NovelToon NovelToon
Gadis Penebus Hutang

Gadis Penebus Hutang

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / CEO / Anak Yatim Piatu / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:478.7k
Nilai: 4.5
Nama Author: Rita Tatha

"Jadilah istri Tuan Roger agar hutang paman menjadi lunas!"

Nazura tidak mampu menolak perintah sang paman untuk menikah dengan orang yang bahkan sama sekali belum pernah ia temui. Namun, meskipun berat tetap ia lakukan untuk membalas jasa sang paman yang sudah membesarkan.

Setelah pernikahan itu terjadi, ternyata kehidupan Nazura tidaklah lebih baik. Justru kesabarannya terus diuji.

Lantas, bagaimana kisah Nazura selanjutnya? Akankah gadis itu menemukan kebahagiaan?

Simak Kisahnya di sini.
Jangan lupa dukung karena dukungan kalian sangat berarti ☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GPH 35

Hari ini Nazura sudah bersiap rapi dan hendak memberi kejutan untuk sahabatnya. Sudah lama tidak bersua dengan gadis itu membuat Nazura tiba-tiba merasa rindu. Bahkan, ia sengaja mengambil libur karena ingin menghabiskan waktu bersama Devi. 

Jantung Nazura berdegup kencang ketika telah sampai di toko sepatu, tempat di mana ia pertama bertemu dengan Roger. 

Ah, ternyata banyak sekali kenangan di sana. 

Langkah Nazura sedikit ragu, tetapi ia juga merasa sudah tidak sabar. Nazura pun memakai masker karena tidak ingin ketahuan. Juga memakai topi seperti biasa. 

"Selamat datang, Nona. Apakah ada yang bisa saya bantu?" sapa Devi sopan. Ia belum menyadari kalau yang datang adalah sahabatnya. 

"Saya mau cari sepatu dengan model terkini yang cocok untuk anak muda, Mbak. Kira-kira seperti apa ya?" tanya Nazura. Berusaha menahan tawa. 

Alis Devi saling bertautan saat ia merasa tidak asing dengan suara itu. Namun, Devi tidak mau gegabah dan berusaha tetap melayani Nazura seperti biasa ia melayani pelanggan. 

Nazura berusaha memilih-milih meskipun ekor matanya melirik Devi berkali-kali. Ia terkekeh sendiri saat melihat Devi yang seperti orang bingung. Ketika sudah mendapatkan sepasang sepatu yang pas, Nazura pun langsung memberikan kepada Devi. 

"Ini saja, Nona?" tanya Devi berusaha ramah meskipun raut kebingungan masih memenuhi wajahnya. 

"Ya." Nazura menjawab singkat. 

"Anda tidak ingin  mencobanya terlebih dahulu? Takutnya sepatu ini kekecilan." Devi mengamati sepatu yang lebih cocok ukurannya jika dipakai dirinya daripada Nazura. 

"Tidak. Aku sudah tahu ukuran sepatunya karena sepatu ini bukan untukku," balas Nazura. Berjalan menuju kasir dan langsung membayar sepatu tersebut. Namun, setelahnya Nazura memberikan sepatu tersebut kepada Devi. Gadis itu pun dibuat heran karenanya. 

"I-Ini apa maksudnya, Nona?" Devi menatap sepatu yang masih berada dalam genggamannya. 

"Aku membeli ini khusus untukmu. Jadi, kuharap kamu mau memakainya." Nazura mengerlingkan sebelah mata hingga membuat Devi mengerutkan kening. 

"Ta-tapi—" Ucapan Devi tercekat di tenggorokan  ketika Nazura membuka masker. Lalu ia memekik keras setelahnya. Bahkan tanpa diaba-aba Devi langsung memeluk Nazura sangat erat untuk meluapkan segala rasa rindu kepada wanita itu.

"Ya Tuhan, Na. Aku sangat merindukanmu." Devi sampai menitikkan air mata karena begitu terharu. Nazura pun sama. 

