NovelToon NovelToon
Pernikahan Rahasia

Pernikahan Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone pak Lee

Tiga tahun menikah dengan Suami yang bernama Imran laki-laki yang dijodohkan karena sebuah perjanjian kedua Kakek mereka tidak mampu membuat kehidupan Azalea bahagia bahkan berani menggugat cerai Imran karena Imran lebih memilih kekasihnya yang bernama Nathasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 33

Keesokan paginya Azalea sudah bersiap,dia mengajak Minarti pergi lebih awal meski Minarti masih mengantuk.

"Mbak,aku masih ngantuk gak bisa nyetir."kata Minarti

"Kamu tidur lagi juga gak papa."kata Azalea

"Kita mau kemana sih?pagi buta gini udah keluar?"tanya Minarti

Azalea tidak menjawab,dia fokus menyetir karena pagi masih gelap,setelah beberapa saat mobil berhenti tepat didepan rumah Imran,dia turun disusul oleh Minarti yang masih mengantuk sehingga membuat jalannya tersandung.

Azalea masuk disambut senyum gembira oleh Bibi,seperti biasa Azalea membantu menyiapkan sarapan pagi ini,Papa Imran juga gembira melihat Azalea sudah datang saat pagi buta.

"Lea,sudah cukup biar Bibi yang siapkan,lebih baik kamu bangunkan Imran."kata Papa

Azalea mengangguk dia melihat Minarti tertidur lagi disofa lalu membisikkan sesuatu kepada Bibi,Bibi mengangguk mengerti.Azalea berjalan menaiki tangga,setelah setahun lebih tidak masuk kedalam rumah Imran banyak sekali perubahan,kini tidak ada lagi foto Natasha dan Imran,yang ada hanya foto keluarga Imran.

Azalea mengetuk pintu kamar Imran,dia menekan handle pintu dan pintunya terbuka,suasanya berubah total,dari warna dan beberapa furniture juga diganti,diranjang tidak lagi terlihat Imran namun masih berantakan mungkin Imran buru-buru karena harus segera kekamar mandi.

"Lea."panggil Imran sambil mengikat tali bathrobe

"Maaf Mas,apa aku ganggu?"tanya Azalea

"Tidak,kamu datang sepagi ini sendirian?"tanya Imran

"Enggak,sama Minarti."jawab Azalea sambil membuka lemari dan menyiapkan baju untuk Imran

"Mengapa gak bilang dari semalam,aku bisa menjemput kamu."kata Imran

"Sengaja,aku mau kasih kamu kejutan."kata Azalea

"Dan kamu berhasil melakukannya."kata Imran

Imran mencubit hidung Azalea namun Azalea menghindar,dia ingin memeluknya karena merasakan rindu yang dalam,suara ketukan pintu membuat keduanya kembali menjaga jarak dan menoleh kearah pintu,Imran membuka sambil menahan senyum.

"Papa."panggil Amalia

"Amalia,ada apa?"tanya Imran sambil berjongkok karena melihat Amalia menangis

Azalea memilih membereskan ranjang,dia merapikan dengan menarik setiap sisinya,setelah selelsai dia menghampiri Imran yang menggendong Amalia.

"Ada apa Mas?"tanya Azalea

"Biasa,masih ngantuk."jawab Imran

"Ya sudah kamu temani lagi,mana tahu masih ingin tidur."kata Azalea

Imran melihat jam dinding lalu melihat ranjangnya sudah rapi,dia malah membawa Amalia keluar karena melihat Azalea sudah membereskan ranjangnya,Imran masuk kedalam kamar Amalia,saat membuka pintu terdengar suara gaduh dilantai bawah,dia meminta Azalea menemani Amalia meski sebenarnya Imran merasa berat.

"Lea,bisa bantu jaga Amalia gak?"tanya Imran

"He hem."jawab Azalea

"Makasih sayang."kata Imran sambil memeluk Azalea

Imran berlari menuruni tangga sementara Azalea menemani Amalia yang kembali tertidur,dia ikut merebahkan lalu menyelimuti tubuhnya karena ruangan begitu dingin,tanpa terasa dia juga merasakan kantuk dan tertidur.

Diruang tamu terlihat kedua orang tua Natasha datang karena merasa anaknya sudah menjadi korban,mereka masih belum terima Natasha dicerai dan ditinggal begitu saja.

"Lalu Bapak sama Ibu mau apa lagi?kompensasi yang saya beri tidak sedikit,bisa saja saya tarik lagi,apa kalian mau?"tanya Imran

"Natasha ingin bertemu dengan anaknya."kata Ibu Natasha mengalihkan pembicaraan

"Ini masih pagi,Amalia masih tidur."kata Imran

"Dimana kamarnya?biar Ibu yang bangunkan lalu membawanya pulang."kata Ibu

Imran melarang keras Ibu Natasha,dia membawa keduanya keluar karena tidak ingin lagi berurusan dengan anaknya,apalagi semalam Imran mendengar kabar bahwa Natasha sudah keluyuran meski masih sakit.

