Sebuah kumpulan cerpen yang lahir dari batas antara mimpi dan kenyataan. Dari kisah romantis, misteri yang menggantung, hingga fantasi yang melayang, setiap cerita adalah langkah di dunia di mana imajinasi menjadi nyata dan kata-kata menari di antara tidur dan sadar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunny Rush, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
My hubby
“Serius ?! Lin, kamu tidak bercanda kan ?!”
“Aku melihatnya kemarin .”
“Siapa tahu dia menceritakan yang lain ?”
“Heh, Hana . Bahkan gue mendengarnya sendiri, apalagi si cowok Laknat itu memberikan bonusnya .”
“Bonus apa ?”
“Bonus dari rumah dan tanah . Lo tahu apa ?”
“Apa ?”
“Dirimu !”
“Hah ?!”
“Kamu dijadikan bonus oleh Ridho ,lebih tepatnya menjual mantan istri.”
“Setan ! Bahkan dia melakukan hal gila itu. Bagaimana dengan bos mu ?”
“Dia menerimanya .”
“Apa dia tidak membutuhkan tanda tangan gitu ?”
“Tidak. Dia langsung memberikan uang kepada suami mu .”
“Mantan suami ,Lina !”
“Ya, setan laknat berbentuk mantan suami ! Dimana kamu tinggal ?”
“Numpang di apartemen Ira !”
“Ira ?! Istrinya Riko ?! Koq bisa ?!”
“Dia kaya tapi mau saja sengsara demi suami tidak berguna"
“Dia akur sama kamu ?”
“Gak tahu ? Padahal dia saat jadi istri Riko nyebelin apalagi saat tinggal berdua sama suaminya. Tapi ,mungkin karena tinggal bareng dia jadi sadar bahwa banyak dedemit di keluarganya.”
“Jadi dia bercerai dengan Riko ?”
“Ya dengan mudahnya dia bercerai, mungkin karena Riko juga sudah main cewek atau enggak mungkin dia setengah hati nikahnya.”
“Bukannya Ira yang maksa menikah ?”
“Iya . Dia yang minta nikah sampai dia kabur juga . Cinta memang gobl*k !”
“Ira gak ada disana ?”
“Tuh, nyonya Riko lagi makan cemilan sambil nonton Drakor !”
Hana membalikan handphonenya ke arah Ira.
“Gila, Lo ngegosip depan dia ?!”
“Gak gosip, ngomongin sesuai fakta.”
“Mental Lo hebat ,Hana ! Lo besok masuk kerja ?”
“Ya, besok masuk.”
“Ya sudah, gue tutup mau buat gempa di kamar !”
“Heh, Rendra pindahin dulu ke genteng !’”
“Kampret, bagaimana kalau di gondol kuntilanak?”
“Urusanmu !”
“Kampret Lo !”
Hana menghela nafas saat setelah menutup panggilan teleponnya. Dia selalu tertawa dengan sahabatnya itu di sela obrolannya yang mungkin terkadang nyambung atau enggak.
*
Hana sudah sampai di kantornya, dia mungkin bukan orang pintar untuk berada di kantor tapi bahkan pekerjaan dia belum jelas disini.
“Tunggu di ruangan saya, sayang !”
Lihat !
Bahkan bos terlihat menjijikan melebihi dari apapun.
Hana baru sampai di ruangan dan bosnya juga baru sampai juga .
“Aku perlu anak darimu !”
“Hah ?! Anak ?”
“Lupakan ! Maksudnya aku butuh susu eh- “
Hana langsung memukul punggung bosnya dengan bantal sofa yang berada disana.
“Berbicaralah dengan santai ,Bos !” Ucap Hana kesal.
Bosnya menghela nafas dan melihat ke arah Hana, tadi emang dia terlihat bingung saat datang apalagi dia bicara lewat handphone terus.
“Hamil ku mantan pacar !” blank seketika pikiran mereka.
“Bos, apa kamu sadar ? Apa yang kau bicarakan ?!” Hana sedikit teriak Karena kesal.
“Mantan pacar ku hamil !” Bos mengatur nafasnya dan melihat Hana dengan tatapan minta tolong atau dia bingung harus apa ?!
“Nikahin lah !”suruh Hana
“Tapi dia hamil anak siapa ?”
“Heh, Bos ! Dia anakmu lah kalau minta pertanggung jawaban sama kamu mah.”
“Gue belum ngelakuin itu, baru mau mulai gue sakit perut.”
“Lah, terus ?! Jika dia bukan anakmu kenapa bingung ? Niat jadi playboy tapi pintar kagak.”
“Dia mau bunuh diri jika –“
“Biarin sajalah ! Lagian gitu saja dipikirin. Lagian Bos juga yang salah kebanyakan pacar jadi lupa, coba bagaimana kalau semuanya minta pertanggung jawaban dan hamil semua, siapa yang akan dinikahi ?! Untung saja baru satu ngakunya kan , bagaimana kalau semuanya ,hayo ?!”
Bosnya membayangkan semuanya dan dia terlihat frustasi dengan semuanya.
“Tidak mungkin !” Bosnya sedikit teriak dan menjambak rambutnya.
