NovelToon NovelToon
SUAMI DADAKAN

SUAMI DADAKAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Bercocok tanam
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Khanza hanya berniat mengambil cuti untuk menghadiri pernikahan sepupunya di desa. Namun, bosnya, Reza, tiba-tiba bersikeras ikut karena penasaran dengan suasana pernikahan desa. Awalnya Khanza menganggapnya hal biasa, sampai situasi berubah drastis—keluarganya justru memaksa dirinya menikah dengan Reza. Padahal Khanza sudah memiliki kekasih. Khanza meminta Yanuar untuk datang menikahinya, tetapi Yanuar tidak bisa datang.
Terjebak dalam keadaan yang tak pernah ia bayangkan, Khanza harus menerima kenyataan bahwa bos yang sering membuatnya kesal kini resmi menjadi suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Khanza bangkit dari duduknya dan menuju ke dapur.

Ia melihat belum ada bahan makanan disana dan ia pun segera menuju ke ruang kerja suaminya.

Tok... tok.... tok...

"Ada apa?" tanya Reza sambil melihat istrinya.

"A-aku mau belanja, apakah Om mau nitip?"

Reza mengernyitkan keningnya saat mendengar istrinya yang memanggilnya 'Om'.

"Om? Sejak kapan aku menikah dengan Tante kamu?"

"A-aku tidak bisa memanggilmu dengan panggilan sayang atau Mas."

Reza berjalan ke arah Khanza yang sangat keras kepala

"Panggil aku 'Mas', atau aku akan mengatakan kepada semua orang kalau kamu istriku."

Khanza langsung membelalakkan matanya danmeminta suaminya untuk tidak memberitahukannya.

“Ja-jangan! Jangan berani-berani bilang ke orang kantor!” serunya panik.

Reza menyilangkan tangan di dada, ekspresinya dingin tapi bibirnya melengkung nakal.

“Kalau begitu, buktikan kalau kamu bisa patuh sama suamimu."

Khanza menundukkan kepalanya seperti anak kecil dengan kakinya yang bergerak terus.

"Mas, mau nitip sesuatu?" tanya Khanza dengan suara lirih.

Reza mendekat ke arah Khanza dan menundukkan tubuhnya agar wajah mereka hanya berjarak beberapa senti.

“Apa tadi? Aku nggak dengar.”

“MAS! Mau nitip sesuatu atau nggak?!”

Reza langsung tertawa terbahak, sampai membuat Khanza makin jengkel.

“Hahaha, gitu dong. Ternyata manis juga kalau kamu manggil aku Mas.”

“Resek!”

Khanza mengambil tasnya dan akan berangkat ke supermarket.

Reza menarik tangan istrinya yang akan pergi sendiri.

"Aku ikut, Za. Aku nggak mau kamu tiba-tiba kabur."

“Siapa juga yang mau kabur? Lagian kalau kabur, aku harus ke mana coba?”

Reza masuk kembali ke ruang kerjanya dan mengambilnya borgol mainan.

Ia memasangnya ke tangan kirinya dan ke tangan kanan Khanza.

"Kenapa harus pakai ini? Kalau ada yang lihat kita, bagaimana?"

Khanza berusaha menarik tangannya, tapi tentu saja borgol itu membuatnya tidak bisa jauh dari Reza.

“Pak—eh, Mas! Kamu gila ya? Kita mau belanja, bukan syuting film kriminal!” desis Khanza panik.

“Kalau begini aku bisa memastikan kamu nggak kabur. Lagian lucu juga kan, belanja bareng suami istri yang saling terikat?”

“Lucu dari mana?! Ini memalukan banget, Mas!” ucap Khanza yang hampir berteriak, tapi Reza menariknya pelan menuju mobil.

Reza lekas melajukan mobilnya menuju ke supermarket.

Di dalam mobil, Khanza mencoba melepaskannya borgol nya tetapi tidak bisa.

"Sudah, nurut saja apa kata suami." ucap Reza.

"Punya suami kenapa harus gila seperti ini, ya?" gumam Khanza.

"Tapi, kamu suka kan. Punya suami gila seperti aku."

Khanza menepuk jidatnya dan ia kembali melihat borgol nya.

