NovelToon NovelToon
Vanila And Her Secret

Vanila And Her Secret

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Anggika15

Tumbuh dewasa di bawah asuhan sebuah panti sosial, membuat Vanila berinisiatif untuk pergi keluar kota. Dengan bekal secarik kertas pengumuman lowongan kerja di salah satu usaha, yang bergerak di bidang cuci & gosok (Laundry).

Nahas, biaya di Kota yang cukup tinggi. Membuat Vanila mencari peruntungan di bidang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggika15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11 (Berdebat)

“Kamu ambil dia dari mana?”

Edgar duduk tumpang kaki, merebahkan punggung pada sandaran kursi kerja seraya menatap Irgi tajam tanpa ekspresi apapun. Dia marah, kesal juga merasa terkejut dengan keadaan Vanila saat ini.

“Jangan katakan kalau kamu menipu seorang gadis lugu yang tidak tahu apa-apa?” Edgar menatap penuh curiga.

“Saya tidak menipu, pak. Vanila benar-benar butuh bantuan saya, dia butuh uang,” katanya.

“Apa yang kamu janjikan?”

Irgi menggelengkan kepala.

“Saya tidak menjanjikan apa-apa, selain mengajak dia bertemu dengan bapak.”

“Dia sempat menolak berkali-kali sebelum akhirnya setuju, saya kira dia sedang bermain tarik ulur seperti wanita-wanita yang suka kamu bawa. Tapi saya curiga kamu berbohong, entah kepada saya atau gadis itu yang berusaha kamu kelabui,” tatapan Edgar terus tertuju kepada sosok pria yang kini tampak gugup.

Irgi bahkan terus menghindari tatapan Edgar, yang membuat pria itu semakin curiga.

“Dia bukan anak nakal yang sedang ingin membeli handphone keluaran terbaru ‘kan?”

Irgi mengangguk.

“Dia butuh uang dan tempat tinggal,” kata Irgi.

“Kamu dapat dia dari mana, jawab yang jujur?” Edgar mengulangi pertanyaan itu.

“Vanila bekerja di laundry langganan saya.”

“Apa yang kamu katakan saat hendak membawanya ke rumah ini?”

Irgi menggaruk keningnya, terlihat berpikir keras.

“Kamu tahu saya tidak suka di bohongi?”

“Maaf, pak.”

Nyali Irgi seketika ciut, suasana benar-benar terasa dingin dan mencekam.

“Bapak kecewa? Bapak tidak suka?”

“Apa yang kamu katakan kepada dia, Irgi!?”

“Sa-saya bilang kalau bapak butuh pembantu di rumah.”

“Jadi ucapan dia waktu itu benar? Bukan sedang bersandiwara menjadi gadis baik-baik ya?”

“Sepertinya dia gadis lugu dari desa.”

“Dasar bodoh!” Edgar menggeram.

“Maaf, pak. Saya salah, … saya pikir bapak akan senang saja jika saya membawa Vanila. Jadi saya terpaksa berbohong. Toh yang bisa bantu Vanila ‘kan bapak bukan saya.”

“Setiap wanita yang kamu bawa, mereka selalu bersikap lugu seolah ingin mencari pekerjaan baik dengan menjadi seorang asisten rumah disini. Tapi saat aku menawar, mereka mau tanpa harus saya paksa bahkan mereka melakukannya secara sukarela. Mereka juga mengaku sebagai seorang perawan yang belum pernah melakukan apapun, tapi mereka bohong. Mereka berasal dari dunia malam, apa saya marah? Tidak. Karena mereka melakukan ini jelas untuk nominal yang sangat besar dengan memberikan apa yang mereka punya. Tapi Vanila? Dia benar-benar belum tersentuh siapapun, ucapannya tempo hari benar. Dan kamu sudah membuat saya merasa bersalah karena memaksakan kehendak.”

Irgi menunduk, dia tidak berani lagi menatap wajah bosnya yang kini terlihat kesal. Padahal kemarin-kemarin pria itu memintanya untuk melakukan segala cara agar dapat membawa Vanila.

‘Cuma gara-gara Vanila perawan tulen? Dia kesal sampai begini? Aneh sekali. Padahal harusnya seneng.’

“Lagi pula sejak kapan rumah ini butuh pembantu?” Ucap Edgar ketus.

“Sekali lagi maaf, pak. Saya hanya memikirkan bapak saja tanpa memperhitungkan banyak hal.”

