NovelToon NovelToon
Fitnah Kejam Ibu Mertuaku

Fitnah Kejam Ibu Mertuaku

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:520.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: Meylani Putri Putti

Karena Fitnah Ibu Mertua ku, rumah tangga ku berantakan. Dia tega memfitnah dan menghadirkan orang ketiga di dalam rumah tangga ku.

Aku tak tahu, kenapa ibu mertua jadi kejam seperti ini, bahkan bukannya dia yang meminta agar aku dan Mas Doni segera menikah.

Ada apa ini?

Bagaimana nasib rumah tangga ku?

Siapa yang akan bertahan, aku atau ibu mertua ku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Giliran Viola

Sebelumnya.

Makan malam tiba dan Bu Misye tengah menanti kehadiran Doni di meja makan. 

Viola turun dengan gregetan menghampiri Bu Misye yang termenung di meja makan.

"Ma! Kemana perginya Doni! Sampai sekarang dia belum pulang juga!" Viola bersedekap sambil menatap nyalang pada Bu Misye.

Bu Misye menatap Viola dengan bola mata yang berembun. Namun ia tak mau menjawab pertanyaan dari menantunya itu.

"Oh ya aku lupa, mama kan gak tahu apa-apa,dasar tak berguna," dengus Viola.

Viola duduk di meja makan menikmati makan malamnya tanpa menghiraukan Bu Misye yang hanya duduk termenung.

Bu Misye tak bisa menjangkau makanan tersebut, karena tangannya yang tidak berdaya.Dia hanya bisa memandangi Viola yang begitu menikmati makan malam dengan perut keroncongan.

Selesai makan Viola kembali ke kamarnya menunggu kehadiran Doni.

Bu Misye juga didorong oleh bik Siti ke kamarnya, padahal dia belum makan dari tadi siang.

Tadinya bi Siti menawarkan diri untuk menyuapi Bu Misye makan. Namun ditolak olehnya, dia berharap Doni akan pulang dan bertanya padanya apa dia sudah makan.

Nyatanya, sejak pergi dari tadi pagi Doni belum juga makan.

Bu Misye kembali ke kamarnya dengan perut yang keroncong dia malu untuk meminta bi Siti menyuapinya lagi.

Bi Siti membiarkan Bu Misye di atas kursi roda, karena biasanya hanya Doni yang mampu mengangkat tubuh Bu Misye.

Bu Misye lelah menunggu karena hingga larut malam tak ada seorang pun yang mengangkat tubuhnya ke atas tempat tidur.

Bahkan dia sudah begitu ngantuk dan ingin istirahat, tapi tak ada siapapun yang ingat, jika dia masih di atas kursi rodanya.

"Hiks Doni dimana kamu mama sudah pegal-pegal nih. Mama mau berbaring Doni."

"Bu Siti! Inem ! Siapa saja tolong saya! Saya lelah duduk begini saya mau istirahat! hiks!"

Berkali-kali Bu Misye memanggil orang-orang. Namun tak ada satupun yang mendengar panggilannya. 

Bu Misye hanya bisa pasrah menerima nasibnya yang malang.

***

Malam semakin larut dan baru saja Doni pulang dengan diantar dua orang pria dalam keadaan mabuk.

 Viola menopangnya tubuh Doni dan membawanya ke kamar.

"Doni kenapa sih kamu jadi seperti ini? Merepotkan sekali, udah tahu aku lagi hamil!" dengus Viola.

Dengan perlahan Viola menuntun kaki Doni menaiki anak tangga.

Karena tubuh Doni  cukup berat dan Doni terus menerus meronta, Viola terdorong saat Doni menolak dibawa ke kamarnya.

"Akh!" Viola terhempas dan terduduk di salah satu anak tangga.

"Doni! Kamu ini apa-apaan sih! Sakit banget tau gak!" Viola merasakan sakit pada bagian perutnya.

"Aduh bagaimana kalau terjadi sesuatu sama kandungan ku," gumam Viola.

Viola kembali bangkit dan kembali menapaki anak tangga dan membiarkan Doni tergeletak di atas tangga.

"Bodoh amat! Terserah kamu mau tidur disitu juga aku tak perduli!"

Karena perutnya terasa kram, Viola memilih untuk langsung beristirahat dan tak lagi memperdulikan Doni yang  tengkurap di atas tangga.

***

Pagi harinya.

