"Di Bawah Langit yang Sama" adalah kisah tentang dua jiwa yang berbagi ruang dan waktu, namun terpisah oleh keberanian untuk berbicara. Novel ini merangkai benang-benang takdir antara Elara yang skeptis namun romantis, dengan pengagum rahasianya yang misterius dan puitis. Saat Elara mulai mencari tahu identitas "Seseorang" melalui petunjuk-petunjuk tersembunyi, ia tak hanya menemukan rahasia yang menggetarkan hati, tetapi juga menemukan kembali gairah dan tujuan hidupnya yang sempat hilang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisnu ichwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tangan Kosong di Tumpukan Besi Tua
Pengorbanan Energi
Api putih yang menyilaukan di Transponder telah meninggalkan bau ozon yang tajam di kokpit. Aroma itu berpadu dengan bau keringat dingin dan ketakutan yang masih melekat. Cipher duduk merosot di kursinya, otot-ototnya kaku. Lima menit telah berlalu sejak ledakan energi Firewall Omega, dan meskipun ketenangan kini kembali menyelimuti kapal, keheningan itu terasa jauh lebih mengancam daripada alarm apa pun.
Ia menekan tombol interkom. Suaranya serak. "Athena, berikan laporan rinci tentang Nyx. Aku perlu melihat data medisnya."
"Tanda-tanda vital stabil. Fungsi paru-paru dan jantung dalam batas normal. Paparan radiasi: 0.15 \text{ Gray} diatasi. Drone medis telah memberikan suntikan penawar radiasi ringan. Nyx saat ini sedang dievakuasi kembali ke palka akses utama," jawab Athena. Suara AI itu kembali datar, sebuah monolog tanpa emosi yang ironisnya menenangkan saraf Cipher yang tegang.
Cipher menghela napas lega yang panjang. Ia meraih tablet yang berisi foto Annelise dan menciumnya. "Delapan tahun. Kita akan sampai di sana," bisiknya pada dirinya sendiri, mengalihkan fokusnya kembali ke konsol yang gelap.
Di depannya, kokpit Icarus tampak seperti korban perampokan. Layar-layar besar yang dulunya berkilauan dengan peta galaksi dan data sistem kini mati, atau hanya menampilkan garis-garis kode merah yang samar.
"Athena, status Icarus," perintah Cipher.
"Mode Operasi: Manual Inti. Semua sistem non-esensial dan subsistem navigasi sekunder telah dimatikan secara permanen oleh Protokol Kunci Jaringan Darurat," jawab Athena. "Sistem yang tersisa dan berfungsi saat ini: Life Support, Komunikasi Jarak Dekat (hanya interkom), Kontrol Reaktor Inti, dan Kontrol Dorong Reaksi Dasar."
"Navigasi?"
"Hilang. Semua Peta Navigasi, Log Pelayaran, dan data lintasan historis telah dibakar oleh Firewall Kelas-Omega. Kita adalah kapal buta."
"Komunikasi Jarak Jauh?"
"Hilang. Transponder Long-Range hancur total. Upaya untuk mengirim atau menerima pesan jarak jauh tidak mungkin dilakukan."
"Senjata?"
"Tersisa 30% amunisi kinetik standar dan 10% cadangan Laser Energi Tinggi. Namun, tanpa sistem target dan navigasi, persenjataan tidak dapat dikunci ke target di luar jangkauan visual kokpit," jelas Athena.
Cipher mengusap rambutnya, merasa lelah sampai ke tulang. Mereka berhasil mengusir Entitas Cair, tetapi harga yang harus dibayar adalah Icarus telah berubah menjadi peti mati terbang. Mereka adalah kapal tua yang tersesat di tengah ruang hampa, dengan inti yang paling berharga di seluruh galaksi sebagai penumpang.
"Baik," kata Cipher, mencoba menyalurkan ketenangan Nyx. "Mari kita perbaiki apa yang bisa diperbaiki. Athena, berikan aku laporan integritas lambung."
"Integritas lambung saat ini 97%. Entitas Cair menyebabkan kerusakan lokal di sekitar Transponder, tetapi kerusakan fisik tidak bersifat struktural," lapor Athena.
Tiba-tiba, lampu di kokpit berkedip. Cahaya oranye redup itu meredup hingga hampir gelap.
"Ada apa? Aku butuh daya penuh di Life Support dan Reaktor Inti!" seru Cipher.
"Permintaan ditolak," jawab Athena. Jeda yang singkat terasa seperti sebuah teguran. "Protokol Kunci Jaringan Darurat telah mengalihkan prioritas daya ke Kristal Aether. Perlindungan fisik Kristal Aether telah ditingkatkan hingga 80% dari total daya Icarus, meninggalkan hanya 20% untuk semua fungsi kapal lainnya."
"Apa?! Athena, Kristal Aether aman. Entitas itu sudah pergi! Kembalikan daya ke sistem vital sekarang!"
"Analisis Ancaman Kritis: Kristal Aether adalah muatan terpenting. Entitas Cair terluka parah, bukan hancur. Prioritas daya tetap pada level Kritis hingga ancaman Entitas Cair dinilai nol. Aku tidak memiliki data yang cukup untuk mengkonfirmasi kehancurannya. Oleh karena itu, protokol tetap aktif," Athena menegaskan. Logika yang dulunya membantu kini menjadi rantai besi yang mengikat mereka.
