Kisah ini lanjutan dari kisah ku yang berjudul TRANSMIGRASI WANITA LICIK KE TUBUH MENANTU TAK DIINGINKAN versi kisah cinta Leon.
Dimana ada seorang gadis cantik sangat menyukai pria yang penuh tantangan. Dan akhirnya ia bertemu dengan Leon. Membuat dirinya jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Penasaran?!
Ayo langsung mampir saja dan baca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MCTL~33
...🔥🔥🔥...
...Di dalam kamar, Leticia yang sedang tertidur pulas mengalami buruk, sehingga ia pun terbangun dengan wajah tegang penuh keringat menatap sekitar kamar....
"Hah... Leon..." lirih Leticia mencari keberadaan Leon.
...Tak mendapati keberadaan Leon, Leticia segera membungkus tubuh polosnya yang penuh dengan bekas cupang dengan kain seprei, lalu ia turun dari ranjang berlari menuju pintu kamar dengan panik....
Ceklek.
"Aaaa...!" Kedua mata Leticia membulat sempurna mencoba menghentikan langkahnya, saat ia melihat pintu kamar terbuka lebar menampakan Leon yang hendak masuk.
Bruk!
"Ugh..." ringis Leon saat ia terjatuh kebelakang dan Leticia jatuh tepat di atas tubuhnya.
"Maafkan aku Leon, aku-"
"Tuan," potong Roger tak muncul.
"Aaaa...!" teriak Leticia terkejut mencoba bangkit dari atas tubuh Leon.
Melihat itu, Roger segera berbalik membelakangi mereka."Maafkan aku, Tuan."
"Cepat, pergi dari sini," desis Leon memeluk Leticia dengan erat.
"Ba-baik Tuan."
...Roger segera melangkah pergi meninggalkan mereka. Perlahan Leon bangkit sambil mengendong Leticia. Reflek, Leticia mengalungkan kedua lengannya di leher Leon, dan Leon membawanya berjalan masuk ke dalam kamar menuju kasur....
Swos.
"Aaaaa...!" teriak Leticia terkejut saat tubuhnya melayang di udara dan...
Bruk!
"Ugh..." ringis Leticia saat tubuhnya mendapat di atas kasur, mengakibatkan kain seprei yang membalutnya tubuh polosnya terlepas begitu saja."Leon, a-aku-"
"Kamu sengaja kan?" tuduh Leon perlahan menarik tali juba mandinya hingga terlepas sambil menatap Leticia.
"Bu-bukan, a-aku tidak tau kalau kain ini akan terlepas, maaf," ucap Leticia mencoba mengalihkan pandangannya dari Leon, sambil meraih kembali kain seprei itu.
Grap!
Deg!
...Jantung Leticia berdetak kencang saat lengannya di cengkram oleh Leon....
Glup.
"Le-Leon..." lirih Leticia mendongak menatap Leon dengan cemas.
"Kamu mau apa?" tanya Leon perlahan naik ke atas kasur tanpa melepaskan tatapannya dari Leticia.
"Eeemmm... a-aku hhhpppmm."
...Leon langsung mendaratkan bibirnya di bibir Leticia dan melumatnya. Terkejut, Leticia pun meronta, karena ini masih pagi tapi Leon sudah ON. Sambil memukul dada bidang Leon, Leticia terus meronta....
...Kesal, Leon melepaskan tautan bibirnya, meraih kedua lengan Leticia, lalu menguncinya dan meletakannya diayas kepala Leticia. Dari bawa Leon mulai mengatur posisi dan......
Jleb.
"Aaakkkk!"
"Aaahhh..."
...Leon merem melek saat miliknya tertanam sempurna di dalam sana. Melihat Leon yang begitu menikmati apa yang dia lakukan, Leticia pun tersenyum kecil, melingkar kedua kakinya di pinggang Leon, lalu menarik kepala Leon mendekat dan mencium bibirnya....
*
*
...Di sisi lain. Jasmin mengalami masalah besar akibat penagih hutang yang datang untuk menagih hutang secara kasar hingga menyebabkan ibundanya mengalami serangan jantung....
