Cinta Itu Budeg bukan Buta..Tahu kenapa? Karena terkadang cinta tak mampu mendengar suara. Tak peduli orang mau bilang apa..ya cinta saja..!!
Bercerita tentang cinta yang mengalir lucu, menggemaskan, menyebalkan, sekaligus mengharukan antara dua remaja tanggung. Aluna dan Galang yang memiliki dua kepribadian yang bertolak belakang.
Aluna dengan semua kesempurnaannya. Bintang kelas, berparas cantik, kesayangan semua orang dengan otak yang cemerlang. Sampai - sampai punya fans garis keras bernama Aluna Lovers.
Galang, cuma laki-laki dengan tampang biasa, otak biasa, prestasi tak ada, dan semua yang ada padanya hanya dalam kadar minus. Kasarnya Galang ini cuma lumut yang gak sengaja tertempel di sekolah.
Tapi ada satu kejadian yang membuat Luna begitu mengangumi dan mencintai sosok Galang. Hingga pada akhirnya mereka dipersatukan oleh kisah cinta yang menggelitik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YuBee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Going to Bucin
Galang POV
Tiga minggu yang menekan kewarasan saya akhirnya berakhir. Seminggu ujian yang membuat otak saya botak, tugas sekolah seabreg karena nilai saya kurang, dan class meeting yang unfaedah akhirnya berakhir juga. Semuanya lebih menenangkan sekarang. Galuh juga sudah selesai operasi. Tinggal pemulihan saja sebelum bisa pulang ke rumah.
Syukurlah tidak ada kendala yang berarti. Untung saja retakan di tungkai kakinya tidak fatal dan masih bisa teratasi, sekaligus dokter juga mengangkat sel-sel kanker yang ada di kakinya. Saya cuma berharap, penyakit itu segera pergi dari tubuh Galuh. Adik kesayangan saya. Tak kuasa rasanya melihat Galuh menjerit-jerit kesakitan seperti itu. Rasanya bila bisa saya tukar, biar saya saja yang merasakan sakitnya Galuh. Dia masih terlalu kecil. Kasihan..
Kemajuan hubungan saya dengan Aluna pun menanjak drastis. Saya jadi menyayanginya, dia anak manis yang baik hati. Saya merasa terharu ketika dengan sabarnya dia menemani Galuh bermain, membuat Galuh tertawa dan melupakan rasa sakitnya. Bahkan beberapa kali menunggu Galuh di rumah sakit. Point yang saya nilai sangat penting hingga membuat hati saya hangat ketika melihatnya.
Saya jadi ingin melindunginya sepenuh hati seperti dia yang juga menyayangi saya dan keluarga saya dengan caranya. Aluna itu bukan hanya cantik parasnya, tapi juga hatinya. Pantas saja banyak laki-laki yang dengan ekstrim nya mengejar-ngejar dia untuk dijadikan kekasih sampai saya pernah dikeroyok oleh genk banci. Eeh...ternyata hatinya malah tertambat pada saya. Nuhun pisan, njing..berkat dikejar kamu, saya jadi dapat bidadari.
Hari ini sudah masuk liburan. Tidak ada pelajaran, tidak ada tugas. Tidak ada pemaksaan nyapu di kelas karena jadwal piket, tidak masuk sekolah. Waaah...lega pisan, sumpah..! Jangan tanya nilai rapot saya lah, naik kelas juga sudah untung. Beda sama pacar saya yang cantik itu, Luna rangking satu dong. Juara umum pula di sekolah. Hebat kan? Hehehe.
Saya kayaknya memasuki tahap serius menyayangi Luna. Sekarang malah saya yang gencar mengiriminya pesan, biasanya saya anteng-anteng aja kalau Luna tak membalas pesan saya karena sibuk. Sekarang beda lagi, saya jadi addict membaca pesannya. Berkali-kali dibaca terus senyam senyum sendiri. Sepertinya virus merah jambu sudah berhasil melumpuhkan saya.
Liburan ini, saya berencana ingin mengajaknya jalan. Pergi berdua saja menikmati keindahan alam biar tidak diganggu si Kemal. Soalnya Kemal itu cowok mall, jadi kalau ajak Luna ke mall lagi kayak dulu, khawatir ketemu sama itu cecunguk satu.
Saya putarkan otak, kira-kira destinasi wisata mana yang cocok untuk kami kunjungi. Kebun teh? pantai? atau gunung ya? Hemm..sepertinya kemping akan sangat menyenangkan. Membayangkan hanya berdua saja di tenda dengan Aluna, membuat wajah saya bersemu merah. Aah..shit!! kubenci pikiranku sendiri..!!
