NovelToon NovelToon
Istri Yang Kau Ceraikan

Istri Yang Kau Ceraikan

Status: tamat
Genre:Cerai / Keluarga / Romansa / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Aina syifa

Difitnah, ditalak, dan diusir suaminya tidak membuat seorang wanita bernama Mila menyerah. Dia tetap bertahan demi untuk mendapatkan hak asuh anaknya.

Setelah dipisahkan dengan anaknya, Mila akan terus berjuang untuk mendapatkan anaknya kembali.

Apa yang akan Mila lakukan agar Aluna bisa kembali ke dalam pelukannya lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aina syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecelakaan

"Bu, aku mau langsung pulang aja Bu," ucap Mila.

"Lho, kenapa? kamu nggak mau masuk dulu?" tanya Bu Retno.

"Nggak usah bu. Lain kali aja. Aku nggak enak sama Mas Zaki. Dia udah nungguin aku dari tadi."

"Ya udah. Makasih ya kamu udah nganter Aluna ke sini. Jujur ibu kesepian waktu Aluna tinggal sama kamu."

"Iya Bu. Aku pulang dulu ya Bu. Tolong jaga Aluna baik-baik."

"Iya. Hati-hati ya."

"Iya Bu. Assalamualaikum."

"Wa'alakiumsalam."

Setelah pamit pada Bu Retno, Mila kemudian pergi meninggalkan rumah Bu Retno.

Dia kembali masuk ke dalam mobil Zaki.

"Udah?" tanya Zaki.

Mila tersenyum dan mengangguk.

"Udah Mas. Kita langsung pulang aja Mas."

"Iya."

Zaki dan Mila kemudian meluncur pergi meninggalkan rumah Bu Retno.

Mila dan Zaki sejenak saling diam. Mereka masih larut dalam fikiran mereka masing-masing.

Di sela-sela menyetirnya, sesekali Zaki melirik ke sampingnya duduk.

Mila keibuan banget. Dia sayang banget sama anaknya. Andai aku bisa punya istri seperti Mila. Aku pasti akan sangat bahagia. Tapi sayangnya seribu satu wanita di dunia ini yang seperti Mila. Kebanyakan wanita itu matre dan banyak menuntut. Tapi yang aku lihat, Mila itu wanita yang beda. Dia sangat sederhana sekali, batin Zaki.

Tampaknya Zaki sudah mulai mengaggumi Mila. Entah dari kapan dia sudah mulai mengagumi janda satu anak itu.

Namun, Zaki adalah lelaki yang sangat tertutup dengan perasaannya. Dia jarang sekali menunjukkan rasa sayangnya itu pada Mila. Di balik sifat cueknya, ternyata diam-diam lelaki itu suka dengan Mila. Namun dia belum berani untuk mengungkapkannya.

Di sela-sela menyetirnya, tiba-tiba saja ponsel Zaki berdering. Zaki mengambil ponselnya dan menatap panggilan dari nomer baru.

"Siapa Mas yang nelpon? orang kantor ya?" tanya Mila.

Zaki menggeleng.

"Bukan. Nomer baru. Dan aku nggak tahu nomer siapa ini."

"Angkat aja Mas. Siapa tahu penting."

"Iya."

Zaki kemudian mengangkat panggilan dari nomor yang tak dikenalnya itu.

"Halo..."

"Halo. Benarkah ini nomer keluarga Bu Suci Wulandari?"

"Iya benar. Saya anaknya."

"Kami dari pihak rumah sakit Maluku, ingin mengabarkan bahwa Bu Suci ada di rumah sakit."

"Apa! Ibu saya di rumah sakit? kenapa dengan ibu saya?"

"Iya, Bu Suci sekarang ada di rumah sakit. Dia mengalami kecelakaan tadi siang."

"Ya sudah, tolong tangani ibu saya dengan baik. Saya akan langsung ke sana sekarang."

