Rahmat seorang ustadz yang mencari keberadaan Sarah mantan kekasihnya di waktu kecil yang tiba-tiba mengirimkan sebuah surat dan buku catatan bahwa ia minta tolong di selamatkan hidupnya sehingga membawanya menjadi guru di sebuah pesantren Raudlatul jamiah tapi ketika ia kesana wanita yang ia cari memiliki keadaan yang sehat sehingga membuatnya bingung apakah itu Sarah teman sekaligus mantan masa kecilnya atau orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rusnarose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
berita menghilangnya icha
tok...tok..
Suara ketukan pintu membuat Icha dan pak Didin terperanjat .
"siapa itu?"ujar pak Didin yang kaget,ia langsung mengintip melalui jendela .
betapa paniknya pak Didin ternyata salah satu dari penjaga itu ada di depan rumahnya.
"cepat sembunyi!!"ujar pak Didin yang kelimpungan harus menyembunyikan Icha di mana?.
melihat pak Didin yang panik Icha juga ikut panik ,ia berlari kecil membuka lemari yang ada di dalam kamar pak Didin tapi ternyata lemari itu penuh jadi ia melihat sekeliling dan berpikir dimana ia akan sembunyi .
"ada apa kau mencari ku?"ujar pak Didin pada Reno lelaki berbadan kekar yang berdiri di depan pintu rumahnya.
"bos memanggil mu!!apa yang kau lakukan di dalam?"ujar Reno yang menaruh sedikit curiga pada lelaki paruh baya itu.
"aku hanya beristirahat!!"jawabnya dengan sedikit gugup.
"ohh begitu rupanya!!tapi kenapa kau berkeringat padahal kau hanya beristirahat??"ujar Reno yang melihat lelaki itu sedikit berkeringat di dahinya.
"ahh kurasa AC nya sedikit rusak!!"ujar pak Didin sambil mengibas-ngibaskan tangannya mencari alasan.
Reno hanya menatap pak Didin dengan curiga tapi ia mengabaikannya saja .
"ayo lah , nanti bos menunggu!!"ujar pak Didin langsung merangkul bahu Reno mengajaknya menjauhi tempat itu.
Setelah semua orang terasa sudah pergi Icha mulai beranjak dari tempat persembunyiannya di bawah ranjang tempat tidur pak Didin .
"huhff.. Hampir saja!!"gumam Icha yang sedikit merasa lega.
setelah melihat tempat itu sudah sepi ia segera keluar dari sana ,ia sangat penasaran apa yang di lakukan orang-orang itu di dalam rumah besar itu.
dengan langkah yang hati-hati ia melangkah memasuki rumah itu dari pintu belakang , akhirnya ia sampai di ruangan dapur dengan kitchen set minimalis layaknya sebuah bar. ia melihat sekeliling terlihat dengan jelas ruangan rumah itu sangatlah mewah dengan interior klasik, akhirnya ia berfikir akan bersembunyi di sana karena ia bisa melihat dengan jelas dari kejauhan orang-orang itu sedang berdiri di ruangan tengah dengan posisi membelakanginya sehingga mereka tidak menyadari kehadiran Icha di sana ,kecuali pak Didin yang menyadari kalau Icha sedang mengintip, sesekali pak Didin melihat ke arah dapur itu dan sesekali memberi kode pada Icha.
"setelah menunggu beberapa saat datanglah seorang pria dan seorang wanita memakai gamis panjang yang menutupi tubuhnya tapi kali ini berbeda karena wanita itu tak mengenakan cadar ,mata icha terbelalak melihat siapa yang baru saja datang.
"ustadz Satrio!!"gumamnya yang merasa terkejut melihat kedatangan ustadz kondang yang terkenal dengan kealimannya dan tutur bahasa yang indah di setiap ceramah yang disampaikan nya selama ini ,ternyata hanyalah topeng yang ia pakai di depan para halayak.
tak lupa ia juga memperhatikan wanita yang ada di samping ustadz Satrio yang berdiri penuh keanggunan tapi memiliki tatapan mata yang tajam seakan mengintimidasi setiap orang yang ada di sana.
"bawa dia keluar!!"perintah Satrio pada para bodyguard yang berdiri di sana.
tanpa bertanya lagi dua orang itu langsung masuk kedalam ruangan yang ada di sana.
tak banyak pembicaraan di antara mereka pak Didin yang sedari tadi menunduk sambil memperhatikan gerak-gerik orang-orang yang ada di hadapannya dan Icha yang mengintip dari kejauhan.
"lepaskan, jangan menyentuh ku!!!"bentak wanita yang badannya di seret oleh dua orang pria kekar membawanya keluar dari ruangan itu tapi dua orang itu tak menghiraukan perkataannya.
Betapa terkejutnya Icha yang menyaksikan seorang wanita tak menggunakan kerudung dengan rambut panjang yang terurai di tarik secara paksa keluar dari tempat itu.
"sekarang kamu lihatkan , dia baik-baik saja!!"ujar Nurul yang berdiri tak jauh dari Satrio.
Satrio hanya menatap tajam pada wanita itu,lalu berbalik melihat Sarah yang duduk di lantai dengan wajah yang tertunduk.
ia berjongkok mendekati Sarah yang dari tadi hanya diam menunduk "kenapa kau sangat keras kepala!!bukannya kau bisa hanya diam dan menikmati ini semua??"ujar Satrio memandang wajah itu dari dekat.
cuih.... Sebuah ludah kini mengenai wajah Satrio, mendapatkan penghinaan ia hanya mengelapnya dengan tangan.
plakkk... Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Sarah sehingga membuatnya langsung tersungkur ke lantai. Mata pak Didin terbelalak begitu juga orang-orang yang ada di sana melihat kejadian yang begitu cepat.
"mau berapa tahun aku mengurung mu !! kelakuan tetap sama,"ucapnya dengan mata memerah dan tangannya mencengkram baju wanita itu sehingga membuat Sarah terangkat.
"aku masih berbaik hati tak membunuh mu!!!"ucapnya mengeratkan gigi dengan wajah yang mengerikan.
tapi tak ada sedikitpun ketakutan di wajah Sarah seperti sudah muak dengan penyiksaan yang ia dapat selama ini.
"bunuh... Ayo bunuh saja!!"jawabnya, dengan senyuman tipis menatap wajah yang ada di depannya.
"kenapa? jika kau membunuh ku kau takut tujuan mu gagal dan jika membebaskan ku semua kebusukan mu akan terbongkar?"ujar Sarah penuh dengan kemarahan.
mendengar perkataan Sarah, Satrio kemarahannya semakin memuncak tapi ia tak bisa berbuat apa-apa baik mengakhiri hidup wanita ini ataupun membebaskannya berkeliaran itu sama bahayanya.
Mendengar perkataan Sarah tadi Nurul terlihat sedikit bingung kenapa seolah Sarah memegang sebuah rahasia yang membuat Satrio tak berkutik, tapi rahasia apa itu? selama ini ia memang memiliki tujuan lain masuk ke dalam situasi ini tapi yang masih di pertanyaan kan ,kenapa Satrio sangat membenci Sarah sekaligus takut padanya, ia sudah mencari informasi tentang alasan Satrio mengurung istrinya sendiri tapi tak pernah mendapatkan jawaban yang tepat menurutnya .mana mungkin kalau hanya faktor kecemburuan? pasti ada hal lain yang di sembunyikan dua orang ini?.
Di tempat lain Bu murni sedang kelimpungan mencari keberadaan Icha karena setelah pagi tadi ia tak melihat keberadaan anak itu , sedangkan kedua orang tuanya kini datang berkunjung tapi tak menemukan Icha .
"cepat cari di sekitar pondok!!" perintah Bu murni pada staf lain.
ia sudah mencari ke seluruh asrama tapi tak melihat keberadaan anak itu dan juga menghubungi pihak lain yang mungkin saja tempat Icha kunjungi.
seketika ia teringat kalau pagi tadi Icha ikut mengantar Dewi sampai ke pintu gerbang, cepat-cepat ia mendenial nomor tantenya Dewi siapa tau Icha ikut bersama dengan Dewi.
"apa Dewi tak datang kerumah mu?" betapa terkejutnya Bu murni mendapatkan informasi dari tante dari Dewi kalau anak itu tak pernah datang ke sana. Ia semakin bingung kini ada dua anak yang tak tau keberadaannya .
ia segera menghubungi pihak pengelola masjid untuk menyiarkan di spiker masjid tentang hilangnya Icha siapa tau anak itu hanya bersembunyi di dekat sini.
"assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, untuk sodari santri bernama Icha kelas 12 A kini di tunggu keluarganya di ruangan informasi murid" berita itu menghebohkan orang-orang yang ada di sana dalam sekejap beritanya sudah tersebar ke seluruh sekolah.
"ya Allah kemana anak-anak itu?"gumam Bu murni yang berjalan mondar-mandir sedari tadi.
👍❤
smart thor
sekali lagi makasih kak yah udah di koreksi insyaallah akan di perbaiki lagi 🙏
tapi sekali lagi makasih yah udah di koreksi insyaallah di perbaiki 🙏