NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Laki Laki Tengil

Menikah Dengan Laki Laki Tengil

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Pelakor jahat / Nikahmuda / CEO
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mrs. kim22

PERINGATAN AREA ORANG DEWASA YANG MASIH DI BAWAH UMUR DI LARANG MASUK, BTW DOSA KALIAN TANGGUNG SENDIRI YA😄


Bagaimana ya rasanya hidup dengan seseorang yang tidak pernah kita bayangkan?, Ardiy yang merupakan seorang yang sangat di segani oleh teman temannya tiba tiba tidak bisa berkutik ketika Lita sang mama berkata ingin menjodohkan dirinya dengan anak sahabatnya.

laki laki itu sempat menolak, namun dia tidak bisa membantah ketika mamanya mengancam akan menghapusnya dari daftar gak waris jika dia tidak bersedia menerima perjodohan itu.

Pada akhirnya laki laki itu hanya bisa pasrah menuruti keinginan sang mama, padahal posisinya saat itu sedang menjalani hubungan dengan seorang gadis cantik yang berprofesi sebagai model seperti dirinya. Lantas bagaimana Ardiy akan bersikap kepada istrinya nanti? bisakah dia menjalankan perannya sebagai seorang suami? hanya waktu yang akan menjawabnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. kim22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9, menerima perjodohan

keesokan paginya Adit naik ke lantai tiga, pemuda itu melangkah dengan santai menuju satu satunya kamar yang berpenghuni, yaitu kamar Ardiy.

tok... tok... tok...

Ardiy yang kebetulan sudah bangun, segera membuka pintu ketika mendengar suara ketukan.

ceklek..

" Kirain siapa, masuk".

Adit dengan senang hati masuk ke dalam kamar Ardiy yang selalu terlihat rapi dan wangi, kalo soal kebersihan mereka bertiga sudah terbiasa di didik untuk selalu bersih, jadi tidak mereka sudah terbiasa membersihkan area pribadi mereka sendiri.

" Mau kemana lo pagi pagi udah bangun, biasanya juga bangun pukul 10 pagi kalo weekend". Tanya Adit, karna memang tidak biasa Ardiy akan bangun pagi ketika hari minggu.

" Mau kencan". Ardiy menjawab sambil terkekeh geli.

"Ama Rebecca? ". Tanya Adit tanpa menambahkan embel embel kakak, karna sejak awal pemuda itu tidak pernah suka pada Rebecca.

" Iya siapa lagi kalo bukan dia? ". Ardiy menjawab sambil mengehendikkan bahunya.

" Setia banget lo, padahal kalo lo mau masih banyak tuh yang lebih pantes dampingin lo". Adit tanpa ragu mengucapkan hal yang tidak seharusnya di katakan.

" Kayak lo gak setia aja sama Salma".

Adit terkekeh mendengar balasan Ardiy, pasalnya pemuda itu juga sangat setia pada sang kekasih yang bernama Salma al Farizqi.

" Mereka beda, Gue setia karna dia juga setia". Adit menatap Ardiy dengan pandangan yang sulit di artikan, sementara Ardiy mengeyit heran melihat tatapan Sang adik.

" beda sama lo, nanti jika saatnya Tuhan membuka kebusukan perempuan itu, di situlah lo akan sadar kalo selama ini lo cuma pacar pajangan ". Adit melanjutkan ucapannya.

" Maksud lo apa ngomong gitu? ". Ardiy bertanya dengan nada rendah, bukan berniat marah, laki laki itu hanya heran kenapa Adit bisa berbicara seperti itu.

" Apa perlu gue perjelas ? ". Adit menatap Ardiy tanpa rasa takut sedikitpun.

" Lo selama ini udah di selingkuhi, bukan hanya selingkuh tapi gue pernah liat cewek yang lo banggakan itu keluar dari sebuah hotel bersama seorang pria yang seumuran dengan papa". Adit menekan satu persatu kalimatnya.

" Mungkin lo gak percaya, tapi gue punya buktinya ".

Adit segera mengeluarkan ponselnya dari saku piyamanya. Pemuda itu mengotak atik benda persegi itu kemudian tersenyum miring ketika menemukan apa yang dia cari.

" Liat sendiri ". Adit melempar ponsel itu ke arah Ardiy yang dengan sigap menangkapnya, lalu mata laki laki itu tampak melebar melihat sebuah vidio yang benar benar nyata.

" Kapan lo rekam ini? ". Ardiy bertanya tanpa mengalihkan matanya dari vidio yang terputar di ponsel Adit.

" Hufttt... seminggu yang lalu". Jawab Adit dengan enteng.

" lalu kenapa lo baru ngasih tau gue sekarang? ". Ardiy menatap tajam ke arah Adit yang dengan santainya malah berbaring di kasur empuk Ardiy.

