NovelToon NovelToon
Dendam Dua Jiwa [Mafia Cantik Di Tubuh Gadis Lugu]

Dendam Dua Jiwa [Mafia Cantik Di Tubuh Gadis Lugu]

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Dendam dua jiwa.

Jiwa seorang mafia cantik berhati dingin, memiliki kehebatan dan kecerdasan yang tak tertandingi, namun akhirnya hancur dan berakhir dengan mengenaskan karena pengkhianatan kekasih dan sahabatnya.

Jiwa yang satu adalah jiwa seorang gadis lugu yang lemah, yang rapuh, yang berlumur kesedihan dan penderitaan.

Hingga akhirnya juga mati dalam kesedihan dan keputus asaan dan rasa kecewa yang mendalam. Dia mati akibat kelicikan dan penindasan yang dilakukan oleh adik angkatnya.

Hingga akhirnya dua jiwa itu menyatu dalam satu tubuh lemah; jiwa yang penuh amarah dan kecewa, dan jiwa yang penuh kesedihan dan putus asa, sehingga melahirkan dendam membara. Dendam dua jiwa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30. Ketidak Tahuan Geng Renata

Annabella dan Friska sudah duduk tenang di bangku mereka masing-masing. Selama mereka berjalan hingga sampai ke meja mereka ini, keadaan masih aman-aman saja.

Saat mereka masuk kelas tadi, beberapa siswa yang sudah masuk duluan cuma memandang sekilas saja pada mereka, tanpa berani mengusik lagi. Sebagian lainnya seperti cuek saja dengan kehadiran mereka.

Namum Annabella tak perduli, Friska membiasakan diri tidak perduli situasi seperti itu, sesuai anjuran Annabella.

Yang terpenting mereka aman, tidak diusik oleh siapa pun, hingga mereka duduk tenang sambil membaca buku pelajaran.

Akan tetapi suasana yang damai seperti itu tidak bisa lama dinikmati, karena ketegangan seketika menyelimuti ruang kelas itu dengan cepat ketika geng pembully kelas 12 B1 memasuki kelas.

Saat ini memang belum jam masuk pelajaran, masih sekitar 10 menit lagi, kurang lebih. Jadi masih ada kesempatan bagi siswi-siswi brengsek itu bikin ulah.

Tampak Renata dengan wajah judes nan angkuh bersama tiga anggotanya memasuki kelas dengan langkah santai.

Ketika sudah masuk ke dalam kelas, sepasang matanya yang menyorotkan keangkuhan dan penghinaan memandang ke arah Annabella yang tampak duduk tenang. Lalu melirik ke arah Friska yang juga duduk tenang, seakan tidak menyadari, atau tidak menghiraukan kehadiran dia dan gengnya.

Ketiga anggota geng Renata juga tengah melakukan seperti apa yang dilakukan sang ketua. Lalu sejurus kemudian keempat siswi pembully itu saling tatap dengan penuh arti.

Detik berikutnya seringai kejam para pembully langsung terukir di wajah mereka. Seakan sepakat mereka seketika merencanakan pembullyan.

Begitu sampai di meja mereka dan meletakkan tas masing-masing di meja, Renata beserta gengnya, seolah sudah direncanakan, langsung melangkah sedikit cepat menuju meja Annabella dan Friska.

"Baru beberapa hari kita nggak masuk, kok mereka sudah berani duduk bareng satu meja ya?" dengus Renata bernada kesal campur sinis.

"Malah bagus," tanggap Chintia seraya tersenyum miring. "Makin mudah kita menyiksanya, karena mereka sudah ngumpul satu tempat."

"Kok kamu benar sekali sih, Tia," kata Linda memuji seraya tersenyum licik.

"Ada yang beda dengan penampilan Bella kali ini," gumam April tak lepas menatap Annabella.

"Mau gimanapun penampilan dia," komentar Renata bernada merendahkan, "kalau masih jadi cewek cupu, tetap saja cewek cupu...."

"Hahaha...."

Ucapan merendahkan Renata langsung disambut dengan tawa penuh kegirangan bercampur nada penghinaan dari ketiga anggota gengnya.