“Gue bahkan belum menyentuh mereka sama sekali. Lo harus bantu gue ?” Bosnya memegang tangannya tapi Hana langsung melepaskannya.
“Jangan ada sentuhan fisik !” ketus Hana
“Gue gak akan nyentuh Lo, tapi Lo harus nikah sama gue “
“Hah ?! Gila ! Aku baru bercerai dan bos ngajak nikah. Gak mau !” tolak Hana
“Terus apa yang harus dilakukan ?!”
“Terserah bos itu mah ,aku gak mau ikut campur. Aku disini itu kerja bos, bukan buat mikirin masalah Bos . Lagian bukannya menghindari masalah sedangkan ini malah mencari masalah.” Kesal Hana
Bosnya menghela nafas dan langsung melihat Hana dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
“Kamu tahu ,bahwa kamu kerja disini khusus jadi asisten pribadi saya tapi bukan dalam hal kerjaan. Sedangkan sekretaris dan asisten pribadi sudah ada Dion yang mengaturnya. Jadi kamu harus melayani dan menyetujui apa yang saya mau, Paham !” Bosnya terus memepet dirinya sambil mentok di tembok .
“Bos gak pantes terlihat seperti itu, aneh !” ledek Hana dan membuat Bosnya malah menaruh kepalanya di pundak Hana.
“Kamu bahkan membuat saya horny!” pernyataan bosnya membuat Hana terlihat kaget apalagi bos nya terlihat aneh.
“Bos, jangan gila !” Hana ingin menggeser tubuhnya tapi lengan bosnya menahan pinggangnya.
“Ada apa ?” Bosnya menatapnya dengan mode lumayan dari biasanya .
Bagaimana dengan mode lumayan?! Dia lumayan mempesona dan tampan. Astagfirullah haladzim..
“Bos ,apakah bisa melepaskannya ?” tanya Hana terlihat kikuk.
“Apa kamu menikah dengan ku ?”
“Emm-“
“Ya atau tidak .”
Hana langsung terdiam ,apalagi bosnya menatapnya dengan instensif.
“Baiklah ,tapi tunggu masa Iddah aku habis .”
“Kenapa gak langsung ?”
“Ya, disangka nya entar saya yang selingkuh dan tahulah omongan orang lain yang tanpa melihat fakta. Lagian ngebet amat nikah Bos, aku malah gak mau nikah lagi “
Hana langsung diam saat Bosnya menajamkan tatapannya.
“Aku pergi dulu !” Hana mau jalan lewat bawah dengan menunduk tapi Bosnya malah menghalangi dengan lengannya.
“Apalagi ?” tanya Hana kesal, dia bahkan seperti di obrak-abrik perasaannya.
“Tuan, semuanya –“
Hana dan Bosnya jadi kikuk saat Dion masuk.
“Maaf tuan, saya –“
“Ada apa ?” Tanya Bosnya kembali ke setelan pabrik.
“Semuanya sudah siap, jam 3 siang kita akan langsung berangkat.”
“Baiklah, persiapkan semua keperluan saya !”
“Baik . Saya permisi !”
Pamit Dion membalikan badan dan langsung tersenyum melihat bosnya.
“Aku juga pergi dari-“
“Ini, Ambilah!” Bosnya menaruh kartu atm di tangannya.
“Untuk apa ?” tanya Hana bingung.
“Pakailah uang itu untuk keperluan sehari-hari mu, anggap saja itu gaji mu selama saya tidak ada disini. Saya mau pergi untuk mengurus sesuatu yang ada di cabang luar jadi saya akan lama disana dan kamu jangan macam-macam disini. Setelah pulang saya akan mengurus pernikahan kita jadi-“
“Bos, kepanjangan. Kalau mau pergi, pergi saja gak usah pamitan lebih baik pamitan sama cewek-cewek bos saja .” sela Hana
“Ya sudah, pulanglah ! Anggap saja aku yang membayar masa Iddah mu jadi kamu jangan pergi kemana-mana. Oh ya, ini kunci apartemen punya saya jadi tinggalah disana jangan menumpang terus. Kebetulan adik saya yang otaknya setengah juga tinggal disana jadi saya bisa menitipkan kamu sama dia.”
Hana hanya diam saat menerima kunci, apa dia mimpi atau bagaimana koq bisa ada cowok seperti ini ?! Pantas saja dia banyak dibohongi sama cewek, tapi setidaknya dia harus jaga jarak saja biar dia gak berani macam-macam.
“Hati-hati kamu disini, jika para mantan nemuin kamu dan mungkin pacar saya nemuin kamu juga jangan di tanggapi takutnya-“
“Heh, emang mereka tahu aku ?!”
“Takutnya . Ya sudah sebelum pergi Poto dulu !”
Bosnya mengambil handphone dan langsung berpoto berdua .
Hana melihatnya, ada banyak karakter dalam diri Bos nya itu, tapi mungkin Hana belum melihat amarah bosnya untuk saat ini. Setidaknya hidup dia ada yang menjamin tanpa menikah dan menjual diri hanya status saja yang tergadaikan mungkin, jadi pacar pura-pura.
Untuk menikah, dia tidak ingin buru-buru hanya saja dia mengiyakan biar dia cari cara untuk mempunyai alasan atau membuat kencan buta untuk bosnya.
