Ini kisah tentang dua insan yang awalnya saling membenci. Sebut namanya Rangga(26th) dan Mawar(20th). Rangga yang mengalami kecelakaan lima bulan lalu, mengakibatkan kakinya lumpuh. Keadaannya yang cacat membuat kekasihnya(Rena) meninggalkannya satu bulan pasca kecelakaan. Sehingga membuat Rangga semakin depresi dan putus asa. Yang membuatnya menjadi sosok yang pemarah dan emosional.
Dan hadirlah Mawar, seorang gadis desa yang sedang terlilit hutang pada seorang juragan teh, bekas biaya operasi ayahnya, membuat Mawar terpaksa harus bekerja sebagai Art di rumah Rangga, yang bertugas khusus merawat dan melayani Rangga. Dan dengan sikap Rangga yang emosional, mampukah Mawar bertahan...
Yuk ikuti keseruan kisahnya...
Selamat membaca...🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Kitty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 34
Pagi yang cerah, secerah hati orang-orang yang ada dirumah mewah milik pak Wiryo. Kebahagiaan tengah dirasakan oleh keluarga ini. Semua itu karena kembalinya Rangga di tengah-tengah mereka, Rangga yang selama ini hanya bersembunyi dibalik keterpurukan dan keputusasaan, kini dia benar-benar sudah muncul kembali dengan sikap optimisnya dan semangatnya yang membara.
Sementara Mawar belum bangun dari tidurnya, karena setelah shalat subuh dia tidur lagi. Dia mengatakan pada bi Odah kalau dia sedang tidak enak badan, sehingga bi Odah pun tidak membangunkannya dan berniat membantu mengerjakan pekerjaan Mawar.
Sementara di meja makan, satu persatu seisi rumah bergantian menanyakan Mawar pada bi Odah. Karena tanpa adanya Mawar, suasana pun kembali sepi dan tidak ceria. Karena semua perubahan dirumah itu, semua berkat Mawar yang selalu peduli dan memberikan semangat pada orang-orang di rumah itu.
"Mawar mana bi, kok gak kelihatan?"
tanya Bu Wiryo.
"Maaf Bu, Mawar nya masih istirahat di kamar, dia lagi gak enak badan,"
"O...ya sudah kalau begitu. Biarkan dia istirahat dulu, jangan lupa suruh minum obat ya bi, saya belum bisa melihatnya karena ini juga saya dan Bapak sudah buru-buru,"
"Iya Bu, nanti saya sampaikan pada Mawar,"
Tidak lama kemudian datang Fery yang juga langsung menanyakan Mawar pada bi Odah.
"Bi Odah, kak Mawar nya mana?"
"Ada den, dikamar. Dia sedang istirahat, lagi gak enak badan,"
Tidak lama kemudian, terdengar suara Rangga memanggil Mawar.
"Kok semua pada nyariin Mawar, gak ada ya yang nyariin papa," gurau pak Wiryo.
"Papa ini bisa aja," timbal Bu Wiryo.
Sementara bi Odah ke kamar Rangga, Fery bergegas ke kamar Mawar, untuk melihat keadaan Mawar. Fery melihat Mawar sedang tertidur pulas, dia tidak berani membangunkannya. Dia hanya menyentuh kening Mawar untuk memastikan Mawar baik-baik saja. Fery merasakan kening Mawar terasa sedikit hangat, mungkin Mawar hanya kelelahan. Fery pun meninggalkan Mawar dan kembali ke meja makan. Sementara papa dan mamanya sudah tidak ada, mereka sudah berangkat ke kantor.
Rangga pun keluar kamar dengan bantuan bi Odah. Sesampainya di meja makan, dia langsung menyapa adiknya.
"Belum berangkat Fer?"
"Ini baru mau berangkat," jawab Fery sambil membenarkan tasnya.
Setelah siap, dia mencium tangan Rangga sambil berkata:
"Kasian tu kak Mawar, dia lagi gak enak badan, pasti karena capek ngurusin kak Rangga. Makanya kak Rangga cepat sembuh ya, biar bisa ganti kakak yang ngurusin kak Mawar," goda Fery sambil tersenyum.
"Udah berangkat sana, nanti kesiangan,"
"Oke kak, Assalamualaikum..."
"Wa'allaikumsallam..."
Sebelum bi Odah membereskan meja makan, Rangga meminta bi Odah mengantarnya ke kamar Mawar dan berpesan tidak usah membawanya ke halaman rumah, karena dia ingin menjaga Mawar di kamarnya. Bi Odah pun menuruti permintaan Rangga, setelah mengantar Rangga ke kamar Mawar, bi Odah kembali bekerja di dapur dan membersihkan rumah mewah itu.
Sementara itu, Mawar masih tetap tertidur pulas. Rangga tersenyum melihat Mawar yang tertidur dengan mulutnya yang sedikit terbuka. Rangga membenarkan selimut Mawar yang sudah tidak menutupi nya lagi, akibat pola tidur Mawar yang pecicilan itu. Terlihat jelas bentuk tubuh Mawar yang putih, mulus dan seksi, karena dia hanya memakai celana pendek di atas lutut dan kaos ketat saja.