Dengan tergesa saya ambil handphone yang tergeletak di tempat tidur. Hari ini jadwal saya menjaga rumah karena ada ayah dan ibu yang menjaga Galuh di rumah sakit.
Segera saya kirimkan pesan whatsapp pada pacar cantik saya itu dengan perasaan berbunga-bunga.
Luna lagi apa? sudah makan? sudah mandi?
Saya menunggu balasan dari Luna dengan harap-harap cemas. Tak lama kemudian, ada balasan pesan darinya.
Udah mandi dooong, udah wangi ini. Emang gak kecium kesana? Hehehe. Aku juga udah makan, sekarang lagi nonton drakor di kamar. Galang lagi apa?
Saya baca pesan balasan dari Aluna, uuh gemessss. Ingin cubit pipinya kalau dia dekat mah.
Gak kecium ah..kalau mau kecium kayaknya harus ketemu ini mah. Hehehe. Makan bakso di ceu eti yuk. Udah lama kita gak kesana.
Saya mulai beralibi agar bisa bertemu Aluna sesering mungkin selama dua pekan liburan ini. Hati saya sudah mulai tak tahu diri. Kangen melulu kerjaannya.
Boleh..ketemu di ceu Eti ya. Luna mau siap-siap dulu.
Setelah mendapat balasan dari Luna, saya langsung lompat ke kamar mandi. Harus ganteng atuh biar gak kebanting sama Luna. Malu kalau jalan sama dia tapi gak imbang mah. Kalau dulu sih saya cuek saja meskipun Luna sudah berdandan cantik setiap akan bertemu dengan saya, dan saya hanya pakai kaos PERSIB yang kebesaran plus tidak mandi.
Yang lalu biar berlalu, sekarang beda lagi. Saya juga harus bisa mengimbangi. Biar pantas di sebut pacarnya Luna, bukan mirip tukang parkir.
Saya beri rambut saya gel kebanggaan, kemudian membuat rambut saya klimis kinyis-kinyis. Sepertinya kalau lalat lewat di rambut saya, saya jamin bakal terpeleset saking licinnya. Hahaha..
Kaos oblong terbaik untuk inner, kemeja flanel terbaik sebagai outernya, celana jeans bolong terbaik yang ngepress di paha sampai buat masuk nya aja saya perlu dibantu plastik. Serta shoulder bag yang tersampir gagah di bahu. Jangan tanya isinya, gak ada sama sekali. Ini biar fashionable aja meskipun cuma makan di warung bakso Ceu Eti. Yaa..siapa tahu setelah itu ada destinasi selanjutnya yang akan kita kunjungi.
Asiaaaap...saya sudah ready untuk membuat Aluna makin klepek - klepek.
Si Jalu saya elus dulu sebelum berangkat. Biar nggak ngadat dan malu-maluin.
" Jalu, bos mau kencan nih. Cing sholeh nya kasep. Tong ngadat, dukung bos kamu ini biar kencan di ceu eti nya lancar. Oke.." Saya langsung komat-kamit membaca do'a agar acara hari ini berjalan syuksyesss...kemudian menaiki si jalu yang sudah kinclong habis di cuci. Resmilah kami jadi sepasang klimis kinyis-kinyis.
" Bismillah...berangkuy..!!" Kugeber si jalu menuju warung bakso Ceu Eti. Jangan sampai Aluna menunggu, hari ini saya harus tiba lebih dulu dan membuatnya terkesan.
Setibanya disana, benar saja. Aluna belum sampai..!! Yuuesssss...! saya sampai duluan, rekor nih. Gak biasanya saya yang menunggu Aluna datang. Biasanya Aluna selalu sampai lebih dulu dibanding saya. Berkali-kali saya buat dia lumutan menunggu saya. Tapi tidak kali ini..saya harus men-treat dia dengan luar biasa baik meskipun cuma makan bakso.
" Ceu..saya numpang pacaran disini yah.." ucap saya sambil mencolek pinggang Ceu Eta.
" Mangkok bahee..!!!" (mangkuk tumpah) ceu Eti kaget sampai latah dan..
JEPLAAKKKK
Sebuah tabokan keras mendarat dipunggung saya dari Ceu Eti. Saya cuma nyengir kuda. Sepertinya kalau datang ke tempat ini kemudian tidak menggoda Ceu Eti, rasanya kurang afdhol.