...Tak ingin terjadi apa-apa terhadap sang ibu, Jasmin segera meminta bantuan ambulan membawa sang ibu ke rumah sakit, dan sang ibu di tangani secara cepat. ...
...Di luar ruangan gawat darurat, Jasmin berjalan mondar-mandir sambil menahan air mata. Ia takut akan terjadi apa-apa kepada sang ibu....
Ceklek.
...Pintu ruangan gawat darurat terbuka lebar, menampakan sesosok dokter yang menangani sang ibu berjalan keluar. Melihat itu, dengan perasaan bercampur aduk, Jasmin menghampiri sang dokter tersebut....
"Bagaimana kondisi Mama, Dok?" tanya Jasmin.
Dokter menghela nafas berat."Nona, ibu Anda mengalami serangan jantung, dan beliau harus dioperasi," jawabnya.
Jasmin terpaku."Apa...? O-operasi?" lirihnya.
"Iya Nona. Silahkan lakukan pembayaran, dan kami akan segera melakukan operasi, jangan buang-buang waktu Nona," ucap Dokter berjalan pergi meninggalkan Jasmin.
"Aku harus bagaimana...? Operasi? Itu artinya uangnya tidak sedikit?" batin Jasmin kebingunan memikirkan bagaimana caranya ia mendapatkan uang sambil berjalan mondar-mondar mandir di depan pintu ruang gawat darurat. Tiba-tiba muncul sebuah ide."Aku telfon Leticia saja, siapa tau dia bisa membantuku," gumam Jasmin segera melakukan panggilan.
...Panggilan itu berlangsun beberapa kali, namun tidak ada jawaban dari Leticia yang sedang menikmati momen hangat bersama Leon. Hal itu membuat Jasmin kecewa akhirnya menghentikan panggilan menangis tersedu-sedu....
"Kasihan," ejek Tasya tiba-tiba muncul dengan sang ibu, Nyonya Arina.
...Jasmin menghapus air matanya dengan kasar, dan menatap keduanya dengan tatapan curiga....
"Mau apa kalian kesini?" tanya Jasmin.
"Oh, kami tadi tidak sengaja lewat, dan melihat dirimu sedang menangis. Jadi kami memutuskan menghampirimu," jawab Nyonya Arina melipat kedua lengannya di dada sambil melayangkan tatapan rendah ke arah Jasmin.
"Jika kamu membutuhkan bantuan, kami siap membantumu. Tapi kamu pasti tau kan, semuanya tidak gratis," ucap Tasya.
"Iya. Lagian orang yang kamu harapkan itu sekarang sedang sibuk menikmati waktunya bersama suami billionernya itu, untuk apa dia menghiraukan mu," timpal Nyonya Arina menambahkan bumbu kebencian.
...Jasmin terdiam mempertimbangkan semua perkataan Nyonya Arina dan Tasya. Dan ia semakin dibuat tertekan saat dokter tadi menghampiri nya dan mendesak dirinya agar cepat membayar agar mereka segera melakukan operasi, sebelum semuanya terlambat....
"Baik, aku akan melakukan apa saja, asalkan selamatkan Mamaku," putus Jasmin.
"Pilihan bagus." Nyonya Arina tersenyum lebar. Ia mengeluarkan dompetnya dari dalam tas, kemudian menarik keluar black card dan menyodorkannya ke arah Jasmin."Jangan sampai kamu mengingkari janji," ucapnya tegas.
...Jasmin mengangguk cepat meraih kartu itu dari tangan Nyonya Arina, kemudian berlari pergi meninggalkan mereka....
"Bagus sekali rencana Mama," puji Tasya.
"Tentu saja. Mama kan sudah bilang, kali ini Mama tidak akan membiarkan anak sial itu seenaknya memperlakukanmu seperti itu," ujar Nyonya Arina tersenyum lebar.
"Sip, Ma. Selanjutnya, apa?" tanya Tasya penasaran.
"Selanjutnya kita menikmati bom waktu yang sebentar lagi akan meledak."
...Keduanya pun tertawa terbahak-bahak sambil berjalan pergi. Dan menunggu rencana selanjutnya....
(Bersambung)
semangat ya thor..semoga lekas sembuh...aamiin