NovelToon NovelToon
Gelora Cinta Sahabatku

Gelora Cinta Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yunita Karim

Kisah dua orang sahabat Mikhail dan Ashenda yang 'laksana bayangan' antara satu dan lainnya tak bisa terpisahkan. Namun orang bijak pernah berkata, tidak akan menjadi sahabat antara laki-laki dan perempuan melainkan akan tumbuh rasa yang lain, karena telah terlanjur merasa nyaman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunita Karim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34. Perut Ashen Sakit?

Bab 34.

.

Mikhail menuruni tangga dengan wajah lesu. Ashen sama sekali tak mau mendengar apapun darinya. Yang terdengar hanyalah kalimat-kalimat kasar khas pengusiran. Membuat Mikhail semakin merasa kalut dan kacau.

Di bawah, Bu Wirda telah menantikannya. Dan melihat wajah Mikhail yang nampak tak bersemangat, ia tau kalau Mikhail telah gagal meluluhkan kekerashatian putri bungsunya itu.

" Mungkin dia lagi pengen sendiri. Semoga secepatnya dia mau bicara." Ujar Bu Wirda menyemangati Mikhail.

" Semoga ma. Aku pulang dulu. Kalo ada apa-apa tolong hubungi aku." Pinta Mikhail.

" Makan dulu, Mikh. Mama siapin ya." Ujar Bu Wirda karena ia yakin Mikhail belum makan.

" Gak usah ma. Makasih. Aku lagi gak selera makan." Tolak Mikhail dengan halus kemudian berlalu dari hadapan Bu Wirda yang menatapnya dengan rasa prihatin.

" Mana mau dia makan di rumah kita. Beda level. Dasar anak mami." Erlang_ kakak Ashen tiba-tiba muncul.

Erlang memang tak suka dengan hubungan Mikhail dan Ashen sejak Ashen nekad menyusul Mikhail ke Rusia. Ia menilai Ashen terlalu mudahnya menyerahkan diri kepada Mikhail dengan mengatasnamakan perasaan bersalah dan ungkapan maaf. Terlebih karena pernikahan mereka yang terkesan sangat terburu-buru.

Meskipun telah menduga akan terjadi hal yang jauh di antara Mikhail dan Ashen selama di Rusia, Erlang menjadi semakin geram ketika mengetahui bahwa Ashen hamil. Ia ingin marah, tapi sudah tak bisa. Karena Ashen dan Mikhail tak bisa lagi dipisahkan.

" Gak boleh ngomong gitu, Mikhail lagi kacau pikirannya. Entah ada masalah apa di antara mereka sebenarnya. Ashen belum mau bicara." Bu Wirda membela Mikhail.

" Kan mama sendiri yang bilang, kalo Mikhail gak pernah mau di bikinin minum setiap kali dia dateng kesini sejak mereka masih pacaran dulu. Apalagi untuk makan. Mungkin dia mandang rendah keluarga kita. Dan lidahnya ngerasa gak cocok sama lidah kita." Secepat itu Erlang menilai Mikhail.

" Ah kamu ini, su'udzon aja. Biar gimana juga Mikhail itu udah jadi adik kamu sekarang. Jadi jangan terlalu sinis lah. Kasian Ashen nanti malah kepikiran kalo tau kamu gak suka sama Mikhail." Bu Wirda memperingatkan.

" Ma, Ashen aja dibikin ngamuk gak jelas gitu. Kebayang gak kira-kira apa yang udah dilakuin sama si anak mami itu di luar sana. Aku yakin sikap Ashen begitu bukan tanpa alasan. Mungkin aja Mikhail sibuk main cewek di belakang Ashen. Karena ngerasa paling ganteng dan populer di sekolah. " Praduga Erlang.

" Erlang! Kamu kalo ngomong jangan sembarangan. Gak baik. Emang kamu pengen hubungan Ashen sama Mikhail hancur?." Bu Wirda jadi terpancing emosi.

Erlang menghempas nafas kesal.

" Bukan itu maksud aku ma. Aku cuma gak rela kalo Ashen disakitin. Kalo sampe ketauan Mikhail main cewek di belakang Ashen, aku bakal habisin tuh anak mami." Tekad Erlang. Ternyata maksudnya baik, hanya saja kecemasannya terlalu berlebihan hingga tak bisa lagi memandang kebaikan apapun yang ada pada Mikhail. Semuanya terlihat buruk dan buruk saja di matanya.

" Ya udah mending kamu bujukin adik kamu sana. Siapa tau dia mau terbuka sama kamu. Tapi ingat, jangan pake emosi." Titah Bu Wirda.

Erlang tak menjawab, tapi ia berjalan menuju tangga. Kekhawatiran yang besar akan adik semata wayangnya itu akhirnya membawanya pergi ke kamar Ashen.

