NovelToon NovelToon
Terpaksa Melayani Hasrat Daddy

Terpaksa Melayani Hasrat Daddy

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Cinta Terlarang / Cinta Paksa / Beda Usia
Popularitas:827.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Perjanjian antara sang Daddy dan Queena, jika dia sudah berusia 18 tahun dia diperbolehkan berpacaran.

"Daddy! Aku sudah mempunyai pacar! Aku sangat menyukainya."

Saat Queena mengatakannya, seakan dunia menjadi gelap. Vard Ramberd seketika emosi. Ia tak rela pria lain memiliki Queena, gadis itu adalah miliknya!

Dengan kasar Vard memanggul tubuh Queena di pundaknya, menjatuhkan gadis itu ke atas ranjang menindihnya. "Queena, kau selamanya adalah milikku!"

Setelah Vard menodai paksa Queena, gadis itu memandang penuh benci pada sang Daddy. "Aku membencimu, Vard Ramberd! AKU MEMBENCIMU!!!"

---Kuy ikuti kisahnya, lovers ♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nona Krystal, Putri Nyonya Besar Carlotte.

Siang itu tanpa sepengetahuan Queena, Vard menemui Ronald Oliver. Sebenarnya marga pria itu adalah Arsenio, Ronald Arsenio. Tapi untuk menjadi pewaris keluarga Oliver, sepupu dari Ibu Krystal itu bahkan mengganti marga-nya.

Dengan memakai jas berkelas, langkah tegap dengan wajah mengeras juga pandangan tegas. Vard berjalan masuk ke ruang pertemuan dengan sengaja ingin menampilkan kesan pertama yang mendominasi dan bersikap superior.

Mata Sabrina bahkan berkilau bisa merasakan aura menawan dari pria yang baru saja masuk itu. Bibirnya tersenyum manis, matanya tak lepas dari tubuh gagah Vard Ramberd.

"Tuan Vard, halo?" Ronald berdiri merapikan jas nya, lalu mengulurkan sebelah tangan.

"Hm," Vard tidak menerima uluran tangan pria pembunuh orang tua Krystal, dia hanya bergumam dan mengangguk kemudian duduk.

Sabrina semakin tertarik, ia membuka satu kancing kemeja atas nya memperlihatkan belahan dada nya. Dia memajukan tubuhnya agak rendah ke depan memamerkan belahan dada nya menekan ke pinggiran meja. "Halo, Tuan Vard. Namaku Sabrina."

Vard menatap sekilas pada wanita tak tau malu di depan nya, hanya sepersekian detik lalu memalingkan wajahnya dengan ekspresi ji jik. "Taylor, kenapa disini ada lalat? Bukankah kau bilang Perusahaan ini bersih dan terkenal akan kesopanan nya?"

Seketika wajah Sabrina memerah, dia tau ucapan pria angkuh di depan nya tertuju padanya. Brengsek! Dia mengataiku lalat! Tunggu saja sampai aku bisa menjeratnya!

Ronald melihat wajah calon relasi-nya sudah tak enak dilihat, cepat-cepat dia meminta maaf, "Maaf, Tuan Vard. Lain kali saya akan menyemprot pembasmi serangga, sebelum Anda datang," dia mendelik marah pada putrinya, Sabrina.

Sabrina membenarkan duduknya, dia juga mengancingkan kembali kemeja nya. Kini dia duduk dengan tegak dan elegan.

"Mari kita mulai," ujar Ronald.

.

.

.

Dua hari berlalu, kini kemana pun Justin pergi akan selalu ada 2 body guard yang menemaninya membuatnya tak bisa bergerak bebas. Bahkan iPad-nya telah disita sang Mommy, kini bocah berani itu merasa sangat menyesal telah mengembalikan iPad terbaru pemberian dari Daddy-nya.

Justin masih menekuk wajahnya cemberut saat Vard menjemputnya ke sekolah, karena Justin sekarang tinggal bersamanya di sebuah Apartemen sementara. Krystal bilang jika keluarga dari Sabrina mengikuti, Justin untuk sementara akan aman. Tapi dia juga sudah menaruh beberapa body guard di tempat tinggal Krystal, untung saja wanita itu tidak menolak.

"Kenapa Tuan datang menjemputku terus, menyebalkan. Sudah kesal dengan penjaga-penjaga itu, sekarang aku harus sering melihat wajahmu," gerutu Justin setelah berada di dalam mobil duduk bersebelahan dengan Daddy-nya.