Kedua sahabat itu pun saling berpelukan untuk melepaskan rasa rindu sebelum akhirnya Devi meminta izin untuk pulang lebih awal. Baginya, berdua dengan Nazura lebih penting untuk saat ini. 

"Kamu ke mana saja, Na? Tuan Roger selama ini selalu saja mencarimu." Devi masih belum percaya ketika menatap Nazura yang sudah duduk di depannya. 

"Aku tidak ke mana-mana. Masih di sini saja. Aku bekerja di toko kue," sahut Nazura disertai senyuman. "Mungkin Tuan Roger mencariku karena ingin memberikan surat cerai." 

"Surat cerai? Memang kalian mau bercerai?" tanya Devi heran. 

Nazura mengangguk lemah. "Mungkin. Aku justru sangat berharap segera bercerai dari Tuan Roger sebelum nyawaku berada dalam bahaya."

"Maksudnya?" 

Nazura menghela napas panjang terlebih dahulu sebelum akhirnya menceritakan semuanya. Tentang Rosa dan juga Soraya. Dua wanita yang membuat ketenangan hidup Nazura terganggu dan memaksanya untuk melepaskan Roger. 

"Tapi, aku melihat kalau Tuan Roger sebenarnya sayang kepadamu," ujar Devi. 

"Tidak. Mana ada, Dev! Sampai kapan pun kita tidak akan pernah cocok. Sudahlah, lebih baik sekarang kita membahas yang lain saja. Seperti kamu yang merindukanku pasti." Nazura berseloroh dan mencoba  mengalihkan pembicaraan tentang Roger. 

Ia tidak ingin jika terus-terusan membahas lelaki itu karena tidak ingin hatinya galau saat ini. 

***

Roger menatap Soraya yang terbaring lemah di ruang perawatan, sedangkan Rosa berada di ICU karena kondisinya lebih parah bahkan sempat kritis. Rasanya tidak tega ketika melihat wanita yang berpuluh-puluh tahun  menemani dan sebagai tempatnya curhatnya itu tak berdaya seperti itu. 

Dengan perlahan, Soraya membuka mata dan tersenyum ketika orang yang pertama kali dilihatnya adalah Roger. Lelaki yang sangat diharapkan kedatangannya. 

"Jangan banyak bergerak. Kamu harus istirahat." Roger menahan tubuh Soraya yang sedang berusaha untuk bangkit. 

"Aku mau minum," ujarnya lirih. 

Dengan sigap, Roger mengambilkan segelas air putih dan membantu Soraya untuk minum.

"Kupikir kamu tidak mau datang ke sini," keluh Soraya. 

"Mana mungkin aku tidak datang ketika mendengar kamu kecelakaan. Aku bukan lelaki bangsat yang bisa setega itu," timpal Roger setengah ketus. 

"Ya, barangkali kamu lebih mementingkan wanita itu daripada aku." 

"Jangan berbicara seperti itu, kamu juga penting untukku. Sudahlah, lebih baik kamu istirahat karena aku akan menjagamu di sini sampai Om Danu tiba di sini," suruh Roger. 

"Papa tahu kalau aku kecelakaan?" tanya Soraya terkejut. 

"Tentu saja. Dia sedang dalam penerbangan ke Indonesia," jawab Roger santai. 

"Ya Tuhan, kenapa kamu jahat sekali. Aku yakin setelah ini pasti papa akan membawaku ke luar negeri dan tidak akan mengizinkan aku ke Indonesia lagi," cebik Soraya. Ia benar-benar merasa kesal, sedangkan Roger tersenyum senang dalam hati karena memang inilah yang ia mau. 

"Kamu tenang saja. Kalau nanti kita saling rindu dan aku sudah tidak tahan lagi maka aku akan ke luar negeri untuk menjengukmu." Roger berbicara seolah tanpa dosa. Tidak peduli kepada Soraya yang sedang berusaha menahan tangis. 