***

" Lho Mas Mikha kenapa ditekuk gitu mukanya? Mbak Ashen mana?." Kepulangan Mikhail langsung disambut oleh Mbak Lasih di muka pintu.

" Pulang ke rumah ortunya." Jawab Mikhail dengan malas seraya berjalan menuju ke kamar.

" Lha kok bisa mas? Berantem ya?." Selidik Mbak Lasih setengah teriak karena Mikhail sudah berjalan cukup jauh.

Tak ada jawaban.

" Ada apa sih?." Tanya Bu Sofia yang kebetulan juga sedang berada di rumah.

" Itu bu, mas Mikha pulang sekolah mukanya cemberut, udah gitu pulangnya sendirian lagi. Gak sama mbak Ashen." Lapor Mbak Lasih.

Wajah Bu Sofia jelas kaget.

" Apa kamu bilang? Emang kemana Ashen?." Wanita itu mulai khawatir.

" Katanya pulang ke rumah ortunya, bu." Jawab Mbak Lasih.

" Apa-apaan ini. Pasti Mikhail udah bikin ulah." Gumam Bu Sofia seraya menuju ke kamar Mikhail.

" Mana Ashen? Kenapa gak pulang sama kamu?." Suara Bu Sofia lantang menggema di seantero ruangan yang cukup luas itu.

Mikhail yang duduk di lantai dan bersandar pada tepian ranjang sampai kaget.

" Kamu bikin masalah apa sampe dia pulang ke rumah ortunya?!." Kali ini nada bicara bu Sofia meninggi karena tak mendapat jawaban dari Mikhail.

" Aku juga gak tau ma. Baru aku tinggal sebentar, dia udah ngilang dari ruang kesehatan. Taunya dia udah pulang kesana. Aku udah susulin dia tapi dia malah ngusir aku." Jawab Mikhail.

" Gak mungkin dia marah tanpa sebab. Jangan-jangan emang kamu yang bikin masalah." Bu Sofia tak percaya.

Mikhail tak bersuara lagi. Percuma membela diri, toh bu Sofia akan tetap membela menantu kesayangannya itu.

" Sayang ... Ini mama." Bu Sofia segera lakukan panggilan telfon dengan Ashen. Di angkat. Berbeda dengan Mikhail yang teru diabaikan oleh Ashen.

[ Iya ma ] Sahut Ashen singkat dengan suara parau.

" Mama jemput kamu ya." Bujuk Bu Sofia lembut.

[ Sorry ma, aku belum mau pulang ] Tolak Ashen.

" Kenapa sayang? Mikhail udah buat apa sampe kamu gak mau pulang?." Selidik Bu Sofia.

Ashen diam sejenak.

" Sayang ... Kamu denger mama kan?." Tanya Bu Sofia.

[ Mama tanya aja sama Mikhail. Aku lagi gak pengen bahas soal ini. Kepalaku pusing ma dan perut aku sakit ] keluh Ashen.

" Ya ampun, sayang. Perut kamu sakit? Kamu harus diperiksa oleh dokter." Bu Sofia mendadak gusar, hal itupun turut mengundang reaksi dari Mikhail yang sejak tadi hanya diam.

Sambungan telfon terputus.

" Ada apa ma?." Tanya Mikhail cemas.

" Perut Ashen sakit. Ini pasti karena dia stres akibat masalah kalian. Kalo sampe terjadi apa-apa sama kandungannya, mama gak bisa maafin kamu." Tukas Bu Sofia lalu melangkah terburu menuju keluar diikuti oleh Mikhail yang tak kalah cemasnya.

.

YuKa/ 150424

1
Yunita Karim
Jauh ketinggalan😀
Yunita Karim
Jauh ketinggalan😀
Yunita Karim: iyaa 🥰
Deni Saputra: maaf ya/Silent/
total 2 replies
Deni Saputra
mantap ni ceritanya🤭
Yunita Karim
makasih😀
Deni Saputra
serunya
Deni Saputra
klau istriku enggak marah tapi istriku cari peganti diriku😭
Yunita Karim: Ya kan kalo sama2 suka ngapain dipertahankan😛
total 1 replies
Deni Saputra
menarik bangat ceritanya😍😍😍
Yunita Karim: thanks🥰
total 1 replies
Deni Saputra
siip
Deni Saputra
keren ni😘🥰
Deni Saputra
seru banget ceritanya 😍😘
Deni Saputra
seru
Deni Saputra
next/Drool/
Yunita Karim
🔥
Yunita Karim
Makasih supportnya kka🙏😍
Shoot2Kill
Karakternya juara banget. 🏆
Yunita Karim: Makasih kka 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!