Sementara para siswa-siswi yang sudah hampir pada masuk kelas semua --sebagian besarnya telah melihat aksi Annabella di depan kelas kemarin-- hanya bisa melihat kelakuan geng Renata, tanpa berani mengusik.

Tanpa berani memperingatkan kalau Annabella yang sekarang bukan lagi Annabella yang dulu.

Sedangkan sebagian lainnya --cuma beberapa-- yang sudah melihat aksi Annabella di kantin kemarin, bukan saja tidak ingin memperingatkan geng Renata, malah mereka seolah ingin menonton aksi apa yang akan dibuat oleh Annabella terhadap Renata yang cuma mengandalkan pengaruh dan kekayaan keluarganya itu.

Perlu diketahui bahwa, Renata dan ketiga kawannya baru masuk hari ini setelah beberapa absen. Besar kemungkinan mereka belum mengetahui atau mendengar gosip yang beredar tentang aksi memukau Annabella yang membuat para siswa belum habis pikir hingga sekarang.

★☆★☆

Beberapa menit telah berlalu, tahu-tahu geng Renata sudah sampai di meja Annabella dan Friska.

Posisi mereka kini seperti mengitari Annabella dan Friska. Renata dan April berada cukup dekat di samping kanan Annabella.

Sedangkan Chintia berada di depan Annabella, dan Linda berada di depan Friska, setelah keduanya menyingkirkan dua orang siswa yang duduk di depan Annabella dan Friska.

Namun Annabella tetap santai dan tenang saja, tetap bersikap bagai layaknya orang membaca. Sama sekali tidak menggubris kedatangan geng Renata, seolah mereka itu cuma angin yang berhembus.

Tak berarti....

Sedangkan Friska sempat merasa takut, tadi. Tapi dia sudah diperingatkan oleh sahabatnya agar tetap tenang, jangan menunjukkan rasa takut dan gugup. Dan Friska tengah berjuang melaksanakan anjuran Annabella itu sekarang.

Sejurus lamanya mengamati sikap Annabella maupun Friska yang tampak tenang-tenang saja dengan kehadiran mereka, membuat geng Renata cukup terkejut heran. Sampai-sampai mereka saling melempar pandang satu sama lain.

Biasanya, melihat wujud Renata Cs saja, baik Annabella maupun Friska sudah gugup ketakutan. Apalagi sudah berhadapan dengan salah satu dari keduanya, mereka bertambah gemetar ketakutan.

Namun kenyataan yang mereka lihat sekarang, alih-alih mereka gemetar ketakutan, malah mereka tampak begitu tenang, bahkan sambil membaca segala. Seolah-olah Renata dan gengnya tidak ada di depan mereka.

"Ada apa dengan anak dua ini?!" kata Chintia tidak bisa menahan rasa kagetnya. "Mereka sekarang seperti nggak takut lagi sama kita...!"

"Kamu jangan tertipu dengan akting mereka," kata Renata meremehkan. "Mereka cuma pura-pura tegar saja."

"Aku mau lihat sampai di mana dua bocah cupu ini bertahan untuk berakting," lanjut Renata sudah mulai melakukan pembullyan.

"Hei, Iska! Siapa yang menyuruh kau duduk satu meja dengan cewek penakut ini hah?" bentak Renata berang.

Annabella tidak terpengaruh dengan bentakan itu. Dia tetap diam dan tenang laksana patung manekin. Sedangkan Friska sempat terkejut dan sedikit takut. Namun detik itu juga dia kembali memompa keberaniannya.

"Aku... aku yang mau sendiri...," sahut Friska dengan berani meski sedikit gugup. "Aku rasa... nggak ada orang yang berhak mengatur aku... mau duduk di mana...."

"O... sudah berani menjawab rupanya kau hah!" berang Linda yang tidak tahan emosi.

Dengan berang dia segera menjulurkan tangan kanannya, hendak menjambak rambut Friska. Namun belum juga tangan kotornya sampai ke kepala Friska....

Belum ada yang sempat menyadari, Annabella segera bertindak dengan cepat.

