melati adalah seorang wanita cantik dari kampung yang ikut merantau suaminya ke Surabaya, dengan berbekal ijazah SMA ia pun di terima kerja di sebuah perusahaan dengan posisi hanya sebagai karyawan produksi biasa, tapi di saat itulah anak dari bosnya jatuh cinta pada nya, akankah melati bisa sepenuhnya setia atau malah jatuh cinta pada bos nya, ikuti terus kisahnya ya guys.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seindah Permata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34
"Eumhh.. " lenguh melati yang baru sadar tapi matanya masih terpejam dan berusaha membuka pelan-pelan.
"Sayang" panggil athar
"Haus" ujar melati yang baru membuka mata, athar dengan sigap mengambilkan air putih yang sudah di sediakan di meja lalu menyodorkan botol air tersebut yang sudah di berinya sedotan.
"Sayang, gimana keadaan kamu??" Tanya athar setelah melati selesai minum, melati menoleh pada athar yang sedang khawatir, ia mengingat-ingat kejadian yang menimpanya sebelum ia tidak sadarkan diri, setelah mengingat seketika melati terduduk dan berteriak mencoba melepaskan jarum infus di tangannya.
"Masss,... Aku takut....Anterin aku pulang... " Ujar melati dengan tangannya yang berusaha melepaskan perekat jarum infus.
"Hey melati, kamu kenapa?" Tanya athar mencoba menghalangi tindakan melati Leo pun berlari ke samping memegangi tangan melati.
"Aku takut mas.. anterin aku sekarang ke rumah ibuk .. aku takut..." Ujar melati yang sudah menangis, athar langsung memeluk tubuh melati, Leo pun melepaskan tangan melati karena melati sudah menangis lemah di pelukan athar.
"Sekarang kamu tenang dulu ya, ada mas disini, mas bakal lindungin kamu dari orang jahat, tenang ya sayang" bisik athar menenangkan melati, tangannya mengelus lembut punggung melati. Leo pun menjauh, memberikan ruang bagi athar untuk menenangkan melati, ia pun duduk di sofa.
Cukup lama athar menenangkan melati, setelah mulai tenang athar pun melepaskan pelukannya.
"Sekarang kamu ceritain sama mas, apa yang terjadi sama kamu" pinta athar.
"feri.." melati berbicara, mendengar nama sahabat nya di sebut membuat athar dan Leo saling pandang, tapi mereka tetap diam menunggu melati selesai menjelaskan.
"Dia ... Hiks..Dia paksa aku mas, dia ngunci pintu kamar, aku nggak mau, dia terus ngejar aku Sampe balkon, jadi aku lompat dari lantai atas " ujar melati, membuat kaget dan dada athar naik turun, memang penjelasan dari melati kurang jelas tapi athar sudah menangkap maksudnya, jadi sahabatnya ingin memperkosa kekasihnya??.
Brakkk
athar menendang kursi yang di duduki feri tadi, benar-benar kurang ajar si feri.
Leo juga sama kagetnya dengan athar, dia pun segera menuju depan athar yang emosinya sekarang ini sedang meledak-ledak.
"athar, Lo tenang dulu, jangan emosi dulu, mending tanya baik-baik dulu sama orang nya, tujuannya apa" ujar Leo menenangkan athar.
"Temen apaan kayak gitu, gue pikir dia bakal jagain cewek gue tadi waktu kita tinggal keluar, Lo tau sendiri kan gue udah pesen buat jagain melati sebelum berangkat," ujar athar Leo mengangguk.
"Iya thar, gue tau, tapi Lo juga musti tenangin melati dulu, dia juga masih shock" ujar Leo.
"Aagrrh, sialan feri, pengen gue hajar aja itu si brengsekk" teriak athar menendang udara
"Tenang thar, biar gue yang cari feri, Lo mending disini aja, jagain melati biar dia lebih tenang" ucap Leo lagi membujuk athar.
"Oke, gue minta tolong banget sama Lo, kalau perlu seret dia ke kantor polisi " marah Athar, Leo hanya mengangguk lalu pemit pergi untuk mencari Leo.
melati masih menangis dengan posisi membelakangi athar, air matanya masih mengalir tidak bisa berhenti. athar mencoba menarik nafas agar dirinya juga bisa lebih tenang.
"Sayang, maafin mas ya" ujar athar menyentuh bahu melati, melati tidak bergeming, hanya mengeluarkan suara menangis nya.
athar memberanikan diri untuk naik ke atas ranjang, karena memang tubuh melati yang tidak terlalu besar membuat ranjang tersebut bisa muat dua orang.