Edgar menghela nafas kasar.

“Bapak mau saya mengembalikan Vanila?”

“Gila ya? Begitu-begitu dia istri saya. Jangan berani macam-macam kamu!”

‘Dih aneh ni orang, terus ngomel panjang lebar buat apa?’ Irgi mengumpat.

“Selesaikan urusan dia, penuhi kebutuhannya apa saja. Dan segera berikan uang lima ratus juta itu, siapa tahu dia butuh.”

“Tapi katanya Vanila cuma butuh buat—”

“Saya ga suka kamu banyak omong begini, Irgi!” Bentak Edgar.

Pria itu menatapnya tajam, mendelik dan beranjak pergi meninggalkan Irgi begitu saja.

“Kok jadi aneh?” Gumam Irgi yang heran dengan sikap dari bosnya.

***

Keesokan harinya;

Rumah yang biasanya sunyi, tidak pernah ada aktivitas yang dilakukan selain hari-hari tertentu saat petugas kebersihan datang.

Kini suasana mulai berubah, terasa lebih hidup dengan aroma lezat yang menyebar hampir ke seluruh ruangan. Tentu saja, aroma itu memancing Edgar untuk segera turun.

“Kenapa Cooker hood nya tidak dinyalakan?”

Seketika Vanila menoleh saat mendengar suara Edgar yang tiba-tiba ada di belakangnya.

Vanila mundur kebelakang, dia berusaha menghindari padahal Edgar hanya ingin menekan tombol sungkup udara agar aroma masakan tidak menyebar kemana-mana.

“Oh, saya ga tau cara nyalainnya.”

Edgar melirik tajam lalu mundur dan segera menjauh.

“Maaf kalau lancang, pak. Tapi saya lapar!”

“Masak apa kamu?”

“Telur dadar, cuma ada itu di kulkas.”

“Kenapa tidak minta Irgi belikan makan?”

Vanila terdiam, kemudian menggelengkan kepala sambil tersenyum canggung.

“Kenapa?”

“Pak Irgi tidak ada.”

“Astaga zaman sudah secanggih ini, … bisa pesan makan lewat online lho. Jangan apa-apa dibikin sulit.”

Vanila kicep.

“Gunakan handphone, jangan banyak alasan. Tidak usah juga membuat saya merasa malu, rumah sebesar dan semewah ini kulkasnya hanya berisi telur!”

“Handphone siapa?”

“Kamulah! Masa handphone saya.”

“Ya ampun. Kayaknya udah ngomong terus deh, dulu mau minjem uang kan salah satunya mau beli handphone. Saya kena jambret, pak! Saya tidak punya apa-apa selain diri saya sendiri.”

Kini Edgar yang diam.

“Lagian aku ga niat bikin malu, … di kulkas ga cuma ada telur kok. Ada tomat juga tapi udah peyot.”

Kening Edgar mengernyit, sorot mata penuh tanya dengan kedua alis melengkung yang terlihat hampir bersentuhan.

“Apa peyot?”

“Layu. Tidak segar!”

“Astaga merepotkan sekali!”

Edgar menepuk keningnya sendiri, melihat ponselnya dan membuka aplikasi yang bisa membeli makanan via online.

“Apa yang kamu butuhkan?”

“Eeee, … nasi mungkin. Atau bapak beli beras saja biar saya yang masak,” ujar Vanila.

“Lama, saya pesankan makan saja. Mau apa. Cepat!”

Bukannya menjawab, Vanila justru menatap Edgar dengan ekspresi yang terlihat cukup menggemaskan. Seperti anak kecil yang terkena omel karena sudah meminta jajan banyak hal.

“Heh, mau apa? Cepat!”

“Apa saja, terserah bapak.”

“Merepotkan astagaaa!” Edgar menggerutu.

Ekspresi wajah pria itu terlihat kesal, sampai matanya memicing tajam dengan kedua ujung alis terlihat saling bersentuhan satu sama lain.

“Kalo bapak udah kasih uangnya, … saya ga akan repotin bapak lagi kok. Sekarang terpaksa aja, mau beli keluar juga ga ada duit,” Vanila menjawab

“Cih!” Edgar tersenyum mengejek. “Belum selesai juga tiba-tiba berharap uang,” dia menyindir.

“Bapak yang pergi kok nyalahin saya!”

“DIAM!”

