Nafisa Azzahra adalah seorang anak SMA yang pintar dalam biang bela diri, dia juga seorang wanita Jenius dalam segala hal apapun satu kata untuk Nafisa yaitu sempurna.
Devano Sbastian seorang Badboy yang bersikap dingin, kejam, dan irit bicara dia sering di julukan kulkas 22 pintu oleh orang-orang termasuk teman dekatnya.
Devano dan Nafissa di pertemukan dalam satu ikatan yaitu pernikahan karena perjodohan orang tuanya. Apakah Nafissa bisa melukuhkan hati Devano, sedangkan kehidupan Devano terbanding terbalik dengan Nafissa pergaulannya begitu bebas apalagi dia adalah ketua geng motor yang begitu banyak musuh, lantas apakah Devano akan luluh oleh Nafisa atau justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rs_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menyesal
Setelah dari restoran Devano pun langsung pulang ke Apartemennya sesampainya di sana Devano tidak langsung merebahkan badannya di Ranjang tapi Devano malah duduk dulu di sofa Ruang tamu.
"Ternyata begini rasa nya cari kerjaan," Ucap Devano.
"Ya allah ternyata aku tidak begitu bersyukur pada nikmatmu," sambungnya dengan suara yang sendu.
Devano begitu menyesal karena dari dulu Devano selalu bersikap Angkuh dan sombong pada setiap orang terlebih lagi kan ayahnya adalah pengusaha terkaya nomor satu di Indonesia, membuat Devano semakin menjadi jadi, Dan Devano sekarang menyesal saat dirinya merasakan sendiri bagaimana susahnya cari pekerjaan banting tulang hanya untuk sesuai Nasi, dan Devano bertekad akan jadi lebih baik lagi setelah ini.
"Huh kayaknya aku harus tidur dekh, biar Nanti malam badannya frash kembali," Gumam Devano sambil melangkahkan kakinya menuju kamar nya sendiri.
Malam Hari pun tiba Devano bangun pada pukul 9 malam.
"Dev bangun Dev,"
"Egggghhhh, hoam," Devano langsung bangun saat mendengar suara Nafisha membangunkannya.
"Iya sayang sebentar lagi," Ucap Devano namun kali ini tidak ada jawaban sam sekali membuat Devano mau tak mau untuk membuka matanya.
"Nafisha,"
"Nafisha kamu dimana,???" Ucap Devano sambil bangun dari ranjangnya melanhkahkan kaki menuju Kamar Nafisha namun sesampainya di sana tidak ada siapapun kecuali keheningan.
Setelah itu Devano keluar dari kamar Nafisha sambil berjalan menuju ruang tamu, namun fikirannya seketika ingat bahwasanya Nafisha telah pergi meninggalkannya beberapa hari yang lalu.
"Astagfirullah ya allah, Saking rindunya hingga aku merasa Nafisha masih ada di sini," Ucap Devano sambil meraup wajahnya dengan kasar.
"Aku harus bersiap siap dari sekarang terlebih aku belum makan, aku akan belajar masak dari sekarang," Ucap Devano sambil melangkahkan kaki ke kamar mandi.
10 menit berlalu
ceklek
Devano keluar dari kamar mandi.
"Fisha mana baju aku," Teriak Devano menggelar.
"Astagfirullah, aku lupa kan sekarang gak ada Nafisha," Ucap nya.
Setelah bersiap siap Devano langsung pergi kedapur untuk memasak makanan yang bisa dia masak.
Devano membuka kulkas disana devano bisa melihat semua bahan makanan masih utuh.
Telur, sayur oleh daging dan lainnya masih tertata rapi di dalam kulkas karena mungkin Nafisha kemarin baru saja berbelanja.
"Huh untuk banyak bahan yang bisa aku masak," Ucap Devano sambil mengambil sebelah daging untuk di masak.
Devano memasak debgan tenang, karena meskipun Devano orangnya berandalan dia juga bisa memasak hanya saja dia terlalu malas untuk melakukannya.
Setelah Masakan nya jadi Devano pun langsung makan dengan lahap meskipun berkali kali dirinya bicara sendiri karena merasa masih ada Nafisha di sisi nya.
Ternyata Devano sudah bertergantungan kepada Nafisha, Devano baru merasakan nya di saat Nafisha sudah pergi meninggalkannya.
"Maaf kan aku Nafisha, aku menyesal, aku harap kamu selalu sehat dan bahagia di mana pun kamu berada,"
Devano tidak tahan untuk tidak menangis.
"Hiks hiks Nafisha ternyata ini yang kamu rasakan saat aku mengacuhkanmu.," Devano menangis sambil merasakan sesak dada saat membayangkan Sosok Nafisha yang setiap harinya hatinya dia sakiti dan kini Devano merasakannya.
