NovelToon NovelToon
Titik Akhir Ke Titik Awal Seorang Istri

Titik Akhir Ke Titik Awal Seorang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Keluarga / Cinta Murni / Penyeberangan Dunia Lain / Menikah Karena Anak
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Eireyynezkim

Heavenhell Athanasia Caventry pernah percaya bahwa cinta akan menyelamatkan hidupnya. Namun, lima tahun pernikahan hanya memberinya luka: suami yang mengkhianati, ibu yang menusuk dari belakang, dan kehilangan terbesar, bayi yang tak sempat ia peluk. Saat ia memilih mengakhiri segalanya, dunia ikut runtuh bersamanya.

Namun takdir memberinya kejutan. Heavenhell terbangun kembali di masa remajanya, sebelum semua penderitaan dimulai. Dengan ingatan masa depan yang penuh darah dan air mata, ia bertekad tidak lagi menjadi pion dalam permainan orang lain. Ia akan menjauh dari Jazlan, menantang Loreynzza ibu yang seharusnya melindungi, dan membangun kehidupannya sendiri.

Tapi kesempatan kedua ini bukan sekadar tentang mengubah masa lalu. Rahasia demi rahasia yang terkuak justru menggiring Heavenhell pada jalan yang lebih gelap… sebuah kebenaran yang dapat membalikkan segalanya.

Kesempatan kedua, apakah ini jalan menuju kebebasan, atau justru jebakan takdir yang lebih kejam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eireyynezkim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

People Come and People Go

"Arrrghhh..."

Suara teriakan yang menggema dengan nyaring di sebuah ruangan. Selimut serta bantal-bantal bertebaran dimana-mana. Bahkan beberapa furnitur rusak dan pecah menyebabkan ruangan itu bak kapal yang diterjang badai topan. Tapi tak menyurutkan emosi Aretha yang sedang membara didadanya.

Hari ini ia membolos dari sekolah setelah menyaksikan bagaimana Heavenhell menerima pernyataan cinta dari Alvarez, cinta pertamanya. Nafasnya terengah-engah dan tangannya terkepal erat dikedua sisi tubuhnya. Ia hancur, hancur lebur dan tidak ada yang tersisa lagi. Semuanya meninggalkan dirinya.

Tidak ayahnya lalu sekarang pria yang sangat dicintainya pun turut meninggalkan dirinya demi gadis lain yang sialnya adalah sepupunya sendiri. Kenapa harus Heavenhell? Kenapa dengan orang yang selalu ia ingin kalahkan? Apa luar biasanya gadis yang telah ditelantarkan oleh ayah kandungnya itu dibanding dirinya?

"Aretha, ada apa ini nak?" tanya Loreynzza keheranan tatkala melihat kondisi kamar Aretha yang sangat memprihatinkan. Terlebih ini belum jam pulang sekolah namun mengapa anak angkatnya itu sudah ada dirumah.

Aretha mendongakkan wajahnya kearah Loreynzza yang berdiri didepannya dengan setelan rapinya. Yang bisa Aretha tebak jika wanita paruh baya itu pulang dari arisan bersama teman-temannya. Berbeda dengan ibu kandungnya yakni Shireena yang senang berfoya-foya.

Loreynzza lebih senang mengadakan acara sederhana bersama teman-temannya dan itupun jika anak dan suaminya telah berangkat kerja atau sekolah. Sehingga kebersamaan bersama keluarga tidak terganggu. Walaupun belakangan ini Valdrin lebih senang menghabiskan waktu bersama Adhvan dan Heavenhell.

"Bundaa!!!" Aretha berlari kearah Loreynzza dan menubruk tubuh wanita paruh baya itu lalu terisak pelan.

"Iya, kenapa sayang? Ada yang nyakitin kamu, heum?" tanya Loreynzza bertubi-tubi sambil mengelus pelan rambut Aretha. Entah mengapa Loreynzza selalu merasa kasihan dengan Aretha yang sangat malang.

Aretha memeluk erat Loreynzza dan membiarkan air matanya mengalir. Ia selalu berpikir jika ia beruntung dibanding Heavenhell karena memiliki Loreynzza yang selalu berada di sisinya dan lebih menyayanginya dibanding Heavenhell yang notabene adalah anak kandungnya sendiri. Namun keadaan bertambah tidak adil padanya karena Heavenhell memiliki Valdrin dan Alvarez disisinya.

"Bunda, apa aku nggak berhak untuk bahagia sedikit aja? Kenapa semua laki-laki yang aku sayang selalu ninggalin aku? Nggak papah, kakek, dan sekarang kak Alvarez. Padahal aku cinta banget sama dia dan dia juga baik banget sama aku. Kenapa Bun?" tanya Aretha dengan nada sedih.

Loreynzza mengernyitkan alisnya bingung, ia melepaskan pelukan Aretha dan menatap gadis itu.

"Maksudnya apa? Alvarez?"

Aretha mengangguk. "Itu loh bun yang selalu aku ceritain ke Bunda. Kakel yang udah aku crush-in dari lama. Hari ini dia udah jadian sama cewek lain," jelas Aretha dengan tersedu-sedu.

"Hah? Kok bisa? Dia jadian sama siapa?" tanya Loreynzza penasaran.

"Kak Heavenhell."

