. Paha Salwa telah terbasahi oleh darah yang mengalir begitu saja.
"Ya ampun. Kamu kenapa Salwa" Satya berlari dan memangku Salwa, mengusap pipi nya
"Kamu bertahan ya" Satya menggendong Salwa ke mobil nya.
Satya melajukan mobil nya dengan kecepatan penuh. Satya tidak mau terjadi sesuatu pada istri dan anak nya. Satya melirik ke arah Salwa yang masih meringis menahan sakit.
Sesampainya di rumah sakit Satya segera turun dan menggendong Salwa. Salah satu petugas rumah sakit langsung membawa brangkar dan Salwa pun segera di letakan di brangkar.
"Kamu kuat, aku mohon bertahan lah sayang" Satya menggenggam tangan Salwa dan mencium nya
Langkah kaki petugas rumah sakit dan Satya menggema di lorong rumah sakit. Mereka terus mendorong brankar Salwa dengan tergesa gesa. Tiba tiba langkah mereka dihentikan oleh dokter Rini yang baru saja keluar dari salah satu ruangan pasien nya.
"Ya ampun Salwa. Cepat bawa ke ruang operasi, Salwa adalah pasien saya" kata Dokter Rini yang langsung mengikuti mereka. Tak lupa dokter Rini segera menghubingi dokter Sinta dokter kandungan yang akan melakuakan operasi dengan nya.
Satya mondar mandir di depan ruangan operasi. Satya sudah menghubungi Syaida dan yang lain nya.
"Ka apa yang terjadi pada kaka?" tanya Syaida dengan air mata sudah berlinang di pipi nya
"Sayang tenang lah dulu. Kaka mu pasti baik baik saja" Gio mencoba menenangkan istrinya
"Aku tidak tahu yang jelas tadi pas aku ke rumah nya aku sudah menemukan Salwa dalam keadaan seperti itu" jelas Satya tak bisa menyembunyikan wajah khawatirnya.
Syaida hanya duduk dengan lesu dan tak bisa berhenti menangis. Gio pun mencoba menenangkan istrinya itu.
"Lo duduk dulu Bang, lo harus yakin kalo Salwa bakalan baik baik aja" kata Gio yang melihat Satya terus mondar mandir
Satya pun menurut, Dia duduk dan menutup wajah nya dengan kedua tangan nya. Tak lama kemudian terdengar suara tangisan bayi dari dalam ruang operasi. Satya langsung bersujud syukur di lantai rumah sakit saat mendengar tangisan bayi. Air mata bahagia dan khawatir tak bisa di tahan nya lagi.
"Alhamdulillah Ya Allah" Syaida memeluk suaminya
"Anak lo udah lahir Bang" kata Gio yang diajawab anggukan oleh Satya
Pintu ruangan operasi pun terbuka dan menampakan seorang perawat wanita yang menggendong bayi.
"Mana ayah dari bayi ini?" tanya perawat itu
"Saya dok, Saya ayahnya" kata Satya mendekati perawat
"Mari ikut saya ke ruangan bayi. Tuan harus mengadzani dulu anaknya" kata perawat berjalan dan diikuti Satya
....................
Satya menatap tidak percaya pada bayi laki laki yang berada di gendongan nya. Satya baru saja selesai mengadzani bayi nya. Satya menciumi pipi anak nya itu.
Bayangan perlakuan nya pada Salwa kembali terbayang di ingatan nya. Tanpa sadar Satya meneteskan air mata hingga mengenai pipi bayi mungil di gendongan nya.
"Maafkan ayah sayang. Ayah sudah jahat padamu dan Bunda. Sekarang kamu adalah kebahagiaan Ayah dan Bunda" ucap Satya masih meneteskan air mata
"Tuan apa anda sudah memberi bayi ini nama?" tanya perawat tadi
"Saya akan memberi nya nama" Satya terlihat berfikir
"Farhan Rizaya Bramarta" kata Satya tersenyum
"Wah nama yang sangat bagus" perawat pun mengambil alih Baby Farhan dari gendongan Satya dan meletakan nya di box bayi.
Satya pun kembali ke ruangan Salwa yang masih belum selesai operasi nya.
Vote dan like nya jangan lupa ya. 🤗🤗
Kamu pasti dibohongi lgi sama bpk mu tdk sakit Salwa entah utk apa uang itu mendingan utk biaya berobat adik dan dirimu