Menceritakan Nadia hilma Faliha gadis cantik yang harus rela menjadi pembantu demi mencapai cita citanya menjadi seorang dokter, namun demi memuluskan kuliahnya Nadia harus menikah dengan majikannya,
karena sang majikan yang di putuskan oleh pacarnya.
Sampai pada akhirnya Nadia di karuniai seorang bayi laki laki yang sangat tampan.
Tapi kenyataan pahit datang ketika dia di tinggalkan suaminya di saat melahirkan sang buah hati.
Saat itu juga Nadia mulai berfikir akan ketidak setiaan suaminya, namun semua itu tidak benar.
Pasalnya, suami Nadia yang bernama Rizal fikri pratama sedang terkena penyakit leukimia bawaan dari kecil yang harus melakukan kemo terapi, karena ketakutan suami yang akan menjadi gundul dan jelek maka Rizal menghindar dari Nadia, sampai pada waktunya takdir mempersatukan mereka, namun itu belum berakhir karena sang mantan Rizal datang lagi untuk menghancurkan kehidupan mereka.
Inilah kisah selengkapnya.
kita baca saja yukkk, dari pada penasaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34
Setelah Lilis dan Irfan pulang, Nadia masuk kamar, karena lelah seharian menemani teman temannya, Sedangkan Rizal dan Deny masuk ke ruang kerja Rizal.
Mereka saling membicarakan pekerjaan kantor ,sebagai sekretaris dari Rizal Deny telah menyiapkan dirinya untuk melayani apapun yang di butuhkan teman sekalipun bosnya itu baik di rumah maupun di kantor.
'' Bos, hidung kamu kenapa? tiba tiba saja Deny melihat hidung Rizal berdarah.
Rizal yang panik akan kata kata Deny segera mengambil tisu untuk membersihkan hidungnya .
''Enggak kenapa napa kok paling cuma mimisan biasa.jawab Rizal tenang.
''Beneran, apa mau aku panggilin dokter?
''Enggak usah, kayak anak kecil aja, lagian ini sering kok,nggak kali ini doang .
''Sering, dan bos nggak pernah memeriksakannya ke dokter.
Rizal mengangkat bahunya .
''Aku kan nggak apa pa untuk apa periksa .
Apa benar itu mimisan biasa, kenapa kalau mimisan biasa sering, aku jadi curiga.
batin Deny.
''Tapi kamu jangan bilang ke Nadia ya, soalnya dia nggak pernah lihat aku begini aku takut dia jadi khawatir.
Deny hanya mengangguk.
Maaf Den meskipun kamu sahabatku aku juga nggak bisa jujur sama kamu batin Rizal.
''Mas Rizal kok lama banget ya, apa memang pekerjaanya penting, ah aku susulin aja deh ,gumamku.
Akhirnya Nadia yang tak sabar menunggu kedatangan suaminya pun langsung menyusul ke ruang kerja .
Ceklek
Nadia menarik handle pintu.
Rizal dan Deny sangat terkejut mendengar pintu terbuka,Apa lagi Rizal yang masih sibuk membersihkan hidungnya, langsung lari ke kamar mandi sambil membawa tisu yang kotor karena darahnya.
''Loh kak Deny mas Rizal mana? tanya Nadia.
''Itu di kamar mandi .jawab Deny
Selamat, untung aja si bos cepat, kalau nggak pasti dia ketahuan, sama istrinya, tapi aku heran sebenarnya kenapa dengan bos, apa benar itu memang mimisan biasa atau, ah udahlah semoga memang benar itu mimisan biasa. batin Deny.
Sedangkan Di kamar mandi Rizal masih saja panik dan membersihkan hidungnya sebersih mungkin supaya tidak ketahuan sang istri.
Rizal melihat dirinya dari pantulan cermin ,dan senyum sendiri.
Rizal kau sudah menyembunyikan sesuatu dari istrimu itu artinya kau sudah membohonginya, apa pantas kau untuk di maafkan, kau berhianat padanya. Rizal merutuki dirinya sendiri.
''Ya udah Nad aku pulang dulu ya Nanti bilangin kalau aku ada kerjaan lain .
''Iya kak hati hati ya!
Deny hanya mengangguk dan meninggalkan ruang kerja Rizal.
''Mas Rizal kok lama ya memang lagi ngapain
Nadia yang nggak sabar akhirnya menggedor nggedor kamar mandi.
''Mas, mas lagi ngapain kok lama banget.
'Nadia sambil berteriak
Rizal yang mendengar panggilan sang istri langsung membukanya, karena emang dari tadi Rizal hanya bengong di depan cermin kamar mandi.