Papa Imran menemani anaknya yang terlihat murung,dia menepuk bahunya lalu duduk didekatnya,Imran merasa Papa sedang dalam mood baik,tidak biasanya dia mau duduk dalam satu kursi.

"Papa senang Lea datang pagi-pagi,ajak dia kembali kerumah,biar rumah kembali ramai."kata Papa

"Aku belum tahu apa dia mau Pa,tapi akan aku coba."kata Imran

Imran naik lagi kelantai atas,didepan kamar Amalia dia berpapasan dengan Maher yang sudah siap pergi kerja,wajahnya berseri karena mendapat panggilan dari Misi kekasihnya.

"Ehm,pagi-pagi sudah senyum-senyum."kata Imran

"Tentu saja,daripada kamu."kata Maher

"Eh,aku juga senyum lihat nih."kata Imran sambil menarik mulutnya hingga membentuk senyum

Imran membuka pintu kamar Amalia,dia melihat Azalea dan Amalia meringkuk dibawah satu selimut,jika bukan karena ada pekerjaan penting pagi ini mungkin Imran akan mengisi bagian ranjang yang terlihat masih kosong disamping Azalea.Imran hanya tersenyum lalu membuka tirai jendela dan kembali keluar dari kamar karena harus segera pergi.

Menjelang jam sepuluh siang belum juga terlihat Amalia,Mama meminta Noni untuk membangunkannya namun Noni malah buru-buru keluar dari kamar Amalia.

"Mana dia?mengapa kamu sendirian?"tanya Mama

Noni membisikkan sesuatu ditelinga Mama hingga membuatnya menoleh kearah atas,dia merasa tidak percaya namun melihat Minarti dirumah.

"Kamu gak salah lihat?"tanya Mama

"Enggak Bu,bukankah Minarti juga disini?"tanya Noni sambil menunjuk Minarti yang terlibat duduk dengan memainkan laptop dan sesekali membuka ponsel

Mama Imran berjalan perlahan menaiki tangga,namun Papa sudah keburu melihatnya,dan meminta Mama untuk tidak mengganggu Azalea.

"Ma,jangan ganggu dia."kata Papa

"Apa itu benar Pa?"tanya Mama masih dengan wajah penasaran

"Makanya bangun pagi,inilah bahayanya kalau bangun terlalu siang,ada orang asing dan maling jadi gak tahukan!"kata Papa

"Maling?maksud Papa apa?"tanya Mama

Papa kembali serius dengam buku ditangannya,karena tidak mendapatkan jawaban dari suaminya Mama Imran mencari pembantu dan menanyakan langsung ada kejadian apa pagi ini.

"Bibi,ada kejadian apa lagi pagi ini?"tanya Mama

"Mbak Lea datang sebelum subuh tadi,lalu menyiapkan sarapan abis itu agak siang dikit orang tua mbak Tasha juga datang."kata Bibi

Mama Imran membuka ponsel lalu membaca sebuah pesan dari Natasha,dia menutup tanpa membalas apalagi menghubunginya.Mama memilih menyibukkan diri dengan tanaman hias dibantu Noni,pandangannya sesekali kearah Minarti.

"Non,lebih baik kamu ikut kerja sama Lea."kata Mama Imran

"Kerja apa Bu,orang Noni cuma lulu SMP."kata Noni

"Kamu mau selamanya jadi pengasuh anak?jangan!kamu harus berani biar bisa kaya dia."kata Mama Imran sambil menunjuk arah Minarti

Noni melihat kesibukan Minarti,yang dia dengar Minarti juga bukan anak kuliahan hanya saja nasibnya beruntung saat bertemu dengan Lea,beda dengannya yang sejak awal bertemu dengan Natasha.

Noni melihat Azalea berjalan menuruni tangga sendiri,itu artinya Amalia masih tidur,Noni berlari mendekat lalu menghadang saat Azalea menapakkan kaki dilantai dasar.

"Mbak."panggil Noni

"Apa sih,bikin kaget aja?"tanya Azalea

"Mbak,aku mau kerja sama Mbak,aku juga pingin kayak Minarti,bisa main laptop dan bisa kerja kantoran."kata Noni

1
Mundri Astuti
ayo lea kamu harus bisa tegas dan ambil sikap, keluarga Imran juga kesannya dukung apa yg dilakukan imran
Mundri Astuti
mendingan gugat cerai lea, daripada ngegantung, bahagiakan dirimu sendiri, toh selama ini kamu bukan perioritas imran
Maemanah
enak aja suruh orang Sebagai pengasuh...suruh aja ibuya yg ngurus...semangat thor 👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!