Perfect Sweet Marriage

Lanjuttttsss..

***

"Lei kenalin ini dia pengacara hebat yang gue ceritain sama lo" Ujar wanita itu memperkenalkan danira, danira berdiri dan mengulurkan tangannya wanita yang dikenalkan memalingkan wajahnya menatap danira dengan senyum mengembang dan saat ia hendak menjabat tangan danira ia bagai tersambar petir saat pertama kali melihat wanita itu

"Leii lo anggurin tangannya dia.." Ujar klien danira

"Haii nyonya saya Danira Aira lawyer dari Tulus Lawyer grup..." ujar danira sembari tersenyum ramah

"Lei-leira.." Jawabnya menjabat tangan danira sesaat lalu melepaskannya

"Silahkan duduk" Ucap danira mempersilahkan

"Lei lo ceritain semua masalah anak lu.. lu tahu dia ini lawyer yang behhh cucok meong baguss banget..." Ucap klien danira

"Haha saya tidak sebaik itu nyonya.. But thank for the compliment (Terima kasih untuk pujiannya) Ucap danira

"Lihat dia benar-benar modern cantik dan smart leii" Ucap wanita itu membanggakan danira

"Lo yakin dia pengacara baik, lo udah periksa latar belakangnya" Tanya ny.Leira kepada temannya itu sembari menatap remeh danira membuat temannya merasa tak nyaman dengan pertanyaan itu

"Lei lo ngomong apa sih, dia jelas lawyer udah jelas dong dia orang baik-baik pertanyaan lo agak gimana gitu" Bisik klien danira

"Tidak apa santai saja nyonya.. Saya orang baik saya juga tidak akan merebut suami, pacar atau teman anda ini.." Ucap danira

"Lihat omongannya saja kasar.. Lawyer apa kasar seperti ini" Protesnya membuat danira menggunjingkan senyumannya

"Leira kamu kenapa sih.. Ada masalah apa tiba-tiba sewot seperti ini, dia pengacara gue loh selama nanganin kasus gue dia baik, ramah, supel and smart.. Lo kalau mau diharga hargai dong orang" Protes temannya membuat ny.Leira terdiam

"Emm kalau seperti itu saya permisi dan ya jika ada hal yang ingin ditanyakan atau konsultasi ini nomor ponsel saya.. Saya permisi anak saya sudah menunggu dirumah.." Ucap danira sembari merapikan barang-barang nya

"you udah punya anak" Tanya klien danira

"Hemm yaa, permisi" Ucap danira sembari berlalu pergi meninggalkan keduanya

"Lei lo kenapa.. Danira itu orang yang baik loh dia pintar dan ramah gue suka sama dia.."

"Tapi gue gak suka.. Udah deh gue mau balik" Ujarnya berlalu pergi meninggalkan meja itu namun sebelum pergi ia meraih kartu nama danira dan membawanya pergi

Danira keluar dari restoran itu dengan perasaan sedikit kesal bisa-bisanya ia bertemu dengan ibunya Diego dan Toni dalam keadaan hidupnya sudah mendapatkan ketenangan danira berjalan memasuki basecamp parkiran untuk mencari mobilnya

"Tunggu"

Danira menoleh saat suara seseorang menghampirinya dan ternyata orang itu adalah leira

"Udah berani kamu menunjukan wajah kamu lagi disini kamu lupa perjanjian kita" Ucapnya, danira tersenyum simpul dan membalas tatapannya juga

"Emm tidak saya tidak lupa, bahkan hinaan anda pun saya masih ingat jelas disini (Ujar danira sembari mengetuk pelan kepalanya) dan kenapa juga saya harus takut untuk menampilkan wajah saya disini" Tanya danira lagi sembari tersenyum simpul

"Wahh wah wah sudah berani ternyata kamu ya.." Ucapnya berdecak kagum menatap danira

"Hahaha, kenapa saya harus takut ny.leira apa saya ada masalah dengan anda" Tanya danira

"Heh jangan coba-coba kamu kembali untuk mendekati anak saya, apa kamu tahu diego sudah menikah dan dia bahagia dengan pernikahan nya.." Jawabnya sombong

"Aaa.. Diego.. Ya saya tahu dia sudah menikah sejak lama.. Tapi apa anda yakin dia bahagia.." goda danira sembari berbisik

"A-apa maksud mu bertanya seperti itu .. Sudah jelas dia bahagia dia menikah dengan orang yang dia cintai.." Jawabnya dengan sombong

