NovelToon NovelToon
Tasbih Cinta Untuk Adam

Tasbih Cinta Untuk Adam

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Konflik etika / Cinta Terlarang
Popularitas:480.8k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

"Dalam Tasbihku, ku langitkan doa atas namamu, meski aku tidak tahu apakah doaku yang akan pulang sebagai pemenangnya." ~ Hawaa

Hubungan persaudaraan tak sedarah yang sudah terjalin ternyata menumbuhkan cinta diantara Adam dan Hawaa, tapi semua itu harus terhalang, saat Adam memilih menganggap Hawaa hanya sebatas saudara.

Hawaa yang telah kecewa, kembali dibuat terluka saat Adam datang mengenalkan kekasihnya, Anissa yang ingin Adam ajak serius.

"Saat kamu melangitkan doa dengan nama orang lain, kamu harus siap menerima jawaban, dari doa itu." ~ Adam

Inikah jawaban, dari Doa yang Hawaa langitkan, ataukah ada jawaban lain yang belum kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tiga Puluh Empat

Annisa berjalan di lorong rumah sakit mengikuti langkah kaki Adam di depannya. Di tangan wanita itu dia memegang kresek yang berisi makanan kesukaannya.

Sampai di depan ruang rawat inap, Adam mengetuk pintu sebelum masuk. Hawaa tersenyum melihat kehadiran pria itu. Saat melihat Annisa, wajahnya sedikit berubah. Bukannya marah, atau kesal, hanya saja dia terkejut atas kedatangan wanita itu.

"Assalamualaikum, Kak Hawaa!" salam dari Annisa.

"Waalaikumsalam ....!" jawab Hawaa dengan tersenyum.

Annisa memilih duduk di dekat tempat tidur. Matanya terus menatap wajah Hawaa. Sangat pucat dan tampak lesu. Dia menjadi sangat kasihan.

"Kak Hawaa, aku tadi bawa brownies kesukaan Kakak. Aku potongkan, ya?" tanya Annisa.

Adam tadi telah meminta pada mantan istrinya itu untuk tidak menyinggung masalah kemarin. Itu semua agar Hawaa tidak teringat lagi dengan kejadian saat dia di tampar sang Abi.

Annisa memotong kue dan menyuapi Hawaa. Dia mencoba menahan air matanya saat berhadapan dengan gadis itu. Sebenarnya dia ingin meminta maaf, tapi larangan Adam membuat dia tak jadi melakukan itu.

"Enak, Kak. Tambah lagi?" Kembali Annisa bertanya. Hawaa menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Annisa ... maafkan aku dan juga Adam," ucap Hawaa dengan suara penuh penyesalan.

Annisa meraih tangan gadis itu. Terasa sangat dingin. Dia menggenggamnya.

"Kak, semua yang terjadi di muka bumi ini sudah ditentukan Allah. Segala sesuatu yang terjadi , baik dalam kehidupan manusia maupun kejadian yang terjadi di alam semesta ini sesungguhnya telah diketahui dan ditetapkan ketentuan dan batasannya oleh Allah SWT sejak zaman azali" jawab Annisa.

Apakah ini artinya Annisa telah benar-benar ikhlas? Jawabnya belum. Dia masih butuh waktu untuk melupakan dan mengikhlaskan apa yang terjadi dalam hidupnya.

Annisa hanyalah manusia biasa. Dia juga merasa sakit hati, tapi setelah dipikir-pikir, semua bukan salahnya Adam saja. Dia yang menuntut Adam untuk segera menikahinya. Padahal dia tahu jika pria itu masih ragu.

Rasa ingin memiliki pada dirinya membuat egonya dikedepankan. Tak peduli Adam yang tak mencintainya. Berharap dengan berjalannya waktu, rasa cinta pria itu akan makin tumbuh padanya, tapi ternyata dia salah. Rasa cinta Adam terlalu besar dan kuat pada Hawaa, sehingga usaha apa pun yang dia lakukan tak bisa membuat laki-laki itu berpaling. Jangankan untuk mencintai dirinya, memandang saja dia tak sudi. Sangat sulit membuat Adam berpaling dari Hawaa.

