Meskipun Viona sudah punya tiga anak kembar dan tidak tahu siapa ayah dari anak-anaknya itu, tetapi dia juga tidak ingin menjadi kekasih gelap seseorang.
namun pekerjaannya mengharuskan viona selalu dekat dengan pria itu, sangat sulit baginya untuk menghindar.
Apalagi kejadian di masa lalu telah menjatuhkan reputasi viona sehingga dia bukan lagi nona besar dari keluarga Harris
Rintangan demi rintangan viona lalui, namun apa viona mampu melalui semua rintangan itu?
sebenarnya siapa pria yang bener-benar viona cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Oktaviani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 Vera Membuat Keributan Di Depan Rumah
Viona merasa ada tatapan yang membara di belakangnya, lalu dia menoleh ke belakang dan mendapati Alex yang sedang berdiri di tangga sambil menatap ke arahnya.
" Gebby, aku tutup dulu yah teleponnya! Masih ada sesuatu yang harus aku lakukan, nanti kalau aku ada waktu aku akan pergi menjenguk mu dan Mimy di rumah sakit. "
Viona menutup teleponnya dan berjalan ke arah Alex.
" Apa kamu mau sarapan? Sarapannya sudah siap, kami sudah bisa sarapan sekarang. "
Viona berjalan di depan dan mengajak Alex berjalan ke arah dapur untuk sarapan.
Meja makan mereka di tempatkan di dapur karena rumah ini tidak cukup luas jadi mereka menjadikan dapur dan dan ruang makan menjadi satu, Sedangkan ruangan yang ada di sudutnya adalah kamarnya Bibi Rosa.
Alex mengikuti Viona ke dapur, dapurnya ini sudah cukup tua. Dan meja makannya juga hanya meja makan biasa tidak terlalu bagus tapi masih layak untuk di gunakan, lalu Alex duduk sedangkan Viona mengambil bubur putih untuk Alex dan meletakkannya di hadapan Alex.
Kemudian Viona mengangkat tudung saji yang ada di meja makan dan tampak ada beberapa lauk di atas meja yang terlihat sangat enak.
" Alex, aku hanya bisa menyajikan makanan yang biasa kami makan. Silakan makan apa saja yang kamu suka. "
Viona duduk di seberangnya sambil makan buburnya dengan perlahan dan sesekali dia memperhatikan raut wajah Alex, apa dia akan menyukai makanan yang terlihat sederhana ini? Entahlah, biasanya kan dia selalu makan yang mewah! Entah apa yang dia rasakan sekarang saat melihat makanan yang ada di depannya ini.
Alex merasa kalau melihat Viona yang sedang makan ternyata menyenangkan juga dan dengan cepat dia merasa bubur dan lauk yang ada di meja makan ini terlihat sangat lezat.
Setelah selesai sarapan Alex pun pergi, dia melirik jam tangannya sebentar lalu memberikan Viona sebuah kartu nama.
" Perusahaan ku sedang membuka lowongan pekerjaan, kalau kamu berminat untuk berkerja di perusahan ku ini kamu bisa menelpon no yang ada di kartu nama itu, dan katakan saja padanya kalau aku yang merekomendasikan kamu untuk berkerja di sana. "
Mata Viona langsung melebar, perusahaan PT MCh ini sebagian besar adalah lulusan universitas internasional dan orang-orang lulusan universitas teknik lokal juga belum bisa masuk ke perusahaan mereka dengan mudah.
" Alex, apa kamu yakin menyuruh aku berkerja di perusahaanmu itu? Aku hanya seorang tamatan SMA, loh! "
Ini adalah kekurangannya sehingga dia sulit mencari pekerjaan yang lebih baik, dan sekarang dia di tawarkan untuk berkerja di perusahaan yang terkenal! Sungguh keberuntungan yang sedang berpihak kepadanya.
" Mereka tidak akan berani mengkritik mu karena aku yang merekomendasikannya. "
Memang benar dia adalah CEO dari PT MCh, jadi siapa yang berani mengeluh tentang orang yang dia rekomendasikan?
Viona tersenyum dengan sangat lebar, " Terima kasih, Pak Alex. "
Saat Alex melangkah dia berkata dengan dingin.