Bi Siti masuk ke kamar dan menemukan bu Misye yang sedang menangis tersedu-sedu.

"Astaghfirullah Nyonya!"

Bu Misye hanya menangis melihat kedatangan Bi Siti.

"Nyonya, Kenapa Nyonya menangis."

"Kamu lupa ya, kamu meninggalkan saya, semalaman saya  duduk di kursi roda, tubuh saya sakit semua hiks."

"Maaf Nyonya, saya lupa biasanya kan Den  Doni yang membawa Nyonya berbaring di atas tempat tidur."

"Doni kemana Bi?  apa dia belum pulang juga?"

"Tidak tahu Nyonya, nyonya Viola juga belum bangun."

"Ayo Nyonya saya bantu menopang tubuh anda, Anda baring saja di tempat tidur biar saya bawa makanan anda ke sini."

"Iya terima kasih Bi Siti."

Bi Siti kewalahan mengangkat tubuh bu misye, dia tidak mau meminta tolong Art yang lain, karena dia bisa disalahkan dan dilaporkan pada Doni.

Bu Siti mendekatkan kursi roda tersebut hingga merapat ke sisi tempat tidur. Kemudian ia menarik tubuh bu misye dan menopangnya, saking kakunya tubuh Bu Misye mereka berdua sampai terjatuh di atas tempat tidur.

Setelah bangkit bi Siti membenarkan posisi Bu Misye. Bu Siti heran kenapa Doni bisa mengangkat tubuh kaku bu Misye seorang diri.

"Baiklah nyonya, saya akan bawakan makanan untuk anda."

"Iya Bi jika bertemu dengan Doni, bilang padanya untuk menemui saya."

"Baik nyonya."

***

Matahari bersinar cerah pagi ini, pancaran sinarnya masuk ke dalam celah-celah jendela hingga membangunkan Viola.

"Duh silau banget deh! Jam berapa ya."Viola melirik jam dinding.

"Astaga sudah jam 09.00."

Dia mengedarkan pandangannya ke segala arah." Doni ke mana ya? Apa dia sudah pergi kerja?"

Viola bangkit menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandi pagi seperti biasa.

Ketika melepas satu persatu penutup tubuhnya, dia kaget karena ada bercak darah pada segitiga pengamannya.

"Astaga kok ada bercak darah! Ini pasti karena aku jatuh semalam! Gawat aku harus buru-buru ke dokter kandungan!"

Viola mempercepat mandi paginya ia bermaksud untuk memeriksa kandungannya.

***

Matahari yang bersinar cerah memantul dari kaca jendela besar yang melewati anak tangga membuat Doni tersadar.

Doni membuka mata dan merasakan kepalanya yang terasa sakit  seperti dipukul benda berat,  serta tubuhnya yang seperti remuk redam seperti tertimpa beban berat.

"Apa yang terjadi padaku? Guman Doni sambil menarik rambutnya karena merasakan sakit kepala yang luar biasa.

"Akh jam berapa sekarang? Aku harus ke kantor, karena sudah terlalu banyak izin."

Meski sakit kepala, Doni mencoba untuk bangkit sambil memegang pegangan tangga.

Doni berjalan sempoyongan, kepalanya terasa begitu sakit, sementara pandangannya terasa bergelombang.

Setelah tertatih-tatih melangkah menaiki anak tangga, Doni tiba juga di kamarnya.

Saat membuka pintu kamar,  Viola kaget melihat Doni yang belum juga ke kantor.

"Astaga! Doni! Kamu gak ke kantor? Ini sudah jam setengah sepuluh loh!"

"Ah berisik banget sih! Kepala ku sakit tau!"

Setibanya di kamar, Doni menghampiri tempat tidur dan langsung tersungkur di atas tempat tidur tersebut.

"Doni! Kamu gak kerja! Malah tidur! Kamu gak takut apa dikasih peringatan sama bos kamu karena sering ijin?!"

Doni tak lagi memperdulikan Viola yang terus mengoceh, dia kembali tertidur karena merasakan sakit kepala.

Viola menatap kesal ke arah Doni.

"Awas saja kalau kamu sampai di pecat! Aku gak akan sudi menunggu kamu!" ucap Viola dengan senyum miringnya.

***

Viola turun dari kamarnya, untuk sarapan pagi. 

"Ah senang nya gak melihat si tua yang menyusahkan itu!"