"Sudah Hawaa, sekarang jangan banyak pikiran. Utamakan saja kesehatan kamu," ujar Adam.

Mereka bertiga lalu mengobrol hal yang lain. Setelah satu jam di sana, akhirnya Annisa pamit pulang. Takut kalau lebih lama bersama, hatinya kembali sakit. Dia telah berusaha mengikhlaskan perpisahan ini.

Di dalam mobil, Annisa memandangi jalanan sambil termenung. Menarik napas dalam memikirkan jalan terbaik apa yang akan dia lakukan. Menemui ibunya saat ini juga atau menunggu hingga Adam siap.

"Tuhan, terima kasih karena sudah pernah menitipkan rasa yang begitu luar biasa pada saya untuk seseorang. Setidaknya saya pernah menemukan sosok yang membuat saya mencintainya dengan rasa yang begitu dalam. Dia, laki-laki yang mengajarkan saya titik tertinggi mencintai yaitu dengan mengikhlaskan. Dia membuat saya jatuh cinta sejatuh-jatuhnya. Dia laki-laki yang saya cintai dengan tiba-tiba dan mengikhlaskan secara terpaksa," ucap Annisa. Dia menghapus air matanya yang jatuh membasahi pipi.

Semanis apapun caramu berpamitan, perpisahan tetap saja sebuah hal yang menyakitkan. Seikhlas apa pun perasaanmu, tetap saja yang namanya perpisahan itu akan menorehkan luka.

"Memaafkan orang yang sudah menyakiti hati memang sulit, tapi kalau tidak dimaafkan akan terasa sakit. Dari pada menahan rasa sakit, karena terus mengingat-ingat orang yang menyakiti hati, lebih baik berdamai dengan diri sendiri. Maafkan dan lupakan semua hal pahit yang telah terjadi. Jangan buang-buang waktumu hanya untuk memikirkan mereka yang sudah menyakitimu. Waktumu sangat berharga. Buatlah selalu bermakna. Lakukan apa yang membuat kamu bahagia. Tutup telingamu, susun rencana baru. Jangan biarkan orang lain mengambil kebahagiaan dari hidupmu. Kamulah pengendali dirimu sendiri."

***

Adam yang sedang menyuapi Hawaa, terpaksa menghentikan ketika terdengar suara ketukan di pintu. Adam lalu meletakan nasi itu ke meja samping tempat tidur Hawaa. Dia membuka pintu. Terkejut melihat siapa yang datang.

"Abi, Bunda ... silakan masuk!" seru Adam dengan suara gugup. Dia masih takut mengingat kemarahan sang Abi.

Bunda langsung berjalan menuju tempat tidur. Hawaa terlihat ketakutan melihat Abi-nya. Mungkin sedikit trauma dengan perlakuan sang ayah.

Haikal tampak menarik napas berulang kali. Dia berusaha menahan sebak di dada. Melihat keadaan putrinya yang sangat memperhatikan. Baru dia sadari tubuh sang anak begitu kurusnya saat ini.

"Abi ...!" panggil Hawaa dengan menahan tangis.

Dia, anak yang biasanya paling di sayang dan di manja sang ayah, pasti begitu terkejut mendapatkan perlakuan kasar abi-nya. Bagi seorang gadis, pastilah ayah adalah cinta pertamanya.

Haikal berjalan makin mendekat, saat jarak mereka makin dekat keduanya tak bisa lagi menahan tangis. Hawaa merentangkan tangannya minta di peluk.

Haikal memeluk tubuh kecil sang putri. Air matanya tak bisa di bendung, membasahi pipi.

"Maafkan aku, Abi. Aku telah membuat Abi kecewa," ucap Hawaa di sela Isak tangisnya.

Haikal tak menjawab ucapan sang putri. Dia hanya terus memeluk tubuh Hawaa. Hingga beberapa lama, barulah pelukan itu di lepaskan. Pria itu memilih duduk di tepi ranjang sang putri.

"Kenapa kamu berbohong dengan Abi, Nak?" Pertanyaan pertama yang keluar dari mulut sang ayah.

