NovelToon NovelToon
Love Reborn

Love Reborn

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kelahiran kembali menjadi kuat / Chicklit / Tamat
Popularitas:27.8k
Nilai: 5
Nama Author: Whidie Arista

Terlahir kembali di dalam tubuh penggemar rahasia suaminya sendiri apa yang akan Allea lakukan?

Allea Calista, meninggal akibat tertabrak truk saat bertengkar dengan suaminya sendiri, Arkan. Namun sebuah keajaiban, membawanya kembali hidup di dunia untuk membalas kematian yang di alaminya, apakah segalanya akan berubah? Akankah Allea kembali bersama Arkan? Atau justru dia menemukan cinta baru dalam hidupnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 - Apakah akan kembali terulang?

Tes...Tes...

Sebuah benda basah dan dingin menyentuh wajah Rania membuat tidur gadis itu terusik.

"Hmph, Kak diamlah aku masih ngantuk," gumamnya parau, matanya seakan enggan terbuka.

"Hmm, ada apa adik?" Ran menjawab dengan suara serak.

Byur... Tiba-tiba air mengucur deras, seketika Rania dan Ran tersentak bangun. Mereka lupa mereka berada dimana.

"Ouch, Kak ayo bawa semuanya!" Rania meraih barang-barang yang mampu di raihnya, begitu pun dengan Ran. Mereka turun dari atap dengan kondisi basah kuyup.

"Sial, bantalnya jadi basah." Rania mengusap-usap bantal yang di bawanya. Sesampainya di bawah, dia melihat Arkan tengah berdiri menghadap pintu rumahnya, pria itu pun sontak menoleh.

"Kalian kenapa?" Dia menatap penuh tanya.

Ran menghentikan langkahnya di samping Rania, "kau, sedang apa disini?" Tanya Ran dingin.

"Aku kebetulan lewat daerah sini, jadi sekalian mampir." Dalihnya memberi alasan, "kenapa kalian turun dari atap dengan basah kuyup begini?"

"Ran berulang tahun, kami merayakannya di atas semalam." Jawab Rania.

Arkan mengamati barang bawaan Ran juga Rania. Entah apa yang ada di pikirannya, hingga membuat dia terpaku di tempat.

"Kami akan membersihkan diri dulu, jika Tuan berkenan kita bisa sarapan bersama." Ucap Rania membelah keheningan.

"Sarapan bersama? Adik, dia itu orang kaya dia bisa makan dimana pun yang dia inginkan." Ran melempar tatapan tak suka pada Arkan. Ya, dia memang selalu seperti itu, sikapnya seperti kucing yang wilayahnya di satroni kucing lain.

"Kak, walau bagaimanapun dia itu bos-ku, bersikaplah sedikit sopan padanya." Tegur Rania, dia membuka pintu dan membiarkan kedua Pria itu masuk.

"Kak keringkan rambutmu, aku akan memasak setelah aku membersihkan diri." Rania berlalu menuju kamarnya, begitu pun dengan Ran, dia tetap pergi walau merasa terancam oleh keberadaan Arkan di rumah itu.

Mereka sarapan bersama, setelah itu berpisah untuk melakukan pekerjaan masing-masing.

***

Malam hari, selepas pekerjaan selesai Rania hendak pulang, tanpa di duga Ran sudah menunggunya tak jauh dari rumah Arkan berada.

"Kakak!" Seru Rania saat melihat Arkan duduk di kursi besi yang ada di tempat itu.

Ran tersenyum senang, dia bangkit dan menghampiri Rania, "kenapa Kakak jemput aku?"

"Gak papa pengen aja." Ran tersenyum senang, wajahnya tampak sumeringah.

"Ada apa nih? Keliatannya Kakak lagi seneng banget, apa Kakak naik gaji? Atau Kakak dapat bonus?" Tebak Rania, namun Ran menggeleng sebagai tanda penolakan.

"Lah terus?"

"Adik. Kakak ingin mengatakan sesuatu--," belum sempat Ran menyelesaikan kata-katanya, cahaya sebuah mobil menyorot tepat ke wajah mereka, membuat Rania dan Ran sontak menutupinya dengan telapak tangan karena silau.

