NovelToon NovelToon
Istri Baru Dr. Fawwas

Istri Baru Dr. Fawwas

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Paksaan Terbalik / Menikah Karena Anak
Popularitas:398.3k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Turun Ranjang
Fawwas, seorang dokter ahli bedah tidak menyangka harus mengalami kejadian yang menyenangkan sekaligus memilukan dalam waktu yang bersamaan. Saat putrinya dilahirkan, sang istri meninggal karena pendarahan hebat.

Ketika rasa kehilangan masih melekat, Fawwas diminta untuk menikahi sang adik ipar. Dia adalah Aara, yang juga merupakan seorang dokter kandungan. Jelas Fawwas menolak keras, belum 40 hari istrinya tiada dia harus menikah lagi. Fawwas yang sangat mencintai istrinya itu bahkan berjanji untuk tidak akan menikah lagi.

Tapi desakan dari keluarga dan mertua yang tidak ingin cucu mereka diasuh oleh orang lain membuat Fawwas terpaksa menerima pernikahan tersebut. Terlebih, itu juga merupakan wasiat terakhir dari sang istri meskipun hanya tersirat.


Bagaimana Fawwas menjalani pernikahan nya?

Apakah dia bisa menerima adik iparnya menjadi istri dan ibu untuk putrinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IB 34: Kenapa

Atas suruhan Nataya, rumah Fawwas kini sudah bersih dari para pengganggu. Beberapa orang juga ditempatkan di sekitar rumah itu. Fawwas tampak lega karena rumahnya tidak lagi diusik. Tapi mungkin ini hanya sementara. Besok pasti akan lebih ramai lagi karena berita yang beredar semakin kencang bagai angin ditengah hujan.

" Kak, kamu sudah pulang? Apakah kamu kesulitan saat kembali ke rumah? Apakah kamu baik-baik saja? Apakah di rumah sakit ada wartawan yang mendatangimu?" Aara bertanya secara beruntun, tapi bukannya sebal, Fawwas malah tersenyum. Ia senang bahwa fakta Aara mengkhawatirkan dirinya benar sesuai prasangka nya.

" Kak, kenapa malah senyam-senyum? Kakak tidak apa-apa kan?" imbuh Aara. Dia merasa aneh dengan sikap suaminya itu.

" Aku senang melihat kamu khawatir sepert ini. Semuanya baik-baik saja sayang, aku sedang menyelidiki siapa dalang dibalik semuanya. Aku yakin akan bisa mendapatkan orang itu dengan cepat. .. Neida, tadi kata kamu saat menemui para wartawan kamu menggendongnya?"ucap Fawwas dengan lembut. Ia mengulurkan tangannya untuk membelai rambut Aara yang memiliki panjang sebahu.

" Iya kak, tapi Nei baik-baik saja. Dia juga tidak terkejut sama sekali. Kak, bagaimana kalau hal ini membuat reputasi kakak jadi anjlok." Aara mengatakan hal tersebut dengan lesu, ia menundukkan kepalanya dalam. Ia tahu pilihan mereka menikah ini memang terkesan terburu-buru. Ditambah lagi mereka juga tidak mengumumkan hal tersebut kepada publik. Walaupun bukan sebuah kewajiban bagi mereka karena toh keluarga, kerabat dan sahabat dekat semua sudah tahu mengenai pernikahan keduanya.

Fawwas menghembuskan nafasnya pelan. Dia tahu Aara akan banyak berpikir mengenai hal tersebut. Tapi apapun situasinya nanti pastilah akan ia hadapi. Satu hal yang pasti, Fawwas termasuk sensitif jika ada yang menyenggol keluarganya. Ia akan melindungi keluarganya dengan sebaik-baiknya.

" Jangan dipikirkan hal itu, sebaiknya mari kita istirahat. Kamu juga pasti sudah lelah seharian ini mengurus Nei." Fawwas membawa Aara untuk kembali ke kamar. Fawwas sebenarnya takut jika trauma Aara itu semakin bertambah. Dengan berita yang muncul pasti banyak orang yang akan tertarik dengan kehidupan pribadi Aara. Mereka pasti akan menelusuri setiap hal yang berkaitan dengan Aara.

Malam mulai larut, tapi Fawwas masih terjaga. Dia menuju ruang baca yang memang ia buat di salah satu bagian rumahnya. Fawwas meninggalkan Aara yang tampak tertidur dengan pulas. Ia kemudian menyalakan ponsel yang sedari tadi dia matikan. Dan sesuai dugaan, banyak sekali pesan dan panggilan dari orang-orang terdekatnya. Tidak terkecuali Amma dan Appa nya juga kedua mertuanya.

Drtzzzz

Sebuah nama muncul di layar ponsel milik Fawwas, ia segera menjawab panggilan telepon tersebut. Ia yakin pasti akan mendapat Omelan dari orang yang ada diseberang sana.

" Fawwas, kemana saja kamu? Kenapa ponselnya dimatikan hah? Apa kamu tidak tahu Amma dan Appa begitu khawatir. Bagaimana Aara, apa dia terkejut? Amma takut kalau dia syok, mengapa berita sampah seperti itu bisa terbit. Apa kamu sudah menanganinya?"

