NovelToon NovelToon
Warisan Kaisar Naga

Warisan Kaisar Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Murid Genius / Raja Tentara/Dewa Perang / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Timur
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ar wahyudie

Di Benua Timur Naga Langit sebuah dunia di mana sekte-sekte besar dan kultivator bersaing untuk menaklukkan langit, hidup seorang pemuda desa bernama Tian Long.
Tak diketahui asal-usulnya, ia tumbuh di Desa Longyuan, tempat yang ditakuti iblis dan dihindari dewa, sebuah desa yang konon merupakan kuburan para pahlawan zaman kuno.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ar wahyudie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 35

“Kalau di balik gerbang itu ada takdirku, maka biarlah aku memasukinya tanpa rasa takut.”

Ia melangkah ke depan.

Setiap langkahnya menimbulkan gelombang yang beriak seperti nyanyian naga.

Begitu telapak kakinya menyentuh cahaya gerbang, seluruh dasar laut meledak dengan sinar biru yang menyilaukan.

Dan dunia pun kembali gelap.

..............              ......................

Kegelapan menyelimuti segalanya.

Bukan kegelapan dunia, bukan pula malam yang menelan cahaya.

Di tempat ini, tidak ada langit, tidak ada tanah, bahkan tidak ada arah.

Namun setiap langkah Tian Long membangkitkan gelombang tipis seperti riak air yang berpendar biru.

Ia tidak berdiri di tanah. Ia tidak menginjak apa pun.

Namun langkahnya terdengar jelas, “tap… tap…”, bergema dalam ruang yang tidak seharusnya bisa memantulkan suara.

Tian Long menghela napas. Suara itu tidak menuju ke luar, melainkan kembali ke dalam tubuhnya sendiri.

Seolah dunia ini terdiri dari dirinya, tentang dirinya, dan menuju dirinya.

“Guru… di mana ini?”

Suara Tian Long terdengar pelan, tetapi tenang.

Dari kejauhan, muncul kilau biru yang memanjang seperti garis tipis.

Cahaya itu melengkung, membentuk lengkungan besar, lalu menggulung menjadi wujud naga raksasa yang tubuhnya seperti air yang diberi nyala.

Ruang di sekitar mereka tiba-tiba bergetar.

Gelombang biru yang tadi tenang berubah menjadi pusaran.

Riak- riaknya menjadi tajam, seperti bilah yang menari di udara.

Tian Long merasakan dadanya sesak, seolah kekuatan yang tidak ia kenal mencoba merobeknya dari dalam.

“Apa yang terjadi?”

Long Zhen Tian berbalik, sorot matanya tajam.

“Gerbang Dalam mulai membuka ujian.”

Di depan Tian Long, ruang kosong mendadak retak seperti kaca. Retakan itu menyebar, membentuk lingkaran besar, lalu meledak menjadi cahaya putih.

Dari balik cahaya itu muncul sosok humanoid tinggi.

Tubuhnya tersusun dari sisik-sisik perak. Tidak memiliki wajah, hanya dua lubang kosong sebagai mata.

Aura yang keluar darinya murni, dingin, dan tajam seperti angin malam di puncak gunung.

“Naluri naga,” gumam Long Zhen Tian. “Ia adalah Penjaga Gerbang Dalam. Tugasnya hanya satu: menguji apakah kau pantas menyelami darahmu sendiri.”

Sosok itu mengangkat tangan. Dalam sekejap, udara runtuh di sekitar Tian Long.

Wuoooooosh—

Tekanan itu menghantam seperti palu raksasa.

Tian Long terseret beberapa langkah.

Ia menguatkan pijakan, menggertakkan giginya.

Penjaga itu tidak bergerak lagi. Tidak menyerang lagi.

Ia hanya berdiri diam… menunggu.

“Tian Long,” suara Long Zhen Tian, “di ujian ini, lawanmu bukan makhluk itu. Tapi kekuatanmu sendiri.”

Tian Long menarik napas panjang, mengatur ritme tubuhnya.

Suara darah mengalir dalam tubuhnya terdengar jelas, seperti roda besi yang berputar.

“Baik, Guru.”

Ia menurunkan tubuh, posisi bertarung.

Penjaga itu mengangkat tangan.

Booooom—!!

Gelombang energi memukul dada Tian Long keras.

Tubuhnya terpental jauh dan berguling beberapa kali, tubuhnya memecah riak biru yang menyebar seperti layar air.

Tian Long mengerang pelan, uap dingin keluar dari mulutnya.

Namun ia bangkit, memaksa dirinya berdiri.

“Aku tidak akan tumbang oleh ujian pertama.”

Ia melangkah maju tetapi tiba-tiba seluruh tubuhnya kejang.

Cahaya biru dan emas meledak dari punggungnya, keluar begitu saja tanpa kendali.

Wuuuuuuuuum—

Energi itu berputar ganas, membentuk pusaran yang nyaris menyedot seluruh ruang.

“Tian Long!”

Suara Long Zhen Tian menggema keras.

“Darah nagamu mulai melawan!”

Urat- urat cahaya biru merambat dari dada Tian Long ke seluruh tubuh.

Cahaya itu tidak lembut. Ia tajam. Panas. Menggigit.

Tian Long jatuh berlutut.

Tangan kirinya mencengkeram tanah kosong, tangan kanannya menggenggam dadanya.

“Haaa—!”

Tubuhnya bergetar keras.

Napasnya patah- patah.

Setiap helaan seperti menelan bara.

“Kenapa kuat sekali…”

Tian Long memaksa kata- kata keluar.

Long Zhen Tian duduk di sampingnya meskipun dalam bentuk roh.

