Nayra Putri, gadis cantik yang masih menduduki kursi sekolah. Seiring berjalannya waktu, ia mendapatkan pecahan pecahan memori dan selalu bermimpi hal yang sama, mimpi yang selalu membuatnya menangis saat bangun. Hanya satu kemungkinan yang ada yaitu dirinya mengalami hilang ingatan dan kemungkinan besar mimpi itu adalah sebagian memorinya yang hilang. Lalu siapakah jati dirinya yang asli? Lalu apakah ia dapat bertemu dengan keluarga nya yang sebenarnya?
Novel ini adalah novel kedua author, dan juga novel yang masih berhubungan dengan novel pertama Triple N Tuan De Vegas
(。•̀ᴗ-)✧
Happy Reading (≧▽≦)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon May Gemini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
NP 34
"Mah, Nara boleh pergi menemui Nayra?" tanya Nara pada sang mamah yang sedang menyiapkan makan malam
Diana tersenyum lalu menatap sang putri "Boleh"
Nara tersenyum lebar "Baiklah, Nara akan menyiapkan barang-barang Nara sebelum ke Surabaya"
"Surabaya? Kenapa kesana?" tanya Diana merasa heran, bukankah seharusnya di apartemen yang ditinggali Nayra
Nara menganggukkan kepalanya "Nayra pulang ke Surabaya, katanya ke rumah orang tuanya"
"Tidak, mamah tidak memberikan izin kamu pergi" tolak Diana
"Tapi mah"
"Tidak ada tapi-tapian, kamu belum pernah keluar kota sendirian. Mamah tidak ingin terjadi sesuatu sama kamu nak"
Nara pergi dari sana, dan kemudian kembali dengan membawa kedua kakaknya Reza dan Nathan "Mereka bisa pergi bersama ku, aku tidak akan kenapa-kenapa mah. Jadi mah pleasee boleh ya" pintanya mengatupkan kedua tangannya dengan puppy eyes nya
Diana tidak bisa menolak akhirnya dia hanya bisa menghela nafas "Baiklah mamah izinkan. Tapi ingat jangan jauh-jauh dari kedua kakakmu mengerti?" Nayra menganggukkan kepalanya antusias
"Kalian jaga Nara, jangan lecet sedikitpun" lanjutnya
Reza dan Nathan menganggukkan kepala "Mamah tenang saja, kami pasti menjaga Nara"
Mereka berdua sudah tau niat Nara yang ingin ke Surabaya saat Nara membawa mereka
"Ada apa bro?" tanya Ryan yang penasaran kenapa Reza dan Nathan dibawa Nara
"Nara meminta ingin bertemu dengan Nayra di Surabaya, dan kami akan menjaga dia" jawab Reza
"Eh gimana kalau kita sekalian liburan saja di Surabaya, mumpung libur sekolah" usul Ryan
"Bener juga lo, gue setuju" sahut Azka
"Gimana lo Al?" tanya Ryan pada Alvaro
"Hmm" jawabnya singkat
Ryan hanya bisa menghela nafas, begini lah jika punya teman dingin dan irit bicara. Hah anggap saja Alvaro setuju
"Kita kumpul di bandara jam 8 pagi" ucap Nathan yang disetujui semua orang
***
"Huaaaa Nina pengen ikut kakak, pokoknya ikut" teriak Karenina sembari menangis kencang bahkan berguling-guling di lantai yang dingin
Alvaro memutar bola matanya malas melihat tingkah adiknya itu yang merengek ikut dirinya ke Surabaya. Karenina yang mendengar jika kakaknya akan bertemu dengan Nayra dan Keysa menangis ingin ikut
"Nggak, kamu nanti hilang" tolak Alvaro
"Huaaaa mamah papah, pengen ikut kak Al" pintanya pada kedua orang tuanya dengan wajah menggemaskan
"Biarkan Nina ikut Al, kan ada kamu yang menjaga" ucap Hansen merasa tidak tega melihat putri kecilnya menangis
Alvaro pun setuju meskipun terpaksa, karena papahnya sendiri yang meminta. Dia tidak bisa membantah papah dan mamah nya "Cepat bersiap, jika tidak akan ku tinggal"
Dengan senyum cerahnya, Karenina pergi ke kamarnya. Untung dirinya sudah mandi, hanya perlu sedikit berdandan dan mengemasi pakaiannya
Sebelum jam 8 semua orang sudah berkumpul di bandara
"Tumben lo bawa Nina?" tanya Ryan
"Terpaksa" jawab Alvaro singkat lalu menggendong sang adik agar tidak hilang
Mereka memasuki pesawat pribadi yang disiapkan Elang
Sementara di sisi Nayra, saat ini dia sedang berpamitan dengan ibu panti dan yang lain