Buku bacaan di tangannya yang sudah berbentuk gulungan langsung bergerak cepat dan menghantam tangan Linda dengan cukup keras tanpa dapat dihindari.

Tak...!

"Aukh!"

Linda langsung terpekik, antara rasa sakit bercampur terkejut. Sepasang matanya langsung melotot kaget, tidak percaya jika Annabella berani melakukan hal itu.

Begitu juga dengan Renata dan kedua anggotanya yang lain, terkejut..., tercengang.... Sepasang mata mereka terbelalak liar, tak percaya, tak menyangka Annabella berani melakukan hal yang belum pernah mereka saksikan itu.

Renata maupun keempat temannya masih saja terpaku diam dengan sejuta rasa kaget mereka hingga Annabella bernada kalem dan tenang.

"Kalian datang ke sini mau apa? Mau pamer kesombongan?"

"Jika itu tujuan kalian," lanjut Annabella sambil menatap tenang pada Renata yang nyaris berdiri di depannya, "sorry, kebodohan itu nggak berlaku lagi padaku, dan juga pada Iska."

Renata seketika tersentak dari keterkejutan. Tapi dia kedahuluan Chintia dalam bertindak. Cewek yang berprilaku kasar itu segera menggerakkan kedua tangannya ke depan, hendak menarik rambut Annabella.

"Kau sudah berani berbuat bodoh sekarang hah!" berangnya di tengah dia menyerang. "Rasakan ini!"

Namun belum juga cengkeraman kedua tangan Chintia dapat menjambak rambutnya, Annabella dengan ringan langsung menangkap kedua tangan Chintia dengan cepat.

Lalu, tanpa menunggu keterkejutan cewek itu hilang, dia langsung mendorong Chintia ke belakan dengan cukup kuat.

Sehingga Chintia yang masih terkejut tentu tidak sempat mengendalikan diri. Maka dia terdorong ke belakang, dan pinggul belakangnya langsung terbentur sisi meja dengan cukup keras.

"Aukh!" jeritnya merasakan sakit yang cukup hebat.

Kalau saja tidak cepat ditangkap oleh Linda, mungkin dia sudah jatuh dengan mengenaskan. Tapi tak urung dia masih merasakan sakit sehingga Linda beberapa detik lamanya masih mengurusnya.

Sedangkan Renata maupun April....

"Kau sudah berani melawan, cewek cupu!" hardik Renata penuh amarah.

"Brengsek! Kau sudah berani melawan hah!" bentak April cukup keras sambil memaki.

★☆★☆★

1
Evi 060989
up
Adhie: siap kaka
👍👍👍
total 1 replies
MelodyStar
update :(
Adhie: siap, lagi dipersiapkan
total 1 replies
Evi 060989
up
Adhie: siap, lagi dipersiapkan...
total 1 replies
Evi 060989
up lg
Adhie: lagi dipersiapkan...
total 1 replies
MelodyStar
update☹️
MelodyStar
update☹️☹️ plis
Adhie: sorry, author lagi trobel kemarin
total 1 replies
Evi 060989
up lg thor
Evi 060989
up lg
kriwil
knp ga tampar anak pungut itu
Adhie: sudah ditampar 3 kali sampe pingsan
total 1 replies
Evi 060989
up lg
Adhie: siap...
total 1 replies
Zahra Nur
bunuh aja keluarga anjing tu
Adhie: aduh.... sadis kaka
total 1 replies
Anonymous
suke badas mantap lanjut thor👍
Adhie: terima kasih atas kunjungannya kaka
🙏🙏🙏
total 1 replies
Sonya Nada Atika
ini yg bikin malas....muter2 g jls...katanya kuat.
Adhie: makasi sudah mampir
🙏🙏🙏
total 1 replies
Aretha Shanum
males beh muter2
Adhie: makasih sudah mampir
total 1 replies
Adhie
maksudnya kenapa bella masih bertahan di kediaman winata?
bella menunggu momen di mana dia benar benar diusir oleh keluarga winata, baru dia mau keluar.
Aretha Shanum
kenapa harus bertahan disitu
Adhie: makasih sudah mampir kaka...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!