" Sok teu sopan ka kolot teh..!! Kumaha mun ceu eti jantungan kamu teh, Galaaang..!!!" (Suka gak sopan sama orang tua tuh..!! Gimana kalau Ceu Eti jantungan, Galaaang..!!!)
" Nyolek sedikit ceu..ketahuan si Ceu Eti mah udah jarang di colek. Langsung ekstrim gitu reaksinya." jawab saya sambil cekikikan.
Ya pasti saja Ceu Eti jarang dicolek, dia kan memang menyandang status janda beranak dua. Suaminya kabur entah kemana.
" Kamu mau beli bakso berapa mangkok?" tanya Ceu Eti sambil memandang saya dengan sebal.
" Dua mangkok aja ceu. Buat saya sama Luna." Ceu Eti tampak celingukan, mencari Aluna.
" Luna nya belum datang, tapi sebentar lagi juga sampai. Jadi Galang pesankan saja dulu biar gak lama nunggu." jelas saya seperti mengerti apa yang akan Ceu Eti tanyakan selanjutnya. Ceu Eti hanya membulatkan mulutnya tanda mengerti.
Dan benar saja, Aluna cepat datang, dia memang selalu tepat waktu. Hebaaat !! Eh..tapi tumben kali ini dia tidak memakai baju yang cetar membahana. Hanya kaos oblong berwarna baby pink dan jeans biru yang agak menampakkan lekuk kakinya yang jenjang, rambutnya pun dicepol asal saja. Terlihat casual, tapi tetap cantik sih. Aluna memang selalu tampak menawan kok, mau bajunya ala gembel sekalipun sepertinya akan tetap cantik.
Kali ini sepertinya dia mencoba mengimbangi saya. Terakhir kali kita jalan kan memang penampilan saya semrawut, lecek. Beda-beda tipis sama kain lap nya ceu Eti. Lah, sekarang..giliran saya sudah berdandan seklimis mungkin, eeeh..Luna malah tampil santai meski tetap modis. Hehehe. kita memang tak pernah sejalan kalau masalah fashion.
Aluna memandangku dengan lucu. Dia tampak tersipu malu.
" Ganteng amat bang..!" godanya. Wajah saya langsung berubah merah seperti pantat monyet.
" Aah..jangan gitu aah. Jadi malu.." saya jadi malu sendiri. Ini kemana Galang yang slengean, yang cadas, yang hardcore. Naha jadi lembek kieu?? (kenapa jadi lembek gini??) saya membatin sendiri.
" Udah pesan?" tanyanya lagi.
" Sudah..duduk disana aja yuk." ajak saya sambil mendahului Luna untuk duduk dibangku paling pojok di tempat tersebut.
Tak lama kemudian, bakso Ceu Eti sudah mengepul sempurna di hadapan saya dan Aluna. Langsung saja kami eksekusi karena perut juga sudah minta jatah diisi.
" Na..mau gak Galang ajakin main?" tanya saya kemudian.
" Main kemana?" tanya Aluna sambil meraih teh botol yang kuambilkan untuknya.
" Kalau kita kemping, kira-kira orang tua Aluna ijinin gak ya?" tanya saya langsung straight to the point. Aluna langsung tersedak kuah bakso.
" Uhuk..uhuk..uhuk. Berdua aja gitu?" tanya Aluna, wajahnya langsung bersemu merah. Lucu.
Tadinya ingin kujawab "iya", tapi tampaknya pikiran Aluna sudah liar kemana-mana. Saya tak mau Aluna berpikiran yang macam-macam tentang ajakan saya.
" Ya terserah, mau ajak siapa juga. Kalau kita berdua..takut pulangnya bertiga ya?" tanyaku iseng. Dan Aluna tersedak lagi.
" Ngaco ih kamu mah..!!" Aluna langsung cemberut.
" Kalau cuma berdua aja, mana bisa diijinin sama ayah bunda, kecuali kalau Lala ikut.." jawab Aluna lagi.
" Ya udah..ajak Lala aja kalau gitu. Saya juga mau ajak Kemal. Biar Lala ada temannya."
" Paling juga Lala ajakin Niko pacarnya. Bisa double date kita. Eh tapi Kemal sama siapa dong? Kan kasihan kalau sendirian."
" Banyak monyet lah di hutan, bisa ambil satu buat temenin dia." Aluna langsung tergelak mendengar jawaban saya. Membuat saya semakin gemas dibuatnya.