Bukan Pelakor Biasa
Hanum melangkah gontai meninggalkan kantor pengadilan agama,tak dirasakannya lagi hujan yang mulai turun dan mulai membasahi kemeja putih yang dipakainya hari ini untuk mendengar keputusan akhir dari sidang perceraiannya dengan Arya Wiguna laki-laki yang sudah menjadi suaminya selama hampir 7 tahun ini.
Hanum duduk disebuah halte kosong untuk berteduh sambil memandang kosong kearah jalan raya didepannya sekosong hatinya saat ini.
Masih segar dalam ingatannya kejadian sebulan yang lalu saat dia memergoki laki-laki yang masih dia sebut suami itu,sedang bergumul mesra dengan wanita yang Hanum kenal sebagai rekan kerja suaminya dikantor.
Hati istri mana yang tidak hancur saat itu melihat ada wanita lain tidur,bahkan bercinta dengan suaminya diranjang miliknya.
Dengan emosi memuncak Hanum melemparkan vas kaca yang ditemukannya dimeja depan kamar tidur mereka itu kepada dua orang yang sedang ber asyik masyuk didalam kamar itu.
Seketika Arya terkejut saat sesuatu menimpa belakang kepalanya dan mengakibatkan belakang kepalanya itu berdarah.
Dengan tubuh masih polos Arya segera berdiri dan menarik keras rambut Hanum karena saking marahnya.
"Dasar perempuan tak tau diri apa yang kau lakukan!!!"bentak Arya pada Hanum.
"kalau aku perempuan tak tau diri lalu kau sebut apa dirimu,hah?!!"teriak Hanum tak kalah emosi sambil mencoba melepaskan cengkraman tangan Arya dirambutnya yang terasa sangat sakit sampai sampai kepalanya seperti mau lepas dari lehernya.
"sebejad bejadnya laki-laki tidak ada yang sepertimu membawa selingkuhannya kerumah dan bercinta diranjangnya,sebegitu miskinkah kalian sampai tidak sanggup menyewa hotel untuk berbuat maksiat!!!!" teriak Hanum.
"bukan urusanmu!!,karena mulai hari ini aku akan menceraikanmu,aku tidak sudi lagi menikah dengan perempuan mandul sepertimu!!!"teriak Arya sambil menghempaskan tubuh Hanum kelantai.
Seketika tubuh Hanum lunglai saat mendengar Arya mengatakan semua hinaan itu padanya.
Memang diakuinya dirinya dan Arya telah menikah cukup lama,tapi sampai sekarang belum juga ada tanda tanda kehamilan yang ditunjukan oleh dirinya.
Hanum sudah meminta Arya untuk mau diperiksa kedokter bersama sama, tapi Arya selalu menolaknya dengan alasan tidak ada keturunan di keluargaku yang tidak punya anak,jadi tidak mungkin aku mandul sebaiknya kau saja yang memeriksakan diri kedokter.
"kau selalu menghina diriku mandul bagaimana denganmu kenapa kau tidak pernah mau diajak memeriksakan diri kedokter!"ucap Hanum dengan lantang.
"karena aku tidak mandul dan kau yang mandul!"
"apa buktinya?"tanya Hanum semakin marah dengan penghinaan yang diucapkan oleh laki laki yang akan segera menjadi mantan suaminya itu.
"lihatlah!"Arya mendekat pada wanita yang masih berada diatas ranjang mereka itu dan menyentuh perutnya dengan sayang"Calista sekarang sedang mengandung anakku jadi bagaimana bisa kau sebut aku mandul"ejek Arya pada Hanum.
Hanum melihat pada wanita yang berada dalam pelukan suaminya itu,ditatapnya wajah si wanita yang sekarang tampak tersenyum pongah karena berhasil merebut Arya darinya itu.
"dasar pasangan laknat!!!teriak Hanum sambil berusaha menyerang dua orang yang berada diatas ranjang itu.
Tapi usahanya sia sia karena tenaganya kalah kuat dengan Arya bahkan dia kembali mendapat sebuah tamparan dari Arya karena bermaksud untuk memukul perut pelakor itu dengan sandal highheel yang dipakainya.
"hentikan Hanum kau sudah gila,kau ingin membunuh anakku yang masih belum lahir!?!"teriak Arya sambil menampar pipi Hanum yang sudah seperti orang kesetanan sore itu.
Untung saja ada mang cecep supir mereka yang mendengar keributan dari kamar majikannya.