Vanila mengatupkan mulut.

“Pantas kamu tidak mau pasang IUD. Jangankan benda asing yang itu, … yang normal-normal saja belum pernah.”

“Jadi menurut bapak saya ga normal?”

“Di dunia saya, iya. Aneh sekali kamu ini, masih perawan di usia dua puluhan.”

Edgar menarik kursi meja makan, lalu duduk disana sambil terus mengusap layar handphone untuk melihat-lihat makanan.

“Orang kayak bapak juga aneh di dunia saya, kok bisa-bisanya malah milih ngeluarin duit cuma buat sesaat. Kenapa ga nikah aja biar jelas,” balas Vanila.

Mata yang tadinya tertuju pada layar ponsel, seketika beralih pada wajah Vanila.

“Saya sudah menikah, tidak ingat memangnya siapa yang menjadi istrinya?”

“Maksud saya yang serius.”

“Kamu kira semalam tidak serius? Anak jaman sekarang memang suka menyepelekan sesuatu ya!”

‘Anjir salah lagi!’ Hatinya menggerutu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Like & komen ☺

1
Annie Gustava
mak sehat2 selalu yaa.. biar bsa up vanila n ale2😘,
aurel chantika
jangan -jangan emaknya Edgar ya g datang 🤣🤣🤣
aurel chantika
padahal memang iya kan ji 🤣🤣🤣
Evi Ristiani Ramdhani
ahhhhh seneng nya udah up lagi Mak,,,siapaaaa yg Dateng woiii,,,,Irgi atau Sabrina kah,,,gawat klw Sabrina bisa ada wawancara seperti nya 🤪🤪
ensagita
hadeuh !!!!!!!!! sampe tahan nafas
ternyata harus nunggu up lagi 😁😍
Dzulfan Ahlami
aku tau yg datang/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
𝐙⃝🦜尺o
Sabrina ya yang datang?
ensagita
van !!!!!! ancamannya mantep
kicep tuh si om om 😁😍
Anggika15 | Aurin99: Udah males nanggepin😅
total 1 replies
𝐙⃝🦜尺o
jangan kekang vanila terlalu ketat pak lama2 bisa ngeselin dia
atau vanila sengaja ya biar cepat ditalak🤔
Anggika15 | Aurin99: Duh😳😳
total 1 replies
aurel chantika
tetap semangat ya Mak,aku selalu menunggu vanila kok
Anggika15 | Aurin99: Alapyuuu
total 1 replies
aurel chantika
GK usah protes van,yang penting jatah bulanan aman sentosa
Dzulfan Ahlami
semangat sayang ku rezeki gak kmn,,buat Hati dan Hari2 emak2 bahagia dgn karyamu bonus pahaala yg gak terasa😘😘😘😘😘😘😘😘
Anggika15 | Aurin99: sun dulu sun😘
total 1 replies
Evi Ristiani Ramdhani
lopyu tu othor cuyunggggg,syuka eh klw up terosssss😃😃😃😃😃😃👍🏻
Anggika15 | Aurin99: 😘😘😘😘😘
total 1 replies
Desi Ratna sari
hai otor, aku dari apk sebelah 🤣
Anggika15 | Aurin99: Hai sayangku, cintaku. ayo duduk, biar betah/Chuckle/
total 1 replies
Dzulfan Ahlami
/Slight//Slight//Slight//Slight/beh isi dompet aman klu tiap mggu gitu
Anggika15 | Aurin99: Aman bangetttt/Shy/
total 1 replies
𝐙⃝🦜尺o
sabar van ntar kalo dah sembuh langsung lari
Anggika15 | Aurin99: Betul sekali/Facepalm/
total 1 replies
Evi Ristiani Ramdhani
duh udah berani manyun Van depan sumber uang mu🤭🤭😃🤪,bener kata othor tuh nurut aja dripada murkah nanti😆😆
Anggika15 | Aurin99: Otomatis itu manyun nya/Smile/
total 1 replies
𝐙⃝🦜尺o
lagi gak sadar ini van, toh si bapak juga suka
Dzulfan Ahlami
malu malu eongggggg ntarrr ketagihan ky akuhhhh minta up terus/Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/
Anggika15 | Aurin99: Kirain ketagihan apa😝😝
total 1 replies
aurel chantika
pak Edgar sudah Luluh kali van,kamu aja yang GK nyadar
Anggika15 | Aurin99: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!