Loreynzza membulatkan matanya ketika mendengar nama tersebut. Pria yang ditaksir Aretha menjalin hubungan dengan Heavenhell, kebetulan macam apa ini? Dari semua gadis didunia ini kenapa harus Heavenhell? Tubuh Loreynzza bak disiram air dingin membuat tubuhnya membeku sejenak.

"Kamu yakin itu Heavenhell?" tanya Loreynzza memastikan.

Aretha mengangguk. "Iya, Bun. Wong Kak Alvarez nembaknya ditengah lapangan ditonton sama semua murid sekolah."

Tubuh Loreynzza bergetar. Ah! Putrinya yang bisa dikatakan ia buang itu telah besar rupanya. Wajah cantiknya itu memang bisa membius semua orang yang melihatnya, jadi tidak heran sebenarnya. Entah mengapa belakangan ini, ia terus memikirkan Heavenhell tidak seperti biasanya yang dimana ia acuh tak acuh.

Mungkin karena sekarang gadis itu hidup sendirian sehingga ia mungkin agak khawatir padanya, maklum naluri keibuannya. Namun ia tidak bisa mengenyampingkan perasaan Aretha juga.

Apa benar kata Valdrin bahwa ia terlalu people pleaser?

"Bun, aku rasanya hancur banget. Cinta pertama aku gagal, Bun. Ayah aku meninggal, kakek juga, trus kak Alvarez udah punya pacar. Kenapa nggak ada lelaki yang stay di kehidupan aku, Bun?" tanya Aretha dengan berlinang air mata.

"Sshh.. Jangan mikir kek gitu, nak. Semua orang berhak bahagia termasuk kamu. People comes and people go, nggak ada yang abadi di dunia ini. Alvarez mungkin bukan takdir kamu. Sabar yah nak," kata Loreynzza menenangkan Aretha dengan memeluknya dan menepuk pelan punggungnya.

"Tapi kenapa Heavenhell selalu dapetin kebahagiaan didalam hidup dia? Nggak Om Valdrin, Adhvan, sekarang Kak Alvarez. Kenapa, Bun?" balas Aretha lagi yang membuat Loreynzza terdiam dan hanya menepuk pelan punggung Aretha. Entahlah, ia tidak tahu harus berbuat apa.

Sedangkan di depan pintu kamar Aretha, Adhvan hanya bisa berdecih pelan sambil memandangi pemandangan klise itu. Bukan hal biasa sih tapi tetap bikin muak ditambah pertanyaan tidak mutu dari Aretha. Pake nanya lagi kenapa kebahagiaan selalu menghampiri kakak tersayangnya Heavenhell.

Harusnya Aretha bertanya apa yang sudah diambil dari Heavenhell sehingga Tuhan memberikannya kebahagiaan lain untuk menggantikannya.

Bukannya ia membenci Loreynzza yakni ibunya sendiri. Hanya saja ia kurang sreg dengan pola pikirnya. Walaupun ia masih kecil namun ia mengerti apa yang dialami kakaknya sejak kecil. Valdrin selalu membawanya ke desa tempat Kakaknya itu tinggal sehingga ia bisa melihat dengan jelas bagaimana kehidupan Heavenhell di desa yang sangat berbanding terbalik dengan kehidupannya di kota.

Serta Heavenhell selalu memperlakukannya dengan baik ketika ia menginap di desa. Berusaha memberikan yang terbaik untuknya dan mengajaknya berpetualang di desa walaupun hanya mereka berdua karena anak-anak lain tidak ada yang mau bermain bersama Heavenhell karena katanya kakaknya itu "anak buangan".

Awalnya Adhvan tidak tahu apa artinya itu namun ia berinisiatif mencari artinya sendiri di internet dan ia merasa iba dengan kakaknya itu setelahnya. Ditambah Valdrin selalu menceritakan tentangnya membuat ia semakin menyayanginya dibanding Aretha yang setiap hari ia lihat.

Menurutnya Aretha itu anak cengeng, manja, trus sok cantik. Bagus kalau cantik beneran lah ini malah jauh dibawah kakaknya.

"Eh, Adhvan. Kamu udah pulang nak, maaf yah Kak Aretha lagi sedih makanya nangis-nangis gini," kata Loreynzza tersenyum manis kearah putranya tersebut.

"Biasanya juga gitu, tinggal dikasih tas channel juga udah bahagia lagi."

"Adhvan!!" kata Loreynzza memperingati Adhvan namun pria kecil itu tidak peduli dan melongos pergi. Jangan sampai ia di suruh menghibur Aretha yang ada ia akan membuatnya semakin nangis biar air matanya habis.

Aretha menatap kepergian Adhvan dengan wajah mengeras. See, anak sekecil itu bisa-bisanya membencinya padahal mereka setiap hari bertemu. Dari sejak pertama ia tinggal di rumah ini, Aretha selalu berusaha mendekatkan diri dengan Adhvan namun anak itu mengabaikannya dan selalu menjahilinya.

Walaupun sering dinasehati Loreynzza namun ia tetap tengil trus Valdrin juga tidak melakukan apa-apa jika ia mengadu kepadanya terkait kelakuan Adhvan. Dan sialnya jika dengan Heavenhell, Adhvan selalu bertingkah seperti adik yang sebenarnya dan terlihat saling menyayangi satu sama lain meskipun berbeda ayah. Dunia memang tidak adil.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!