Tak berselang lama mereka telah sampai di supermarket.

"Aduh, ribet banget sih. Mau turun dari mobil saja susah,"

"Ayo, sayang. Jangan banyak protes."

Mereka berdua masuk kedalam supermarket dan Khanza mengambil troli belanja.

Banyak orang yang melihat kelucuan mereka berdua yang memakai borgol mainan.

"Mas, aku malu. Lepasin borgolnya."

Reza berpura-pura tidak mendengarkan perkataan Khanza.

Ia pun mengajak Khanza untuk membeli ayam, daging, udang dan cumi.

Setelah itu mereka menuju ke lorong lain untuk mengambil bahan makanan.

Setiap lorong yang mereka lewati selalu jadi pusat perhatian.

Pasangan muda yang bergandengan dengan borgol mainan jelas jadi tontonan menarik.

Beberapa anak kecil malah menunjuk tangannya ke arah mereka sambil cekikikan.

“Mas, sumpah, ini memalukan banget. Semua orang melihat kita!” bisik Khanza sambil menundukkan kepala, berharap wajahnya tidak terlalu dikenali.

"Biarin saja, Za. Anggap saja kalau kita latihan jadi pasangan mesra.”

“Mesra kepalamu itu, Mas! Aku lebih mirip tahanan yang lagi digiring, tahu nggak!” desis Khanza.

Reza justru tertawa pelan sambil mengambil beberapa bumbu dapur dan memasukkannya ke troli.

“Kalau kamu tahanan, berarti aku sipirnya. Dan sipir nggak akan membiarkan tahanannya kabur.”

Khanza menggelengkan kepalanya sambil melihat mie instan yang menggoda.

"Langkahi dulu mayatku, kalau kamu mau ambil mie instan."

Reza paling benci dengan mie instan yang mempunyai rasa aneh.

"Mas, aku ambil satu saja. Buat obat rindu, Mas."

"Tidak, sayang. Sekali tidak ya tetapi tidak. Ayo kita ke kasir."

Khanza mengerucutkan bibirnya wajahnya seperti anak kecil yang dilarang beli permen.

“Kenapa sih Mas jahat banget? Aku cuma minta mie instan satu bungkus aja…” gumamnya lirih.

Reza melirik istrinya yang menunduk, ekspresi kesalnya itu justru terlihat menggemaskan.

“Kalau kamu minta yang manis, aku kasih. Tapi kalau minta mie instan? Nggak akan aku izinkan.”

“Apa maksudnya minta yang manis? Jangan-jangan, Mas..."

Belum sempat Khanza melanjutkan, Reza mendekatkan wajahnya, membuat Khanza mundur setengah langkah sampai terpojok di rak bumbu dapur.

“Contohnya, cukup bilang 'Mas, aku mau senyum manis kamu'.” ucap Reza dengan nada menggoda.

“Ih, jijik! Sudah ah, ayo ke kasir!”

Mereka berdua menuju ke kasir, dengan kedua tangan yang masih memakai borgol.

"Wah, pasangan yang romantis. Pengantin baru, ya?" tanya Kasir.

Khanza yang akan mengatakan tidak langsung diserobot oleh Reza.

"Iya, Mbak. Kami baru saja menikah."

"Saya doakan semoga lekas mendapatkan momongan." ucap kasir.

Kemudian kasir menunjukkan jumlah total belanjaan yang mereka beli.

Reza mengambil dompetnya dan memberikan kartunya.

"Terima kasih Bapak, Ibu. Saya tunggu kedatangannya kembali."

Setelah itu mereka berdua menuju ke parkiran mobil sambil membawa tas belanjaan.

Reza masuk terlebih dahulu dan kemudian disusul Khanza.

"Mas, lepasin ini. Aku nggak bisa gerak bebas." punya Khanza.

"Nanggung, Za. Nanti saja sampai rumah, aku lepasin."

Perjalan pulang ke rumah, Khanza melihat jalanan yang begitu ramai.

"Za, kamu marah sama aku?" tanya Reza.

"Nggak, ngapain juga aku marah. Buang-buang energi saja." jawab Khanza.

Tak berselang lama Reza menghentikan mobilnya di depan rumah mereka.