Sebenarnya sudah biasa bagi mang cecep atau istrinya mendengar majikannya itu ribut bahkan mendengar barang barang pecah saat mereka bertengkar itu juga biasa.
Tapi sekarang dia terkejut karena mendengar nyonyanya itu berteriak kesakitan jadi mang Cecep berlari untuk melihat apa yang terjadi dan betapa terkejutnya dia melihat banyak ceceran darah dilantai dan juga pecahan kaca yang berserakan dilantai.
saat dia menengokkan kepala kedalam kamar dilihatnya nyonyanya sedang tersungkur dilantai dengan darah disudut bibirnya dan tuannya berada diranjang dengan seorang wanita yang tidak dikenal oleh mang Cecep.
Ada apa ini batin mang Cecep rumah tangga macam apa sebenarnya yang dijalani oleh majikannya ini.
Mang Cecep membungkuk membantu nyonyanya bangun dari lantai.
"nyonya anda tidak papa?"tanya mang Cecep khawatir karena melihat darah dan lebam diwajah majikannya itu.
Sedangkan kondisi tuannya juga tidak terlalu baik ada bekas cakaran diwajah serta luka dikepala yang darahnya sudah mulai kering.
Hanya wanita yang berada dalam pelukan majikan laki lakinya itu yang tidak ada cedera sama sekali,kecuali keadaanya yang tidak memakai baju membuat mang Cecep sedikit Malu melihatnya.
"bawa nyonyamu yang seperti orang gila itu keluar dari sini!"perintah Arya pada supir istrinya itu.
"tak perlu kau minta pun aku juga akan pergi dari sini!!"teriak Hanum tak kalah garang dari suaminya dan sekarang sudah menjadi mantan itu.
"aku akan segera menyuruh pengacaraku untuk mengurus perceraian kita dipengadilan"teriak Arya pada Hanum yang berjalan keluar dari kamar dengan dipapah oleh mang Cecep.
"kuharap secepatnya perceraian kita selesai jawab Hanum,"karena aku sudah muak menjadi nyonya Wiguna "ucap Hanum sambil berlalu meninggalkan pasangan laknat itu.
"sebaiknya anda istirahat sebentar nyonya"saran mang Cecep karena melihat Hanum sepertinya akan pingsan.
"tidak aku ingin segera pergi dari rumah terkutuk ini"ucap Hanum sambil terus melangkah keluar dari dalam rumah menuju mobilnya,"antarkan aku kehotel saja Mang"pinta Hanum sambil masuk kedalam mobilnya.
"baik nyonya".
Mang Cecep merasa sangat kasihan melihat kondisi nyonyanya yang penuh luka luka itu.
"anda ingin saya antar kerumah sakit nyonya"tawar mang Cecep pada Hanum.
"tidak antarkan saja aku kehotel yang cukup jauh dari rumah terkutuk ini"perintah Hanum sambil merebahkan kepalanya dikursi mobil.
"ini,sebaiknya anda membersihkan muka anda agar saat masuk kedalam hotel petugas hotel tidak curiga melihat kondisi anda"
Hanum mengambil tisu yang diberikan mang Cecep padanya kemudian diambilnya cermin kecil dari dalam tas tangan miliknya.
Ternyata benar kata Mang Cecep penampilannya sekarang sangat mengerikan ada lebam dipipinya,darah disudut bibirnya serta rambutnya yang seperti rambut singa serta baju yang dikenakannya sangat berantakan.
kalau dia masuk hotel dengan penampilan seperti ini pasti jadi pertanyaan petugas resepsionis hotel bukannya dibawa kekamar malah akan dibawa kekantor polisi dia nanti dan sekarang di sedang tidak butuh polisi untuk membantunya.
Hanum kembali menghela nafas saat kembali teringat kejadian itu disapunya airmata yang sempat menetes dipipinya tadi dengan punggung tangannya,semua sudah jadi masalalu tak perlu ditangisi,laki laki seperti Arya Wiguna bukanlah apa apa,dia bisa mendapatkan laki lain lain yang lebih darinya,pikir Hanum dan sekarang sepertinya saat yang baik untuk berburu para serigala lapar itu,gumamnya sambil tersenyum devil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 334 Episodes
Comments
Dede Mila
/Cleaver//Cleaver//Cleaver/
2024-05-07
0
Dede Mila
baca
2024-05-07
0
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
2024-03-22
0