Ia menatap muridnya dalam-dalam.

“Tian Long… kekuatan ini bukan ingin menyakitimu. Ia ingin dikenal.”

Cahaya di tubuh Tian Long makin liar.

Seolah dua kekuatan berbeda berebut kendali.

“Kau memaksa kekuatan naga sebagai pelindungmu. Namun kau belum mengakuinya sebagai bagian dirimu.”

Penjaga Gerbang Dalam mengangkat tangan lagi.

Gelombang energi kedua meluncur.

Tian Long mengangkat kedua lengannya, menahan.

Booooom—!!

Energi itu menghantam tubuhnya, membuat sisik- sisik biru samar muncul di kulitnya.

Darah terpercik dari bibirnya, mata Tian Long bergetar keras.

“Aku… belum kalah!”

Ia menerjang.

Dengan tubuh retak, dengan napas panas, ia memaksa diri maju.

Penjaga itu menahan tinjunya dengan satu telapak tangan.

Crack—

Siku Tian Long retak.

Namun ia tidak berhenti.

Ia mengangkat lutut, menghantam.

Duuuk—!!

Tubuh Penjaga terdorong setengah langkah.

Long Zhen Tian menghela napas lirih. “Begitulah. Gunakan perasaan, bukan ketakutan.”

Tian Long tahu ia tidak mungkin menang dengan kekuatan kasar.

Ia tahu Penjaga ini tidak bergerak seperti makhluk hidup.

Ia merasakan… Penjaga itu bergerak mengikuti denyut qi dalam tubuh Tian Long sendiri.

Seolah Penjaga ini bukan musuh.

Melainkan cermin.

Tian Long menutup mata.

Energi yang tadi liar perlahan melambat.

Ia menarik satu napas panjang.

“Huuuu—”

Gelombang energi dalam tubuhnya berubah.

Awalnya liar, kini mengalir.

Seperti dua sungai yang awalnya bertabrakan, kini berpadu menjadi satu arus besar.

Tian Long membuka mata.

Dua irisnya berkilau: satu biru, satu emas.

Penjaga bergerak.

Menerjang cepat, seperti kilat.

Namun Tian Long tidak mundur.

Ia melangkah maju.

Duuuum—!!

Tangan mereka bertemu.

Tidak ada suara ledakan kali ini.

Tidak ada dentum keras.

Hanya satu denting lirih… seperti aliran air.

Tian Long mengalirkan qi naga miliknya.

Penjaga itu bergetar, sisik di tubuhnya rusak.

Craaack—  craaack—

Dalam beberapa detik, tubuh Penjaga pecah menjadi serpihan cahaya…

lalu menghilang, melayang seperti daun yang diterbangkan angin.

Ruang Gerbang Dalam tenang kembali.

Riak biru berubah menjadi lantai air yang jernih.

Tian Long berdiri tegak, tubuhnya kini seimbang, tenang.

Napasnya stabil.

Qi di tubuhnya tidak lagi menyerang… melainkan menyatu.

Long Zhen Tian tersenyum kecil.

“Tian Long… kau telah memasuki tahap yang lebih dalam dari darah naga.”

Tian Long menunduk hormat.

“Te......”

Tian Long menunduk, tetapi sebelum ia sempat mengucap apa pun, udara di depan mereka bergetar. Retakan cahaya merambat cepat, kali ini jauh lebih besar, menghancurkan keteduhan ruang itu seperti guruh yang membelah langit.

Cahaya emas meledak keluar, menimbulkan hembusan angin panas yang membuat kabut naga tercerai-berai. Suara berat muncul dari balik cahaya, begitu dalam hingga lantai batu naga ikut bergetar.

“Keturunan Kaisar Naga… akhirnya kembali.”

Siluet raksasa mulai terlihat di balik sinar. Bentuk naga, begitu besar hingga membentang melewati batas cakrawala. Sisiknya memantulkan cahaya seperti matahari yang dipecah menjadi serpihan.

Long Zhen Tian menegang.

Tian Long merasakan tanah di bawahnya bergetar seiring hembusan pertama makhluk itu.

Gelombang cahaya emas turun. Dunia memucat.

Dan tepat sebelum pikirannya lenyap ditelan cahaya, Tian Long melihat mata raksasa itu menatap langsung ke dalam dirinya.

1
Nanik S
Ceritanya seru kurang bernyawa
Nanik S
👍👍👍
Nanik S
Lanjutkan Tor
Nanik S
Naga Laut
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Tian Long 💪💪💪
Nanik S
Tempat Naga Sejati beristirahat didalam Gerbang Laut 👍👍
Nanik S
Harusnya Elder Mo dilenyapkan sekalian
Nanik S
Mereka tidak ingin membiarkan Tian Long Tumbuh
Andi Widodo
ini cerita munafik..dah jelas jahatnya ..kok gak boleh di basmi
Nanik S
Mantap Poooool
Nanik S
Naga muda biarkan tumbuh untuk menghancurkan semua
Nanik S
Harusnya hancurkan Elder Mo
Nanik S
Pak Tua.. katakan Tian Long bukan ancaman Benua dan Pewaris Kaisar Naga
Nanik S
Elder Mo yang Shirik karena dikalahkan Tian Long ....
Nanik S
Tian Long.. selamatkan Sekte jangan biarkan Elder Mo dan lainya mengusik Dunia
Nanik S
Bencana atau Anugerah
Nanik S
Elder Mo... takut Anaknya tersaingi hingga berupaya menghancurkan Tian Long
Nanik S
Langit lama... 🤭🤭
Nanik S
Naga tempatnya racun, Elder Mo salah sasaran 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!