" Yabg terpenting adalah kamu masih punya hutang padaku, aku takut kamu akan kabur. Jadi dengan kamu berkerja di Perusahaan ku, aku akan merasa bisa lebih memantau mu. "
Setelah selesai berbicara lalu Alex melangkah keluar dari rumah, Viona yang masih berdiri mematung dia tidak ada henti-hentinya memaki Alex di dalam hatinya.
" Dasar pria yang perhitungan, siapa juga yang mau kabur? Memangnya semudah itu bisa kabur dari orang sepertinya. "
Di dalam mobil.
Bryan merasa CEO Alex kali ini terlihat lebih hangat dari biasanya ketika dia mengenakan pakaian seperti sekarang ini.
Alex merasakan tatapannya Bryan kepadanya lalu dia langsung menatap Bryan dengan tatapan tajam, Bryan langsung tersenyum ketika melihat tatapannya Alex padanya.
" Pak Alex, kamu terlihat sangat tampan hari ini. "
Alex menunduk dan melihat penampilannya ini, meski sweater ini bukan di rajut untuknya tetapi sweater ini di rajut sendiri oleh Viona dan sweater ini sangat nyaman ketika dipakai.
" Katakan kepada departemen personalia, kalau Viona datang melamar pekerjaan dia akan di beri posisi pekerjaan sebagai sekertaris ku. Apa kamu paham? "
" Baik pak Alex, akan saya lakukan sesuai dengan perintah anda. "
Viona yang tidak mengantar Alex keluar, lalu dia duduk di meja makan sebentar dan berpikir meskipun Alex memberikan kemudahan kepadanya. Itu karena dia ingin mengawasinya saja.
Setelah merenung sejenak akhirnya Viona memutuskan untuk menerima tawaran yang di berikan oleh Alex padanya, lalu Viona bangkit berdiri dan kembali ke kamarnya untuk mandi.
Setelah selesai mandi kemudian dia bersiap-siap untuk pergi ke perusahaannya Alex, dia mengenakan pakaian yang lebih formal dan memakai sedikit riasan di wajahnya.
Karena dia akan melakukan interview Viona merasa sedikit malu kalau dia membawa mobil jadi dia memutuskan untuk naik taksi saja.
Setelah setengah jam kemudian Viona sudah sampai di PT MCh, kemudian dia turun dari dalam taksi dan berjalan masuk ke dalam gedung yang menjulang tinggi itu.
Lalu dia pergi kebagian resepsionis dan mengatakan bahwa dia datang ke sini untuk melakukan interview, kemudian salah satu pekerja di sana membawanya ke departemen personalia yang ada di lantai 6.
Manager di sana adalah seorang pria paruh baya, setelah membaca resumenya lalu dia mengatakan sesuatu.
" Viona, selamat kamu diterima untuk berkerja disini. sekarang kamu bisa melakukan proses orientasinya. "
Sebelum Viona datang ke sini untuk melakukan interview, dia sudah di hubungi oleh asistennya pak Alex.
Dia sekarang meneger departemen personalia, dan sedangkan Viona adalah orang yang direkomendasikan langsung oleh CEO Alex. Jadi apa lagi yang bisa dia katakan? Dia hanya bisa menerimanya saja sesuai yang di minta CEO Alex padanya.
Lalu Viona di bawa oleh seseorang dari departemen personalia untuk menyelesaikan proses orientasinya.
Setelah beberapa jam kemudian, Viona baru sadar bahwa dia sama sekali belum menanyakan tentang posisi yang akan dia kerjakan.
Lalu Viona bertanya kepada seorang gadis yang membawanya mengurus proses orientasinya.
" Permisi Mbak, aku mau tanya posisi pekerjaan apa yang di berikan padaku? "
Gadis itu terkejut dengan kata-katanya, lalu dia menatap ke arah Viona yang terlihat seperti orang bodoh dan akhirnya dia melihat lagi ke dokumen yang ada di tangannya.
" Sekertaris Pribadi CEO Alex! "
Setelah selesai berbicara mata gadis itu langsung melebar, dia ingin melihat lebih seksama lagi tulisan yang ada di dalam dokumennya.
Gadis ini hanyalah tamatan SMA jadi bagaimana bisa dia menjadi sekretaris pribadi?
Aahhh...
Dia juga berpikir kalau CEO Alex adalah pria idaman bagi para karyawan wanita di perusahaan ini, Jadi yang menginginkan posisi sekretaris pribadinya itu sangatlah banyak! Lalu kenapa wanita ini yang bisa mendapatkannya? Memangnya apa yang istimewa darinya?