Rangga pun buru-buru membenarkan selimut Mawar, karena kalau sampai Mawar tau dia memperhatikan bentuk tubuhnya, bisa habis dia diomeli seharian.
Rangga tidak beranjak dari tempatnya, karena dia akan menunggu sampai Mawar bangun. Rangga menyandarkan kepalanya di kursi rodanya, sambil memejamkan matanya. Beberapa menit kemudian, Mawar pun terbangun. Dia sangat terkejut saat membuka matanya sudah ada Rangga didepannya. Dia pun sibuk membetulkan selimutnya untuk menutupi tubuhnya.
"Mas Rangga? mas Rangga ngapain disini, mas Rangga mau macam-macam ya sama Mawar, ngaku mas. Bibi...ad..." belum selesai Mawar berteriak memanggil bi Odah, Rangga langsung menutup mulut Mawar menggunakan tangannya.
"Bisa gak sih kamu tu gak berisik gitu, lagian siapa juga yang mau macam-macam sama kamu. Kamu gak lihat kaki saya, berdiri saja saya gak bisa, apalagi mau ngapa-ngapain kamu, pikir dong pake' logika. Sembarangan saja kalau ngomong,"
Mawar pun jadi tersipu malu, dia lupa kalau Rangga lumpuh. Mungkin karena dia sedang panik dan posisinya yang juga baru bangun tidur membuatnya tidak bisa berpikir jernih.
"Iya deh...aku minta maaf, aku beneran lupa kalau mas Rangga lumpuh. Lagian mas Rangga juga ngapain disini, bikin orang panik aja,"
"Dasar ya, udah ditungguin malah ngomel, bukannya terimakasih. Katanya kamu sakit, makanya aku tungguin kamu, takut kalau kamu butuh apa-apa gak ada orang, soalnya bi Odah lagi sibuk dengan pekerjaannya,"
"Aku gak sakit, cuma gak enak badan aja. Mas Rangga gak usah khawatir, aku baik-baik saja kok,"
"Syukurlah kalau gitu, kamu belum makan kan, kita makan yuk, sudah itu kamu minum obat, biar cepat sembuh. Emang kamu gak kasian sama aku, gak ada yang ngurusin,"
"Iya deh...Ayuk kita makan, tapi mas Rangga keluar dulu, aku mau ganti pakaian dulu,"
"Emang kenapa kalau aku tetap disini, masalah?"
Mendengar ucapan Rangga, Mawar jadi kesal. Dia langsung mengambil bantal dan akan melemparkannya pada Rangga. Rangga pun buru-buru memutar kursi rodanya.
"Iya-iya aku pergi," seru Rangga sambil cepat-cepat menjalankan kursi rodanya. Setelah Rangga keluar, Mawar langsung menutup pintu rapat-rapat dan buru-buru ganti pakaian.
Setelah selesai ganti pakaian, Mawar langsung menyusul Rangga ke ruang makan. Tetap saja, walaupun dia yang sakit, dia juga yang harus melayani Rangga, mengambilkan nasi dan sebagainya.
"Aku benar-benar menyusahkan mu ya," ucap Rangga yang merasa tidak enak dengan Mawar.
"Gak pa-pa mas, cuma gini aja, gak masalah buat aku,"
"Tapi kamu kan lagi sakit, harusnya aku yang melayani mu,"
"Sudahlah, gak usah rewel, buruan makan," gerutu Mawar.
Mereka pun makan bersama, suasana yang terlihat indah dan romantis namun dirasakan seperti biasa saja, karena mereka memang bukan pasangan kekasih, sehingga keduanya pun menyikapinya seperti biasa-biasa saja.
Namun tetap saja, dihati mereka yang paling dalam, saat ini mereka sedang merasakan kenyamanan, ketenangan dan kebahagiaan tersendiri didalam hati mereka, yang tidak bisa diucapkan dengan kata-kata karena saat ini mereka hanya bisa merasakan tanpa bisa mengungkapkan perasaan aneh di dalam hati mereka yang selalu membuat mereka berbunga-bunga. Perasaan yang juga membuat mereka merasakan rindu, cemburu, ingin dimanja, ingin disayang dan ingin diperhatikan.
wah si Rena ini bener-baner minta di cekik Kaya nya 😡😡😡😡
untung ada yang liat mawar di bawa ke gudang dan kasih tau Marsel , kalo kaga aduh lagatau dah nasib mawar gye mna 😭😭😭😭😭😭😭
bener tuh feryy kata mawar , manja nya lebih baik sama cewe kamu ajah Fery 😁😁😁😁
Marcel kamu sama aku ajah , aku siapa gantiin mawar di hati kamu 😂😂😂😂😂😂😂🤭
hoalah Rena.. nasi pecel aja masih enak lohh kokya mau bundir benar2 sempit pikiran kamu Rena. untungnya ada Marsel.. selain jadi penyelamat juga jadi belahan jiwamu sekarang.
selamat juga buat Rangga Mawar.. 👏👏👏👏
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
boleh takut tapi jngan berlebihan Rangga tidak bagus juga , percaya lah Kalo mawar tidak seperti mantan mu itu 😁😁😁😁😁😁
SEMANGAT Thor 🤗
mawar ya gitu gak berusaha berjuang membersihkan namanya malah pulkam.
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