Pernikahan Rahasia
Kedua tamu yang datang kerumah Azalea tersebut masih menunggu jawaban Azalea,mereka menatap wajah manis Azalea dengan tatapan datar tanpa senyum,namun beda dengan Kakek yang terlihat sangat berharap cucunya menikah dengan Azalea.
"Bagaimana Nak?"tanya Kakek
"Sudah Lea terima saja,biar ringan kehidupan kami nanti!"kata Ibu Tiri Lea
"Buk,jangan bicara ngawur gitu,biar bagaimana juga Lea itu anakku!"kata Ayah Lea
"Baik Kek,saya terima."kata Azalea sambil beranjak tanpa menatap kedepan lagi
Ibu Tiri Azalea mengikuti kemana arah melangkah namun terhenti karena Azalea membanting pintu dan menguncinya,Ibu ingin mengetuk pintu namun diurungkan karena ponselnya berbunyi.
Diluar Imran dan Ayah Azalea sedang mempertimbangkan kembali,Imran sendiri setuju menikahi Azalea namun dia juga mengajukan syarat,dia mau menikahi Azalea saat ini juga dan langsung membawanya pergi.
"Aku ikuti kemauan Kakek sekarang juga."kata Imran
"Apa tidak terlalu mendadak?"tanya Ayah Azalea
"Lebih cepat lebih baik."jawab Imran
Ayah Azalea mengurus semua dibantu beberapa orang kepercayaannya,siang ini sesuai kemauan Kakek Imran akad nikah dilaksanakan langsung di KUA setempat dengan sedikit pengaruh Ayah Azalea.
Imran memberikan sedikit waktu kepada Azalea untuk berpamitan kepada Ayahnya,dia dan Kakeknya menunggu didalam mobil yang berbeda karena Imran harus kembali kekantor sementara Azalea dan Kakek pulang kerumah.
"Lea,baik-baik disana,kamu harus patuh sama suami karena sekarang sudah menikah."kata Ayah
"Iya Yah,Ayah juga jaga kesehatan."kata Azalea
"Ayah tidak bisa membekalimu apa-apa,hanya ini sisa peninggalan Ibu kamu,masalah warisan tanah dan rumah juga harus dibagi sama saudara yang lain."kata Ayah Azalea sambil memberikan sekotak perhiasan milik almarhum Ibu Azalea
Azalea tidak banyak berkomentar jika Ayahnya sudah mengungkit masalah warisan,karena mau bicara apapun Ayah tetap akan membaginya kepada anak tirinya,Azalea memilih berbalik meninggalkan Ayahnya yang masih berdiri didepan gerbang KUA.
"Ayah harap kamu bahagia."kata Ayah Azalea
Azalea masuk kedalam mobil yang ditumpangi Kakek Imran karena mobil milik Imran sudah melaju lebih dahulu,dia hanya bisa menatap dari jauh sampai mobil milik suaminya menghilang ditelan keramaian.
"Dasar bocah tengik!"kata Kakek dengan nada kesal sambil menekan tongkatnya
"Apa sudah bisa jalan Pak?"tanya Sopir
"Ayo jalan."kata Kakek
Didalam mobil Azalea hanya memandang kearah luar karena Kakek sedang bicara dengan orang kepercayaannya,dari bahasanya Kakek sangat marah karena Imran membangkang kepadanya.
"Kamu tahu cara memberinya pelajaran?"tanya Kakek
Mendengar Kakek Imran marah cukup membuat Azalea merinding,pasalnya dia khawatir kedepan Imran akan menyalahkannya,apalagi tadi Kakek sempat menyebut nama Natasha.
Azalea menoleh kearah Kakek Imran,dia menatap wajahnya dengan lekat,menyimpan dalam memorinya karena hanya Kakek yang bisa dia jadikan alasan menikahi Imran.
"Kek,apa kita mau makan dulu?"tanya Azalea
"Ah benar sekali,sampai sesiang ini kita belum makan.Kamu mau makan apa?"tanya Kakek
"Apa Kakek ada alergi sesuatu?"tanya Azalea sambil tersenyum sekedar menghibur diri
"Tidak ada,Kakek bisa makan apa saja yang penting tahu batas."jawab Kakek
Azalea menunjuk suatu tempat dimana disana terlihat sejuk,dari jauh tidak terlihat seperti rumah makan karena terhalang kolam ikan atau biasa disebut empang.