Viona langsung terkejut ketika mendengar jawaban gadis itu, " Apa? Apa aku tidak salah dengar? "
Sekertaris Pribadi? Apa.. Apa itu artinya dia akan selalu berada di sisinya Alex setiap hari? Mengapa dia tidak bisa lepas dari lingkaran setan ini?
Gadis itu mengangguk, " Yah.. Kamu sungguh beruntung bisa menjadi sekretaris pribadinya CEO Alex! Ohh yah, besok jangan lupa datang ke kantor jam 8 pagi untuk absen. Jangan sampai terlambat! "
Setelah selesai berbicara lalu gadis itu kembali berkerja seperti sebelumnya dan meninggalkan Viona yang berdiri orang diri di sana.
Viona melihat gadis yang mengantarnya ini pergi tanpa mengabaikannya sedikit pun dan dia merasa ada yang aneh, namun dia tidak terlalu memperdulikan hal-hal seperti ini.
Yang terpenting dia sekarang sudah memiliki pekerjaan!
Pada saat ini, manager keluar dan melihat bahwa Viona masih ada di sini lalu sambil tersenyum dia mengatakan sesuatu.
" Viona, selamat datang dan selamat bergabung di perusahaan kami! "
Viona merasa bahwa manager ini cukup baik sehingga membuat orang yang baru kenal dengannya merasa telah kenal dengannya cukup lama, lalu Viona berjalan ke arahnya dan bertanya.
" Terima kasih Pak Manager! Ohh ya Pak, aku ingin tanya berapa gaji seorang sekertaris pribadi? "
Manager itu tersenyum dan berkata, " Karena posisimu ini sangat spesial sehingga kamu harus selalu ada di sisi CEO seharian, jadi gajimu ini cukup tinggi yaitu sekitar $35 ribu dolar. "
Viona hampir pingsan begitu mendengar gaji yang akan dia dapatkan ketika dia menjadi sekretaris pribadi.
Ya Tuhan! Apa dia begitu seberuntung ini? Apa gaji ini tidak terlalu banyak?
Sang manager menepuk-nepuk pundak Viona ketika dia melihat dia membuka sedikit mulutnya karena merasa terkejut.
'' Viona, berkerja lah dengan giat! Kalau kinerjamu bagus, nanti pada akhir tahun masih akan ada bonus. Jika kamu bisa memuaskan Pak Alex dengan kinerjamu, bisa saja kamu mendapatkan bonus yang lebih besar lagi! "
Viona langsung tercengang lagi dan merasa sedikit pusing karena dia membayangkan berapa banyak uang yang akan dia dapatkan nantinya.
Setelah berbincang beberapa saat dengan sang manager Viona pun pamit untuk pulang dengan sang manager.
Di perjalanan pulang Viona tidak lupa membeli beberapa macam makanan ringan dan bahan-bahan makanan.
Ketika sampai di rumahnya Viona membawa begitu banyak kantong belanjaan dan Bibi Rosa yang melihat Viona belanja begitu banyak juga merasa sangat terkejut.
" Non Vio, barang-barang yang kamu beli hari ini semuanya barang impor. Seharusnya harganya tidak murah, kan? "
Dia juga membeli begitu banyak cemilan hari ini, Biasanya buah-buahan saja Non Vio akan beli yang paling murah.
Jadi sebenarnya apa yang terjadi sekarang?
Viona kemudian meletakkan semua cemilan yang dia beli ke dalam kulkas dan beberapa bahan masakkan ke dalam kotak penyimpanan yang ada di dalam kulkas.
'' Bibi Rosa, aku sudah mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang sangat tinggi. Di kemudian hari, keluarga kita sudah bisa hidup dengan nyaman. "
Nantinya Viona juga akan bisa membelikan boneka barbie yang Felicia inginkan dan drone yang di inginkan oleh ke dua putranya itu, semua hal yang mereka inginkan Viona akan usahakan untuk memenuhinya.
Dan pada saat ini, terdengar suara bel pintu yang di bunyikan oleh seseorang lalu Bibi Rosa pergi untuk melihat siapa yang datang.
Vera yang mengenakan mantel bulu dan tampak seperti seorang nyonya kaya muncul di depan pintu, dia memegang tas model terbaru di tangannya dan melirik Bibi Rosa dengan datar.
" Apa Viona tinggal disini? "
Bibi Rosa menatapnya, nyonya ini berpakaian terlalu berlebihan sekali! Apa dia tidak takut di rampok oleh seseorang?
" Hey... Aku sedang bicara padamu, apa kamu tuli? "
Vera yang melihat wanita lusuh yang ada di depannya tidak menjawab perkataannya merasa sangat geram sekali.
Saat melihat wanita yang ada di depannya ini entah mengapa Bibi Rosa merasa sangat tidak suka dengan kehadirannya di sini, dia merasa wanita ini pasti tidak memiliki niat yang baik untuk datang ke sini.
Jadi dengan nada yang datar dia menjawab, " Tidak ada orang yang bernama Viona di sini! "
Kemudian dia mendorongnya dan langsung menutup pintu dengan keras.
Vera sangat marah sekali ketika melihat pintu rumah itu langsung di tutup,
" Dasar wanita tua sialan, aku tahu dia tinggal di sini! Buka pintunya sekarang juga! "
Dia kemudian mengulurkan tangannya untuk menggedor pintu kayu itu dan membuat keributan sehingga membuat orang-orang yang ada di sekitarnya berjalan ke arahnya.
Bibi Rosa masuk ke dalam rumah dan berbicara dengan Viona.
" Non Vio, diluar ada seorang wanita yang berpakaian seperti orang kaya dan dia mengatakan kalau dia ingin bertemu denganmu. Aku rasa dia bukan orang yang baik jadi aku sengaja membiarkannya berada di luar. "
Viona bangkit berdiri dan bertanya, " Siapa yang datang mencari ku? "
Lalu Viona berjalan keluar rumah dengan melalui halaman kecil yang menuju ke arah pintu, begitu mendengar suara omelan Vera kemudian Viona membalikkan badannya dan meliriknya sebentar.
Kemudian dia mengambil sebuah ember kecil dan mengisinya dengan air, lalu saat dia membuka pintu rumahnya dia langsung menyiramkan air itu kepada Vera.
" Aahh... Viona apa yang kamu lakukan? "
Wajah Vera langsung basah dan rambutnya yang di sasak dengan rapi pun langsung berubah bentuknya, dandanannya menjadi luntur semua dan pakaiannya menjadi basah semua.
Viona menggenggam ember kecilnya dengan erat dan melihat tamu yang tak di udang itu dengan tatapan yang dingin.
" Ohh... Ternyata Bibi Vera yang datang! Aku pikir yang datang ke rumahku ini adalah orang yang ingin berbuat onar. "
Lalu dia meletakkan embernya dan berjalan keluar.
" Rumahku ini terlalu kecil dan jelek, aku khawatir dengan statusmu yang terlalu tinggi ini tidak cocok untuk hadir di tempat seperti ini. Jadi seharusnya Bibi pulang saja dan segera ganti pakaianmu ini, suhu udara di musim dingin seperti ini pasti sangatlah dingin! Kalau kamu tidak segera pulang takutnya nanti kamu bisa masuk angin. "
Vera bersin beberapa kali, " Kamu... Viona, aku berniat baik untuk berkunjung ke rumahmu bobrok mu ini! Begini kah caramu memperlakukan seorang tamu? Sungguh tidak punya etika. "
Setelah selesai berkata kemudian Vera mulai meratap dan berkata kepada orang-orang yang ada di sekitarnya.
" Coba kalian lihat si Viona ini, pada umur 19 tahun dia sudah hamil dengan seorang pria yang tidak tahu dimana keberadaannya sekarang. Dia sendiri bahkan tidak tahu siapa ayah dari anak-anaknya itu, wanita seperti ini benar-benar sangat menjijikkan! Kalian semua harus hati-hati dengan dia, dia ini bukanlah wanita baik-baik. "
Viona mendengarkan ocehan dan ratapannya yang bernada tinggi dan dia sengaja mengatakan hal-hal yang sangat tidak enak di dengar di telinganya.
Cahaya di matanya langsung menggelap, tetangga yang ada di sekitar rumahnya pun mulai datang satu per satu dan mereka memperhatikan keributan yang terjadi di rumah Viona ini.
Sebenarnya tidak masalah baginya kalau semua orang menertawakannya dia juga tidak akan perduli dengan ucapan mereka, tetapi dia tidak akan pernah diam kalau ada orang yang menghina dan memaki ke tiga anaknya ini.