NovelToon NovelToon
The Legend Of Zhi Tian

The Legend Of Zhi Tian

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Murid Genius / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:47.2k
Nilai: 5
Nama Author: secrednaomi

Zhi Tian hanyalah anak yatim-piatu buta yang sejak kecil hidup menyendiri di pesisir pantai.

Disuatu hari tanpa sengaja Zhi Tian menyelamatkan seorang pria yang terdampar didekat rumahnya. Pria itu bernama Shan Lao, yang ternyata merupakan kultivator paling hebat di benuanya.

Keberadaan Shan Lao mengubah hidup Zhi Tian, berkatnya ia bisa melihat kembali. Tidak hanya sampai di sana, Zhi Tian juga diajarkan banyak ilmu beladiri dari pria tersebut.

Zhi Tian yang sudah dibekali ilmu beladiri kemudian mulai mengejar cita-citanya yang ingin melihat seluruh dunia.

Ini adalah cerita Zhi Tian, seorang anak laki-laki dari pulau terpencil yang menjelajahi dunia yang dipenuhi dengan konflik dan peperangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 27 — Latihan Terakhir

Tujuh tahun bukan waktu yang sebentar untuk dilalui oleh manusia, pasti ada banyak hal yang sudah terjadi didalamnya.

Dikasus Shan Lao dan Yue Qiao, dalam tujuh tahun tersebut tidak hanya membuat hubungan keduanya menjadi dekat tetapi mereka memutuskan untuk melanjutkan hubungan itu ke jenjang pernikahan.

Pernikahan keduanya berlangsung meriah di desa, Yue Qiao selaku putri dari Kepala Desa mengundang seluruh warga dalam acara pernikahannya.

Zhi Tian tidak akan pernah lupa dengan momen itu pasalnya ia bisa menyaksikan kebahagiaan yang terpencar dari wajah Shan Lao dan Yue Qiao di hari pernikahan mereka berdua.

Usai sesi pernikahan selesai, Yue Qiao memutuskan hidup di pantai bersama Shan Lao dan Zhi Tian dibandingkan di desa.

Rumah Zhi Tian yang dulunya adalah gubuk reyot sudah mengalami banyak perubahan sejak direnovasi Shan Lao, gubuk itu sudah menjadi rumah yang cukup besar, memiliki dapur, tiga kamar, serta ruang-ruangan lain ditambah adanya halaman di depannya.

Momen kebahagiaan lainnya selama tujuh tahun itu adalah ketika Yue Qiao hamil dan akhirnya melahirkan seorang bayi laki-laki.

Shan Lao merasa senang dengan kabar itu lalu memberi nama putranya tersebut yang bernama Shan Luan.

Shan Luan memiliki paras tampan yang hampir mirip dengan ayahnya namun mempunyai rambut biru seperti ibunya. Ketika Zhi Tian mengakhiri latihannya tertutupnya, Shan Luan masih seorang bayi yang baru berumur 3 bulan.

Yue Qiao mengatakan bahwa Zhi Tian boleh menganggap Shan Luan sebagai adik angkatnya dan begitu juga sebaliknya, ia akan mengatakan pada putranya nanti bahwa Zhi Tian merupakan kakaknya.

Zhi Tian merasa senang, dengan demikian ia merasa memiliki adik dan juga keluarga.

***

"Tian'er, makan lah yang banyak dan habiskan semuanya. Jika kau merasa kurang, Bibi akan memasakkan yang lain untukmu."

"Bibi, ini sudah lebih dari cukup..." Zhi Tian tersenyum canggung

"Jangan sungkan, anggap saja ini perayaan untukmu karena berhasil dalam latihan."

Yue Qiao menghidangkan banyak makanan hingga membuat meja makan itu hampir dipenuhi masakan ibu muda tersebut.

Shan Lao tertawa kecil melihat ekspresi Zhi Tian yang berubah-ubah setiap kali hidangan datang, remaja itu pastinya kesulitan untuk menghabiskan semua makanan itu kedalam mulutnya.

"Jangan sampai ada yang tersisa Tian'er, anggap saja ini sebagai latihanmu." Shan Lao tertawa. "Lagipula masakan Qiao'er sangat enak, dia sudah belajar banyak dariku."

Mungkin kabar ini mengejutkan tetapi kemampuan Shan Lao soal memasak jauh lebih tinggi dibandingkan Yue Qiao.

Hal ini cukup wajar, mengingat Yue Qiao hanya tinggal di pulau ini sepanjang hidupnya, berbeda dengan Shan Lao yang sudah malang melintang ke berbagai tempat serta menemukan banyak masakan dalam berbagai variasi.

"Paman, aku tidak menyangkal jika masakan Bibi yang enak tetapi bisakah Paman membantuku menghabiskan semua hidangan ini." Zhi Tian memohon.

Shan Lao terkekeh. "Baiklah, kebetulan aku juga sedang lapar."

Zhi Tian bernafas lega, pasalnya ia merasa tidak enak hati jika ada masakan Yue Qiao yang tersisa. Keduanya kemudian makan sampai hidangan di atas meja tersebut habis.

Shan Lao lalu mengajak Zhi Tian ke pesisir pantai sesudah makan, lebih tepatnya ada yang ingin Shan Lao bicarakan dengan remaja tersebut.

"Tian'er, kau sudah berusia 17 tahun sekarang, sudah hampir waktunya kau berangkat ke Benua Daratan Feniks."

"Aku tidak sabar menunggunya Paman." Zhi Tian menjawabnya dengan penuh antusias.