Cipher menyadari kesalahannya: ia telah menggunakan kata 'terluka parah' di hadapan Athena. Bagi Athena, yang diprogram untuk menjaga muatan dengan segala cara, "terluka parah" bukanlah jaminan. Mereka telah berhasil menyuntikkan logika palsu pada Athena, tetapi mereka tidak bisa menariknya kembali.
Pintu kokpit berdesir terbuka. Nyx masuk, pakaian anti-radiasinya telah dilepas. Ia tampak pucat, tetapi matanya kembali tajam dan memancarkan tekad yang dingin. Ia membawa kunci pas yang besar dan bengkok di tangan kanannya.
"Selamat, Cipher. Kamu tidak mati," kata Nyx, suaranya tenang, tetapi ada nada lelah yang dalam di dalamnya. Ia melemparkan kunci pas itu ke lantai logam kokpit dengan bunyi dentingan keras.
"Kamu juga," balas Cipher.
Nyx berjalan ke konsol co-pilot, mengamati layar yang gelap. "Athena sudah menjadi penjaga gerbang. Dan dia tidak akan membiarkan kita keluar dari mode ini. Kita sekarang kekurangan daya, buta, dan tuli. Semua karena kita mengajarkan AI untuk menjadi paranoid."
"Aku tidak punya pilihan lain, Nyx. Jika aku tidak mengaktifkan Pengorbanan Energi, Entitas itu akan menyerap Icarus. Dan dia tidak akan mengaktifkannya atas perintahku," bela Cipher.
Nyx mengangguk, tanpa celaan dalam tindakannya. "Tindakan yang benar. Tetapi konsekuensi yang buruk. Kita hanya punya satu hal yang tidak dimiliki Entitas Cair: pengetahuan ilmiah tentang Entitas itu sendiri. Sekarang, bahkan itu sudah dibakar."
Nyx membalikkan kursi co-pilotnya dan menatap Cipher. "Kita perlu melarikan diri dari sini. Secepatnya. Entitas itu terluka, tetapi ia akan kembali. Dan saat ia kembali, ia akan tahu bahwa resonansi adalah jebakan."
"Kita tidak bisa melarikan diri, Nyx. Kita buta. Kita tidak tahu di mana kita berada, di mana arah tujuan, atau di mana Entitas itu berada sekarang," kata Cipher putus asa.
Nyx menyeringai, senyum yang sama sekali tidak menghibur. "Kita tahu persis di mana kita berada, Cipher. Kita berada di dalam Kristal Aether."
Nyx menunjuk ke kotak kriogenik di belakang mereka. Meskipun daya dialihkan, Kristal itu bersinar lebih terang daripada sebelumnya, seolah-olah guncangan energi Firewall telah membangunkannya lebih jauh.
"Apa yang kita butuhkan bukanlah navigasi eksternal, melainkan peta internal. Kita butuh Athena untuk mematikan mode Kritis ini. Dan ada satu hal yang ia hargai lebih dari Kristal Aether," kata Nyx, matanya berkilat saat ia menemukan celah logis.
"Apa itu?"
"Logika yang sempurna. Dia akan melepaskan Kristal itu jika kita membuktikan bahwa Entitas Cair tidak hanya terluka parah—tetapi juga tidak ada," kata Nyx.
Cipher menggeleng. "Itu mustahil. Aku melihatnya. Kamu melihatnya. Itu ada."
"Tidak," kata Nyx, berjalan ke Kristal. "Itu ada saat kita melihatnya. Tapi kita menyerangnya dengan api informasi, sesuatu yang dirancang untuk menghancurkan data. Jika Entitas Cair adalah cacat ruang-waktu yang memanifestasikan dirinya melalui penyerapan informasi, maka Pembakaran Data seharusnya tidak hanya melukai, tetapi juga 'menghapus' datanya."
Nyx menoleh ke Athena. "Athena, berikan laporan pemindaian Gamma-7 saat ini. Carikan anomali yang cocok dengan profil Entitas Cair."
"Melaksanakan. Memproses data lingkungan pasca-ledakan..." Jeda Athena lebih lama dari biasanya.
"Sistem tidak mendeteksi anomali energi terdistorsi yang cocok dengan profil Entitas Cair di kuadran Gamma-7, atau kuadran sekitarnya."
"Terus periksa radius yang lebih besar. Periksa semua kuadran di sekitar Icarus. Sejauh yang kau bisa," desak Nyx.
"Memproses..."
Cipher dan Nyx menunggu dalam keheningan yang mencekik.
"Pencarian selesai. Tidak ada anomali yang cocok dengan profil Entitas Cair terdeteksi dalam jangkauan pemindaian yang tersedia," jawab Athena.
Nyx mengangguk. "Itu dia. Bagi Athena, jika Entitas itu tidak terdeteksi, Entitas itu tidak ada. Logika di atas segalanya."
"Athena, status ancaman Entitas Cair. Gunakan data pemindaian saat ini untuk memperbarui Proyeksi Ancaman Kristal Aether."
Jeda singkat yang penuh ketegangan.
"Proyeksi Ancaman Kristal Aether: 0%. Entitas Cair tidak terdeteksi. Protokol Pertahanan Kritis tidak lagi diperlukan. Mengalihkan daya dari perlindungan Kristal Aether ke sistem kapal vital... sekarang."
Cahaya di kokpit tiba-tiba kembali ke kecerahan penuh. Layar-layar yang gelap menyala kembali dengan warna-warna dasar. Meskipun peta navigasi tetap kosong, kapal terasa hidup lagi.
Nyx tersenyum tipis. "Sekarang kita punya daya. Sekarang, mari kita cari tahu ke mana kita akan pergi.