Pikiran wanita itu sangat kalut jika nantinya harus jauh dari Roger karena papanya adalah orang yang overprotektif dan perintahnya tidak dibantah sama sekali. 

Benar saja, selang beberapa saat papanya Soraya datang dan tampak khawatir ketika melihat putrinya sedang terbaring di atas brankar. Tidak ingin menganggu mereka, Roger pun memilih untuk pamit pergi dari ruangan tersebut. 

Ia pun hanya tertawa dalam hati ketika melihat wajah Soraya yang tampak marah dan memelas setelahnya. 

Setelah keluar dari ruang rawat Soraya, entah mengapa tiba-tiba Roger berjalan menuju ke ruang ICU dan meminta izin untuk menjenguk sang mama. Rasanya tidak tega ketika ia tidak melihat siapa pun di sana. Hanya ada Rosa yang terbaring sendirian. 

Roger berdiri tegak di samping brankar. Menatap wanita paruh baya yang mendapat luka cukup banyak. Dari wajah sampai kakinya. Wajahnya pun terlihat sedikit pucat dan tidak berdaya. Melihatnya seperti itu membuat Roger menjadi tidak tega meskipun hubungannya dengan wanita itu tidak baik selama ini. 

Dasar anak sialan! Karena kamu aku harus kehilangan orang yang aku cintai! Menikah dengan papamu! Andai papamu tidak mengancam saja, sudah pasti aku akan membunuhmu! Benar-benar anak pembawa sial!

Roger memejamkan mata saat teringat ucapan sang mama yang begitu menyayat hati dan membuat hidupnya serasa hancur kala itu. Meskipun Roger sudah bisa bangkit, tetapi ucapan itu akan terus melekat dalam pikirannya. 

1
iqbal nasution
mzntap
Rifda Hanifah
keren Naura
suka nih peran cewe begini
meris dawati Sihombing
ini karakter Nazura emang di buat bodoh ya
meris dawati Sihombing
Gak suka ihh dgn karakter Nazura
Tri Rahmayanti
Nazura....payah banget..
Adek Abang
tapi Soraya itu siapa
Adek Abang
Soraya kayaknya kekasih nya Roger deh
Adek Abang
yang pasti ganteng kan Na beda jauh sama yang ada di pikiran kamu
Adek Abang
itu paman dan bibi kamu jahat banget sama kamu Na mereka gak mikir gimana nanti nasip kamu kedepannya /Cry/
Caca Marica
bagus alur cerita nya
A&R
bagus/Ok/
Mbr Tarigan
ada pengaruhnya kamu sdh berbagi ranjang dgn laki 2 lainn pasti memakai pencegah kehamilan dgn berbagai cara sebelum punya momongan bisa menggangu kesuburan makanya gegabah jangan
kompiang sari
Roger itu siapa Thor?
Mbr Tarigan
ibu laknat
Mbr Tarigan
wanita gila Roger pasti menjauh dan TDK mau melihatmu lagi
Mbr Tarigan
Nazura ini kamu kok terlalu lemah kamu pergi tanpa ijin itu bahaya nak itu namanya TDK baik pasti suamimu marah besar jaga rmh tanggamu suamimu sayang jangan cari gara2 baik bagus tapi jgn bodoh
Mbr Tarigan
ibu laknat dan kurang ajar mana mau zzRoger pisah sama istrinya Nazura sdh berusaha menyatukan Roger dan ibunya malah melarang berarti kamu sampai kapanpun TDK bisa bersatu dgn anakmu ini furhaka
Mbr Tarigan
jangan dipotong burung tuan nanti Akmal TDK laku lagi
Mbr Tarigan
lepaskan Nasura Roger ada orang yg suka kalau SM kamu Nasura pasti selalu disakiti kasihan
Mbr Tarigan
mknya harus tegas bos Nazura ttp memasak makanmu karena dia masih sah istrimu dan belum kamu ceraikan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!