" Kita baru ketemu kemarin kalo lo lupa, minggu kemarin lo lagi sibuk sibuknya dengan kuliah dan juga kerjaan lo, kemarin mau gue kasih tau lo malah kayak orang patah hati makannya gue tunda". Adit menjawab panjang lebar pertanyaan Ardiy.

" Brengsekk". Ardiy melempar ponsel Adit dengan kasar bahkan hampir saja mengenai wajah tampan Adit yang sedang berbaring.

" Udahlah, gak usah galauin cewek murahan kayak gitu, lo Terima aja perjodohan dari mama dan papa, siapa tau emang cocok". Adit yang menang sudah tau tentang perjodohan itu sengaja membocorkan rahasia yang selama ini dia simpan seorang diri.

Semalam Adit meneror Andre meminta penjelasan tentang situasi yang terjadi,Andre yang kesal karna terus terusan di ganggu akhirnya memilih membuka suara daripada harus menghadapi sikap menyebalkan Adit jika sedang kepo.

" Walapun gue putus dari Rebecca gue gak mau di jodohin, gue bisa nyari sendiri ". Ardiy memalingkan wajahnya ketika mengingat kembali tentang perjodohan itu.

Adit bangun dan duduk di tepi ranjang, pemuda itu tertawa kecil mendengar perkataan Ardiy.

" Mungkin menurut lo keputusan mama sama papa itu egois bang, tapi mereka mungkin sudah tau kebusukan perempuan itu, tapi tidak ingin memberitahu lo demi menjaga perasaan lo, karna itulah mereka memilih jalan ini". Adit mencoba memberikan pengertian supaya Ardiy faham maksud kedua orang tuanya.

" Seharusnya lo seneng bang, masih ada kedua orang tua lo yang selalu peduli semua hal tentang lo" .

Ardit terdiam mendengar perkataan Adit, sedikit demi sedikit hati laki laki itu mulai terbuka.

" Coba lo lihat gue". Adit tertawa kecil, tapi tawa itu justru membuat hati Ardiy berdenyut nyeri.

" Lihat gue bang, gue udah kayak anak yatim piatu , Gue punya orang tua tapi tidak pernah sedikitpun di perhatikan, gue tidak punya tempat bersandar selain kalian". Adit tersenyum miris mengingat keadaan hidupnya yang begitu menyedihkan.

" Gue punya segalanya, tapi satu yang gak gue punya, yaitu perhatian dari orang tua".

Seketika Ardiy tertunduk mendengar kalimat kalimat menyedihkan dari adik sepupunya. yah Adit tidak salah, semua hal dia punya termasuk harta pribadi yang dia kumpulkan dari hasil jerih payahnya sendiri, dan fisik yang bisa di bilang sempurna yang di gilai banyak perempuan.

" Seharusnya lo bersyukur masih ada yang peduli sama hidup lo, seengganya senangkan hati mama walaupun lo gak setuju, jangan membuat beliau bersedih dengan sikap kurang ajar lo itu". Adit menatap tajam ke arah Ardiy yang hanya bisa terdiam.

" Gue rasanya pengen banget nonjok wajah lo itu ketika semalam mama nangis sambil ngasih gue makan cuma gara gara lo nolak makanan yang udah beliau buat dengan penuh kasih sayang".

Adit mengusap air mata yang menggenang di pelupuk matanya. pemuda itu berdiri berniat keluar dari kamar Ardiy, karna apa yang ingin dia sampaikan sudah Terlaksana.

Adit membuka pintu kamar Ardiy, tapi bukannya langsung keluar pemuda itu kembali mengucapkan kalimat yang membuat Ardiy semakin bisa berbicara sepatah katapun.

" Sekali lagi gue lihat mama nangis gara gara keegoisan lo itu sebgai seorang anak yang sudah di besarkan dengan penuh kasih sayang, gue benar benar tidak akan segan membuat wajah lo babak belur, gue gak takut walaupun lo lebih tua dari gue" .

Brak...

Adit menutup pintu kamar Ardiy dengan kasar sehingga membuat sang empu kamar sedikit terlonjok kaget.

" Adit benar ini salah gue, mana cuma ingin yang terbaik buat gue". mata Ardiy berkaca kaca ketika semua kalimat Adit terngiang ngiang di telinganya.

" Gue harus minta maaf sama mama".

Ardiy segera bangkit dari kasur dan berlari keluar dari kamar, laki laki itu berlari menuju lantai satu.

"huhh.... huh... huh.... ".

Kurang lebih satu menit kemudian Ardiy sudah sampai di lantai satu dimana semua orang sudah berkumpul untuk sarapan.

napas laki laki itu ngos ngosan karna berlari dengan kencang dari lantai tiga menuju lantai satu.

" Kamu kenapa Lari lari nak, nanti jatuh".

Lita segera mendekat ketika melihat sang putra berjongkok sambil menetralkan napasnya.

Ardiy yang melihat Lita berdiri di hadapannya dengan segera memeluk wanita yang sudah melahirkannya itu.