Fawwas sampai menjauhkan ponsel yang ia pegang dari telinganya. Gauri--ibunya itu sungguh keras saat berbicara. Tidak berhadapan, tidak pula melalui telepon, sama saja selalu berteriak.

" Amma, tenang dulu. Semua harus dilakukan dengan pelan-pelan. Tidak boleh grusah-grusuh. Tapi, aku sudah minta tolong Nataya untuk mengamankan rumah ini. Aku juga sudah meminta tolong orang untuk mencari identitas si pelaku yang menyebarkan berita tersebut. Kalau Amma khawatir kepada Aara, Amma besok kemari saja. Siapa tahu Aara jadi lebih merasa aman. Takutnya kejadian tadi terulang lagi. Aara tadi didatangi banyak wartawan."

Pembicaraan ibu dan anak itu terus berlangsung, tidak hanya Gauri, Bisma juga ikut berbicara di sana. Salah satu hal yang disampaikan Bisma kepada Fawwas adalah agar anaknya itu mengambil cuti dulu. Paling tidak sampai berita itu sedikit mereda dan kalau bisa benar-benar diturunkan.

Sebenarnya Fawwas juga memiliki pemikiran seperti itu. Lagi pula dia khawatir dengan kesehatan mental Aara. Ia takut Aara semakin stres juga jika ada banyak wartawan yang kembali datang.

" Baiklah Appa, Amma, sepertinya seperti itu dulu baiknya. Aku akan mengambil cuti untuk sementara."

" Ya, itu keputusan baik. Temani lah Aara, Amma yakin dia sangat membutuhkan dirimu."

Fawwas mengakhiri sambungan teleponnya. Ia mengusap wajahnya kasar, baru saja ia ingin menjalani pernikahan yang baik dengan Aara tapi sebuah kerikil mulai menghambat jalannya.

Fawwas memutuskan kembali ke kamar. Dia takut Neida terbangun, meskipun sekarang sudah mulai jarang bangun malam tapi tetap saja ia harus jaga-jaga untuk hal itu. Fawwas melenggang menuju kamar. Sayup-sayup terdengar suara Aara. Suara itu semakin jelas ia dengar saat kakinya tepat berada di depan pintu kamar.

" Ra ... Kamu kenapa?"

TBC

1
komalia komalia
cinta nisa sama kaya aku cinta terpendam tapi aku sih aku yanv nikah duluan malah dan orang yang jadi cinta pertama ku sampai aku punya anak dan dia punya Anak cinta ku sama dia tak pernah di ungkap kan bahkan sampai si dia meninggal cinta ku masih ku pendam.
komalia komalia
laki laki mah mudah buat jatuh cinta
komalia komalia
getok aja kepala anak mu apa bisma
komalia komalia
Pasti lah fawas kaget
komalia komalia
waah ini kisah keturunan mas bisma dan gauri
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Indah Rianti
bagus cerita nya thor
Nur Aqilah
Luar biasa
Heryta Herman
berbagi cerita pada orang yg tepat memang akan membuat perasaan akan lbh baik dan bisa lbh menerima...
Heryta Herman
aayooo semangat aara...kamu pasti bisa..
kita pasti bisa...
Heryta Herman
Aara pasti pergi ke makam kakak nya...
memang betul trauma seseirqng akan susah untuk di lupakan...memakan waktu...
itu juga ku alami sendiri,sampai skrng masih harus pergi kaunseling..untuk menyembuhkan rasa trauma yg sdh 2 thn lbh...hhuuuffzz.../Sweat/
Heryta Herman
kemana kamu selama ini fawwas...sdh separah itu istrimu menaggung semua,kau baru sadar...dasar lelaki egois kau fawwas...
skrng tugasmu untuk memulihkan keadaan...
Heryta Herman
arsyad..kamu sunggih pria yg bodoh..kamu sdh berulah dlm kandang singa yg siap menerkammu kapanpun...
Heryta Herman
klo masih meragu,menyingkir lah sejenak..tinggalkan semua dan rasakan juga lihat lah sprti apa nti hasil nya
Heryta Herman
Eeeiitss..jngn senang dulu arsyad...kau juga sdh dlm pemantauan...
Heryta Herman
Aara...tegas lah..klo memang kamu tdk bisa hidup bersama fawwas...lbh baik katakan saja terus terang..biar sama" tdk tersakiti...
Heryta Herman
klo mau peluk istrimu ya peluk aja fawwas,ga usah gengsi.../Chuckle/
Heryta Herman
dasar ga peka kau fawwas...bener" aara pergi dari hidupmu baru kau tau
Heryta Herman
kamu egois fawwas...jngn menyesal klo aara akhirnya meniggalkan mu juga anakmu
Heryta Herman
secara tdk langsung fawwas sdh membuka ruang unruk pelakor masuk dlm hidupnya...sungguh sangat di sesalkan kelakuan fawwas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!