"Nafisha," Teriak Devano Frustasi.
Namun setelah itu Devano seperti mendengar suara Nafisha yang berbicara kepadanya.
"Bangkit Dev dan berubahlah aku akan menunggumu," Setealh mengatakan itu suara itu hilang seketika.
Devano mencari dimana suara itu berasal akan tetapi Devano tidak bisa menemukannya, Karena tidak mendapat apa apa Devano langsung keluar dari apartemennya karena dia merasa akan gula jika terus menerus diam seorang diri di apartemennya.
Devano menjalankan motornya menuju bascam Arion.
Brum
brum
brum
ckittt
Devano memarkirkan motornya di samping motor yang berjajar di sana.
Brak
"Bos lo udah datang," Tanya Deren.
"Gimana kabar kuliah lo, di terima nggak lo di kampus impian???" Tanya Devano.
"Gue sama Juna tadi pagi baru mengikuti jalur beasiswa dan kemungkinan besok atau lusa nilainya udah keluar,"
"Bagus, moga di terima di sana,"
"Iya semoga saja,"
"Trus lo mau kemana nih udah tapi bener???"Tanya Deren karena Deren tidak mengetahui apa apa tentang balapan itu.
"Balapan," Ucap Devano.
"Okh jam berapa ??"
"Sebelas malam,"
"Kalau gitu semangat, moga aja lo bisa menang ," Ucap Deren.
" Bos lo udah siap???" Tanya Aldino yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Iya ayo, ini waktunya tinggal setengah jam lagi," Ucap Devano sambil melirik jam tangannya.
"Iya ayo Bos," Bukan Aldino yang menjawab tapi Devan.
"Ren kita berangkat dulu, jaga baskam oke,"
"Oke,"
Devano dan kedua temannya pergi ke sircuit dengan motor masing masing.
sesampainya Di sana mereka bisa melihat banyak nya orang yang akan mengikuti balapan akan tetapi hanya segelintir orang yang Devano kenal yaitu Kevin geng kapak merah yang pernah berurusan dengannya dan Xavier anak Black Davil pawangnya Nafisha selain Devano.
"Baik Kita hitung mundur dari tiga dan sebentar lagi balapan akan di mulai," Ucap MC.
Tiga
Dua
Satu
Go
Semua orang yang ikut balapan pun langsung menjalankan motornya untuk berlomba lomba sampai di garis Finish.
Namun beda dengan Balapan Malam ini karena balapan kali ini di 200 meter sebelum finish mereka akan menghadapi jebakan yang di buat oleh Panitia,
Begitu pun Devano, Devano tetap berada di urutan pertama hingga saat 200 meter lagi Devano samar samar melihat ada tali yang di jadikan jebakan untuknya hingga Devano mengambil anang anang untuk menambahkan kecepatan tak lupa dia juga mengangkat motornya ke atas untuk menghindari jebakan itu , dan saat 100 meter sebelum finish Devano juga mendapatkan jebakan kembali yaitu dengan adanya petasan yang mengagetkan dirinya hingga Devano hampir terjatuh namun sebida mungkin Devano menguasai dirinya hingga sampai di titik finish.
"Guys sepertinya di depan sana sudah kelihatan peserta balap kita bisa melewati jebakan yang kita siapkan, maka dari itu kita hitung mundur dari sekarang, untuk melihat siapa pemenangnya di malam ini," Ucap MC dengan pengeras suara.
Semua orang yang ada di sircuit menghitung mundur, bahkan cewek seksi di tengah tengah garis finish sudah mulai mengabarkan bendera atas atas ke kiri dan ke kanan.
Sepuluh
Sembilan
Delapan
Tujuh
Enam
lima
tiga
dua
satu
Hingga
"Yes finish," Teriak Devano.
"Wah wah wah, ternyata di posisi pertama masih di menangkan oleh King Racing," Ucap MC sambil menghampiri Devano.
"King sesuai perjanjian hadiahnya yaitu uang dua milyar, dan akan saya kirimkan saat ini juga," Ucap panitia Balapan sambil memainkan Handphone nya.
"Selesai, King anda bisa cek saat ini juga,"
"Ting
Pesan masuk ke handphone Devano, Devano langsung saja melihatnya dan benar saja, pesan itu adalah notifikasi tentang transaksi M Banking.
"Iya sudah,"
"Thank," Ucap Devano sambil menjalankan motornya.
biar tau rasa devan
nafisa harus pisah ,dpt penganti yg jaya ..
tulus setia mencintaix ..
di madu .semoga nti x suami nya menyesal gk berujung..