Setelah menikmati sarapan paginya, Viola datang ke dokter kandungan untuk memeriksa kandungannya.

Viola merasakan sesuatu yang basah pada bagian bawah tubuhnya ketika menunggu antrian pemeriksaan.

Perutnya terasa sakit, apalagi ketika berjalan.

Setelah menunggu antrian, Viola masuk ke dalam ruang pemeriksaan.

"Ada keluhan nyonya?" tanya dokter kandungan.

"Begini dokter, saya kemarin jatuh terduduk, keesokan paginya ada bercak darah di pakaian dalam saya. Sampai saat ini terkadang saya merasakan perut saya terasa keram."

"Baiklah, kalau begitu saya periksa."

Dokter memeriksa kandungan Viola.

"Sebaiknya Anda harus bed rest dan tidak melakukan hal yang berat untuk mencegah keguguran."

"Bed rest? apa harus bed rest di rumah sakit?"

"Untuk sementara bedrest dirumah sakit, setelah itu anda bisa melanjutkannya dirumah . Selama bedrest anda tidak boleh melakukan pekerjaan berat dan melelahkan bahkan untuk berjalan menaiki anak tangga."

"Apa bedrest-nya harus sekarang dokter?"

"Iya sekarang, Dan mulai saat ini anda jangan terlalu banyak bergerak. Saya akan berikan obat. Silakan hubungi pihak keluarga anda untuk memesan kamar perawatan."

'Ah sial! Ini semua karena Doni!' batin Viola.

Viola coba menghubungi Doni. Namun teleponnya tak diangkat.

Mau tak mau, Viola sendiri yang memesan kamar untuknya menginap.

Setelah administrasi selesai, Viola berbaring di atas tempat tidur di salah satu ruang perawatan.

Viola di impuls dan dipasang kateter.

Dia coba menghubungi Doni karena dia merasa sepi di ruang perawatan itu sendiri..

Setelah menghubungi Doni berkali-kali, tak sekalipun Doni mengangkat telpon darinya.

"Uh kemana sih Doni! Aku ada di rumah sakit tapi gak ada yang perduli sedikitpun! dasar suami tak berguna!" dengus Viola dengan kesal sambil meletakkan handphone tersebut di atas nakas.

Viola menyandarkan tubuhnya pada sandaran tempat tidur.

"Aw! Sakit !" tiba-tiba Viola meringis karena merasakan sakit pada bagian perutnya.

"Aduh sakit banget!"

Viola menelpon tombol emergency yang ada di dinding kamarnya tepatnya di atas tempat tidurnya.

1
gaby
Dah tau kere, malah nikah lg, mana pny anak lagi. Gimana biaya operasi Ainun bisa terkumpul, duitnya buat nafkahin istri & 2 anak
ryuuu
Buruk
Deli Sary Nadeak
dokter kandung??? emang ada dokter tiri thor??? 😆
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa: Ok kak thor ✌️
👑Meylani Putri Putti: sama 2 😘
total 2 replies
Yunerty Blessa
akhirnya mereka semua hidup bahagia....
Yunerty Blessa
syukur lah Alesha juga hamil
Yunerty Blessa
semoga Dave cepat sembuh...
tahniah buat kehamilan mu Ainun
Yunerty Blessa
tahniah buat pernikahan Dave dan Alesha,, semoga berbahagia
Yunerty Blessa
akhirnya Aiman sembuh sepenuhnya
Yunerty Blessa
berharap Dave baik² saja sebelum pernikahan nya....
Yunerty Blessa
astaga Aiman 🤦‍♀️... terlalu asyik bercucuk tanam sampai lupa makan.....
Yunerty Blessa
pengantin baru buka puasa 🤭
Yunerty Blessa
tahniah buat pernikahan Aiman dan Ainun...
Yunerty Blessa
syukur lah Ainun bisa melihat..
tahniah Ainun
Yunerty Blessa
semoga operasi mata Ainun berjalan lancar
Yunerty Blessa
semoga lamaran nya lancar
Yunerty Blessa
semangat Riko dan Ainun
Yunerty Blessa
semoga berjodoh,,Riko dan Ainun
Yunerty Blessa
kalau kalian berdua memang berjodoh pasti akan bersatu jua
Yunerty Blessa
lebih baik lagi Doni tak payah nikah dengan Siska jahat 😠😠 sabar Ainun....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!