Hawaa tidak langsung menjawab pertanyaan sang ayah. Dia tak mengerti maksud pertanyaan itu ditujukan untuk yang mana. Adam lebih memilih duduk di sofa. Membiarkan anak dan ayah itu saling melepaskan kegundahan masing-masing.

"Aku berbohong karena tak ingin menyakiti Abi dan Bunda. Aku tau pasti reaksi kalian berdua pasti akan marah dan kecewa. Tapi Abi, aku telah mencoba melupakan semua. Itulah makanya aku memilih pergi menjauh," ucap Hawaa dengan suara pelan.

Hawaa masih takut dengan reaksi sang Abi. Haikal meraih tangan mungil sang putri. Tidak peduli berapa usia sang putri, seberapa dewasanya sang putri, bahkan seberapapun pencapaian yang berhasil dicapai sang putri, bagi seorang ayah putrinya tetap seorang gadis kecil yang harus ia lindungi dan ia manjakan. Itulah mengapa Haikal merasa sangat menyesal setelah dia menampar sang putri.

Bagi seorang ayah kebahagiaan anak perempuannya adalah tanggung jawab mutlak yang harus ia penuhi. Begitupun bagi anak perempuan, ayah adalah satu-satunya lelaki di dunia ini yang akan memastikan kebahagiaannya. Meskipun seluruh dunia menyakitinya, seorang ayah akan tetap menjadi garda terdepan untuk melindungi putrinya agar tidak terluka.

"Apakah Abi masih marah denganku atau Adam?" tanya Hawaa dengan suara pelan, takut akan menyakiti hati Abinya lagi.

"Kamu mau Abi jujur atau berbohong dengan perasaan Abi saat ini?" tanya Haikal.

...----------------...

1
Rosia Ariyanti
Luar biasa
Al Fatih
cerita yg bagus,, menguras emosi jiwa mantul Mak...
Arsyla Ghafany
Luar biasa
Yani Cuhayanih
Happy end mama...semangaat terus untuk berkarya....
Yani Cuhayanih
Pas aku hadiir lagi eeh sudah goooooollllll
Yani Cuhayanih
Lupa toh dah jd suami istri..hawwa masih blm konek
Cita Ratna Wulandari
👍👍👍👍
Hafifah Hafifah
kayaknya si hawaa g sadar deh lw adam itu suaminya
Hafifah Hafifah
udah tua g usah tebar pesona si haikal g akan tergoda.mending urus tuh anaknya biar bisa jadi perempuan yg baik biar g nurunin sifat ibunya yg seorang pelakor
Hafifah Hafifah
ya ampun udah tua juga julidnya masih belum hilang.terserah haikallah hartanya mau dia kasih kesiapa apa urusannya ama kamu nadia
Ayu galih wulandari
Alhamdulillah akhirnya endingnya happy happyy 😘😘😘😘😘😘😘 mkc mama yg sdh membuat karya ini ,sukses terus ya mam...tp ingat jaga kesehatan & tetep semangat💪💪💪💪
Ayu galih wulandari
Namanya Hawaa kyk ibunda kita semua pastinya lebih syantiik...kak author ,wlpun kita tahu nam Annisa pasti jg syantiik.. Lanjuuut dech kak..mic ya sdh update..🤗🤗😘😘😘😘😘😘
Ayu galih wulandari
Lanjuuuut kak
Ayu galih wulandari
Bagus bangeet aquvsuka dg karya karyamu kamu kak..setelah sekian purnama terlewatin ...KANGEN 😘😘😘😘😘😘😘
Diana Subar
cinta itu suka" nya aja ya...mau kemana..mau kesiapa tdk ada yg tau...ciaaann hawa...
Nelly oktavia
karyanya kak buat hati mewek
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
astaga Adam.. bisa²nya kamu lagi sama siapa.. pikiran, hati dan mulutmu tentang wanita lain. /Hammer//Hammer//Grievance/
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
Aamiin... pasti Hawa.. tetap semangat dan postif thinking aja. semua akan indah pada waktunya
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
Oh ikatan adik kakak memang kuat 😭😗😗
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
Visualnya bagus semua.. tapi ya cewek lebih cantikkan Annisa 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!