" Kamu kenapa? ". Lita membalas pelukan putra sulungnya itu dengan erat, karna sejujurnya Lita juga sangat merindukan pelukan putranya itu.

" Ma, maafin Ardiy ma, Ardiy salah kemarin udah buat mama sedih seharian dengan sikap Ardiy ".

Lita tersenyum mendengar kalimat Ardiy, bukan hanya Ardiy tapi semua orang yang ada di dapur juga ikut tersenyum haru terutama Ahmad, Andre dan juga Adit.

" Iya sayang, mama faham kok, kalau emang kamu gak mau gak papa tidak usah kita lanjutkan".

Ardiy melepas pelukannya dan memegang kedua tangan Sang mama. laki laki itu menggeleng sambil tersenyum.

" Enggak ma, kalau emang mama bahagia sama perempuan yang mama pilih, Ardiy akan coba mengenal dia dulu, Ardiy yakin pilihan mama sama papa gak akan sembarangan kan? ".

Seketika Lita menangis haru mendengar perkataan Ardiy, perempuan itu sangat senang karna akhirnya Ardiy bersedia menerima perjodohan itu.

" Terima kasih sayang, mama seneng banget dengernya, mama yakin perempuan itu baik buat kamu ".

Lita kembali memeluk Ardiy dengan sangat erat, Ahmad juga tersenyum begitu lebar karna ikut senang dengan keputusan Ardiy.

Andre menatap Adit yang duduk di sampingnya sedang meminum susu yang di buatkan oleh Lita, pemuda itu menepuk pundak Adit sehingga Adit sedikit tersedak karna kaget.

" uhuk".

Ahmad seketika mengalihkan perhatiannya ke arah keponakannya yang tiba tiba tersedak, Kita juga ikut melepas pelukannya dari tubuh Ardiy.

" Adit hati hati". kata Ahmad sambil memberikan air putih ke arah Adit yang cuma cengesan.

Pemuda itu dengan senang hati menerima air yang di sodorkan oleh Ahmad. setelah meneguk air itu Adit menatap tajam ke arah Andre yang hanya tersenyum kecil.

" Sorry". Andre hanya bisa meminta maaf sambil nyengir kuda, pemuda itu tidak menyangka tepukannya akan membuat Adit kaget sampai tersedak.

" udah udah ayo sarapan semua" .

Ardiy akhirnya ikut sarapan pagi, semua orang berbahagia, apa lagi ketika mereka sudah hampir mulai sarapan Si bungsu Rizka bangun dan ikut sarapan sehingga meja makan semakin ramai dan menyenangkan karna celotehan dari anak perempuan itu.

Hanya saja ada satu orang yang tidak senang dengan keputusan yang di ambil oleh Ardiy, yaitu Sarah.

Perempuan yang sudah lama menyimpan perasaan kepada putra sulung keluarga syahreza itu merasa patah hati karna pangeran yang dia impikan sejak lama akan di jodohkan dengan perempuan lain.

.

1
Hanik Andayani
kak peran utama ardi ma siapa ya ?🙏
Kutipan Halu
wkwkkwkw untung ajaa tu pintu ngk rontok yaa kak dr engselnya🤭🤭
Hanik Andayani
kak ada visual tokoh nya enggak 😄🙏
Mingyu gf😘: belum buat kak, nanti deh aku buat di ig kalo udah ada yang mau liat
total 1 replies
Wida_Ast Jcy
wihh.... sultan betul ini rumahnya ada lift
Wida_Ast Jcy
hati hati loh nnti lama lama bisa cinta jg🤭🤭🤭
Mingyu gf😘: janganlah kak kasihan istrinta😄
total 1 replies
Riska Andini
Sakit banget jadi Adit🥹
Mingyu gf😘: hooh bner ksk🙏
total 1 replies
iqbal nasution
masuk kamar ya, ngapain?
iqbal nasution
seperti cewek aja malu2.
Mingyu gf😘: kak jangan gitu🤣
total 1 replies
Riska Andini
Uuu ganas juga duo A ini😅
Mingyu gf😘: cuma segitu🤭 maaf aku gak bisa buat lebih ganas lagi🙏
total 1 replies
Riska Andini
Jangan gitu put Ardiy cuma belum memahami perasaan nya saja
Abib Doang
Ardiy kalo Lo masih ragu sama perasaan Lo mending gak usah lanjut deh
lovebunny
dijodohin sama siapa?
lovebunny
cie. cie yg dicium Ardiy kesenangan tuh
Mingyu gf😘
terimakasih kalian udah jadi pembaca setia aku🤭
Abib Doang
Nyosor Mulu sih ar😂
Riska Andini
Hayoloh ketahuan kan🤣
Riska Andini
Nah loh Andre ketahuan
Abib Doang
Gengsi bner lu ar tinggal bilang cinta aja
Riska Andini
Ngaku aja kalo kamu juga udah jatuh cinta ardi🤭
Abib Doang
Ardiy nyosor syahreza😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!