"Maafin mas ya, nggak bisa jagain kamu" ujar athar memeluk melati dari belakang.
"Maafin mas" suara athar melemah, ia menyembunyikan wajahnya di punggung melati.
"Mas, aku takut" ujar melati, mendengar melati bicara athar mengangkat wajahnya, membalikkan tubuh melati hingga berhadapan dengannya. athar memeluk tubuh melati lagi, menyandarkan wajah melati di dadanya.
"Tenang ya sayang, mulai sekarang mas akan terus jagain kamu" athar mengusap rambut panjang melati lembut.
"Besok anterin aku pulang ya mas, ke kos an" pinta melati tiba-tiba.
"Serius? Kan cuti kamu masih dua hari lagi" tanya athar, melati mengangguk mantap.
"Serius mas, aku pengen istirahat disana aja, disini aku nggak ada yang kenal, aku takut" jelas melati, akhirnya athar mengalah
"Yaudah, besok kalo kata dokter boleh pulang, kita langsung ke Surabaya ", jawab Athar melati pun mengangguk.
"Makasih ya mas"
"Iya, sekarang kamu mau apa? Mau makan nggak?" Tanya athar melati mendongak lalu menggeleng.
"Aku udah makan, tadi sebelum feri masuk kamar kita, dia beliin makanan" jelas melati.
"Tapi dia nggak kasih apa-apa kan di makanannya? Racun atau obat yang buat kamu panas?" Tanya athar seketika. melati menggeleng.
"Nggak mas, tadi aku masih sadar kok" athar pun lega mendengarnya.
"Aku mau tidur aja mas" pinta melati athar pun mengelus rambut melati lagi, berharap melati lebih tenang dan segera tertidur. setelah lima belas menit saling terdiam melati belum juga tidur.
"Aku nggak bisa tidur mas" ujar melati mengangkat wajahnya dari dekapan athar.
"Terus mau gimana sayang?" Tanya athar bingung.
melati mengendikkan bahunya tidak tau apa yang ia inginkan. membuat athar semakin bingung.
"Kamu nggak nyaman ya mas tidur sini? Biar mas turun aja ya, kamu biar istirahat nya lebih nyaman" athar ingin bangun dari tidurnya tapi segera melati cegah seraya menggeleng.
"Mas disini aja, aku pengen di peluk " membuat athar mengurungkan niatnya.
athar pun akhirnya mencium kening melati lama serta memeluk melati kembali.
"Yaudah kalo gitu mas tanya soal tadi kamu nggak papa kan?" Tanya athar yang memang masih penasaran dengan cerita jelasnya.
melati terdiam sejenak lalu dengan ragu ia mengangguk.
"Jadi awalnya gimana?"
"E... Tadi waktu aku bangun, aku laper, haus juga, jadi aku turun ke bawah buat ambil minum, terus temen kamu itu datengin aku tanya aku udah makan apa belum, karena emang belum makan aku jawab belum, dia nawarin makan, awalnya sih ngajak keluar tapi aku nggak mau karena masih lemes" melati pun menceritakan seluruh kejadiannya pada athar mendetail, dada athar bergemuruh apalagi mendengar dari mulut melati kalau feri telah mencium bibir melati dan tangannya sudah nakal menyentuh bukit melati meskipun hanya sebentar athar sangat tidak rela.
"aku juga tadi berusaha minta tolong tapi nggak ada yang denger mas" cerita melati.
" tadi waktu mas pulang juga para pembantu cerita kalo kamarnya di kunci dari luar, mas sih curiga nya itu ulah si feri" jelas Athar.
" hah,. berarti dia emang udah ada niat jelek sama aku mas" ujar melati kaget.
" kayaknya sih gitu Mel, mas nyesel banget deh terima tawaran dia liburan ke Bali malah buat kamu trauma gini " ujar Athar.
" iya mas, tapi ya mau gimana lagi, udah kejadian gini," jawab melati
"pokok nya Sekali lagi mas minta maaf,Kalau aja tadi mas nggak ninggalin kamu, kamu pasti nggak bakalan ngalamin situasi kayak tadi yang, kedepannya mas janji bakalan lebih bisa jagain kamu " ujar athar yang memang merasa sangat bersalah.
" janji ya mas" kata melati, Athar mengangguk.
.
.
k.
semoga p Chandra secepatnya mengetahui keburukan istrinya ya