"Sudah saya katakan, keluar!". Lee sudah kehilangan kesabarannya. Semenjak lumpuh ia menjadi tempramental.
" Saya tidak akan keluar Tuan. Sekarang Tuan adalah tanggung jawab saya. Saya akan merawat Tuan". Kei tetap kekeh dalam pendiriannya untuk merawat Tuan Mudanya itu.
"Apa yang kamu inginkan?!". Lee menatap nyalang Kei. Ia begitu gusar karena kedatangan Kei sebagai orang yang merawatnya.
" Saya menginginkan untuk merawat Tuan. Jadi mohon kerjasamanya. Saya juga butuh uang saat ini, Tuan". Kei memelas, ia memang butuh uang untuk membayar angsurannya.
"Butuh berapa? Cepat katakan!". Lee benar benar membentak Kei. Kei malah memandangi Tuannya lamat lamat.
" Kenapa Tuan menanyakan itu?".
"Supaya kamu cepat pergi. Saya tahu kamu seperti pengasuh sebelumnya. Hanya menginginkan uang".
Lee sangat meremehkan tekad Kei. Kali ini Kei tidak tergoda dengan iming iming uang itu.
Akankah Kei bisa melunakkan hati Tuan Muda Lee yang sangat tempramental itu? Atau justru akan menyerah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cemaraseribu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
"Jadi Kakak dan Mom masuk Islam?" Akash tidak menyangka bahwa semua keluarganya ternyata sudah masuk Islam semua. Akash sendiri yang Nasrani.
Akash hanya menghela nafas. Kini emosinya agak stabil karena buat apa marah? Toh sudah tidak ada gunanya.
"Iya Sayang, maafkan Mom tidak mengabarimu terlebih dahulu. Kami takut kamu akan... "
Mom Angela masih menatap sendu putranya. Wajah pasrah Akash membuat Mom Angela merasa bersalah karena tidak melibatkan putranya.
Buru buru saja Akash menyela pembicaraan itu. "Akan marah gitu?" Akash menebak seperti itu. Karena tempo tahun tahun lalu pun ia marah hebat dengan Daddy nya. Seakan tidak terima dengan semua ini.
Mom Angela mengangguk, "Iya Sayang." Mom Angela sekarang menunduk tidak berani melihat putranya.
Akash tersenyum tipis. Ia menatap lekat sang Mommy. "Mom, lihat aku! Aku sudah dewasa sekarang. Aku marah karena memang dulu belum cukup dewasa menanggapinya. Mom jangan pernah merasa bersalah denganku. Aku sudah berdamai dengan semua ini."
Akash menggengam tangan Mom nya. Ia lantas memeluk Mom Angela dengan erat. Seketika itu air mata Mom Angela tumpah begitu saja.
"Terimakasih Sayang, kamu selalu menjadi anak yang terus Mom banggakan bersama kakakmu. Dan Mom ingin memberitahu juga tentang kondisi kakakmu."
Mendengar 'kondisi kakak' Akash langsung mengurai pelukan itu. Ia pun mengernyit. Emang ada apa dengan Tuan Muda Lee?
"Ada apa dengan kondisi Kakak, Mom?" Akash juga menjadi penasaran. Ia sudah lama tidak berkunjung ke mansion kakaknya karena takut kakaknya terus marah marah dengannya dan menuduhnya ynag tidak tidak.
Mom Angela mengulas senyum dengan mata berbinar pula. Ia menggengam tangan Akash. "Kakakmu sudah bisa berjalan, Sayang!"
Akash lantas membelakakan matanya. "Really?" Bro Akash. Ia tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya itu.
" Iya Sayang, kamu sebaiknya ke mansion kakakmu. Mom yakin, kakakmu sudah berdamai dengan semua yang ia lewati dulu. Percayalah."
Mom Angela menepuk bahu putranya dan Akash pun mengangguk. Hari ini weekend, pas juga Akash libur. Begitu juga kakaknya tidak sibuk.
"Iya Mom, aku ikut senang mendengarnya. Aku sangat senang mendengar kakak sudah bisa kembali berjalan normal. Aku akan menemuinya."
*****
Ting Tong
Ting Tong
Akash sudah memencet bel pintu sebanyak dua kali dan akhirnya bi Ajeng membukakan pintu.
"Tuan Akash gantengku, hehehehe ayo masuk Tuan. Tuan mau cari Tuan Muda Lee ya?" Bi Ajeng yang memang agak centil walaupun sudah paruh bayu tapi Akash hanya menanggapinya dengan senyuman.
"Iya Bi, ada kan?" Akash kembali memastikan. Mana kala Tuan Muda Lee keluar bersama Kei. Kan dia tidak tahu.
"Ada ada Tuan, silakan masuk. Saya panggilkan dulu." Bi Ajeng yang antusias segera menuju ke lantai atas untuk memanggil Tuan Muda Lee.
Saat ini Kei tidak lagi tidur di kamar Tuan Muda Lee karena memang kekasihnya sudah bisa berjalan secara normal.