"Bagaimana kalau kita kesana?"tanya Azalea
"Baik,ayolah."jawab Kakek
Azalea mengajak Pak Sopir ikut serta karena bagi dia meski beliau seorang sopir rasanya Kakek Imran sudah menganggapnya sebagai keluarga.
Setelah selesai makan mereka kembali melanjutkan perjalanan pulang kekediaman Kakek dimana disana ada kedua orang tua Imran yang sudah menunggu,adik perempuan Imran juga sedang berada dirumah.
"Ayo turun."ajak Kakek
Azalea hanya mengangguk,dia keluar dari mobil lalu berjalan dibelakang Kakek sambil menunduk,dia tidak berani menatap kedepan meski beberapa kali Kakek berusaha menguatkannya.
"Pa,kemana Imran?"tanya Papa Imran
"Gak tahu!"bentak Kakek
"Pa,setidaknya suruh dia pulang dulu,mengapa malah Papa yang membawanya pulang?"tanya Papa Imran
"Cepat hubungi dia,suruh dia cepat pulang!"kata Kakek dengan mengangkat tongkatnya
Wanita yang bersama Papa Imran langsung diam tidak berkutik,dia masuk kedalam kamarnya mengajak serta gadis yang sedikit tengil dengan menarik tangannya.
"Mama,apaan sih sakit tahu!"kata gadis tersebut
"Kamu ndak lihat Kakek kamu sedang marah seperti itu,kamu tahu gak akibatnya?"tanya Mama Imran
"Apa?"tanya Adik Imran
"Kakek bisa saja merubah wasiatnya Anita!"jawab Mama Imran
Anita adik Imran terkejut mendengarnya,dia buru-buru melepas tangan Mamanya dan berjalan kembali menuju ruang dimana Kakek dan Azalea berada serta Papa yang masih sibuk menghubungi Imran.
"Jadi alasan Kakek menikahkan Kakak dengan dia karena Kakek tidak mau membaginya dengan kami?!"tanya Anita dengan nada keras
Suara Anita cukup membuat Kakek terkejut,hampir saja tubuh tuanya rubuh namun Kakek masih bertahan karena Azalea.Kakek memang sudah tua,namun secara fisik cukup kuat karena dia berprinsip dengan hidup sehat.
"Kecilkan suaramu Anita!siapa yang mengajarimu bicara kasar kepada orang tua?"tanya Kakek
Mendengar suara Kakek yang keras membuat Anita merasa ciut,dia hanya bisa menangis mendengar bentakan Kakeknya,dulu saat masih kecil Kakek adalah sosok yang sangat penyayang namun memudar seiring bertambah usia.
"Kakek jahat,lebih memilih dia daripada cucu sendiri!"kata Anita
Papa Imran masuk kedalam dia sendiri marah mendengar anak gadisnya berkata kasar kepada Kakeknya.
"Anita!masuk kamar dan jangan keluar tanpa ijin Papa!"kata Papa Imran
Anita berlari dengan deraian air mata,saat ingin masuk kedalam kamar dia berpapasan dengan Imran yang baru pulang,tanpa bicara apapun Anita berlari masuk kedalam kamarnya.
"Kamu juga!darimana saja?!"tanya Papa Imran
"Ada apa lagi?bukannya aku sudah memenuhi permintaan kalian?"tanya Imran
"Harusnya kamu yang pulang membawa pengantinmu tadi,tapi kamu kemana?"tanya Papa Imran
Imran merasa kesal dengan pertanyaan yang membuat telinganya gatal,dia menarik kasar tangan Azalea dan membawanya kelantai atas dimana hanya ada satu kamar miliknya disana.
"Cepat masuk!"kata Imran
"Iya."kata Azalea
Imran menutup pintu kamarnya,dia masuk kedalam ruang kerja dan tidak keluar lagi sampai jam makan malam.
Azalea merasa bersalah dia ingin menebus perasaannya dengan membuatkan minuman hangat untuk Imran namun dia malah tertahan didapur karena Mama Imran juga disana.
"Imran tidak suka manis."kata Mama
"Ah,iya maaf Ma,lalu Mas Imran suka apa?"tanya Azalea
"Yang pasti dia tidak suka sama kamu,dia suka sama Natasha jadi kamu jangan harap bisa menjadi istri satu-satunya."jawab Mama
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments