Qiansa Afika Avrilia terpaksa harus menikahi pemuda yang telah menolongnya. pemuda itu bernama Nanda Aditama Balendra yang tidak dia ketahui bahwa pria itu adalah pria dimasa lalunya. Mereka terpisah selama 7 tahun karena peristiwa mengerikan yang menimpa Fika 5 tahun yang lalu sehingga mereka kehilangan jejak satu dengan yang lainnya. Mereka berusaha untuk saling menemukan satu sama lainnya. Namun ternyata Tuhan mempertemukan mereka dengan cara yang tak terduga bahkan mempersatukan mereka dalam satu ikatan cinta .
Bagaiman perjalanan cinta mereka dan bagaimana Fika menuntaskan masalah mengenai peristiwa mengerikan yang menimpa dirinya?
Ini adalah novel buatan aku sendiri semoga kalian suka saat membacanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liest Holiest, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Disebuah ruangan kerja tepatnya di kota Bandung .Tampak seorang pria paruh baya yang sedang meminum wine ditangannya tiba - tiba
Prang
Gelas yang ada ditangannya, ia lempar begitu saja pada tembok didepannya
" Brengsek" teriaknya dengan penuh frustasi
" Mengurusi gadis kecil saja tidak becus, bagaimanapun caranya bawa dia padaku hidup - hidup! " Tapannya terlihat nyalang pada ketiga orang yang ada dihadapannya. Ya dia adalah Bisma yang tak lain adalah paman Fika
" Baik bos" ucap ketiga orang yang ada dihadapanya yang tengah menunduk dengan wajah yang ketakutan
" Keluar!" titah Bisma dan diangguki ketiga orang yang ada dihadapannya . Mereka pun bergegas pergi sebelum bosnya menjadi semakin murka
" Kalau saja bukan karena tuan muda Balendra corp yang meminta anak itu sebagai syarat mereka berinvestasi di Wijaya Corp. Aku tidak akan bersusah payah apalagi tanpa tanda tangan anak sialan itu, harta dari Bimasena kakakku itu tidak bisa aku kuasai sepenuhnya" Bisma kembali meminum minumannya , kali ini dia menenggaknya langsung dari botolnya karena gelas yang ia pakai kini sudah hancur berkeping - keping
Sementara diluar sana Danu yang pergi ke toilet setelah keluar dari ruangan Bisma terlihat tengah menelpon seseorang
" Halo, saya memang gagal membawa Fika kemari, tapi saya khawatir pak Bisma akan menyuruh lebih banyak orang lagi untuk menangkapnya"
".................."
" Tapi tenang saja , bapak akan kaget bila tahu siapa yang menolong gadis kecil kita pada malam itu?"
"..................."
" Ya dia, aku yakin dia akan bisa melindunginya"
Danu pun menutup sambungan tlponnya dan keluar dari toilet kembali pada kedua rekannya yang tengah menyusun rencana untuk menangkap Fika
🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓
Sementara dikota Jakarta tampak Fika yang sedang bekerja diruangan yang sama bersama dengan tuan bosnya yang kini juga berstatus sebagai suaminya.
Mereka bekerja secara profesional apalagi hubungan mereka yang memang belum seperti pasangan suami istri pada umumnya yang akan bermesraan dimanapun dan kapanpun bila ada kesempatan
Tepat pukul 12 siang, jam istirahat telah tiba Fika pun meminta izin untuk keluar makan siang dikantin kantor bersama dengan Nami dan Erika seperti biasanya
" Tuan , saatnya istirahat. Aku izin keluar untuk makan siang. Apa perlu aku memesankan makanan untuk tuan?"
Nanda yang tengah sibuk dengan berkas - berkas yang ada dihadapannya pun mendongakan kepalanya. Dilihatnya jam yang melingkar dipergelangan tangannya " oh , sudah waktunya makan siang rupanya. Ayo!" Nanda pun beranjak dari duduknya membuat Fika mengernyitkan keningnya
" Ayo ? Maksud tuan?"
" Kita makan siang bersama!" Jawab Nanda dengan datar membuat Fika membulatkan matanya
" What? A apa aku tak salah dengar?"
" Kenapa? Kamu tidak mau?"
" Bu bukan begitu, bukannya biasanya anda akan makan siang bersama pak Jay dan saya akan makan siang bersama teman - teman saya?"
" Mulai sekarang, kamu dan aku akan makan siang bersama, ingat itu!" Nanda berkata dengan nada menekan seakan tidak ingin ada bantahan
" Baiklah" putus Fika akhirnya " tuan ingin makan apa biar aku pesankan?"
" Bukannya kita akan keluar makan ditempat kamu dan teman - temanmu biasa makan siang?" Nanda menaikan alisnya sebelah
" Ti tidak tuan?"
" Kenapa?"
" Dia bilang kenapa? Tentu saja seluruh kantor akan gempar bila aku makan bersama dengan tuan dikantin" batin Fika
" A aku sedang malas untuk keluar tuan, ya begitu" Fika pun tersenyum canggung
Nanda tampak berfikir
" Oh Tuhan semoga tuan bos mengurungkan niatnya yang ingin makan dikantin bersamaku"
" Baiklah bila itu keinginan istriku"
Nanda tersenyum membuat Fika merona seketika " apa tadi dia bilang? Istriku ? Ah apa aku tidak salah dengar?" Batin Fika , ada perasaan senang dalam hatinya. Setidaknya Nanda mau mengakuinya sebagai istrinya
" Ba baiklah akan aku pesankan dulu makannanya" Fika berusaha menetralisir kegugupannya dan langsung memesankan makanan untuk mereka via online
Sementara dikantin Nani dan Erika tampak celingak celinguk melihat pintu masuk kantin menunggu kedatangan Fika
Sudah 20 menit mereka menunggu , namun tak kunjung terlihat juga batanh hidung Fika
" Sudahlah , mungkin dia tidak makan disini, ayo kita makan! Aku sudah lapar" Nami pun angkat bicara dan diangguki oleh Erika
" Sepertinya memang begitu" Erika pun ikut menyendokan makanannya kedalam mulutnya
Sebenarnya Erika hawatir kalau Fika akan dikerjai lagi oleh bosnya. Mengingat bahwa bosnya yang sangat suka mengerjai asistennya itu