"Emm kalau begitu bagus lah nyonya.. Jika anak anda sudah bahagia itu artinya anda tidak perlu takut dengan kehadiran saya disini.. Karena lelaki yang bahagia dengan rumah tangganya tentu tidak akan pernah berpikir untuk melirik masalalunya " Ucap danira sembari berlalu ia memasuki mobilnya dan pergi dari tempat itu meninggalkan ny.leira yang terpaku diam di posisinya

"Ahhk kurang ajar.." makinya menatap mobil danira yang sudah menjauh

"Gila ya sempit bangat dunia ini, bisa-bisanya ketemu orang itu lagi.." Bisik danira saat tengah berdecak kesal tiba-tiba danira menginjak gas dan membuat ban mobilnya berdecit keras tergerus aspal

"Aahhkkkk" Teriak danira sembari memutar haluan mobilnya hingga ia tidak menubruk mobil didepannya

Dengan nafas terengah-engah dan badan bergetar danira keluar dari mobilnya ia berjalan menepi ke pinggir jalanan

"Gila ya ngapain parkir ditengah jalan seperti ini, kalau mau mati mati sendiri aja.." Bentak danira sembari berjalan mendekati mobil itu

"Bukaa woy buka" Danira menggedor kaca mobil itu namun tidak ada respon dari siapapun

"Bukaaa woyyy" Teriak danira karena kaca mobil yang gelap ia hampir tak dapat melihat didalamnya namun yang jelas didalam mobil itu ada seseorang, danira menempelkan wajahnya ke kaca dan mulai menyelidik didalamnya

"Astagaaa" Pekiknya saat melihat seorang lelaki yang sepertinya tak sadarkan diri ia tertelungkup disetir mobilnya dengan keadaan mesin masih menyala, emosinya yang tadi membara tiba-tiba menjadi rasa panik dan khawatir ia terus berusaha untuk membuka mobil itu

"Pakk tolonggg" Pekik danira saat melihat seorang tukang ojek melintasi jalanan itu

"Kenapa mbak" Tanya pria muda itu

"Tolong mas didalam mobil ada orang kayaknya dia pingsan" Ucap danira beruntung lelaki itu mau membantunya

"Dikunci mbak, ini juga kayaknya mobil mewah gimana yaa" Tanya lelaki itu menggaruk tekuknya menatap danira

"Duhh gimana ya mas gak mungkin kita tinggalin dia atau kita pecahin kacanya" jawab danira memberi saran

"Aduh saya gak berani mbak, gimana kalau mas nya nanti minta ganti rugi.. Mana ada duit saya" Tolak lelaki itu

"Gini aja mas apapun kerugian dari mobil ini biar saya aja yang ganti, gak apa-apa yang penting kita tolongin dia, mas pecahin aja saya mau telpon ambulan" Ujar danira setelah keduanya sepakat mas ojek itu mulai menghantam kaca mobil dengan batu ditangannya namun sesuai dugaan itu tak mudah keadaan mobil mewah itu dilengkapi dengan keamanan yang cukup tinggi namun setelah bersusah payah akhirnya kaca mobil itu terbuka juga

"Mbakk terbuka" Panggil mas ojeknya danira berlari menghampiri mereka membuka pintu mobil dengan kunci dari dalam benar saja saat pintu terbuka orang tersebut langsung terjatuh lunglai beruntung danira dan mas ojek dengan sigap menangkapnya

"Mas bangun.. Mass" teriak danira sembari menepuk-nepuk pundak lelaki itu

"Ma....s" Mata danira terbelalak saat menyadari siapa yang saat ini ada dalam dekapannya

"Diego..." Ujarnya

" bangunnn..." Danira semakin panik saat menyadari orang itu adalah diego

Akhirnya setelah sekian lama menunggu ambulan danira seorang diri menemani dan mengantar diego ke rumah sakit

" kamu kenapa.." Cicit danira, wajah lelaki itu nampak pucat dan danira juga terkejut saat menyadari postur tubuh diego yang mengurus setelah tiba dirumah sakit diego diberikan perawatan darurat danira tidak tahu harus menghubungi siapa

"Ponsel" Ucap danira saat menyadari jika ia sempat meraih ponsel diego dari dalam mobil dan memasukannya kedalam tas

Danira menekan layar ponsel itu dan menyala dari sana danira melihat ada banyak sekali log panggilan dari nomor tak bernama namun dari menatap nama Aldo di layar itu ada ada log panggilan dari nama itu juga tak pikir panjang ia menekan nomor itu untuk menghubunginya.