cerita ini mengisahkan tentang perjalan hidup, asmara, keluarga dan persahabatan se orang remaja, di mana ia menjalin hubungan asmara dengan gadis cantik sejak mereka masih sekolah.
namun setelah lulus sekolah mereka terpisah karena ke adaan dan juga masa dapan, meskipun jarak dan waktu
memisahkan mereka, tapi cinta hati mereka selalu bersatu.
hingga pada suatu waktu remaja itu membuat kesalahan, hingga kakaknya murka kepadanya dan mengusirnya, ia pun pergi meninggalkan rumah dan kampung halamannya.
selain itu juga, ia pergi mencari kekasihnya yg telah lama tidak berjumpa, namun ia tidak tau alamat jelas tempat tinggal kekasihnya, ia hanya mengetahui nama kotanya.
banyak hal yg tak terduga yg ia alami selama dalam perjalanya mencari jati dirinya dan juga kekasihnya di kota, banyak ujian dan cobaan yg luar biasa tuhan mendidiknya.
akan kah ia berjumpa dengan kekasihnya.?
akan kah ia menemukan jati dirinya..?
bagaimana kah perjalanan hidupnya..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ben9904, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#12
" eh loe pada kemana waktu itu hah. " Ucap dony kepada mereka, lalu mereka berdiri kembali, roki tidak memperdulikan apa yg dony katakan, kemudian roki menanyakan kabar satria, dan senang satria sudah pulih dan bisa masuk sekolah kembali.
" gue seneng loe bisa masuk sekolah lagi, maafin gue, gue akuin keberanian dan nyali loe.." ucap roki
Satria menatap roki dan juga anak buah nya itu, satria melihat anak buah roki yg mengambil uang adik kelasnya itu.
" Balikin duit dia " Ucap satria dengan tatapan tajam kepada anak buah roki itu, dan anak buah roki pun mengembalikan uang adik kelas nya itu, ia pun berterimakasih kepada satria, alu satria menyuruh adik kelasnya itu pergi, dan ia pun pergi.
" Gak jelas loe pada" Ucap satria sembari berjalan pergi meninggalkan mereka, semua menatapnya begitu juga dony. Kemudian dony juga pergi menyusul satria.
Setelah waktu istirahat selesai, mereka kembali masuk kelas, dan Saat pelajaran selesai, kini tiba waktunya pulang, namun belum dengan kelas elina kerena masih ada pelajaran nanggung, kelas satria pulang lebih dulu.
Dan sementara elina, saat itu masih sedang belajar, elina duduk di samping dekat jendela, tiba tiba ada yang mengetuk pelan jendela di sampingnya, elina melihatnya, dan ternyata itu satria, satria dengan bisik bisik berkata kepada elina untuk membuka jendelanya sedikit.
Lalu dengan mengendap ngendap elina perlahan membuka jendela itu kerena takut ketahuan oleh gurunya, dan kemudian satria memberikan sehelai gulungan kertas kepada elina , elina menerimanya dan mengambilnya.
satria lansung pergi setelah memberikan kertas itu.
Setelah satria pergi, elina membuka kertas pemberian satria itu dan membacanya.
ternyata satria mengajak elina ketemuan di suatu tempat yang satria janjikan.
pelajaran pun selesai, elina dan semua muridnya bersiap siap pulang.
Waktu terus ber jalan, saat malam tiba, dan kini tiba waktu yang telah satria janjikan kepada elina.
Satria bersiap siap berangkat untuk menemui elina, satria bercermin di kamarnya melihat penampilanya, karena sudah merasa sembuh, satria membuka perban di kepalanya itu dengan perlahan, ia melihat luka di kepalanya itu di cermin, ia menyentuh luka nya itu, sekarang satria sudah tidak merasa sakit lagi, hanya saja bekas lukanya itu tidak hilang menjadi pitak, namun satria tidak memperdulikanya.
setelah itu satria berjalan keluar kamar, saat hendak berangkat, uminya menanyakan mau kmana.
" tumben kamu rapih, wangi, mau kemana ai kamu..? uccap uminya dengan penasaran.
" mau maen sama dony.." satria.
" ah biasanya juga gak mandi gak salin sama si dony mah, umi curiga, kamu mau ketemuan yahhh sama cewek, hayohhh, ngaku..!!!". ucap uminya sambil mengejek satria.
" ah apa sih umi, orang cuma mau maen sama dony.." ucap satria dengan tersenyum malu.
" udah ngaku ajah, iya kan iya kan.." ucap uminya mengejek satria.
" apaan sih mi, udah ah satria mau pergi dulu..!" Ucap satria.
saat satria berjalan keluar rumah, umi nya baru menyadari satria sudah tidak memakai perban lagi, uminya memanngil satria.
" satriaa, luka di kepala kamu sudah sembuh...? Tanya uminya uminya.
" iyaa udah sembuh mi...!" Jawab satria sembari berjalan pergi.
Satria pergi brangkat menemui elina dengan motor vespanya itu. Sesampainya di sana, ternyata elina sudah menunggunya, lalu satria berkata.
” maaf aku telat..!” ucap satria.
” iyah kak gak ppah." Ucap elina, elina tidak melihat perban di kepala satria, ia pun bertannya.
" kakak udah sembuh kak, itu udah gk pake perban lagi..? !!” tanya elina.