"Kenapa cepat sekali pulang nak? Padahal kamu baru sampai kemarin" ucap ibu panti memegang kedua tangan Nayra
Nayra tersenyum tipis "Maafin Nay bund, aku harus pulang karena waktu yang diberikan papi mami hanya satu hari" bohong Nayra, padahal dirinya diberi waktu tiga hari 'Maafkan Nayra harus menggunakan nama papi dan mami, jujur saja Nayra tidak bisa terlalu lama disini' batinnya. Dia tidak ingin terlalu lama disini karena pasti ustadz itu berada di rumah sang istri yang hanya berjarak 3 rumah dari panti
Bisa-bisa hatinya semakin sakit nanti melihat dia bersama yang lain
"Baiklah, hati-hati di jalan. Panti ini selalu terbuka untuk kamu"
Nayra pun menaiki motornya dan pergi dari sana bersama Alvan. Seperti janjinya kemarin, Nayra langsung memberikan pesan jika pagi ini dirinya akan kembali dan akan membantunya bertemu Keysa
"Hati-hati dijalan mbak Ara" teriak anak-anak panti
Nayra melambaikan tangannya tanpa menoleh
~Masion Vandyke~
"Semuanya sudah selesai nyonya" lapor seorang art
"Ah iya, kalau begitu sekarang kalian bisa istirahat. Nanti akan saya panggil jika saya butuh bantuan" ucap Mareta
Para art pun mengundurkan diri pergi ke rumah belakang yang terpisah dari rumah utama, tempat para pekerja tinggal
"Kok tumben mami masak banyak banget, emang ada acara?" tanya Keysa yang baru saja turun dari tangga
"Tidak ada acara sayang, hanya saja mami sedang menyambut teman-teman masa kecilmu"
Dahi Keysa berkerut, dia mencoba mengingat siapa teman masa kecilnya. Jika diingat lagi teman masa kecilnya hanyalah keturunan dari 5 keluarga
"Hah mereka datang? Ngapain?"
"Mami juga nggak tau, tadi mami dapat telepon dari tante Diana jika mereka datang berkunjung sekalian menginap"
"Hah menginap? Dikasih dimana mereka mi?"
"Kan kamar-kamar masih banyak yang kosong, jadi mereka akan menempati kamar-kamar itu" ungkap Mareta yang memang sudah menyuruh para art untuk membersihkan kamar-kamar yang berada di lantai satu. Karena di lantai satu memang banyak kamar yang tidak terpakai dan biasanya digunakan untuk tamu
Ting tong
"Sepertinya mereka sudah datang, ayo ikut mami menyambut mereka" ajak Mareta langsung menarik putrinya yang terlihat malas
"Selamat datang, akhirnya kalian datang" sambut Mareta membuka pintu rumahnya lebar
"Selamat pagi tante" ucap semua orang
"Pagi, ayo masuk. Kalian jangan diluar terus"
Mereka semua masuk dan duduk di sofa sementara Mareta pergi untuk memanggil para art untuk menghidangkan camilan dan minuman
Keysa sendiri saat ini sudah bermain dengan Karenina
"Kak Eca, kak Ara dimana?" tanya Karenina terus melihat ke segala arah untuk mencari keberadaan Nayra
"Dia sedang pergi"
"Pergi? Kemana? Kapan pulangnya?" tanya Karenina beruntun
Keysa tersenyum tipis "Dia sedang pulang kampung halamannya, dan pulangnya kakak tidak tau. Tapi katanya setelah 3 hari akan pulang"
Raut cemberut terlihat di wajah Karenina, dirinya jadi tidak bisa bermain dengan Nayra
"Jangan bersedih, nanti dia akan pulang. Jadi Nina mau kan bermain dengan kak Eca dulu" bujuknya
Karenina mengganguk, lalu kembali bermain bonekanya
Keysa melihat semua orang yang ada disana, matanya memicing ketika melihat Nara. 'Siapa ya? Kayak familiar' batinnya
Sementara Nara yang melihat Keysa langsung menghampirinya dan mengulurkan tangannya "Mungkin kamu lupa karena sudah lama tidak bertemu, kenalkan namaku Nara"
Bola mata Keysa membuat, dia langsung memeluk Nara "Sudah lama tidak bertemu Ra, lalu di-"
Ucapan Keysa terpotong ketika melihat Reza dan Nathan yang menggelengkan kepalanya agar tidak meneruskan pertanyaannya
Keysa yang mengerti kode itu langsung mengalihkan pembicaraan "Bagaimana kabarmu?"
"Aku baik Key"
Lalu mereka berdua mengobrol bersama karena memang mereka dulu sangat dekat. Tidak hanya berdua melainkan bertiga bersama Rayna
Bersambung~
sehat n semangat terus ya 💪💪💪💙