"30 juta sebulan ,"!! kata seorang laki laki dewasa, berwajah tampan ,namun sorot matanya tajam, wajahnya datar auranya sedingin es di kutup Utara.
mata Elisha terbelalak sempurna dengan nominal yang di ucapkan laki laki di hadapannya itu. meskipun ragu tapi gaji 30 juta sebulan begitu menggiurkan bukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon giyonk17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PSB32
Tok.tok.tok.
Suara pintu kamar di ketuk dari luar,. Bik Titin membawa nampan dengan segelas air dan semangkuk bubur di atasnya , Elisha yang duduk di sofa kamar Exel pun menoleh dan menatap ke arah wanita paruh baya tersebut. Gadis itu beranjak dari duduknya dan berjalan mendekat ke arah bik Titin.
"Nona ini bubur nya sudah jadi", Kata bik Titin kepada Elisha , elisha Pun mengambil alih bubur tersebut dan berjalan mendekat ke arah ranjang.
"Tuan sebaiknya anda makan dulu"! Kata Elisha yang kembali duduk di depan Exel yang sedang memejamkan matanya , sebenarnya laki laki itu tidak tidur ,hanya menutup matanya saja. Exel membuka mata dan menatap ke arah Elisha ,matanya melebar saat ditangan Elisha terdapat Bubur yang masih panas.
"Apa itu",tanya Exel .
"Ayam panggang"!; jawab Elisha ,tanganya kini sudah mulai menyendokan bubur tersebut dan meniup nya pelan.
"Buka mulutmu ,tuan"!kata Elisha mengarahkan bubur tersebut tepat didepan mulut Exel .
"Elisha , singkirkan makan yang seperti muntahan itu"! Pekik Exel kini sudah memalingkan wajahnya sambil menutup mulutnya dengan satu tangan nya.
"Haha, anda sangat menggemaskan kalau begini, tuan"! Kata Elisha lirih sambil terkekeh melihat tingkah Exel,
"Singkirkan bubur itu atau aku pecat kau"! Pekik Exel lagi, sepetinya laki laki itu benar benar sudah hilang kesabaranya .
"Kalau anda memecat saya sepetinya yang akan rugi anda ,bukan saya tuan"! Jawab Elisha tak mau kalah, .
"Cepat buka mulut anda atau aku akan menyuapi anda dengan cara yang lain", sahut elisha membuat Exel mendengus kesal,wajahnya kini sudah memerah menahan amarah.
"Ayo cepat buka mulut"!
"Berani kau"pekik exepb tatapanya kini sudah semakin menyeramkan .
"Baiklah kalau anda tidak mau menurut maka jangan mencari saya lagi setelah ini".ancam Diana.
"Kau"!! Exel menunjuk wajah Elisha , sedangkan gadis itu hanya menatapnya tanpa merasa berdosa sama sekali.
"Aku hitung sampai tiga. "!! Elisha mulai berhitung ,baru hitungan ke 2 Exel perlahan membuka mulutnya,dan dengan cepat Elisha pun menyuapkan bubur tersebut ke dalam mulut exel.
"Ternyata rasa bubur ini tidak seburuk yang aku bayangkan"! Gumam nya ,perlahan bubur di dalam mangkok itupun mulai habis dan semua sudah masuk kedalam perut Exel .
"Makan saja pakai drama"! Gumam Elisha lirih, Exel hanya diam dan tidak menanggapinya,memang beda rasanya makan sendiri dengan di suapin. Setelah makan elisha kembali memberikan obat yang diresepkan berikan dokter Arya tadi.
"Apa kau sengaja ingin menyiksaku , Elisha "!! Lagi lagi Exel hanya bisa berkata , meskipun ucapan exel tidak ada lembut lembut nya pada Elisha ,tapi gadis itu tidak perduli dan tidak takut, semakin Exel ngeyel maka semakin keras kepala juga Elisha untuk memaksa Exel supaya menurut kepadanya .
"Sudah jangan cerewet tuan,anda Sudah kalah kalah Mak Mak yang kurang jatah kelonan saja"!! Jawab Elisha ,dan untuk kesekian kalinya Exel kalah jika berhadapan dengan gadis di depanya ini, seandai nya Exel tahu jika Elisha hanya bisa di taklukan saat diatas ranjang saja.
***Dilantai bawah ,nyonya Riska yang baru saja datang langsung di sambut oleh bik Titin.
"Selamat siang nyonya"; sapa bik Titin pada nyonya besar nya itu.
"Tumben masak banyak bik, apa Exel ada di rumah"; tanya nyonya Riska ,pasalnya wanita paruh baya itu tidak membuat janji dengan anak semata wayangnya,hanya sekedar mampir untuk memberikan kue yang di belinya di jalan tadi untuk Exel.
"Iya nyonya ,ada nona Elisha disini sedang menjaga tuan Exel nyonya, "! Jawab bik Titin.
"Ada Elisha ada disini, memang exel kenapa bik pakai acara di jaga segala ,apa Exel sakit". Tanya nyonya Riska menatap serius kepada kepala pelayan di depannya .
"Tadi tuan Exel sakit perut nyonya, saya sudah memanggil dokter Arya ,dan sekarang nona Elisha sedang menyuapi tuan Exel makan bubur"! Jawab bik Titin Lagi .membuat nyonya Riska tak percaya dengan apa yang di cerita kan bik Titin kepadanya.
"Benarkah"!! Nyonya Riska menatap ke lantai atas ,lalu berjalan begitu saja menaiki anak tangga ingin melihat apa yang di bilang bik Titin itu memang benar adanya .
Kamar utama yang tak lain adalah kamar Exel tidak tertutup rapat. Sayup sayup terdengar suara Elisha di dalam kamar tersebut.
"Sekarang istirahat lah tuan, saya mau membereskan ini dulu"! Kata Elisha sambil merapikan selimut untuk menutupi tubuh Exel,
"Tuan"!! Gumam nyonya Riska ,keningnya sudah mengernyit saat mendengar Elisha memanggil tuan kepada anaknya ," aku tidak salah dengar kan,jangan jangan selama ini Exel sudah membohongiku soal hubungannya dengan Elisha"! Kembali nyonya Riska bermonolog sendiri.
"Nyonya, maksud saya ma"!! Sapa Elisha yang sedikit kaget ketika tiba tiba di depan pintu ada nyonya Riska berdiri disana. Nyonya Riska pun dengan cepat tersenyum dan menyingkirkan raut wajah curiganya di depan Elisha ,tidak boleh ketahuan oleh Elisha Jika nyonya Riska telah mendengarnya memanggil tuan kepada Exel .
"Bagaimana keadaan Exel sayang"; tanya nyonya Riska kepada elisha.
"Sudah lebih baik ma,"!! Jawab Elisha .nyonya Riska tersenyum lalu mengajak orang untuk makan siang bersama ,dan kebetulan bik Titin juga sudah masak lumayan banyak.
"Ini beneran tuan Exel menghabiskan bubur nya ,nona" tanya bik Titin tidak percaya ,elisha mengangguk ,dan bik Titin pun kembali gelang gelang kepala.
"Entah ilmu apa yang di buat nona Elisha sampai tuan Exel semenurut itu"! Gumam bik Titin sambil meletakan nampak yang sudah di ambil alih dari tangan Elisha ke dapur untuk di cucinya.