"Hey, apa yang kau lakukan?" Teriak Rania kesal, bukannya mematikannya, justru dia malah membunyikan mesin mobilnya. Di tambah, ada dua orang pria bertubuh kekar yang muncul entah darimana.

"Adik, tiba-tiba Kakak merasa tak enak hati." Ucapan Ran membuat Rania juga ikut merasakan hal yang sama, matanya seketika melebar, saat melihat siluet orang di dalam mobil tersebut, dia adalah Gwen.

'Sial, dia melihat Ran saat di cafe kemarin, pasti dia mengenali aku juga. Atau justru dia sudah mengikuti aku sejak semalam.' Tenggorokan Rania seakan tercekat, dia harus segera pergi dari tempat ini jika tidak, entah apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Kakak, ayo kita berpencar. Kakak lari ke sebelah kiri dan aku ke sebelah kanan. Aku merasa orang ini tidak punya niat baik sama sekali." Rania berucap pelan, pandangannya tetap waspada.

"Tidak, Kakak akan tetap bersamamu. Kamu lupa, sekarang Kakak sudah bisa berkelahi dan melindungimu." Tolaknya tegas.

"Berkelahi apa, Kakak bisa melawan semuanya? Mereka membawa senjata Kak," tunjuk Rania, benar masing-masing dari mereka membawa sebuah balok kayu di tangannya.

"Kalau begitu Kakak akan mengalihkan perhatian dua orang itu, kamu larilah secepat mungkin." Rania mengangguk setuju. Ran dan Rania pergi kearah yang berlawanan.

Dua orang itu mengejar Ran, sedang mobilnya melaju mengikuti Rania, 'maafkan aku Ran, aku membuatmu terlibat dalam masalahku, semoga kamu selamat. Tidak, kamu harus selamat, atau aku akan merasa bersalah pada Rania yang asli.'

Rania terus berlari, semakin Rania mempercepat langkahnya mobil itu pun melakukan hal yang sama. Tidak ada gang atau pun jalan pintas di tempat ini, hanya ada satu bilik telpon yang tampak usang. Dia berlari kearahnya dan bersembunyi di balik benda itu sambil mengatur napas.

"Hah...hah...hah... Sial, dia sulit di hindari." Keluhnya sembari menyadarkan punggung di dinding bilik telpon tersebut.

Tin...Tin...

Suara klakson mobil tersebut berbunyi. Seketika, dari kegelapan muncul dua pria bertubuh kekar yang berpenampilan acak-acakan, dengan tato-tato di masing-masing lengannya, mereka mendekat kearah Rania.

"Tidak, jika aku tetap diam aku akan di tangkap oleh mereka dan nasibku sudah pasti hanya satu." Rania bangkit dan kembali berlari sekuat tenaga berusaha menyelamatkan diri. Tentu saja mereka semua tak tinggal diam, mereka juga berlari mengejar Rania. Untuk beberapa saat aksi kejar-kejaran itu terjadi, hingga langkah Rania terhenti di sebuah jalan buntu, di bawahnya terdapat air sungai yang cukup dalam.

Tampaknya ini memang sudah di rencanakan, mereka sengaja membuat Ran dan Rania terpisah dan menggiring Rania ke tempat ini.

***

Jangan lupa tinggalkan jejak, Like dan komentar setelah membaca ya teman-teman 🙏 Terimakasih

1
ndaaa
semangat
ndaaa
semangat thor
ndaaa
lanjut thor semangat
Whidie Arista 🦋: Terimakasih Kakak 😊
total 1 replies
ndaaa
tapi ya aku kasian ke arkan aku juga kasian ke randy. kan arkan sangat mencintai istrinya yg sekarang berada ditubuh rania, disisi lain kan ada randy yg memperjuangkan dan mencintai rania meskipun didalam diri adiknya kini ternyata bukan rania
semangat thor lanjut...
Fransiska Husun
Luar biasa
Whidie Arista 🦋: Terimakasih Kakak🙏😊
total 1 replies
Whidie Arista 🦋
Halo teman2, terimakasih telah membaca karya othor yang satu ini. semoga sesuai dengan selera kalian ya. Jika berkenan, tolong berikan juga like, komen dan rate bintang 5. terimakasih 🙏😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!