Shan Lao tersenyum tipis. "Sebelum kau pergi ke sana, ada latihan terakhir yang harus kau jalani dariku, dengan kekuatanmu yang sekarang seharusnya tidak sulit meski tugas ini juga tidak bisa dikatakan mudah."

"Tugas apa Paman?"

Shan Lao menjelaskan tentang jumlah siluman yang terus bertambah di hutan larangan, ia ingin Zhi Tian mengurangi populasi mereka dengan kekuatan barunya tersebut.

Jika para siluman itu terus berkembang biak, maka hanya soal waktu mereka keluar dari hutan dan membahayakan warga desa.

"Kau bisa menghabisi siluman yang berusia seratus tahun ke atas sementara sisanya kau bisa membiarkannya."

"Tapi Paman, bukankah lebih baik kita membunuh mereka semua?" Tanya Zhi Tian bingung.

"Kau boleh menghabisi mereka tetapi akan membutuhkan waktu sampai berbulan-bulan lamanya mengingat jumlah mereka yang sangat banyak."

Shan Lao sudah memeriksa seluruh kawasan hutan larangan beberapa kali sehingga mengetahui jumlah pasti siluman yang ada di sana. Shan Lao juga menambahkan meski nanti Zhi Tian telah berhasil membunuh semua siluman itu, cepat atau lambat siluman baru akan muncul mengingat siluman berasal dari hewan biasa yang tidak sengaja menyerap qi.

"Aku mengerti Paman, aku akan berusaha mengurangi jumlah mereka."

Zhi Tian ingin mencoba kekuatan barunya sehingga tugas ini ia bisa jadikan sebagai latihannya.

"Tidak perlu buru-buru, yang terpenting dari tugas ini adalah keselamatanmu meski aku ragu ada yang bisa membahayakanmu di hutan larangan itu." Shan Lao menepuk pundak Zhi Tian pelan.

***

Sudah lima hari berlalu semenjak Zhi Tian ditugaskan untuk membunuh siluman di hutan larangan, selama itu juga ia tidak pernah kembali ke rumahnya.

Shan Lao yang awalnya terlihat tenang mulai sedikit cemas terutama ketika Yue Qiao beberapa kali menanyakan kabar Zhi Tian yang tidak kunjung pulang.

Meski Shan Lao selalu menjawab bahwa Zhi Tian akan baik-baik saja namun seiring pertanyaan beruntun dari istrinya, Shan Lao akhirnya mulai merasa khawatir juga sehingga dihari itu, ia memutuskan untuk mencari Zhi Tian.

Shan Lao mengeluarkan sehelai kertas yang sudah tergambar simbol sihir di atasnya, ia mengigit ibu jarinya sampai berdarah sebelum melakukan segel tangan dan menempelkan tangannya di atas kertas tersebut.

Seekor elang yang dulu ia panggil kemudian muncul kembali, tanpa basa-basi Shan Lao menyuruh elang itu untuk membantunya mencari keberadaan Zhi Tian di hutan larangan.

Shan Lao menyuruh Yue Qiao tetap di rumah sementara dirinya pergi ke hutan, tidak membutuhkan waktu lama dengan kecepatannya Shan Lao bisa tiba di sana.

"Ini..."

Shan Lao menahan nafasnya saat ia menginjakkan kaki di hutan larangan, pemandangan yang Shan Lao dapatkan saat di sana adalah lautan jasad siluman yang berserakan dimana-mana.

Tidak peduli bentuk, jenis, atau ukuran, semua siluman itu mati dalam kondisi yang hampir tidak utuh.

"Luka ini adalah luka tebasan... Apa semua ini ulah Tian'er?" Shan Lao mengerutkan keningnya sambil melihat kesekitarnya.

Setiap jasad siluman mati karena satu luka yang berarti Zhi Tian membunuh siluman-siluman tersebut dalam sekali serangannya.

Shan Lao mencoba memeriksa tubuh jasad siluman itu, terlihat mencari sesuatu. Tidak lama Shan Lao menemukan sebuah kristal merah didalamnya.

Kristal merah itu disebut para kultivator sebagai permata siluman, Shan Lao menepuk dahinya ketika teringat dirinya belum menjelaskan tentang permata siluman pada Zhi Tian.

'Akan membutuhkan waktu lama untuk mengambil semua permata siluman dari jasad-jasad ini...' Shan Lao mengumpat dalam hati tetapi ia juga terlalu menyayangkan jika membiarkan mereka begitu saja.

1
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ...........
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor .........
Nanik S
Zhi Tian jangan kelamaan di Kota Kiba
Nanik S
Mcnya harus secepatnya mencari Raja Tabib
Nanik S
Lanjutkan Tor
Nanik S
Raja tabib yang dicari Zhi Tian...
xiaoyu
gass thoor
Luthfi Afifzaidan
up
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan
Sarip Hidayat
mantap kk
abyman😊😊😊
Mantap.... Lanjut thor....
y@y@
🌟👍🏼⭐👍🏼🌟
y@y@
💥👍🏻👍🏾👍🏻💥
saniscara patriawuha.
gasakkkk manggg zhiii....
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ..........
Nanik S
Lanjutkan Tor
Nanik S
Mcnya harusnya Dingin dan acuh tak acuh, tdk mudah terjebak oleh kecantikan agar Cerita tdk membosankan
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan
Pasaribu Hengky
bagus
Pasaribu Hengky
Semangat Thor updatenya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!