''Sayang kamu ngapain ke sini Deny mana?
''Kak Deny udah pulang katanya ada kerjaan lain .
''O... ya udah kalau gitu kita ke kamar yuk mas juga mau istirahat capek juga seharian ngobrol,
Akhirnya mereka masuk kamar, padahal dalam pikiran Rizal saat ini sangat kacau, entah karena apa.
Dalam hati Rizal di selimuti rasa gelisah tak menentu, baru kali ini dia merasakannya. seakan akan Rizal teringat masa kecilnya, tapi entah apa dia juga nggak bisa mengingat sepenuhnya,
Sepertinya aku juga pernah seperti ini ,biar aku tanya mama deh nanti. Hati Rizal menerka nerka.
''Sayang kamu langsung tidur aja kalo kamu capek !
''iya mas ,
Rizal mengelus elus perut Nadia yang semakin membesar.
''Sayang perut kamu udah mulai gerak nih,
''Iya mungkin baby kita tau kalau ini tangan papanya.
''Iya sayang aku juga pingin sekali cepat cepat melihatnya segera hadir di dunia ini,
''Aku juga mas,Aku sudah sangat merindukannya hadir di tengah tengah kita, dan kita akan menjadi keluarga kecil yang lengkap.
''Iya sayang dan semoga semua doa doa kita terkabul.
Akhirnya mereka berdua terhanyut ke alam mimpi yang tak di undang .
Malam yang gelap, menemani semua manusia dan hanya di sinari oleh kemerlip bintang dan bulan sabit yang nampak jelas,
Rizal terbangun dari tidurnya dan melihat Nadia yang sedang tidur nyenyak.
Rizal berjalan menuju balkon kamar sambil memegang ponsel,
Rizal terus membolak balikan ponsel yang berada di tangannya.
Dan akhirnya, Rizal menarik layar ponselnya, entah apa yang di lakukan Rizal, lama sekali Rizal selalu menarik layar ponsel ke atas bawah dan melihatnya dengan seksama ,sampai pada akhirnya raut wajah Rizal menunjukkan kesedihan yang mendalam.
Rizal kembali ke kamar dan naik ke atas ranjang samping Nadia.
Sayang kalau ini beneran terjadi apa aku sanggup untuk meninggalkanmu, rasanya kebahagiaan ini baru kemarin aku rasakan dan aku belum mau berpisah denganmu, aku ingin menjagamu sampai kita menua, namun kita hanya bisa berencana tapi Allah lah yang akan menentukan takdir kita sayang, apa aku sanggup untuk menjalani ini semua tanpa kamu dan anak kita nanti, siapa yang akan menjagamu nanti setelah aku pergi ,
Aku mohon Ya Allah semoga ini hanya mimpi dan nggak akan jadi kenyataan, aku ingin hidup bersama istri dan anakku lebih lama lagi, mereka adalah hidup dan matiku .lirih hati Rizal.
Mata Rizal yang berkaca kaca kini mengeluarkan air mata, sudah tidak bisa di bendung oleh Rizal fikri pratama tetes demi tetes air matanya keluar di samping sang istri yang sedang tidur terlelap.
Sampai fajar menyingsing membangunkan kedua sejoli Nadia yang lebih dulu bangun segera membangunkan suaminya.
''Mas bangun udah pagi,kita sholat dulu?!Nadia sambil menggoyang goyangkan badan Rizal.
Rizal mengucek mgucek matanya,
Nadia keluar dari kamar mandi dan melihat Suaminya duduk di pinggiran ranjang.
Nadia sedikit heran melihat mata Rizal yang lebam dan merah, tapi Nadia tidak menanyakannya sampai mereka selesai sholat shubuh.
Barulah rasa penasaran Nadia semakin tak bisa di tahan.
''Mas, mata kamu kenapa?
Rizal yang di tanya pura pura nggak tau dan meraba raba kedua matanya.
''Memang kenapa sayang dengan mata mas, perasaan nggak ada apa apa,
''Tapi kok lebam gitu, seperti habis nangis .
''Ah, nggak ini pasti cuman perasaan kamu aja kok.
''Enggak mas sini deh coba aku lihat, Nadia sambil memegang kedua mata suaminya.
Nggak usah kamu pegang aku juga tau, kalau aku memang habis nangis sayang, tapi mas sengaja nggak mau ngasih tau kamu, mas takut kamu akan sedih,batin Rizal.
''Udah yuk kita turun mas lapar, kan tadi malam kita nggak makan karena ketiduran.
''Iya nih mas kayaknya dedeknya juga laper udah nendang nendang perut mamanya aja dari tadi.
Bersambung!!!
ga jelas bngt