Zaki menghentikan mobilnya setelah mendengar kabar itu. Jantungnya seakan berhenti berdetak saat mendengar kalau ibunya kecelakaan.

"Mas Zaki, ada apa? kenapa dengan Bu Suci?" tanya Mila khawatir.

Zaki menatap Mila lekat.

"Mama mengalami kecelakaan. Dan sekarang dia ada di rumah sakit."

"Apa! tapi Bu Suci kan baru berangkat kemarin Mas. Kok bisa sih, dia mengalami kecelakaan."

"Mila, kita nggak pernah tahu, takdir apa yang akan menimpa kita ke depan. Aku mau langsung pergi ke sana Mil. Aku mau lihat kondisi Mama."

Mila meraih tangan Zaki dan menggenggamnya erat.

"Aku ikut. Aku juga pengin tahu kondisi Bu Suci."

"Iya."

****

Jam satu malam, Zaki dan Mila sampai di rumah sakit tempat Bu Suci dirawat. Mila dan Zaki buru-buru masuk ke dalam rumah sakit itu.

"Permisi, saya mau cari ruangan Bu Suci Wulandari. Pasien kecelakaan tadi siang."

"Oh. Pasien ada di ruang ICU sekarang. Kondisinya kritis. Sampai sekarang, dia belum sadarkan diri."

Zaki dan Mila terkejut saat mendengar ucapan suster penjaga. Tampaknya suster penjaga itu sangat tahu persis kondisi Bu Suci.

"Ruang ICU di mana ya Sus?" tanya Mila.

"Kalian bisa lurus saja. Nanti kalian belok kanan. Dan ruang ICU ada di sana."

"Kalau gitu, Makasih banyak ya Sus."

"Iya Bu. Sama-sama."

Mila dan Zaki kemudian buru-buru pergi untuk melihat Bu Suci di ruang ICU.

Di depan ruang ICU tampak sepi. Tidak ada satu orang pun yang ada di sana. Mungkin karena waktu saat ini masih menunjukkan jam satu malam. Tidak ada orang yang berlalu lalang di rumah sakit.

Seorang suster, tiba-tiba saja keluar dari ruang ICU. Mila dan Zaki buru-buru menghampiri suster itu.

"Sus, apa benar kalau ibu saya ada di ruangan ini?" tanya Zaki.

Suster menatap Zaki dan Mila bergantian.

"Kalian siapa?" tanya Suster.

"Saya anaknya Bu Suci Wulandari dari Jakarta. Katanya tadi siang, ibu saya mengalami kecelakaan. Dan saya ke sini, cuma ingin memastikan, benar atau tidak kalau itu ibu saya."

"Oh, kalian keluarga Bu Suci."

"Iya Sus. Saya ingin melihat kondisi mama saya."

"Maaf Pak. Sesuai peraturan di rumah sakit ini, pasien yang ada di ruang ICU tidak bisa di jenguk kalau malam hari. Bapak dan ibu bisa menunggu sampai besok pagi. Lebih baik, kalian tunggu saja di luar. Karena saat ini, Bu Suci sedang mendapatkan penanganan intensif dari dokter."

"Suster, lakukan yang terbaik untuk ibu saya. Bila perlu, saya akan bawa ibu saya ke Jakarta. Agar dia bisa mendapatkan pertolongan yang terbaik."

"Tunggu besok ya Pak. Tunggu keputusan dokter dulu."

"Iya Sus. Makasih banyak untuk infonya."

"Kalau begitu saya permisi dulu Pak, Bu."

Suster kemudian pergi meninggalkan Mila dan Zaki. Setelah suster pergi, Zaki melangkah dan duduk di tempat duduk yang ada di depan ruang ICU. Begitu juga dengan Mila yang mengikuti Zaki duduk.

"Mas, sabar ya Mas. Kamu pasti bisa melewati semua cobaan ini. Kita doakan saja Bu Suci agar dia cepat sembuh."