” iya aku udah sembuh kok, kamu udah lama ya nunggu di sini.?”. ucap satria.
” Gak juga sih kak..!!”. Elina.
” ouh kirain udah lama nunggu di sini, yaudah yuk brangkat yuk…!”. satria.
” Kemana kak...?” tanya elina dengan penasaran.
” udah ayo ikut ajah, yuk naik..!!!”. ucap satria dengan tersenyum.
Lalu elina naik ke motornya satria dan pergi brangkat, Satria membawa elina ke suatu tempat.
Dan sesampainya di sana.
ternyata satria membawa elina ke tempat hiburan malam/ pasar malam.
saat satria sedang berjalan dengan elina, tanpa di sengaja elina melihat dony sedang bersama maya.
” Kak, itu kan dony sama maya, mereka pacaran yaa…?” tanya elina sembari memperhatikan dony yg sedang bersama maya.
Satria melihatnya, satria merasa heran melihat dony dan maya begitu dekat seperti orang pacaran, Padahal setaunya mereka tidak pacaran.
” Iya ya, tumben mereka akur…?” ucap satria dengan penasaran.
” kita samperin yuk kak..!! ” ajak elina kepada satria
” Gk usah deh, udah biarin ajah mereka mah, mending kita ke sana yuk..” ucap satria.
satria menolaknya, karena satria takut mereka malah merusak suasananya dengan elina.
Elina mengikuti kemana satria mengajaknya, Mereka berjalan bersama menikmati suasana malam di tempat itu.
Elina dan satria sangat begitu senang dan bahagia menikmati suasana malam di tempat itu, dan bercanda tawa bersama Tanpa di sengaja elina melihat ada permainan lempar bola. kemudian elina dengan girang mengajak satria bermain lempar bola itu, elina menggengam tangan satria dan menariknya untuk mencoba permainan itu, saat elina menggengam tangan satria, satria merasakan ada getaran cinta, lalu satria terdiam sejenak dan melihat genggaman tanganya.
Sementara elina, elina baru sadar, lalu elina dengan malu meminta maaf kepada satria, dan perlahan melepaskan genggaman tanganya, namun saat elina hendak melepasnya, satria menahannya dan menggemgam balik tangan elina, lalu satria tersenyum, begitu juga dengan elina.
Kemudian mereka berjalan menghampiri permainan itu dan mencobanya.
Elina mencobanya, dan melepar bola itu, namun tidak mengenai sasaran, elina mencobanya lagi dan lagi, namun hasilnya sama sajah, dan sementara satria menertawakanya.
Lalu satria mencobanya, hanya sekali lemparan sajah satria berhasil meskipun itu hanya kebetulan saja.
Mereka sangat senang, Lalu pemilik permainan itu memberikan hadiah sebuah boneka kepada satria, kemudian satria memberikan lagi boneka itu kepada elina, elina sangat senang menerima boneka itu.
Dan setelah itu mereka berjalan lagi.
Tidak lama satria dan elina selesai bermain permainan bola itu, dan setelah tidak lama mereka pergi, dony melihat permainan bola itu, kemudian dony mengajak maya.
Dony dan maya juga mencoba permainan itu.
Mereka pun mencobanya, lalu maya mencoba melempar, namun tidak mengenai sasaran meskipun berkali kali ia mencobanya.
” Nih liatin gue may …!” ucap dony dengan gaya yang sok iya.
” coba mana gue mau liat..”. ucap maya dengan penasaran.
Saat dony melemparnya, lemparannya malah lebih parah dari maya.
” Yahh, sama ajah loe juga, masih mending gue…!”. ucap maya.
” tenang may, itu baru pemanasan….”ucap dony dengan percaya diri nya.
kemudian dony mencoba lagi, dony melempar bola itu sangat kencang, namun lemparan itu lebih parah dari sebelumya, bola yang dony lempar tanpa di sengaja mengenai wajah pemilik permainan itu.
Sementara maya tidak kuat menahan tawa, ia pun tertawa lepas melihat kejadian itu.
Dan sementara Pemilik permaina itu kesakitan, dan marah kepada dony.
” Aduhhh, yang bener dong loe lemparnya, loe mau cari gara gara sama gue.” ucap si abang pemilik permainan itu dengan kesakitan sembari menyentuh wajahnya yang terkena bola lemparan dony.
” maaf bang maaf bang, gak sengaja, Saya coba sekali lagi ya bang…”.ucap dony dengan ketakutan.
” Sekali lagi apaan loe, sekali lagi kena muka gue.” Ucap si abang.
”Gak bang gak..” ucap dony.
” Gak apaan loe, gak salah lagi..” ucap si abang dengan kesal.
” Gak lah bang, tenang kali ini saya hati hati.” Dony.
” Hedeh, yang bener loe lemparnya.” si Abang.
” Iya bang iya....!!! ” Dony
Dony mencobanya lagi, kali ini ia lebih berhati hati, ia menarik napas dalam dalam dan mengeluarkanya, lalu ia melempar lagi bola itu, dan kali ini lemparan dony mengenai sasaran, dony sangat girang dan senang lemparannya berhasil hingga dia berselebrasi dengan tingkah konyol layaknya seperti memenangkan lomba kejuaraan, dony lompat lompat dan berteriak.
" Gue berhasil may, gue berhasilllll wuhhh...!!" Ucap dony, kemudian ia bersujud syukur.