Tok
Tok
Tok
Bi Ajeng mengetuk pintu kamar Tuan Muda Lee. Tuan Muda Lee langsung membukanya.
"Ada apa?" Tuan Muda Lee selalu terlihat garang dibandingkan Akash yang sangat ramah. Jadi Bi Ajeng pun segan untuk bercanda canda layaknya dengan Tuan Akash.
"Ada tamu, Tuan. Tuan Akash yang datang. Ia ingin bertemu dengan Tuan."
Tuan Muda Lee langsung mengangguk dan menemui Akash.
Sementara itu, Kei yang baru saja akan ke kamarnya pun dikejutkan dengan kedatangan Akash yang sudah duduk di ruang tamu.
"Itu kan Tuan Akash?" Kei pun langsung menyamperi saja. Ia menyapa Tuan Akash.
"Tuan, kok tumben datang kesini?" Kei langsung to the point. Akash yang mendengar suara Kei langsung menoleh ke belakang.
"Eh Kei? Iya aku mau menemui kakak. Katanya kakak sudah bisa berjalan lagi." Akash mengulas senyum. Tiba-tiba saja Tuan Muda Lee juga sudah berada di samping Kei.
"Kak!" Akash yang melihat Tuan Muda Lee sudah bisa berjalan lagi nampak senang. Dirinya bahagia karena saudaranya sudah bisa berjalan normal.
"Akash, ngapain kamu kesini?" Tuan Muda Lee masih saja agak sewot. Takutnya Akash hanya ingin merebut Kei dari pelukannya.
"Kak!'Akash langsung bangkit dari duduknya dan memeluk Tuan Muda Lee. Persetanan dengan rasa malu. Ia terlalu bahagia saat itu.
Tuan Muda Lee yang mendapatkan pelukan hangat dari Akash. Adiknya benar benar tulus.
Tuan Muda Lee mengulas senyum tipis. Ia lalu membalas pelukan itu.
"Aku senang kakak bisa kembali seperti dulu." Akash mengurai pelukan itu. Ia menatap lekat Tuan Muda Lee.
"I-iya, syukurlah. Terimakasih kamu sudah datang kesini. Maaf tadi sikapku tidak baik padamu." Tuan Muda Lee namoaknya sudah berdamai dengan Akash.
Kei yang melihat hal itu mengulas senyum. Ada rasa bahagia menemui rongga dadanya. Melihat kakak adik yang akur adalah pemandangan menyenangkan baginya untuk pertama kalinya.
"Iya Kak, oh iya. Aku juga dengar dari Mom kalau kalian akan tunangan dan menikah. Apa benar?"
Tuan Muda Lee mengangguk, "Iya benar. Ayo duduk dulu. Honey, minta tolong Bi Ajeng buat bikin minuman untuk adikku, Akash."
Akash pun menjadi tertawa seketika karena panggilan sayang dari pasangan itu cukup unik 'Honey'.
"Iya Mas." Kei langsung menuju ke dapur untuk memberitahu bi Ajeng.
"Honey? Ya ampun sejak kapan kak lu jadi bucin gini? Hahahaha." Bahkan Akash juga menyebut Tuan Muda Lee dengan panggilan lu gue. Karena mereka sudah akrab lagi seperti dulu.
"Ya semenjak gue ngungkapin perasaan gue ke dia lah. Emangnya lu? Jomblo gitu." Tuan Muda Lee tidak mau kalah untuk meledek adiknya itu.
Mereka saling canda tawa bahagia. Kei juga ikut nimbrung setelah menyuruh bi Ajeng bikin minuman tadi.
"Omongin apa sih? Kaya nya seru banget!" Kei yang orangnya memang penasaran jadi ia harus ikut nimbrung juga.
"Ini nih, Honey. Adikku jomblo terus, padahal dia juga gak kalah ganteng dariku. Hahaha."
Akash pun menghela nafas panjang. Kini Kei juga menertawakannya. "Kamu juga Kei ikut ikutan nertawain aku! Eh tolong dong kamu punya teman yang cantik seksoy gak?"
Pertanyaan tidak ada akhlak ini terlontar dari mulut Akash membuat Tuan Muda Lee menepuk bahunya.
"Lu ternyata tidak berubah sedikit pun. Lu masih suka juga ine night stand?" Tuan Muda Lee sudah hafal betul dengan adiknya. Dari dulu hingga sekarang sifatnya tidak berubah.
Kei sangat kaget! Jelas, ternyata Tuan Akash suka ONS.
"Jadi Tuan Akash suka kaya gitu?" Beo Kei.
"Panggil Akash saja, Kei. Dia sebentar lagi jadi adik iparmu." Tuan Muda Lee malah memberitahu begitu.
"Iya Kei, panggil nama saja." Akash menimpali.
"Jadi benar kamu suka kaya gitu? Kei tidak mau menyebutkan kegiatannya hahaha.
" Iya, buat have fun saja." Akash menimpali tanpa dosa.
"Pendidikan saja S2 otak TK lu!" Tuan Muda Lee menonyor kening adiknya.