Zaki mengangguk.

"Makasih ya Mil, kamu sudah mau menguatkan aku dan sudah mau menghibur aku."

"Iya Mas."

****

Pagi ini, Monika sudah berada di depan cermin riasnya. Sementara Adnan, masih tertidur pulas. Tampaknya Adnan masih kelelahan karena aktifitas ranjangnya semalam bersama istri barunya.

Monika masih menyisir rambutnya yang basah. Dia tersenyum saat menatap pantulan dirinya di depan cermin.

"Ah, nggak sabar deh, pengin cepat-cepat hamil. Biar Mas Adnan bisa melupakan Aluna dan Mila sepenuhnya," ucap Monika.

Monika menatap suaminya. Dia kemudian bangkit dari duduknya dan naik ke atas ranjangnya.

"Mas, bangun yuk Mas. Kamu mau tidur sampai kapan Mas, ini aja sudah jam tujuh lho," ucap Monika sembari mengusap-usap pipi suaminya dengan lembut.

"Mumpung kita sedang bulan madu, kenapa kita tidak menghabiskan waktu-waktu kita saja di atas ranjang sayang, kan lebih enak tuh," ucap Adnan sembari mengedipkan sebelah matanya.

Mata Monika membulat sempurna saat mendengar ucapan Adnan. Dia masih mengingat bagaimana pertempurannya semalam dengan Adnan. Menurut Monika, Adnan terlalu kuat di ranjang. Sehingga membuat Monika sedikit kewalahan dibuatnya.

"Ih. Kamu, pagi-pagi udah ngeres gitu. Emang kita ke sini, cuma mau gituan aja. Kita ke sini juga mau refreshing kan. Sekarang kamu cepat bangun! kita harus siap-siap!"

"Siap-siap mau kemana istriku?"

"Ya kita jalan-jalan. Aku pengin lihat pantai. Lama aku nggak main di pantai."

"Ya udah, aku mau mandi dulu. Kamu tunggu aku ya."

"Iya."

1
Haerul Anwar
ALUNA TOLOL
yuyunn 2706
Mila ngemis amat
yuyunn 2706
udah ditalak masih ngarep aja
yuyunn 2706
masa 10th nikah gak pnya uang sama sekali thor
Linda Sun
Luar biasa
norah selen
barengset banget ngga punya hati c bapa
norah selen
Mila minta tolong sama baik asih untuk ciri2 tangkap foto Adan sma monika
Sanatun Eka Ayu Aprilya
nikmat kan mon?
karena ketika enak sj yg d kejar setelah dapat akan di balik kondisinya. apalagi kau memulai ny dgn tidak baik.
Sanatun Eka Ayu Aprilya
monika, tak kasih tau. sesuatu yg di ambil dgn cara tidak baik maka itu hny enak dn manis sesa'at setelahnya pahit bin getir..
Sanatun Eka Ayu Aprilya
ceritanya kadang express ya kak. zaki langsung tau orang tua milla. hem mungkin udh d tunjukin foto milla.. penikmat cerita positif thinking dehh..
Sanatun Eka Ayu Aprilya
kak autor. berarti zakinya buka jilbab lebar mila yah unt makein liontin kalung. kan mila d suruh tutup mata yg artinya kejutan. mila ny d buka jilbab nya diam aja kah?
.
buat koreksi aj kak, agar ke depan ceritanya lebih enak di baca, ^^
Hayati
🫰🫰🫰
Lela Lela
ya monika lh yg harus masak
Lela Lela
rasain kamu adnan
Nurul Pky
KLO masih ada monica mana mgkin Zaki mau bantu
Nurul Pky
orang kampung emang gitu rajin ibadah
Nurul Pky
mewek jadinya... terharu ku bacanya mantap
kurnia rahayu
Luar biasa
Rswt Slv
Biasa
reni oktavia
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!