Reza turun duluan, lalu dengan sengaja menarik tangan Khanza yang masih terborgol.

“Cepet, Za. Jangan malu-malu. Kita kan pasangan baru, wajar mesra begini.”

“Mesra dari Hongkong! Kalau tetangga lihat, mereka bisa gosip kita pasangan freak.” gerutu Khanza.

Mereka berdua masuk kedalam rumah dan Khanza meminta suaminya untuk membuka borgolnya.

"Baiklah aku akan membukanya, tapi panggil aku dengan sebutan manis."

"Nggak mau!"

"Kalau nggak mau, berarti malam ini kita tidur bersama." ucap Reza.

“MAS! Aku serius, jangan bikin aku malu!” ucap Khanza

“Ya sudah, buktikan kalau kamu bisa manis.”

Khanza menutup wajah dengan kedua tangan, malu setengah mati.

"Mas Reza, bisa minta tolong bukakan borgolnya?"

"Alhamdulillah, lembut sekali suara istriku."

Reza mengambil kunci dan membuka borgol yang ada di tangan Khanza.

"Resek!"

Khanza menginjak kaki Reza dan setelah itu ia membawa kantong belanja ke dapur.

Ia menahan tawanya saat melihat suaminya memijat kakinya.

Khanza lekas memotong cumi dan memasaknya untuk makan malam mereka.

Reza membantu istrinya dengan menanak nasi di magic com.

Tangan Khanza yang cekatan, membuat masakan Khanza telah selesai.

Sambil menunggu nasinya yang belum matang, Reza mengajak istrinya untuk menonton televisi.

"Za, suka film apa?" tanya Reza.

"Za...."

Reza menoleh dan melihat istrinya yang tertidur pulas di sofa.

"Cepat sekali kamu kalau tidur,"

Reza mengambil selimut dan menutup tubuh istrinya.

Ia tersenyum tipis saat melihat kecantikan istrinya saat tidur.

Jam menunjukkan pukul sebelas malam dan Khanza membuka matanya.

"Astaghfirullah, aku ketiduran."

Ia bangkit dari sofa dan melihat suaminya yang tertidur di kursi makan.

Ia mengambil piring dan dua gelas air putih yang kemudian ia taruh di meja makan.

"M-mas, ayo bangun. K-kita makan malam dulu." ucap Khanza

Reza membuka matanya perlahan-lahan dan melihat istrinya yang sudah bangun.

"Kenapa, Mas nggak makan terlebih dahulu?" tanya Khanza sambil mengambilkan nasi dan cumi yang ia masak tadi.

"Za, bagaimana bisa aku makan dulu. Sedangkan istriku belum makan apa-apa dari tadi." jawab Reza.

Detak jantung Khanza berdetak kencang saat mendengar jawaban dari suaminya.

"Sok romantis banget sih, Mas. Padahal dari tadi nyebelin banget.”

Reza tersenyum tipis, menerima piring dari tangan istrinya.

“Nyebelin atau nggak, aku tetap suami kamu. Dan mulai malam ini, aku ingin kita makan bersama seperti ini. Jadi jangan biasakan makan sendirian lagi.”

Khanza menunduk, pura-pura sibuk mengisi piringnya sendiri.

"Kenapa ucapannya bisa bikin jantungku berdebar begini? batin Khanza.

Reza mulai mencicip masakan yang dibuat oleh istrinya.

"Alhamdulillah, masakan kamu ternyata enak."

"Kalau enak, besok aku bukan rumah makan saja." ucap Khanza.

"Jangan, Za. Cukup aku saja yang menikmati masakan kamu yang sangat asin seperti ini."

Khanza kembali mengerucutkan bibirnya sambil menikmati masakannya yang memang keasinan.

"Iya, Mas. Ternyata keasinan." ucap Khanza sambil tersenyum kecil dan salah tingkah.

Reza tetap menikmati masakan istrinya dan menghabiskannya.

Setelah selesai makan malam, Reza meminta Khanza untuk segera istirahat.

"Biar aku saja yang mencuci piringnya," ucap Reza.

Khanza mengangguk kecil dan masuk kedalam kamarnya

1
Dwi Estuning
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!