"Daddy, panggil Daddy bukan Tuan."

"Enggak mau!" tolak mentah-mentah bocah 7 tahun itu.

"Baik, kalau begitu hadiah iPad yang Daddy belikan untukmu akan Daddy kasih untuk Taylor. Daddy dengar iPad-mu sudah disita Mommy-mu, jadi kamu tidak akan bisa berselancar di internet dengan asyik lagi," Vard mengulum bibirnya menahan geli.

Justin menggeremet dalam hatinya tapi demi bisa berpetualang di internet lagi, dia memaksakan mulutnya, "Dad... Dad-ddy."

Akhirnya bibir Vard tersenyum, "Putraku sangat manis, Taylor berikan paper bag di jok sebelahmu."

Taylor yang sedang menyetir ikut tersenyum, tangannya meraih paper bag di jok sebelahnya memberikan ke belakang.

"Ini, semua untukmu. Ada headset terbaru, earphone dan semua yang kamu perlukan untuk komputer dan iPad-mu. Gunakan dengan baik, dan ingat jangan katakan pada Mommy-mu atau dia akan menyitanya kembali." Vard lalu mengulurkan tangan menyentuh kepala putranya mengelus perlahan. Senyum nya semakin melebar saat tidak ada perlawanan dari Justin.

Di dalam Apartemen Justin membantu Taylor mengamankan data-data Krystal dengan aman, Paman Darish juga sudah menyiapkan semuanya. Rencananya besok Krystal akan datang sendiri ke rumah aslinya, akan merebut kembali marga Oliver.

Keesokan harinya Krystal datang dengan seorang pengacara yang tidak perlu diragukan lagi kemampuan nya.

Ting Tong.

Tak lama pintu rumah besar kediaman Oliver terbuka.

Ceklek.

Seorang pria tua membuka pintu, rambutnya sudah putih beruban dengan kacamata min bertengger di atas hidung nya.

"Anda mencari siapa, Nona?"

Paman Darish mengatakan jika pria tua di dalam rumah keluarga Oliver adalah kepala pelayan sejak Mama-nya kecil, dipanggil Kakek Elan.

"Kakek Elan, Anda tidak mengenalku?"

Kakek Elan membenarkan kacamatanya, menelisik wanita di depan nya. Tiba-tiba matanya terbelalak, "Nyonya Carlotte! Ya, Tuhan."

Krystal menggeleng, "Ini aku kakek, aku adalah putri Ibuku. Aku, Krystal Oliver."

Kakek Elan berpegangan pada gagang pintu, dia benar-benar shock. "N-nona kecil, benarkah itu Anda. Nona Krystal?" tanya pria tua itu menatap tak percaya.

"Siapa?" suara seorang wanita paruh baya dari dalam rumah ke arah pintu.

Kakek Elan berbalik menatap sang Nyonya majikan di rumah itu, "Nyonya Ronald, Nona kecil telah kembali. Nona Krystal, putri Nyonya besar Carlotte."

Wajah Marline istri Ronald terperangah, mulutnya menganga lebar bola matanya bahkan membulat seakan wanita yang meng-klaim posisi Nyonya besar di keluarga Oliver itu sedang melihat hantu.

1
Lusi Sabila
gila yaa tanpa pemanasan bukan enak yang di rasakan tapi sakit rek
Meiriyana
Luar biasa
Nur Laely
bagus
Didin Wahidin
Luar biasa
Erna Wati
oke/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Erna Wati
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Erna Wati
makanya jadi orang jangan serik /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
/Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Rita Juwita
bagus thor ceritanya..
Erna Wati
akhirnya bebas juga km Queena/Good//Good//Good//Good//Good/
Erna Wati
Luar biasa
Erna Wati
kenapa jadi karbon pelecehan deddinya si kk kasihan sm Queena ya dong baru gede udah jd korban
Erna Wati
oke pergi yg jauh Queena
ollyooliver🍌🥒🍆
dari queen jadi ester kemudian criystal?

ada lagi?🙃
RE💜: Almarhum 🗿🤡🔨
total 1 replies
Femmy Femmy
makanya jadi orang jangan Jahat
Femmy Femmy
Sabrina sudah kegatelan ingin digaruk
Femmy Femmy
karena Sabrina pantas mendapat julukan itu (lalat)😁
Femmy Femmy
Zabrina seperti monster
Femmy Femmy
anakmu Justin hanya ingin ayahnya menyelesaikan masalah dengan sopie sebelum ayahnya kembali bersama mommy nya🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!